Senin, 28 Maret 2016

Fatimah, Nur Afriani_Jama'ah Masjid Jami' Al-Hasanain_Tugas 4_MD 4A

JAMA'AH MASJID JAMI' AL-HASANAIN
 
Nama   : - Fatimah                   (11140530000011)
            -    Nur Afriani             (11140530000002)
 
Kelas   : Manajemen Dakwah 4A
 
Masjid sebagai tempat ibadah juga dapat dipergunakan sebagai sarana pendidikan dan tempat silaturrahim antar umat Islam. Di masa Nabi SAW ataupun di masa sesudahnya, masjid menjadi pusat atau sentral kegiatan kaum muslimin. Hal tersebut yang mendorong K.H Hasan Murtaha dan K.H Husin Murtaha  mendirikan sebuah masjid di atas tanah wakaf atas nama Sauonah binti Sa'ad yang luasnya sekitar 573 m2. Masjid tersebut diberi nama Masjid Jami' Al-Hasanain, yang didirikan pada tahun 1941 M. Masjid ini dapat menampung jama'ah kurang lebih sebanyak 700 jama'ah. Masjid ini berlokasi di Jalan Pengadegan Utara Rt. 005/02 Kel. Cikoko Pancoran, Jakarta selatan.
Sejak berdirinya hingga sekarang, Masjid Jami' Al-Hasanain telah dilakukan renovasi besar sebanyak dua kali, dan juga selalu diisi dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat yang mendorong warga untuk selalu melakukan kebaikan di dunia, sebagai bekal kehidupan di akhirat kelak. Kegiatan-kegiatan tersebut, di antaranya: menyelenggarakan sholat Jum'at, menyelenggarakan ibadah sholat fardhu berjama'ah, menyelenggrakan dakwah Islam/tabligh akbar, menyelenggrakan pengajian rutin, dan pemberdayaan zakat, infaq, shodaqoh, wakaf dan qurban, serta santunan anak yatim dan dhuafa. Kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama oleh para jama'ah masjid sekitaran Cikoko dan Pengadegan.
Meskipun begitu, banyak kendala yang dihadapi para pengurus masjid, misalnya pada pelaksanaan sholat Jum'at. Imam yang telah ditentukan sebagai petugas minggu itu sering mengabarkan secara mendadak bahwa ia tidak dapat menghadiri menjadi imam di masjid Al-Hasanain dikarenakan lokasinya yang cukup jauh dari tempat tinggal, sudah ada janji di masjid lain untuk menjadi imam juga, dsb. Hal tersebut membuat  pengurus masjid harus mencari imam penggantinya. Para jama'ah dan pengurus di Masjid Jaami' Al-Hasanain kebanyakan para orangtua, meskipun masih ada dan cukup banyak anak muda yang mengikuti pengajian rutin di masjid, akan tetapi orang tua lebih dominan untuk mengikuti pengajian dan sholat berjama'ah tersebut. Banyak warga khususnya anak muda kurang menyadari akan pentingnya sholat berjama'ah, dikarenakan sibuk dengan urusan duniawi.
Selain itu, kurangnya pengelolaan dan penjadwalan imam setiap melakukan sholat berjama'ah di masjid, membuat jama'ah seperti kebingungan untuk memilih imam dan sering sekali imam pada sholat dzuhur, ashar, maghrib itu orang yang sama, tidak diganti dengan imam lain. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya SDM yang mumpuni untuk menjadi imam. Untungnya, rumah Ustadz yang biasa menjadi imam di masjid tersebut tidak jauh dari lokasi Masjid Al-Hasanain, sehingga ketika shalat berjama'ah tidak ada imamnya bisa langsung di imami oleh beliau.
Selanjutnya, masalah penjadwalan untuk adzan juga kurang diperhatikan, bahkan sering kali seorang imam bertugas pula sebagai muadzin. Kurangnya kesadaran anak muda untuk memakmurkan masjid tersebut. Walaupun begitu, dalam setiap kegiatan di Masjid Jami' Al-Hasanain ini, baik itu kegiatan rutin sholat berjama'ah, sholat Jum'at, dan pengajian rutinan, jama'ah di masjid ini cukup banyak jika dibandingkan dengan masjid-masjid lain di sekitaran Cikoko-Pengadegan.
Kegiatan lainnya di masjid ini adalah Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) yang biasanya mengundang habaib dan para ulama yang sangat mumpuni dalam pengetahuan agama. Kegiatan ini mendapat respon yang sangat positif dari masyarakat sekitar wilayah Cikoko-Pengadegan. Antusiaspun beragam dari masyarakat, baik berupa menyumbangkan tenaga ataupun hartanya demi kelancaran acara tersebut. Kegiatan PHBI rutin dilakukan agar para jama'ah senantiasa mengingat dan mencintai Allah SWT dan Rasulullah SAW serta dapat menyambung silaturahmi sesama muslim lainnya.
Sistem pengumpulan dan pengelolaan keuangan masjid ini biasanya melalui infaq, kotak amal dan sumbangan lainnya. Keuangan biasanya dipegang oleh satu orang bagian keuangan masjid atau yang sering disebut sebagai bendahara. Namun bendahara masjid ini sering kali berpindah tangan, dikarenakan pemegang keuangan tersebut kurang amanah dalam melaksanakan tugasnya. Seringkali uang tersebut digunakan untuk kepentingan pribadinya sendiri tanpa seizin pengurus masjid lainnya. Saat ini, bendahara masjid dijabat oleh Bapak Burhanudin yang lokasi rumahnya tidak terlalu jauh dari masjid sehingga memudahkan pengurus masjid jika sewaktu-waktu memerlukan biaya untuk prasarana masjid.
Kendala lainnya adalah kurangnya kesadaran jama'ah akan kebersihan masjid dan lingkungan sekitar. Terutama akan kebersihan toilet dan tempat wudhu, seringkali sesudah menggunakan toilet, toilet ditinggal dalam keadaan kurang bersih menyiramnya sehingga lama kelamaan menjadi kotor dan licin, walaupun sudah ada petugas yang bertugas membersihkannya tetap saja cepat kotor. Petugas membersihkan masjid setiap pagi dan sore hari. Walaupun begitu jika jama'ah tidak dapat menjaga kebersihan selama berada di masjid maka akan tetap saja mudah kotor. Oleh karena itu sangatlah diperlukan akan kesadaran masyarakat untuk saling menjaga kebersihan tempat beribadah. Tak hanya kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan, jama'ah diharapkan juga sadar akan pentingnya memakmurkan masjid, khususnya anak muda. Saat ini, ketua DKM masjid jami' Al-Hasanain di jabat oleh Ustadz H. Djamaluddin yang rumahnya tak jauh dari lokasi masjid. Sehingga memudahkan dalam pengawasan dan pengontrolan masjid dan jama'ah masjid.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini