Minggu, 06 Oktober 2013

Chika Cintia Ayu KPI 1/A_Tugas Sosiologi 5_Karl Marx

KARL MARX

MARXISME HEGELIAN, Akibat kecaman keras seperti dikemukakan di atas, determinisme ekonomi mulai memudar perananya dana sejumlah teoritisi mengembangkan teori Marxian jenis lain. Sebuah kelompok Marxis kembali ke akar Hegelian dari teori Marx dalam meliti orientasi subjektif untuk melengkapi kekuatan analisis marxis awal yang menekankan pada tingakat objektif material. Marxis hegelian awal mencoba memperbaiki hubungan dialetika antara aspek subjek dan ofjektip kehidupan sosial. Perhatia mereka terhadap faktor subjektif memberikan basis bagi perkembangan teori kritis selanjutnya yang semula hampir semuanya memusatkan perhatiannya secara eksklusif pada faktor subjektif. Marxis Berorientasi HistorisPemikir marxis yang berorientasi keriset historis ini mengeku sebagai memikir maksian yang benar-benar memusatkan perhatian pada sejarah.

Teori post-marxis

Tahun 1980-an dan 1990-an membawa perubahan dramatis bagi teori neo-maxis. Jenis teori neo-Marxis paling akhir menolak berbagai premis dasar teori asli Marx maupun permis dasar teori neo-Marxian. Karena itu karena itu pendekatan baru ini harus dianggap sebagai teori post-Marxis. Meski teori ini menolak unsur-unsur dasar teori Marxian, namun masih mempunyai afinitas yang cukup dengan teori Marxsien karena dianggap menjadi bagian teori neo-Marxian. Teori post-Maxismuncul karena teori ini sering menggunakan sintensis teori-teori Marxian dengan teori, gagasan, dan metode lain. Dua faktor yang terlibat dramatis teori neo-Marxin :

1.       Faktor ekternal dan teori itu menyebabkan perubahan dalam kehidupan sosial.

2.       Faktor internal teori itu sendiri

Marxis analistis menggunakan metode analitis filsafat dan ilmu sosial dalam membahas daerah substantif Marxian. Marxisme analis menggunakan pendekatan neodogmatik terhadap teori Marx.

TEORI KRITIS

                Teori Kritis adalah produk sekelompokan neo-Marxis Jerman yang tak puas dengan keadaan teori Marxian (Bernstein, 1995: Kellner,1993, untuk tinjauan yang lebih luas terhadap teori kritis, lihat Agger,1998) terutama kecenderungannya menuju determinisme ekonomi.

                Kritik Utama terhadap kehidupan Sosial dan Intelektual. Teori kritis sebagian besar terdiri dari kritik terhadap berbagaiaspek kehidupan sosial dan intelektual, namun tujuan utamanya adalah mengungkapkan sifat masyarakat secara lebih akurat.

Kritik terhadap Teori Marxian, kritik ini merupakan titik tolaknya, teoritisi kritis ini merasa sangat tergantung oleh pemikiran Marxis penganut determinisme ekonomi yang mekanistis. Habermas, mengkritik determinisme yang tersirat dibagian tertentu dari pemikiran asli Marxtetapi kritik mereka sangat ditekankan pada neo-Mrxis

Kritik terhadap Positivisme. Teoritisi kritisn juga memusatkan perhatian terhadap filsafat yang mendukung penelitian ilmiah terutama positivisme. Kritik terhadap positivisme sekurangnya sebagian berkaitan.

Meski pun kehidupan modern kelihatan rasional, aliran kritik memandang masyarakat modern penuh dengan ketidak rasionalan. Gagasan ini dapat di berinama "irasionalitas dari rasionalitas formal". Menurut pandangan Marcuse, meski tampaknya rasional diwujudkan, msyarakat ini secara keseluruhan tidah rasional. Aliran kritis terutama memusatkan perhatian pada suatu bentuk rasionalitas.

Sebagian besar teori kritik adalah sejalan dengan analisis kritik. Meskipun teori politik juga memiliki minat positif didalamnya, namun kontribusi yang ia berikan lebih banyak yang kritis ketimbang yang positif sendiri.

Kontribusi-kontribusi utama :

1.       Subjektivitas

2.       Pengetahuan kepentingan manusia.

 

DAFTAR PUSTAKA

Ritzer,George. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : KENCANA (2004)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini