Senin, 11 Mei 2015

Mir'atun Nisa_PMI 4_Tugas ke-5_tepologi Budaya Bisnis Masyaraka

.
Pengertian Tipologi merupakan suatu masyarakat yang memilik kepribadian bermacam–macam. Setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda dengan individu lainnya. Para ahli beranggapan bahwa manusia itu memiliki banyak variasi, tetapi untuk dapat memahami manusia yang bermacam–macam tersebut, maka dibutuhkan teknik tertentu. Para ahli yang berpangkal pada pendekatan tipologis beranggapan bahwa walaupun variasi kepribadian manusia itu banyak, tetapi variasi tersebut memiliki komponen dasar yang hampir sama. Sehingga dominasi komponen – komponen dasar tersebut dilakukan untuk menggolongkan manusia ke dalam tipe – tipe tertentu.
Tipologi adalah usaha untuk menggambarkan kepribadian manusia dengan melakukan kategorisasi dan penyederhanaan terhadap berbagai kemungkinan kombinasi kepribadian. Karena salah satu sifatnya adalah penyederhanaan, maka apapun tipologi kepribadian sebenarnya tidak mampu untuk menggambarkan seluruh kemungkinan kepribadian. Namun, dengan tetap berpegang pada pemahaman bahwa setiap manusia itu unik, tipologi kepribadian bagaimanapun dapat membantu siapapun untuk lebih memahami kepribadian diri maupun orang lain.
Salah satu tipologi tersebut adalah tipologi yang berdasarkan nilai kebudayaan yang lebih dikenal dengan tipologi Spranger. Tipologi ini mengelompokan manusia menjadi enam tipe. Enam tipe ini merupakan tipe–tipe pokok atau tipe–tipe ideal, artinya tipe–tipe yang ada hanya dalam teori dan tidak akan dijumpai pada dalam keadaan sebenarnya. Akan tetapi, keenam tipe ini dapat membantu untuk menempatkan individu – individu yang dihadapinya ke dalam kelompok yang paling dekat ke golongan atau tipe yang mana.
Peterson dan Plowman mengemukakan Pengertian Bisnis merupakan serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan pembelian ataupun penjualan barang dan jasa yang dilakukan secara berulang-ulang. Menurut paterson dan plowman, penjualan jasa ataupun barang yang hanya terjadi satu kali saja bukanlah merupakan pengertian bisnis
Contoh kasus: Bisnis barbershop kian berkembang seiring pertumbuhan pangsa pasar pangkas rambut yang semakin meningkat. Banyak masyarakat di kota-kota besar menjadikan gaya hidup untuk selalu tampil rapi dalam urusan potongan rambut, berubah layaknya sebuah kebutuhan primer yang harus dipenuhi dalam periode tertentu. Trend gaya rambut yang berubah-ubah sesuai perkembangan zaman, turut pula mempercantik peluang bisnis pangkas rambut ini. Beberapa pemain bisnis barbershop sudah mulai mengembangkan sayap bisnisnya dengan sistem kemitraan atau waralaba, brand Arfa Barbershop adalah salah satunya. Bisnis pangkas rambut yang dimiliki oleh Arief Fatoni ini, mengawali kiprah usahanya sejak 2007 di kota Yogyakarta. Arief memanfaatkan celah kebutuhan pria yang kerap memangkas rambut ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini