Nama : Rizky Arif Santoso
Kelas : PMI 4
NIM : 1113054000001
ANTROPOLOGI BUDAYA
A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI BUDAYA
Antropologi budaya adalah cabang antropologi yang berfokus pada penelitian variasi kebudayaan diantara kelompok manusia. Antropologi budaya mengumpulkan data mengenai dampak proses ekonomi dan politik global terhadap realitas budaya lokal. Para antropolog budaya menggunakan berbagai metode, diantaranya pengamatan partisipatif (participant observation), wawancara dan survei. Penelitian antropologi budaya sering dikategorikan sebagai penelitian lapangan karena seorang antropolog harus menetap dalam kurun waktu yang cukup lama di lokasi penelitiannya.
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang masyarakat yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, yakidari kata antropos = manusia, dan logos = ilmu. Dari definisi tersebut, dapat disusun pengertian bahwa antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk biologis dan makhluk sosial.
Salah satu pengertian pertama tentang pengertian istilah "kebudayaan" berdas cabang ilmu sosial arkan antropologi adalah oleh Sir Edward Burnett Tylor, antropolog asal Inggris dalam halaman pertama bukunya yang terbit tahun 1897: "Kebudayaan, atau peradaban, diambil dalam artinya yang luas dan etnografis, adalah keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, kesusilaan, hukum, adat-istiadat dan kemampuan dan kebiasaan lain mana pun yang didapati manusia sebagai anggota masyarakat. Istilah "peradaban" di kemudian hari diganti definisinya oleh V. Gordon Childe, di mana "kebudayaan" menjadi istilah perangkum dan "peradaban" menjadi satu jenis khusus kebudayaan.
Wawasan antropologis tentang "kebudayaan" antara lain mencerminkan reaksi terhadap wacana sebelumnya di dunia Barat, yang berdasarkan pada perlawanan antara "budaya" dan "alam", di mana sejumlah manusia dianggap masih hidup dalam "keadaan alamiah". Para antropolog menyatakan bahwa kebudayaan justru merupakan "alam manusia" dan semua manusia memiliki kemampuan untuk menyusun pengalaman, menterjemahkan penyusunan ini secara simbolis berkat kemampuan berbicara dan mengajarkan paham tersebut ke manusia lainnya.
Karena manusia mendapati kebudayaan melalui proses belajar enculturation dan sosialisasi, orang yang tinggal di tempat yang berbeda atau keadaan yang berbeda, akan mengembangkan kebudayaan yang berbeda. Para antropolog juga mengemukakan bahwa melalui kebudayaan, orang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara non-genetik, sehingga orang yang tinggal di lingkungan yang berbeda sering akan memiliki kebudayaan yang berbeda. Teori antropologi terutama berasal dari kesadaran dan minat akan perselisihan antara segi lokal (kebudayaan tertentu) dan global (kemanusiaan secara umum, atau jaringan hubungan antara orang di tempat atau keadaan yang berbeda).
Ruang Lingkup Antropologi
Menurut March Swartz dan David K. Jordan, ruang lingkup antropologi adalah;
1) Asal muasal hidup manusia dari periode ke periode.
2) Perkembangan struktur fisik dan pengaruhnya terhadap lingkungan.
3) Bertugas untuk memahami manusia secara utuh.
Demikian pula Zerihun Dodda, Ia juga membagi ruang lingkup antropologi demikian, akan tetapi ia menambahkan material dan warisan budaya manusia di dalamnya.
B. FUNGSIONLITAS ANTROPOLOGI
Selama ini antropologi hanya diidentikan sebagai disiplin ilmu budaya yang hanya mempelajari etnisitas diberbagai belahan dunia. Mata masyarakat kurang melihat fungsionalitas antropologi sebagi ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan sosial. Hal ini bukan sepenuhnya kesalahan masyarakat. Namun lebih bijaknya, ini menjadi sebuah otokritik bagi para antriooplog dan disiplin ilmu antropologi untuk lebih menginformasikan ke masayarakat terkait dengan fungsionalitasnya dalam kehidupan sosial.
Terkait dengan fungsi disiplin ilmu antropologi sendiri, menjadi hal unik untuk dikaji tentang sudut pandang antropologi yang membedakannya dengan ilmu sosial lainnya. Pada suatu perbandingan, jika sosiologi lebih menitikberatkan suatu fenomena sosial dengan memperhatikan pola interaksi masyarakat yang berada didalamnya dan berujung pada sebuah modernisasi dan kehidupan yang berperadaban. Pada sudut pandang yang berbeda, antropologi memandang suatu fenoma sosial yang terjadi dimasyarakat dengan mengakitkan pada nilai, norma, adat, tradisi, dan budaya yang berada dikehidupan masyarakat tersebut. Antropologi menempatkan fungsinya sebagai disiplin ilmu yang memakai perspektif budaya (mengedepankan nilai-nilai budaya) dalam penyelesaian masalah kehidupan sosial manusia.
Kegunaan antropologi dalam masyarakat adalah untuk membantu masyarakat mempelajari perbedaan yang ada, dalam perbedaan itu masyarakat harus bisa belajar untuk bersatu, tanpa harus memandang perbedaan yang ada dalam masyarakat.
C. MENGAPA HARUS MEMPERLAJARI ANTROPLOGI
Saat ini telah banyak budaya di Indonesia dan dunia, baik perbedaan secara bahasa, warna kulit, peraturan, cara hidup dan lain sebagainya. Semua itu akan menjadi masalah besar jika tidak ada cara untuk menyatukannya, maka dari itu ilmu antropologi hadir untuk mempelajari semua adat istiadat dan budaya-budaya. Dan juga untuk mempersatukan rakyat walaupun berbeda-beda baik secara fisik maupun non-fisik
Referensi :
· http://lytya-24.blogspot.com/2011/11/isd-antropologi_23.html
· http://caesario-nanda.blogspot.com/2011/10/ilmu-sosial-dasar-dalam-bidang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar