Senin, 30 September 2013

hetisuheti_KPI1B_tugas4_Max Weber

MAX
WEBER
 
The
Protestan Ethic and the Spirit of Capitalis
Dalam
karya terkenal Max Weber, The Protestan Ethic and the Sprit of
Capitalis(1904-05/1958), ia melacak dampak protestanisme asketis terutama
Calvinisme terhadap kelahiran semangat kapitalisme(H. jones, 1997). Weber
secara tidak langsung mengaitkan system gagasan etika  protestan dengan struktur system kapitalis,
namaun ia cukup puas dengan mengaitkan system ekonomi kapitalis dengan sistem
gagasan lain."semangat kapitalisme" dengan kata lain, didalam karyanya kedua
sistem gagasan tersebut berkaitan langsung. The protestan ethic bukanlah buku
tentang kelahiran kapitalisme modern, melainkan tentang asal-usul semangat
tertentu yang pada ahirnya membuat kapitalisme modern (karena sebelumnya memang
telah ada beberapa bentuk kapitalisme lain) berkembang dan mendominasi ekonomi.
Weber mengawalinya dengan menelaah dan menolak penjelasan alternative tentang
mengapa kapitalisme tumbuh di Barat pada abad  ke 16 dan 17 (keterangan tentang penjelasan-penjelasan alternatif ini,
baca R. Collins, 1997a). bagi mereka yang berpandangan bahwa kapitalisme tumbuh
karena kondisi-kondisi material pada waktu itu, weber juga beragumen bahwa
sejumlah kondisi material juga mulai matang pada masa lain namun kapitalisme
tidak tumbuh kala itu. Bukti yang mendukung pandangan weber tentang signifikasi
protestanisme dapat ditemukan dalam kajiannya atas Negara-negara dengan system
keagamaan majemuk. Ketika menelaah Negara-negara tersebut ia menemukan bahwa
para pemimpin sistim ekonomi pimpinan ekonomi, pemilik modal, pekerja
berketerampilan tinggi, dan orang-orang yang memiliki keunggulan teknis dan
mendapatkan pendidikan komersial semuanya beragana protestan.ini menunjukan
bahwa protanisme merupakan sebab signipikan dalam pilihan atas okopsi-okupsi
ini dan sebaliknya , bahwa agama-agama lain gagal menghasilkan system gagasan
yang mendorong individu menekuni pekerjaan ini. Menurut pandangan weber,
semangat kapitalisme tidak dapat didefinisikan begitu saja berdasarkan
kerakusan ekonomi, dalam banyak hal, justu sebaliknya, dia adalah sistem etika.
Dan etos, yang memang menjadi salah satu pendorong terjadinya kesuksesaan
ekonomi. Berubaahnya upaya menghasilkan keuntungan menjadi etos lah yang
menjadi kritis d Barat. Dimasyarakat lain, upaya mengejar keuntungan dipandang
sebagai perbuatan individu yang sekurang-kurangnya memotivasi oleh kerakusan.
Namun protestanisme berhasil mengalihkan upaya mencari keuntungan menjadi
semacam jihad moral. Topangan system moral inilah yang secara tak terduga mendorong
terjadinya ekspensi besar-besaran dalam pencarian keuntungan, dan pada
hakikatnya melahirkan system kapitalime. Pada level teoritis, dengan menegaskan
bahwa ia mengurainya hubungan dengan satu etos(protestanisme) dengan etos lain
(semangat kapitalisme). Semangat kapitalisme dapat dipandang sebagai system
normative yang berisi sejumlah ide yang saling terkait. Sebagai contoh ,
tujuannya adalah mengerjakan "sikap yang mengupamakan keuntungan secara
rasional dan secara sistematis" (Weber 1904-05/1958:64) selain itu, ia
mengajarkan untuk menjauhi kenikmatan dunia. Yang juga tercakup dalam semangat
kapitalisme adalah gagasan seperti waktu adalah uang, mencari uang adalah
tujuan yang sah dalam dirinya. Diatas semua ini terdapat ide bahwa orang
berkewajiban untuk terus meningkatkan kesejahteraan sendiri. Hal ini
mengeliarkan semangat kapitalisme dari ranah ambisi individu dan memasukan nay
kedalam katagori  imperative etnis.
Meskipun Weber mengakui bahwa satu jenis kapitalisme (misalnya kapitalisme
petualangan) ada di China, India Babilonia, dan dunia-dunia klasik zaman
pertengahan.Menurut Weber, kpitalisme adalah konsekuensi tak terduga dari etika
protestan. Konsep konsekuesi ini sangat penting bagi weber karena, ia percaya
bahwa apa yang dilakukan individu dan kelompok dalam tindakan mereka sering
kali mengakibatkan berbagi konsekunsi sesuai dengan ragam maksud mereka.
 
Ekonomy
and Society
Max Weber lahir di Erfurt, Jerman,
21 April 1864, berasal dari keluarga kelas menengah. Perbedaan penting antara
kedua orang tuanya berpengaruh besar terhadap orientasi intelektual dan
perkembangan psikologi Weber.meskipun ia di
hinggapi masalah Pisikologi, setelah tahun 1904, weber mampu bekerja kembali.
Menghasilkan beberapa karya pentingnya. Pada tahun-tahun itu weber menerbitkan
studynya tentang agama-agama dunia dalam perspektif sejarah dunia(misalnya
Cina, India dan Yahudi kuno) dan Ekonomy and Society, ketika itu dia
meninggal  pada 14 juni 1920 di tengah
pekerjaanya mengerjakan karyanya. Meskipun buku ini belum selesai tetapi sudah
di terbitkan dan di terjemahkan dalam banyak bahasa.Dalam bukunya monumentalnya
Ekonomy and Society, pada level tindakan dan interaksi.dasar dalam karya Weber
ini ditengah-tengah komitmen semuanya pada sosiologi tentang proses-proses bersekala
kecil. Karyanya terutama pada level sekala besar dunia sosial. Sebagian besar
kalangan Weberian tidak setuju dengan gambaran tentang paradok dalam karya
weber. Kalberg (1994), misalnya beragumen bahwa Weber menawarkan teori yang
lebih integrative tentang level makro dan mikro.
Selain
menghasilkan banyak tulisan ketika itu, Weber melakukan sejumlah aktivitas
lain. Dalam keidupan weber, dan lebih penting lagi dalam karya-karya nya,
terdapat ketegangan antar pikiran birokrasi, sebagi mana ditampilkan oleh sang
ayah dengan religositas ibunya. Ketegangan yang terpecah itu merasuk kedalam
karya weber dan dlam kehidupan pribadinya.         
 
Sumber
:Teori sosiologi, edisi terbaru  George
Rizter. Daugles J. Goodman            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini