Minggu, 09 Maret 2014

Rizkia Indriyani_Tugas 1_Teori Emile Durkheim

Nama          : Rizkia Indriyani

Jurusan       : Kesejahteraan Sosial/IIA

NIM            : 1113054100017

Teori Emile Durkheim

Emile Durkheim lahir di Epinal, Perancis, 15 April 1858. Pada tahun 1882-1887 ia mengajar filsafat di sejumlah sekolah di Paris. Durkheim pertama kali memberikan kuliah ilmu sosial di Universitas Perancis. Kini Durkheim menganut pemikiran politik konservatif, namun dimasa hidupnya ia dianggap berpikir liberal dan ini ditunjukkan oleh peran aktif publik aktif yang dimainkan nya dalam membela Alfred Dreylus, seorang kapten tentara Yahudi yang dijatuhi hukuman mati karena pengkhianatan yang oleh banyak orang dirasakan bermotif anti Yahudi. Adapun teori Durkheim dibagi menjadi 4 teori yaitu :

1.        Teori Solidaritas

Solidaritas menurut Durkheim sendiri adalah persahabatan antara individu atau kelompok yang dimulai dari kesamaan sikap perilaku dan diperkuat dengan perasaan moral dan kepercayaan yang sama-sama dianut serta diperkuat oleh pengalaman emisonal . Teori solidaritas dikembangkan menjadi 2 yaitu :

§  Pada solidaritas mekanik, jenis anggota masyarakat nya memiliki kesamaan satu sama lain, pola pikirnya masih bersifat primitive (pedesaan), kepercayaan yang mereka anut sangat kuat sehingga tiap yang melanggar akan ada hukuman nya. Dalam teori ini meski pun pelanggaran yang dilakukan nya kecil namun bisa saja hukuman yang diberikan berat, dengan tujuan agar masyarakat tetap mempertahan kan nilai keutuhan kesadaran masyarakat.

§  Solidaritas organik menyatakan bahwa pada teori ini masyarakat cenderung memiliki pola pikir masyarakat perkotaan (modern). Sehingga mulai dari pendapatan dan pembagian kerja mereka pun berbeda satu degan yang lainnya. Peranan sosial pun menghasilkan  ketergantungan sehingga mereka tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan nya sendiri atau  ketergantungan. Pada masyarakat ini hukum yang diterapkan ialah hukum restitutif, tujuan dari hukum ini adalah untuk memulihkan kembali aktivitas normal dari suatu masyarakat yang kompleks. Banyak perubahan yang dialami oleh masyarakat ini yang diakibatkan karna adanya modernisasi. Banyak dari mereka yang melanggar norma-norma yang berlaku, sehingga menyabebabkan terjadinya penyimpangan.

 

2.      Fakta Sosial

Teori sosial terdiri dari struktur sosial, norma budaya dan nilai yang berada dan memaksa.  Teori sosial adalah seluruh cara bertindak , baku maupun tidak yang berlaku pada diri individu sebagai sebuah paksaan dari luar. Teori sosial tidak dapat direduksi kepada individu. Teori sosial dibagi menjadi fakta material dan non material.  Pada fakta material, gaya arsitektur bentuk teknologi dan hukum perundang-undangan lebih mudah dipahami karena keduanya dapat diamati secara langsung. Pada fakta non material teori sosial memiloiki  batasan tertentu, interaksi non material memiliki tingkatan-tingkatan realitasnya sendiri.

 

3.      Teori Bunuh Diri

Penyebab bunuh diri adalah pengaruh integrasi sosial. Munculnya teori ini karena melihat didalam lingkungannya terdapat orang-orang yang melakukan bunuh diri. Kemudian Emile tertarik untuk melakukan penelitian diberbagai negara. Menurut Emile terdapat empat alasan orang bunuh diri :

§  Karena alasan agama

Durkheim mengungkapkan perbedaaan angka bunuh diri dalam penganut ajaran Katolik dan Protestan. Penganut agama Protestan cenderung lebih besar angka bunuh dirinya dibandingkan dengan penganut agama Katolik. Perbedaan ini dikarenakan adanya perbedaan kebebasan yang diberiakn oleh kedua agama tersebut kepada penganutnya. Penganut agama Protestan memperoleh kebebasan yang  jauh lebih besar untuk mencari sendiri hakekat ajaran-ajaran kitab suci, sedangkan pada agama Katolik tafsir agama ditentukan oleh pemuka Gereja. Akibatnya kepercayaan bersama dari penganut Protestan berkurang sehingga menimbulkan keadaan dimana penganut agama Protestan tidak lagi menganut ajaran/tafsir yang sama. Integrasi yang rendah inilah yang menjadi penyebab laju bunuh diri dari penganut ajaran ini lebih besar daripada penganut ajaran bagama Katolik.

§  b. Karena alasan keluarga
Semakin kecil jumlah anggota dari suatu keluarga, akan semakin kecil pula keinginan untuk terus hidup. Kesatuan sosial yang semakin besar, semakin besar mengikat orang-orang kepada kegiatan social di antara anggota-anggota kesatuan tersebut. Kesatuan keluarga yang lebih besar biasanya lebih akan terintegrasi.

 

§  c. Karena alasan politik
Durkheim disini mengungkapkan perbedaan angka bunuh diri antara masyarakat militer dengan masyarakat sipil. Dalam keadaan damaiangka bunuh diri pada masyarakat militer cenderung lebih besar daipada masyarakat sipil. Dan sebaliknya, dalam situasi perang masyarakat militer angka bunuh dirinya rendah. Didalam situasi perang masyarakat militer lebih terintegrasi dengan baik dengan disipilin yang keras dibandingkan saat keadaan damai di dalam situasi ini golongan militer cenderung disiplinnya menurun sehingga integrasinya menjadi lemah.

 

§  d. Karena alasan kekacauan hidup (anomie)
Bunuh diri dengan alas an ini dikarenakan bahwa orang tidak lagi mempunyai pegangan dalam hidupnya. Norma atau aturan yang ada sudah tidak lagi sesuai dengan tuntutan jaman yang ada.

 


Jenis-jenis bunuh diri
a. Bunuh diri Egoistic
Adalah suatu tindak bunuh diri yang dilakukan seseorang karena merasa kepentingannya sendiri lebih besar daripada kepentingan kesatuan sosialnya. Seseorang yang tidak mampu memenuhi peranan yang diharapkan (role expectation)di dalam role performance (perananan dalam kehidupan sehari-hari), maka orang tersebut akan frustasi dan melakukan bunuh diri.
b. Bunuh diri Anomie
c. Bunuh diri Altruistic
Orang melakukan bunuh diri karena merasa dirinya sebagai beban dalam masyarakat. Contohnya adalah seorang istri yang melakukan bunuh diri yang telah ditinggal mati oleh suaminya. Serta juga bunuh diri yang dilakukan oleh orang Jepang “hara kiri”, yaitu bunuh diri yang dilakukan oleh anggota militer demi membela negaranya.
d. Bunuh diri Fatalisme
Adalah bunuh diri yang dilakukan karena rasa putus asa. Tidak ada lagi semangat untuk melanjutkan hidup.

 

4.      Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan.Banyak agama memiliki narasi, simbol dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Praktek agama juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari budaya manusia. Agama juga mungkin mengandung mitologi.

 Durkheim juga mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama harus berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini