KARL MARX
A. Teori kritis
Teori kritis dikemukakan oleh sekelompok ilmuan dan sekolah Frankfurt (Frankfurt school), seperti max horkheimer (1895-1973), theodor adorno (1903-1969) erich fromm (1898), Herbert Marcuse (1990-?), dan jugen habernas (1921), aliran ini disebut Frankfurt school karena para pendukungnya bekerja pada institut riset sosial universitas frankfrurt kebanyakan mereka berasal dari kelas menengah yahudi dan pada waktu perang dunia dunia kedua mereka melarikan diri ke amerika serikat. Teori yang mereka kemukakan disebut "teori kritis" karena dalam karya-karyanya mereka mengeritik berbagai hal di dalam masyarakat. Berikut ini akan diuraikan pandangan-pandangan yang beriksikan kritik terhadap berbagai hal masyarakat
Untuk lebih jelasnya mengenai aspek-aspek yang menjadi sorotan mereka pada waktu itu akan saya uraikan sebagaimana berikut:
1) Kritik terhadap teori Marxian
Teori kritis ini merasa sangat tergangu oleh pemikir Marxian penganut determinisme ekonomi yang mekanistis diantara mereka adalah habermas yang mengkritik mengenai determinisme yang tersirat dibagian tertentu dari pemikiran asli marx, tatepi kritik mereka sangat ditekankan pada neo-marxis terutama karena mereka telah menafsirkan pemikiran marx terlalu mekanistis. Teoritisi kritis bahwa determinis ekonomi keliru, ketika memusatkan perhatian pada bidang ekonomi, tetapi karena mereka seharusnya juga memusatkan perhatian pada aspek kehidupan sosial yang lain.
2) Kritik terhadap positivisme
Aliran kritis menentang positivisme karena berbagai alasan diantaranya adalah pertama, positivisme cenderung melihat kehidupan sosial sebagai proses alamiah. Sedangkan teoritisi kritis lebih menyukai memusatkan perhatian pada aktivitas manusia maupun pada cara-cara aktivitas tersebut memengaruhi struktur sosial yang lebih luas. Singkatnya positivisme dianggap mengabaikan aktor, menurunkan actor ke derajat yang pasif yang ditentukan oleh kekuatan alamiah. Karena mereka yakin atas kekhasan sifat actor, teoritisi kritis tidak dapat menerima gagasan bahwa hukum umum sains dapat diterapkan terhadap tindakan manusia begitu saja. Positivisme diserang karena berpuas diri hanya dengan menilai alat untuk mencapai tujuan tertentu, dan karena tidak membuat penilaian serupa terhadap tujuan.
3) Kritik terhadap sosiologi
Sosiologi diserang karena keilmiahannya yakni karena menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan didalam dirinya sendiri. Selain dari itu sosiologi dituduh menerima status quo. Alian kritis berpandangan bahwa sosiologi tidak serius mengkritik masyarakat, tidak berupaya merombak struktur sosial masa kini. Menurut aliran kritis, sosiologi telah melepaskaan kewajibannya untuk membantu rakyat yang ditindas oleh masyarakat masa kini.
4) Kritik terhadap masyarakat modern
Pandangan aliran kritis adalah bahwa dalam masyarakat modern penindasan dihasilkan oleh rasionalitas yang menggantikan eksploitasi ekonomi sebagai masalah sosial dominan. Menurut teoritis kritis, rasionalitas formal tidak mencerminkan perhatian mengenai cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Inilah yang dipandang sebagai cara berfikir teknokratis dimana tujuannya adalah untuk membantu kekutan yang mendominasi, bukan untuk memerdekakan individu dari dominasi.
5) Kritik terhadap kebudayaan massa
Mereka berpendapat bahwa kebudayaan massa adalah alat yang dipakai untuk memanipulasi individu-individu untuk mengikuti apa saja yang ada di dalam masyarakat yang sudah diatur itu. Didalam masyarakat yang demikian individu-individu menjadi tidak kreatif melainkan mengikuti begitu saja apa yang terjadI.
B. MARXISME
Marxisme adalah ilmu sejarah yang terdiri atas suatu sistem konsep-konsep ilmiah baru yang memungkinkan mempelajari sejarah sebagai sebuah ilmu. Sebelumnya, kisah-kisah sejarah hanya menjadi ideologi atau filsafat dan bukan sebagai ilmu yang mandiri. Oleh Karl Marx, paham ini disebut "materialisme sejarah" atau "materialisme historis", sedangkan oleh Friedrich Engels disebut "materialisme dialektis". Maka kombinasi gagasan Marx dan Engels ini dikenal dengan metode Materialisme Dialektika Historis.
Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti pemikiran-pemikiran Karl Marx. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik. Pengikut teori ini disebut sebagai kaum Marxis
Marxisme dianggap sebagai sistem pemikiran yang amat kaya, adalah bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang masing-masing telah sangat berkembang saat itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan ilmu ekonomi. Marxisme tidak bisa begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafat. Itulah sebabnya, ilmu sejarah dan filsafat zaman modern tidak dapat mengabaikannya.
Orang mengatakan bahwa sosialisme didasarkan pada Marxisme bahkan lebih keras bahwa Marxisme yang didasarkan pada ajaran Karl Marx, sesungguhnya sosialisme tidak demikian.Sosialisme kerakyatan adalah suatu ajaran memperjuangkan atau lebih memperjuangkan seluruh rakyat.Marxisme bagi sosialisme kerakyatan merupakan bagian dari ajaran politik,sebagai bahan penting untuk dipelajari dalam mewujudkan kehidupan bersama dalam masyarakat.akan tetapi sosialisme kerakyatan tidak didasarkan Marxisme,oleh karena Marxisme mengandung berbagai kelemahan dan kekurangan untuk mendukung sosialisme kerakyatan yang dasar perjuanganya untuk meningkatkan seluruh rakyat indonesia.Perjuangan sosialisme kerakyatan secara khusus di tekankan kepada peningkatan kesejahteraan rakyat kecil dan keterbelakangan,yang disebabkan tidak mendaptakan kesempatan dalam pendidikan dan ketidak mampuannya untuk ikut serta dalam proses produksi dan ekonomi pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar