Senin, 30 September 2013

Rahayu Saputro_KPI 1C_ tugas4_Max Weber


Rahayu saputro
KPI 1C
1113051000125

MAX WEBER

 
Maximilian Weber (1864-1920) atau sering dikenal dengan Max Weber, adalah seorang ahli ekonomi yang kemudian memfokuskan perhatiannya pada masalah social dari sudut pandang yang cukup sosiologis.
 

1.     The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism

The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism adalah buku yang banyak menjelaskan mengenai masalah kebenaran dan interpretasi sejarah baik yang meterialistis maupun yang idealistis sebagai pola-pola teoritis yang menyeluruh. Dalam buku ini Weber juga menyatakan bahwa ketelitian yang khusus, perhitungan dan kerja keras dari bisnis barat yang didorong oleh perkembangan etika protestan yang muncul pada abad ke-16 dan digerakkan oleh doktrin calvinisme. doktrin calvinisme yaitu doktrin tentang takdir memberikan daya dorong psikologis bagi rasionalisasi dan sebagai perangsang yang kuat dalam meningkatkan pertumbuhan sistem ekonomi kapitalisme dalam tahap-tahap pembentukannya. Karna kepanikan yng dialami oleh penganut calvinisme sehingga manusia berpandangan bahwa seseorang tidak berhasil tanpa diberkahi Tuhan. Sehingga keberhasilan adalah tanda dari keterpilihan yang didapatkan dengan melakukan aktivitas kehidupan dengan dilandasi oleh disiplin, hemat , bersahaja dan semangat dengan dilandasi oleh ajaran keagamaan.
"Bekerja" dalam pandangan ini adalah tugas suci, sehingga orang tidak mau bekerja keras dianggap sebagai orang yang melanggar aturan agama, melanggar perintah tuhan dan mengingkari agamanya. Proses ini bagi weber dimaknai sebagai sebuah tindakan rasional. Pendangan ini yang kemudian memunculkan semangat kapitalisme, sehingga semangat kepitalisme menurut Weber sebenernya muncul dari proses perkembangan rasionalitas manusia. Weber menemukan empat tipe tindaan rasional, yaitu:
a.       Tindakan rasional instrumental (zweckrationalitat/instrumentally rational action), yaitu suatu tindakan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan dan pilihan yang sadar dalam kaitannya dengan tujuan suatu tindakan dan lat yang dipakai untuk meraih tujuan yang ada.
b.      Tindakan rasional nilai (wertrationalitat/value rational action), yaitu tindakan dimana tujuan telah ada dalam hubuingannya dengan nilai absolute dan nilai akhir bagi individu, yang dipertimbangkan secara sadar adalah niat mencapai tujuan.
c.       Tindakan afektif (affectual action), yaitu tindakan yang didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan yang sadar.
d.      Tindakan tradisional (traditional action), yaitu tindakan karena kebiasaan atu tradisi yang dilakukan tanpa refleksi yang sadar dan perencanaan.
Hubungan antara semangat kapitalisme dan etika protestan, oleh karna itu, memiliki kaitan konsistensi logis dan pengaruh motivasional yang bersifat mendukung secara timbale balik.hubungan timbale balik tersebut sebagai elective affinity.

2.     Economic and society

Didalam buku ini Weber membahas berbagai jenis hubungan social yang berbeda-beda terutama bentuk-bentuk dominasi politik. Ia membedakan tiga bentuk ideal tipe dominasi tersebut, yaitu:
1.      Dominasi tradisional yang didasarkan pada legitimasi karena cirri sakralitas tradisi yang melekat padanya. Kekuasaan patriarkhis ditengah-tengah kelompok penghuni ruang domestic dan kekuasaan para tuan tanah dalam masyarakat feudal termasuk dalam kategori ini.
2.      Dominasi karismatik yang merupakan dominasi suatu personalitas tertentu dan dikaruniai aura khusus. Pemimpin karismatik mendasarkan kekuasaannya pada kekuatan untuk meyakinkan dan kapasitasnya untuk mengumpulkan dan memobilisasi banyak orang. Ketaatan terhadap pemimpin semacam ini terkait dengan faktof-faktor emosional yang berhasil dibangkitkan, dipertahankan dan dikuasainya.
3.      Dominasi "legal-rasional" yang bertumpu pada kekuatan hokum formal dan interpersonal. Dominasi ini terkait dengan fungsi, dan bukan pada person. Kekuasaan dalam organisasi modern dijustifikasi lewat kompetensi, rasionalitas pilihan dan bukan pada kekuatan sihir. Dominasi ini berlangsung melalui kepatuhan terhadap sebuah kitab hokum (code) fungsional.
 
Sumber:
·         Sosiologi Perubahan Sosial;
·         Pengantar Sosiologi Politik;
·         Pendahulu dan Pendiri Sosiologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini