Selasa, 16 Juni 2015

Suryo Widodo & Aditya Awaludin_Tugas Uas_Budaya Pesantren

Budaya Pesantren

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah Antropologi Budaya oleh Tantan Hermansyah, M.Si.


Suryo Widodo (1113054000004)

Aditya Awaludin (1113054000012)

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah

JAKARTA

2015

 

 

 

 

A.    Pendahuluan

Pesantren atau lebih di kenal dengan sebutan pondok adalah suatu lembaga

pendidikan non formal yang sudah banyak tersebar di indonesia. Bahkan sudah ada ratusan hingga ribuan pesantren yang ada di pulau jawa. Dalam kehidupan di pesantren mereka memiliki suatu budaya atau ciri khasnya masing-masing yang berbeda sehingga tergantun dari bagaimana metode yang di terapkan dalam pembelajarannya.

            Dalam hal ini pesantren bukan hanya sebagai lembaga pendidikan non formal saja namun ada juga kontribusinya dalam sebuah masyarakat seperti dalam buku Bunga Rampai Pesantren beliau menunjukan sikap optimismenya bahwa pesantren pada dasarnya mempunyai potensi yang luas untuk melakukan pemberdayaan masyarakat,terutama pada kaum tertindas dan terpinggirkan. Bahkan dengan kemampuan fleksibelitasnya, pesantren dapat mengambil peran secara signifikan, bukan saja dalam wacan keagaaman, tetapi juga dalam setting sosial budaya, bahkan politik dan ideologi negara.[1]

            Jadi dalam suatu pesantren bukan hanya di ajarkan tentang agam namun juga ada pengaruhnya terhadap pemberdayaan masyarakat terutama kaum tertindas dan terpinggirkan. Beliau menjelaskan bahwa pesantren sangat berpengaruh terhadap tuntunan sosial suatu budaya yang ada dimasyarakat

 

B.     Sejarah pesantren nurul hijrah

a.       Sejarah pembangunan dan modal awal pondok pesantren Nurul Hijrah

Awal berdiri pesantren ini sebenarnya adalah wasiat dari seorang kakak pendiri pesantren ini. Beliau meninggal dan memberikan pesan kepada adiknya yaitu kyai haji abu hanifa toyib  untuk membuat pesantren. Dan sejak itu K.H. Abu Hanifa Toyyib mulai membangun pesantren ini, pesantren ini terbangun secara bertahap, modal awal pesantren ini dari K.H Abu Toyyib, tetapi lambat laun  banyak donatur yang membantu pembangunan pesantren ini mulai dari mantan gubernur DKI Jakarta fauzi bowo, sampai penyayi dangdut H. Rhoma Irama.  Selain itu pembangunan pesantren ini tidak hanya kyai dan para donatur saja  yang berjasa dalam pembangunan pesantren, masyrakat sekitar pondok pesantren juga menyumbangkan dana dan tenaga untuk pembangunan pesantren tersebut.

Pesantren ini mulai  berdiri dan diresmikan  pada tanggal 5 oktober tahun 2000. Perkembangan pesantren ini semakin berkembang dari tahun ke tahun. Awal dari pesantren ini berdiri konsepnya masih pesantren salaf, namun sekarang sudah menjadi pesantren modern. Menurut kurniawan,  salah satu guru di pesantren tersebut, di pondok pesantren Nurul Hijrah ini memakai konsep pembelajaran pesantren modern, dengan mengaitkan ilmu pengetahuan lainnya didalam kegiatan belajar mengajar, tidak hanya pelajaran agama saja. serta menambahkan ekstra kulikuler atau ekskul, untuk menambah wawasan siswa pondok pesantren tersebut. Namun dalam pesantren ini tidak meninggalkan unsur salaf dalam dalam pembelajaran agamanya. Karena Kyai Abu Hanifa Toyyib sendiri adalah alumni pesantren Gontor sehingga pembawaan dan pengajaran agamanya lebih condong ke arah pesantren Gontor.

b.      Respon masyarakat

Dalam kegiatan pembangunan awal berdirinya pesantren ini sudah terlihat di sejarah awal bahwa masyarakat mempunyai respon yang positif terhadap pembangunan pesantren tersebut. Pesantren yang terentuk di tengah- tengah kota Jakarta tersebut, didukung oleh kalangan masyarakat sekitar, mulai dari donasi sampai tenaga yang direlakan untuk pesantren tersebut. salah satu warga yang tinggal di sekitar lokasi pesantren tersebut, Bapak Kurniawan, mengatakan, awal pesantren ini berdiri banyak warga yang ikut membantu, karena kyai pendiri pondok pesantren tersebut juga berasal dari kampung ini, warga berharap agar pembangunan pesantren ini membuat sesuatu yang positif, khususnya untuk anak-anak dimasa mendatang bisa belajar dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dalam pondok pesantren ini.

C.     Kelembagaan

a.       Struktur pondok pesantren

Struktur Madrasah Stanawiyah (MTs)

Kepala Sekolah : H. Shodiqun Spd.i

Wakil Sekolah    : Puput Riyani Spd.

Tata Usaha (TU)                : Ni'mah Sabila Sarah

Bendahara          : Nisa Fairuz

 

Struktur Madrasah Aliyah (MA)

Kepala Sekolah : Dra. Nur Hayati

Wakil Sekolah    : Karunia Akbar Mpdi

Tata Usaha (TU)                : Ni'mah Sabila Sarah

Bendahara          : Nisa Fairuz

 

Struktur Pondok Pesantren

Staff Pengasuhan            : Ustad Irafan Maulana

Direktur KMI (Kuliyatul Mu'aliminal Islamiyah) : Ustad Ahmad Firdaus

 

b.      Kegiatan belajar mengajar

Kegiatan belajar mengajar dimulai pada pagi hari, biasanya sebelum subuh para siswa dibangunkan untuk mengaji menjelang solat subuh, kemudian solat subuh, setelah solat subuh ada mufrodat pembagian kosa kata bahasa inggris dan bahasa arab. Kemudian besih-bersih dan memulai aktivitas sekolah dari jam 7 sampai jam 12 siang. Kegiatan dilanjuti dengan makan siang, solat zuhur dan kemudian dilanjutkan dengan proses belajar lagi sampai jam 3 sore, setelah solat ashar dan baca qur'an,  siswa dibebaskan untuk melakukan berbagai aktivitas, mulai dari bermain bola, mencuci baju ataupun istirahat. Waktu bebas untuk anak-anak sampai jam 5 sore, kemudian para siswa mulai kembali bersih-bersih untuk persiapan solat magrib dan baca Qur'an. Setelah solat magrib para siswa belajar lagi, dalam pelajaran ini lebih fokus untuk mempelajari agama, seperti mempelajari kitab kuning, setelah itu solat isya, kemudian lanjut belajar lagi sampai setengah 10 kemudian siswa diwajibkan untuk tidur.

Selain kegiatan belajar mengajar, pondok pesantren Nurul Hijrah juga mengajarkan beberapa ekstra kulikuler atau ekskul seperti pramuka, hadroh, dan marawis. Hal ini betujuan untuk   menyalurkan bakat yang ada pada diri siswa-siswi pondok pesantren

Selain itu pondok pesantren ini lebih menekankan kedisiplinan kepada siswa-siswi sebagai hal yang diutamakan, karena salah satu pengembangan karakter siswa bisa dilihat dari kedisiplinan mereka. Dengan disiplin mereka bisa menjadi pribadi yang baik dan teratur.

Kedisiplinan yang diajarkan oleh pondok pesantren ini mulai dari peraturan-peraturan pesantren, taat dalam beragama, dan yang uniknya pondok pesantren ini juga mengajarkan tata memakai sarung yang benar, memakai sarung tersebut dengan cara tidak digulung dibagian atas karena itu membuat tidak rapih.

Meskipun ditekankan kedisiplinan pesantren ini pengajarannya ini tidak keras, namun memakai kelembutan dalam pengajarannya, sehingga siswa bisa dapat memahami dengan baik.

Perbedaan pembelajaran pesantren ini dengan pesantren lainnya, terletak di model pesantrennya yang sudah modern tetapi masih menekankan konsep pesntren salaf dalam pembelajaran agamanya.

D.    PROFIL TOKOH

Biografi Pemilik pesantren

Nama    : K.H Abu Hanifah Thayyib

TTL         : Jakarta, 12 Mei 1957

Alamat  : Jl. Penggilingan III baru, RT 011/RW 004 Kecamatan Dukuh, Kelurahan Keramatjati, Jakarta Timur. Kode pos: 13550

Nama Orang tua:

                                Ayah      :Thayyib

                                Ibu         : Sholehah

 

E.     Impact atau dampak berdirinya pondok pesantren nurul hijrah

a.       Pendidikan pesantren

Dampak dari berdirinya pesantren Nurul Hijrah ini bagi masyrakat sekitar, bisa dilihat dari segi pendidikan pesantren tersebut, meski terlihat yang menjadi siswa pesantren tersebut adalah anak-anak yang bukan berasal dari daerah sekitar pesantren tersebut, namun sebagian siswanya adalah anak-anak warga sekitar pesantren tersebut. Selain dari pendidikan internal, dampak positif adanya pesantren ini untuk masayarakat adalah adanya pengajian umum yang diadakan oleh pondok pesantren setiap hari jumat dan minggu, pengajian ini bersifat umum sehingga masyarakat diluar pesantren bisa mengikuti pengajian tersebut.

b.      Sosial

Dalam bidang sosial, peantren maupun masyarakat sekitar saling membantu dan saling menguntungkan satu sama lain. Ketika ada kegiatan di dalam pesantren, masyarakat ikut dilibatkan dalam kegiatan tersebut, begitupun masyarakat yang menerima keuntungan dengan adanya pesantren tersebut, selain menjadi sarana pembelajaran agama untuk anak-anak sekitar pesantren, pondok pesantren juga sering melakukan kegiatan-kegiatan positif untuk masyarakat misalnya kegaiatan bersih-bersih, siswa-siswi pondok pesantren banyak yang terjun langsung kemasyarakat untuk membantu kegiatan bersih-bersih tersebut.

c.       Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, masyarakat sekitar sangat di untungkan dengan adanya pesantren tersebut karena dengan adanya pesantren tersebut sehingga meningkatnya penjualan karena ada nya pesantren membuat para santri maupun orang tua santri membeli barang-barang ataupun jajanan di sekiar pesantren sehingga pesantren tersebut membuat warung-warung di sekitar pesantren untung. Ketika di wawancara seorang pemilik warung mengatakan bahwa banyak sekali barang-barang yang di beli oleh warga pesantren seperti beras, dan alat-alat tulis. Sehingga penjualan meningkat apalagi ketika sedang berlangsung acara-acara perpisahan banyak sekali orang tua maupun santri-santri di dalamnya membeli jajanan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

d.      Kesimpulan

Jadi dari pemaparan di atas dapat di katakan bahwa suatu pesantren memiliki peran penting dalam tantanan suatu masyarakat karena pesantren mengajarkan tentang bagaimana harus hidup dalam bermasayarakat dan sosial tetapi dengan melalui pendidikan agama.

Bukan hanya itu saja pesantren juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar karena dengan adanya pesantren semakin meningkatnya perputaran ekonominya sehingga masyarakat tersebut menjadi makmur.

Dan juga dalam pesantren menurut gusdur di katakan bahwa pesantren memiliki peran penting dalam pemberdayaan dimana yang paling banyak di kenakan oleh orang pinggiran untuk di ajarkan cara nya belajar mengaji dan belajar pelajaran umum


 

 

Daftar Pustaka

Nata, Abuddin.Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia,Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.2005



[1] Nata, Abuddin.Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia,PT Rajagrafindo Persada,Jakarta,2005.Hal:347

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini