Minggu, 15 Maret 2015

Re: Tugas Metlit Kualitatif Istihanah Jamil Ali BPI 6A

Istihanah Jamil Ali
1112052000004
BPI
Metlit Kualitatif
Deskripsi Ruang Tidur

            Ruang berukuran 3x3 meter telah dua tahun menjadi kamarku terkadang juga bersama saudari perempuan yang terpaut sembilan tahun dan juga ibuku yang paruh baya. Papan triplek yang dicat warna pink pucat menjadi pemisah antara kamar kami dengan  ruang tamu dan lorong menuju dapur. Dengan langit-langit berwarna putih gading  rendah  serta penerangan yang temaram lampu 20 watt menjadikan kamarku senantiasa hangat di dukung oleh kramik putih yang menambah nuansa lembut. Selain itu di langit-langit kamarku juga menggantung dua buah kipas angin mini yang sudah lama tidak difungsikan, yang satu berwarna merah tua lengkap dengan tiga buah sayap kipas sementara yang satu lagi berwarna biru tua dengan dua sayap kipas.


 Di dalam kamar dengan lantai keramik berwarna putih terdapat sebuah spring bad ukuran medium berwarna coklat dan gold mengisi tiga perempat ruang kamarku. Spring bed yang suadah berusia 5 tahun sengaja kami biarkan tanpa sprei karena memang aku tidak menyukai menggunakan sprei.  Diatas spring bed terdapat banyak bantal, tiga bantal guling, dua bantal biasa, satu bantal terapi dan dua bantal cinta. Aku terbiasa menggunakan lima bantal sekaligus ketika tidur. Keadaaanku yang mengidap sinus mengharuskan posisi kepala yang tinggi saat tidur. Di atas kasur juga terdapat beberapa selimut, dua selimut tipis bercorak hitam-putih dan satu selimut tebal bercorak bunga biru dan putih.

             Di dinding sebelah kanan terdapat kipas angin cosmos berwarna biru yang sudah lama tidak dibersihkan. Di ikat agar berdiri lebih tegak dan dapat menjangkau keseluruhan ruangan kamar. Persis diatas kipas angina terdapat jam berwarna merah yang didapat dari universitas tempat saudara laki-lakiku belajar.

            Sebuah lemari katu dua pintu berwarna cokelat muda dengan banyak tempelan animasi  dan coretan khas anak kecil di kedua pintunya adalah benda kedua terbesar setelah spring bed di dalam kamarku. Lemari coklelat muda dua pintu, dengan pintu pertama berisi baju yang dilipat, beberapa berkas keluarga dan di pintu kedua berisi kain yang digantung. Lemari kami tidak hanya menyimpan pakaian namun juga boneka-boneka yang sudah lama tidak digunakan,  kardus-kardus barang elektronik, seperti kardus handphone, tablet dan kotak modem. Diatas lemari juga terdapat barang lama yang sudah jarang digunakan, sebuah koper medium berwana diongker dengan restleting yang sudah jebol. CPU juga CPU dari computer yang sudah rusak.

            Selain barang-barang  rumah tanggga yang biasa ada dikamar-kamar layaknya kamar pada umumnya, dikamarku juga terdapat baju-baju dagangan ibuku.  Ibuku yang seorang pedagang pakaian biasa menstok barang dagangan dan model-model pakaian yang baru dibelinya dan diletakkan dirumah. Memang bukan hanya terletak dikamar saja. Barang barang tersebut lumayan memakan tempat. Ukurannya sekitar dua karung kecil. Karung-karung tersebut terletak persis diantara kasur dan lemari.

            Biasanya diatas tumpukan karung barang dagangan ibu, aku meletakan lipatan sajadah dan mukena selesai shalat. Selain sajadah dan mukena aku juga meletakkan tas ransel hitam yang biasa kupakai kuliah diatas karung dagangan ibu

            Beberapa buku, sambungan kabel PC, Modem, Sketch Book, dan peralatan menggambar  juga biasa tergeletak di atas tempat tidurku. Aku termasuk tipe orang yang lebih mementingkan kenyamanan dalam beraktifitas dengan menikmati apa yang aku sukai tanpa mengindahkan kerapihan, namun bukan berarti aku tidak menyukai kerapihan. Beberapa barang yang amat sering kugunakan seperti buku yang belum selesai dibaca, gambar yang belum sesesai di buat atau film dalam PC yang belum selesai kutonton sebisa mungkin selalu kuletakkan dekat dengan posisi tidurku. Hal itu akan mempermudah ketika aku terbangun ditengah malam dan ingin melanjutkan hal yang belum selesai kulakukan.

            Terkadang jika saudariku tidur bersamaku, maka beberapa dari peralatan tersebut ku letakkan di dalam tas dan kugantung dipintu kamar. Saudariku juga tidak melewatkan beberapa barang pribadi seperti bantal khusus miliknya dan tablet yang sering dimainkan menjelang tidurnya. Begitu pula jika ibu yang tidur bersamaku, ibu akan meletakkan tempat minum khusus miliknya tepat disamping posisi tidurnya
.
            Tidak ada jendela di kamarku, namun ada beberapa lubang ventilasi kecil di samping dinding dan di atas pintu. Lubang ventilasi yang terletak di atas pintu sudah robek, hal itu disebabkan adik lelaki ku pernah mencoba keluar dari kamar dengan cara memanjat melalui lubang ventilasi yang berukuran 50x80 cm tersebut.

            Aku juga biasa meletakkan pakaian yang  kupakai sebentar sebelum benar-benar kotor dengan menggantungnya dibalik pintu jika masih mungkin untuk dipakai kembali.

            Demikianlah gambaran keadaan kamarku, aku selalu berusaha meletakkan benda sesuai dengan urgensi kegiatanku, bukan berdasarkan rapih atau tidak. Karena akan mudah bagiku untuk dengan cepat menemukan benda yang penting ketika aku terbiasa meletakanya dekat denganku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini