Senin, 11 Mei 2015

Jamillah_Pmi4_Tugas ke-5_Tipologi Budaya Bisnis Bangsa

TIPOLOGI BUDAYA BISNIS BANGSA
 
v  Perngertian Budaya Dan Bisnis

Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar. (Menurut Koentjaraningrat budaya )
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.(Wilkipedia)
Jadi, dengan kata lain Budaya Bisnis adalah Nilai dan keyakinan yang tidak tertulis yang di lakukan dalam bisnis


v  Tipologi Budaya Bisnis Amerika Serikat
Dalam budaya barat khususnya Amerika Serikat. Inovasi bukanlah karya bersama, tetapi merupakan sebuah karya individu milik perorangan. Dalam budaya bisnis di Amserika Serikat, kapitalisme sangat berkembang. Jadi, dalam budaya bisnis Amerika serikat mereka akan mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Dengan cara apapun. Seorang Amerika rela melepaskan jabatan yang saat ini dipegangnya meskipun sudah mapan dan lama, maka seseorang tersebut rela meninggalkan semua itu untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar di perusahaan lain. Budaya ini disebut Budaya Feodal (yang mana perbedaan harta dan martabat antara petinggi dan bahwahannya) sudah menjadi barang yang wajar.
Namun demikian, Budaya Bisnis Amerika Serikat sangat lah ulet. Ketika seseorang mereka menginginkan kesuksesan, maka orang tersebut akan melakukan apapun untuk mengejar mimpinya hingga berhasil. Seperti contoh kasus dibawah ini:
Dalam bukunya "The Starbucks Experience", Joseph A. Michelli (seorang konsultan dan
peneliti di bidang manajemen) mencoba mengungkapkan rahasia suksesnya kedai kopi Starbucks.  Ada lima hal yang menjadikan perusahaan Amerika itu meraup sukses, bahkan sampai di Indonesia.
1)      Prinsip pertama yakni "Lakukan dengan cara anda".
2)      Prinsip kedua yakni "Semuanya penting".
3)      Prinsip ketiga " Kejutan dan kenikmatan".
4)      Prinsip yang keempat adalah "terbuka terhadap kritik".
5)      Prinsip kelima adalah "Leave your mark".
 Terlihat bahwa paradigma bisnis Amerika sangat menghargai pelanggan dan mencoba memanjakan serta memenuhi semua keinginan pelanggan. Howard Schultz adalah orang di belangan suksesnya Starbucks

v  Tipologi Budaya Bisnis Cina
Dalam berbisnis, masyarakat cina sangat terbuka. Sehingga koneksi dan jaringan bisnis masyarakat cina sangatlah luas. Kepercayaan merupakan hal yang sangat dijunjung tinggi di Cina. Merantau merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh masyarakat cina untuk memperbaiki hidup. Maka dapat dibuktikan bahwa saat ini warga cina tersebar luas di mana-mana. Cina sangat ulet dalam bekerja dan tidak malu untuk melakukan pekerjaan apapun. Yang penting baginya pekerjaan itu menguntungkan. Walaupun pekerjaan itu kasar, misalnya harus mengurus took material dampai angkat-angkat material.
Contoh kasus nya: saat ini banyak sekali took-toko handphone yang dikuasai oleh masyarakat-masyarakat cina. Seperti di Roxy. Disana banyak sekali konter-konter yang pemiliknya adalah orang cina dan bahkan pegawainya adalah orang Indonesia. Padahal tanah ini yang punya adalah masyarakat Indonesia.

v  Tipologi Budaya Bisnis Indonesia
Dalam berbisnis, Indonesia lebih kepada mengandalkan yang penting untung. Namun, kurang memperhatikan kualitas dan kepuasan pelanggan.
Seperti missal: ketika seseorng memulai usaha, maka biasanya ia akan mengikuti trand pada saat itu. Missal pada saat itu musim Batu akik, maka akan banyak orang yang ikut berjualan batu Akik. Dengan modal pengetahuan yang seadanya. Yang penting untung.
Atau contoh lain. Ketika seseorang memulai usaha kecil misalnya berjualan Bros. maka biasanya ketika ia sudah mendapatkan untung yang cukup. Ia akan membeli sesuatu yang ia inginkan. Padahal seharusnya ia memutar kembali uang itu untuk modal memulai usaha yang lebih besar lagi.
Namun, tidak semua budaya Bisnis Indonesia itu jelek. Adapula orang Indonesia yang berbisnis dengan sangat ulet, dan tekun hingga ia mencapai kesuksesan dalam berwirausaha. Dengan melihat peluang-peluang yang ada.
Contohnya: kripik Maeci. Yang awalnya hanyalah singkong biasa, namun ada seorang pemuda yang melihat peluang dari singkong tersebut. Akhirnya ia jadikan kripik dengan diberi label sendiri. Sehingga saat ini keripik maeci sangat terkenal dan omsetnya cukup besar. Juga membantu mengatasi pengangguran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini