Selasa, 07 April 2015

meidiansah putra_PMI_6_1112054000012_tugas_2_ekologi manusia

NAMA : MEIDIANSAH PUTRA
NIM : 1112054000012
JURUSAN/ SEMESTER : PMI/6
MATA KULIAH : EKOLOGI MANUSIA
NAMA TOKOH : SALIM
USIA : 60 TAHUN 
MENYELAMATKAN PENYU SISIK
Pulau Pramuka merupakan salah satu pulau yang terdapat di gugusan kepulauan seribu, Jakarta. Pulau ini juga merupakan pusat pemerintahan administratif di kepulauan seribu. Sebagai pusat pemerintahan, pulau ini dilengkapi oleh beberapa falsilitas seperti rumah sakit, home stay, tempat ibadah, aula. Selain itu di pulau ini juga terdapat salah satu tempat penangkaran penyu sisik (Eretmochelys imbricate). Penyu sisik merupakan salah satu hewan yang dilindungi, hewan ini masuk dalam red list IUCN sebagai hewan yang terancam punah. Penyebabnya adalah karena perburuan liar akan telur, konsumsi daging penyu dan karapas yang bernilai jual tinggi. Selain itu, ancaman lain datang dari pengrusakan habitat, polusi laut, dan terperangkap oleh alat penangkap ikan.

Rehabilitasi penyu sisik di pulau ini sudah dimulai sejak tahun 1984, dibantu oleh pak Salim sebagai kepala pimpinan rehabilitasi di pulau ini. Di pusat penangkaran ini, merawat telur-telur penyu yang ditemukan di pesisir pantai, dirawat hingga menjadi tukik, lalu tukik tersebut ditempatkan di bak bak penangkaran, hingga siap dilepaskan ke laut.
Penyu sisik adalah satu  dari 6 jenis penyu laut yang hidup di Indonesia. Penyu sisik temasuk keluarga Chelonidea. Ukurannya relatif kecil, dengan panjang karapas atau tempurung 70-90 Cm. karapas yang berwarna coklat kehitaman memiliki pola-pola yang indah. Berbentuk hati dan memilik pasang sisik sisi dan 5 di tengah, yang saling tumpuk mirip sisik ikan. Juga ada 2 pasang siik kepala, diantara kedua mata. Dalam bahasa inggris penyu sisk disebut Hawksbill turtle sebab moncongnya mirip paru burung elang, sesuai dengan makanannya yakni ikan, udang, kepiting binatang karang, dan ganging laut yang hidup di terumbu karang.
Seluruh spesies penyu laut memiliki siklus hidup yang sama. penyu lambat bertumbuhnya dan memerlukan berpuluh-pulh tahun unutk mencapai usia reproduksi. Mereka hidup bertahun-tahun untuk mencapai reproduksi. Mereka hidup bertahun-tahun di satu tempat sebelum bermigrasi untuk kawin dengan menempuh jarak yang jauh (hingga 300 Km) dari daerah pakan ke pantai peneluran. Pada umur sekitar 20-50 tahun, penyu jantan dan betina bermigrasi ke daerah peneluran diseitar pantai kelahiran mereka. Perkawinan mereka terjadi di lepas pantai satu atau dua bulan sebelum peneluran pertama pada musim tersebut. Baik penyu jantan maupun betina memiliki beberapa pasangan kawin. Peyu betina menyimpan sperma penyu jantan di dalam tubuh mereka untuk membuahi tiga hingga tujuh kumpulan telur (nantinya manjadi 3-7 sarang) yang akan ditelurkan musim tersebut.
   Jika tak ada pemagsa, telur menetas setelah sekitar 7-12 minggu. Ancaman di kepualaun seribu adalah biawak (varanus salvator) dan manusai. Kelompok tukik memerlukan waktu dua hari atau lebih untuk mnecapai permukaan tanah, biasanya pada malam hari. Untuk menemukan arah kelaut, tukik berpatokan pada arah ya g paling terang serta menggunakan topografi garis horizon disekitarnya. Begitu mancapai laut tukik mengunakan berbagia kpmbinasi petunjukkan (arah gelombang, arus, dan medan magnet) untuk orientasi ke daerah lepas pantai yang lebih dalam dan merekam petunjuk-petunjuk yang diperlukannya untuk menemukan jalan pulang saat mereka akan kawn. Proses ini lazim disebut imprinting process.
Untuk melestaraikan satwa prb yang merupakan maksot kepeulauan seribu ini, TNKpS mulai tahun 1984, telah melakukan pelestarian penyu, yang saat ini dilakukan di 3 lokasi yaitu pulau penjaliran, pulau kelapa dan pulau pramuka dengan target peyelamatan 5000 telur setiap tahunnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini