Rabu, 13 April 2016

Khoirunnisa_TimeLine PP Tubagus Pangeling_Tugas 5

Oleh: Khoirunnisa (11140530000006) Kelas MD 4A

"TimeLine obyek dakwah"   Yayasan Pondok Pesantren Tubagus Pangeling   Pada kesempatan kali ini, saya akan melaporkan tugas metodologi penelitian tentang sebuah Yayasan pondok pesantren yang berada di Kota Depok, jawa barat. Pondok pesantren ini bernama Pondok Pesantren Tubagus Pangeling. Pondok ini dikhususkan untuk anak-anak Yatim Piatu, tapi tidak memengaruhi jika yang tidak yatim/piatu untuk masuk kepondok ini. Pondok Pesantren ini beralamat di jalan Tapos raya, kota Depok, Jawa Barat. Pondok ini Didirikan oleh Alm. KH. Abu Bakar Siddiq. Berhubung pendiri sudah wafat, maka saya mengambil narasumber yang sudah cukup lama tinggal dipesantren Tubagus Pangeling ini. Narasumbernya adalah pengurus sekaligus alumni dari pondok pesantren ini yakni Ka Adri Ramadhan. Beliau mengajar di pondok dan mengurusi segala kegiatan pondok maupun sekolah umum. Beliau tinggal dipesantren ini sejak tahun 2007 hingga sekarang-2016. Sudah hampir 10 tahun tinggal dipesantren ini. Selama di pesantren ini, narasumber sendiri merasakan bagaimana perubahan-perubahan pesantren hingga seperti sekarang ini. Menurut cerita, tujuan didirikannya pesantren ini adalah untuk menciptakan rasa cinta terhadap anak yatim, sehingga anak-anak yatim tersebut tidak sampai salah jalan dalam kehidupan khususnya dalam agama. Pada tahun 2007, yayasan pondok pesantren ini dipegang keseluruhannya oleh Almarhum Abah sendiri, hanya bangunan pondok dan sekolah madrasah ibtidaiyah serta masjid saja. Pada saat itu masih sekitar 150 santri yang tinggal dipondok. Dalam internal pondok sendiri pada tahun 2007 ini dalam masa penurunan kualitas karena Abah sakit maka, koordinasi antar divisi pun sedikit melenceng dan tidak sampai informasi-informasi. Kemudian pada akhir 2007, Abah meninggal dunia. Kondisi ini cukup merubah keadaan pondok yang sebelumnya kondusif kemudian sudah mulai fungsi organisasinya menurun drastis. Karena factor itulah selama kurang lebih 5 tahun yakni hingga tahun 2012 selama itu organisasi pondok kurang teratur karena lemah pimpinan juga saat abah meninggal belum ditentukan siapakah pengganti abah. Kemudian setelah abah meninggal 2007 akhir mulialah tahun 2008 awal dipilih digantikan kepemimpinan oleh Buya Sofyan yaitu putra ketiga dari abah. Sebab saat masih hidup pun pondok sedang direnovasi, hingga abah meninggal renovasi belum rampung namun setelah diganti kepemimpinan dengan putra ketiga abah tahun 2008 rampunglah perubahan bangunan pondok, yang disertakan gedung sekolah Mts, SMA, kantor secretariat, hingga beberapa kamar khusus putri. Seiring berjalannya waktu dalam kepemimpinan Buya Sofyan, dengan mengikuti segala arahan beliau akhirnya pada tahun 2012 tumbuh kembali kemajuan organisasi dalam pesantren ini, cukup teratur organisasi-organisasi baik dari sekolah umum hingga pondok. Yang awalnya hanya sekolah MI, kemudian dibuka madrasah tsanawiyah lalu dibuka sekolah menengah atas yang tidak hanya dikhusus kan untuk santri pondok, tapi masyarakat umum juga bisa daftar kesekolah umum ini. Hingga sekarang, pondok pesantren ini sudah diakui oleh pemerintah mentri pendidikan maupun mentri agama yang sudah terakreditasi B. sedangkan kegiatan yang sering rutin dilaksanakan setiap hari pasti sholat berjama'ah 5 waktu, muroja'ah setiap ba'da sholat wajib , ba'da isya hingga jam 10 malam belajar pelajaran pondok (kitab). Pagi hingga siang sekolah formal. Sehari-hari santri dibiasakan untuk berbahasa arab lebih khususnya, namun tak lepas juga berbahasa inggris. Hingga saat ini organisasi tetap berjalan seperti biasanya, dan kegiatan lancar tanpa hambatan yang besar. Kekurangannya saat ini adalah, jumlah santri yang sudah menurun peminatnya dikarenakan melihat zaman yang berubah keadaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini