Senin, 28 Desember 2015

LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGANTAR SOSIOLOGI KEHIDUPAN SOSIAL DI PASAR TRADISIONAL Disusun Oleh : Tomi Syahrul Kurniawan (11150510000031) Anzen Bhilla Setya (11150510000053) Dio Ihkamuddin (11150510000204)

BAB 1

A.    Alasan gejala social ini penting

Karena dalam ilmu sosiologi dibuthkan pembuktian dan penelitian, karena banyak teori sosiologi dari para ahli ketika diuji coba teori mereka banyak yang berhasil dan terbukti dan juga sebaliknya pula. Dalam penelitian gejala social ini khsusnya pasar tradisional, banyak sekali fenomena yang terjadi dalam pasar tradisonal. Maka dari itu perlu pembuktian dengan adanya observasi terjun langsung dan mewawancarai dan mengetahui kejadian-kejadian dipasar tradisional.

B.     Karl Marx

Teori Marx merupakan suatu teori yang terutama berhubungan dengan tingkat struktur sosial tentang kenyataan sosial. Teori ini menekankan pada saling ketergantungan yang tinggi antara struktur sosial dan kondisi materil, dimana individu harus menyesuaikan dirinya supaya tetap hidup dan memenuhi pelbagai kebutuhannya. Penekanan Marx pada penyesuaikan diri dengan lingkungan materil serta sumber-sumber yang dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia, merupakan satu catatan yang penting mengenai realisme praktis dalam analisa teoritisnya. Menurut Marx, hubungan antara individu dan lingkungan materilnya dijembatani melalui struktur ekonomi masyarakat. Struktur internal ekonomi itu terdiri dari kelas-kelas sosial yang muncul dari perbedaan dalam kesempatan untuk memiliki alat produksi serta ketidaksesuaian yang dihasilkannya dalam kepentingan ekonomi (Giddens, 1986).

Meskipun pendekatan teoritis Marx secara keseluruhan dapat diterapkan pada tahap sejarah apapun, namun perhatian utamanya adalah pada tahap masyarakat kapitalis. Pandangan Marx mengenai hubungan antara kegiatan manusia dan produk kegiatannya merupakan suatu elemen penting dalam pendekatan masa kini. Penekanan Marx pada bagaimana ideologi dan aspek lainnya dalam kebudayaan memperkuat struktur sosial dan struktur ekonomi, dengan memberikan legitimasi pada kelompok-kelompok yang dominan, merupakan satu proposisi penting yang ditekankan dalam bidang sosiologi pengetahuan pada masa kini. Untuk itu, ideologi-ideologi dikembangkan dan digunakan untuk melindungi atau meningkatkan kepentingan pelbagai kelompok dalam masyarakat.

Teori aliansi Marx didasarkan pada kenyataan obyektif yang diciptakan oleh manusia, lalu mengkonfrontasikan manusia yang menciptakannya itu sebagai satu kenyataan yang asing dan membatasi serta mengikat tindakan selanjutnya. Pendekatan-pendekatan sosiologi masa kini yang berhubungan dengan sosiologi humanistis atau sosiologi kritis, banyak mengambil dari teori aliensi Marx dalam usaha mereka untuk menciptakan suatu perspektif sosiologis yang berpusat di sekitar kebutuhan dan kemampuan manusia, dan yang dapat digunakan untuk mengkritik struktur sosial yang memperbudak, merendahkan martabat, atau mencegah perkembangan manusia seutuhnya (Johnson, 1986: 154-163).

C.    Metode Penelitian

Cara kami meneliti apa yang harus kami teliti, kami langsung terjun kelapangan (pasar tradisional) dengan menggunakan metode Tanya jawab (wawancara). Dengan menggunkan metode ini lebih mudah kami gunakan untuk penelitian dalam pasar tradisional. Berbebda hanya dengan pengamatan lebih mudah tapi tidak akan sepenuhnya lita bisa menegtahui seuk-beluk ada saja yang ada didalam pasar trdisonal tersebut.

Saat kami sebelum terjun kelapangan (pasar tradisonal) kita berkumpul dan merumuskan bagaiamana kita terjun kelpangan dengan baik, lalu kita merumuskan lebih memilih menggunakan metode wawancara. Dengan menggubkan metode ini lebih mudah dan lebih banyak mendapatkan informasi yang sangat banyak dan konfrehensif. Nah setelah kami mensetuju menggunakan metode tersebut lalu kita merumuskan beberapa pertanyaan yang akan kami tanyakan ketika kita terjun kelapangan.

Nah pada hari ketika kita terjun kelapangan kami menuju pasar tradisional, nah pada saat kami bertemu narasumber yah tentu narasumber kami pedagang, kami tidak langsung menanyakan apa saja yang terjadi dalam kehidupan social dalam paar tradisional, tapi kami membeli sesuatu terlebih dahulu dari pedagang tersebut. Nah setelah kami membeli buah dari si pedagang yang akan menjadi narasumber kami tersebut, lalu kami meminta agar si pedagang ini akan kami wawancarai dari apa yang kami telah rumuskan sebelum observasi.Setelah kami mewawancarai pedagang lalu kami mewawancari konsumen dengan lembut halus ucapan agar iya mau kami wawancarai dan bisa menjelaskan sesuatu yang ada dipasar tradisonal tersebut.setelah kami mewawancarai konsumen kami langsung kemasyarakat sekitar bagaiman pendapat tentang pasar tradisonal. Setelah kami mewawancarai semua yang kami temui lalu kami rumuskan dan kami berbagi tugas untuk menyelesaikan tugas uas sosiologi kami.

Dalam sesuatu yang kami kaji itu berupa hal yang sangat penting sekali bagi ehidupan kita sehari-hari dalam menyangkut hal ekonomi Indonesia khususnya pasar tradisional yang semkin kita lihat semakin buruk dan dalam peningkatanya hanya sedikit saja dalam pertahun.

BAB II

GAMBARAN LOKASI

Kami meneliti 3 Pasar Tradisional  yang terletak di daerah Tangerang Selatan, Jakarta Selatan, dan Depok.

1.      Pasar Ciputat

Berlokasi di: Jl. Dewi Sartika Ciputat, Tangerang Selatan

Jam buka : 07.00 – 17.00 WIB

Pasar Ciputat yang berdiri tiga lantai ini dipadati oleh pedagang yang berasal dari berbagai wilayah, namun mayoritas berasal dari Ciputat dan sekitarnya, walaupun tidak sedikit juga pedagang yang berasal dari luar Jakarta, seperti Jawa, Palembang, Jogjakarta dan lain-lain. Lantai satu Pasar Ciputat banyak diisi oleh pedagang sembako dan sayur, dan juga buah-buahan. Lantai dua diisi oleh pedagang sandang, sedangkan pada lantai tiga hampir sama dengan lantai dua yang kebanyakan pedagangnya penjual baju, sepatu, pakaian dalam, kain, dan kerudung.  

Tidak sedikit masyarakat yang tinggal di luar Ciputat mendatangi pasar ini. Di Pasar Ciputat selain faktor harga yang relatif murah, negosiasi antara penjual dengan pembeli pun terjadi begitu hangat. 

2.      Pasar PAL

Berlokasi di: Jl. Tugu Cimanggis Depok

Jam Buka : 07.00  -  21.00 WIB        

Pasar ini di termasuk pasar tradisional , Pasar ini beroperasi sejak tahun 1900-an di pasar pal ini kebanyakan masyarakatnya menengah. Semua yang ada dipasar ini dilakukan dengan sangat apik (manajemen). pada pasar pal ini yang dikelola oleh pemeritah banyak mengundang para masyarkat untuk membeli pasar pal tersebut karena harga terjagkau dan temeptnya lumayan bagus dan tidak jorok sekali. Pada intinya pasar pal ini pusat pembelajaan warga depok yang ada di daerah cimanggis depok.

3.      Pasar Mikro Bintaro

Berlokasi di: Jalan Bintaro Permai 3, Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12320

Jam Buka : 04.00 – 16.00 WIB

Pasar Mikro Bintaro termasuk kedalam pasar tradisional yang dikelola oleh PemDa DKI, pasar ini terletak di dekat rel Bintaro dan jalan utama menuju Ulujami.  Pasar ini sangat strategis karena tempatnya yang terjangkau dan harganya yang murah mmbuat pasar ini selalu dipenuhi oleh konsumen. Untuk tempat pedagang pasar ini dibagi 3 bagian : bagian pertama yaitu didalam  untuk para pedagang kebutuhan sandang sehari-hari, bagian kedua yaitu di lantai 2 ini khusus mainan-mainan anak-anak dan sebagian sandang, dan bagian yang ketiga ini di belakang pasar ini khusus buah, sayur, ayam dan ikan.

BAB III

HASIL ANALISIS

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.

Pasar tradisional adalah pasar yang pelaksanaanya bersifat tradisional tempat bertemunya penjual pembeli, terjadinya kesepakatan harga dan terjadinya transaksi setelah melalui proses tawar-menawar harga. Biasanya pasar tradisional umumnya menyediakan berbagai macam bahan pokok keperluan rumah tangga, dan pasar ini biasanya berlokasi di tempat yang terbuka. Bangunan di pasar ini berbentuk toko dan los. Toko semi permanen umumnya digunakan untuk berjualan aneka kue, pakaian, dan barang atau perabotan lainnya. Adapun los-nya yang digunakan untuk berjualan buah-buahan, sayuran, ikan, daging dan sebagainya. Penerangan di pasar tradisional secukupnya, dan tidak ber-AC. Kebersihan juga kadang kurang terjaga, seperti sampah banyak berserakan dan bertumpukan sehingga sering menimbulkan bau. Akibatnya jika turun hujan, akan becek dan kotor. Tapi semakin kesini kebersihan di pasar tradisional mulai di tingkatkan, bahkan sekarang ada pasar tradisional yang rapih dan bersih sehingga nyaman untuk dikunjungi.

Ciri-ciri pasar tradisional,diantaranya :

1.      Proses jual beli barang melalui proses tawar menawar harga.

2.      Barang yang dijual umumnya keperluan memasak, dapur dan rumah tangga.

3.      Harga barang yang di perjualbelikan relatif murah dan terjangkau.

4.      Area pasar tradisional biasanya di tempat yang terbuka.

A.    Pasar Pal (pedagang buah-buahan)

Bpk.Yadi (pedagang),Ibu.siti(konsumen),dan Bpk.saepul bakhri(masyarakat).

1.      Bagaiman sih kehidupan pasar tradisional itu?

Pedagang         : Menurut saya kehidupan sosial di pasar tradisonal ini suka berubah-rubah kenapa demikian karena kehidupan pasar tradisional ini suka adanya musiman khususnya buah jadi kehidupan di pasar tradisional ini tak bisa di tebak-tebak jadi pasar tradisional ini ramelah banyak perilakunya.

Konsumen       : Yah kalau menurut ibu lingkungan social pasar tradisional itu, baik-baik saja sih tapi kita juga harus hati-hati juga, karena kejahatan mah kapan juga bisa dating kapan saja. Jadi lingkungan pasar tradisional baik-baik saja tapi harus tetap hati-hati.

Masyarakat      : Kalau menurut bapak ipul pasar tradisional ini adalah untuk mengembangkan bakat dalam hal bisnis ari orang kecil sampai bisa menjadi pembisnis besar jadi menurutnya pasar tradisional dijadikan pengembangan bakat berbisnis dari tahap awal.

2.      Kenapa anda berjualan buah?

Pedagang         : Kalau saya melihat ekonomi Indonesia yah, saya lebih memilih barang sembako karena kebutuhanya lebih besar dan sangat banyak di buru para konsumen.dan juga tidak terlalu mahal ketika krisis ekonomi dan buah menjadi barang yang musiman jadi saya tak pusing untuk menjual buah.

3.      Ada ga sih kebutuhan yang tak terpenuhi dalam pasar tradisional?

Konsumen       : Pasti namaya kebutuhan pasti ada kurang-kurang aja yah namanya pasar tradisional pasti juga ada kekuranganya dan kelemahanya, yah tapi pasar tradisional jarang sih kekurangan sembako paling kalau kurang. Kalau sedang terjai kromosotan ekonomi Indonesia menjadi mahal harga sembako jadi banyak pedagang yang ngeluh juga karna harga sembako naik yah menjadi kekurangan.

Masyarakat      : Pasti ada yah kebutuhan yang tak terpenuhi dipasar tradisional. Memang kalau dilihat pasar tradisional ini kebanyakan masyarakat menengah.  Jadi pasar tradisional ini paling banyak kalau bapak lihat dari segi sarana dan tempatnya. Apalagi kalau melihat pedagang buah belum memiliki tempat yang kurang layak untuk berdagang.

4.      Bagaian sikap dan bentuk konflik antara pemilik dan proletan dalam pasar tradisional?

Pedagang        : Kalau konflik pasti yah ada saja, tapi kalau saya sendiri Alhamdulillah kiosnya punya saya sendiri, jadi saya enggak ada bentuk pembeontakan terhahadap atasan krena kiosnya ini punya saya sendiri. Tapi kalau saya melihat oaring-orang yang lain atau pedagang lain pasti ada saja, yah masalah sarana, iuran lapak pasti ada. Tapi gak sampai demo dalam betuk pembrontakanya.

Masyarakat      : Kalau bapak lihat sih kalu dalam masalah konflik dilihat dari persaingan perdagangan setempat yang satu laku yang satu lagi tidak laku yah itu lah yang membuat terjadinya adanya konflik.

5.      Apa pendapat para pedagang tentang pentingnya gerakan revolusi kaum proletar? Butuhkah? Atau menurut saja tanpa ada tindakan agar aman? ( teori Konflik )

Pedagang        : Yah kalau pasar tradiosional mungkin tempatnya kurang kondusif dan banyaknya kekurangan fasislitas dari parkir dan keamanan dan lain-lain. Yah bapak sendiri juga sering protes apa yang didapatkan di pasar tradisional.

Masyarakat      : Kalau keluhan pasti ada saja yah keluhan yag ada dalam pasar tradisional dari entah sarana,pelayanandan lain-lain.mungkin itu saja keluhan.

6.      Ada gak sih perhatian dari pemerintah setempat terhadap pasar tradiosional?

Pedagang        : Kalau perhatian pemerintah terhadap pasar tradisional pasti ada yah, kalau gak ada perhatian dari pemerintah setempat pasar gak bakal jadi yah, terus sembako gak bakal berjalan dalam penyaluranya yah menurut saya kurang maksimal aja sih terhadap perhatian pasar tradisional.

Konsumen       : Tentu yah pasti ada perhatian dari pemerintahan terhadp pasar tradisional, yah kalau tidak ada perhatian dari pemerintahan, pasti pasar pal ini mungkin sudah di gusur karena ada perhatian dari pemerintah jadi pasar tradisional ini berjalan dengan baik.

Masyarakat      : Pemerintah sangat membantu sekali dalam membangun pasar tradisional dan pemerintah mulai mengembangkan bangunan pasar tradisional agar lebih nyaman ditempati pedagang dan dikunjungi para konsumen.

7.      Apakah sangat penting antara pedagang dan konsumen?

Pedagang        : Yah sangat penting sekali yah, kalau gak ada konsumen saya gak menghasikan pendapat dan siapa yang beli, sangatlah penting lah dalam kehidupan sehari-hari apalagi saya pedagang menghasilan pendapatan dari penjualan terhadap konsumen .

Konsumen       : Yah tentu penting sekali, kalau gaj ada pedagang ibu mau beli apa unruk memenuhi kebutuhan ibu dan keluarga di rumah kaya simbiosis mutualisme saling menguntungkan peran keduanya sangat penting sekali.

Masyarakat      : Kalau menurut bapak sendiri tentu sangat penting sekali yah dikarnakan itu sudah menjadi roda kehidupan sehari-hari kita tentunya sangat penting sekali antara pedagang dan konsumen.

B.     Pasar ciputat (pedagang buah-buahan)

Ibu.siti (pedagang),Ibu.Evi(konsumen),dan Bpk.yadi(masyarakat).

1.      Bagaiman sih kehidupan pasar tradisional itu?

Pedagang        : Dalam berkehidupan dipasar tradisional, pasti kalau pasar tradisional itu berpandangan oag-orangnya jorok,pemarah dan lain-lain. Tapi kalau kata ibu di pasar tradisional ini baik-baik aja, asal kita bisa menyusuaikan diri kita terhadap pasar tradisional.

Masyarakat      : Menurut bapak yadi kehidupan sosial pada pasar tradisional itu cenderung pada masyarakat menengah kebawah karena di Indonesia itu masyarakatnya banyak yang menengah kebawah. Jadi, kalau melihat keseharian pada pasar tradisional banyak yang yang kurang berahlak tapi tidak semua. Jadi pada pasar tradisional ini khusunya penjual buah banyak yan belajar dari awal untuk bisa mendapatkan pengalaman yang pas dan itu berlaku untuk semua penjual yang ada dipasar tradisional.

2.      Kenapa anda berjualan buah?

Pedagang        : Ibu berjualan buah sudah lama, dulu ibu saya juga jualan buah jadi ibu meneruskan usaha perdagangan usaha ibu saya. Terus kalau bua pendapatan cukup tinggi dan lebih mudah dan banyak disukai oaring-orang.

3.      Ada ga sih kebutuhan yang tak terpenuhi dalam pasar tradisional?

Masyarakat      : Menurutnya di dalam pasar tradisional ini bapak yadi menitib beratkan terhadap fasilitas dan prasarana dan juga keamanan yang kurang baik dalam tata pengelolaan pasar tradisional seperti banyaknya samaph,becek,lahan parkiryang sempit dan banyak preman yang berkeliaran di area pasar tradisional yang membuat para konsumen dan para pedagang resah akan berjualan dan membeli di pasar tradisional tersebut.

4.      Bagaian sikap dan bentuk konflik antara pemilik dan proletan dalam pasar tradisional(khususnya penjual buah)?

Pedagang        : Dalam menyelesaikan berbagai sengketa,para pemeilik lapak pasar Ciputat memiliki sistem ketua dalam menyampaikan apa saja yang menjadi kendala mereka selama menjadi penyewa di Ciputat  ini. Ketika adanya konflik ataupun keluhan dari para pedagang, mereka akan mengadukan keluhan tersebut terhadap ketua mereka terlebih dahulu, setelah itu barulah sang ketua akan menyampaikan keluh kesah para pedagang kepada sang pemilik. Menurut narasumber yang kami wawancarai komplain yang sering terjadi oleh para penyewa adalah tentang masalah fasilitas yang ada di tempat sewa, mencakup tempat yang bau,kurang kondusif, kebersihan dan lain sebagainya.apalagi say sebagi penjual buah butuh tempat yang bersih dan kondusif agar barang berjualan saya (buah-buahan) tetap baik dan tidak membusuk. Bentuk pemberontakan yang terjadi tidak terlalu parah karena hanya sebatas bentuk protes terhadap sang pemilik. Tidak sampai mengadakan demo ramai-ramai atau bahkan kerusuhan lainnya. Hal ini dititik beratkan karena mereka sang para penyewa lebih mementingkan jalan damai ketimbang bermain adu mulut dengan sang pemilik.

Masyarakat      : Dalam menyelesaikan permasalahan didalam pasar tradisional banyak hal yang harus dilakukan yah, kalau saya melihat menjadikan pemicu terjadinya konflik karena tidak adanya kepuasan dan kenyamanan dari konsumen dan pedagang itu sendiri. Banyak hal yang harus di perbaiki dari keamanan, tempat,lahan dan lain-lain. Apalagi untuk penjualan buah sanagt penting sekali yang namanya temapt harus kondusif dan baik agar buah-buahan tetap segar dan higenis, mungkin lebih menitib beratkan kepada tenpat dan keamanan pasar tradisional guna menyamankan para konsumen dan pedagang khususnya pedagang buah-buahan.

5.      Apa pendapat para pedagang tentang pentingnya gerakan revolusi kaum proletar? Butuhkah? Atau menurut saja tanpa ada tindakan agar aman? ( teori Konflik )

Pedagang        : Menurut para pedagang adanya tindakan revolusi untuk mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang lebih baih merupakan hal yang penting untuk direalisasikan oleh sang pemilik. Fasilitas dan pelayanan yang memeadai akan mendukung lancarnya jual beli juga kenyamanan yang akan dirasakan oleh pelanggan nantinya. Tetapi pada kenyataan yang kami dapatkan dari narasumber, Ciputat Plaza belum sepenuhnya memberi kepuasan dalam melayani dan memenuhi kebutuhan para penyewa. Terbukti dengan adanya pernyataan narasumber yang belum begitu puas juga dikatakan oleh narasumber bahwa masih ada saja komplain yang bermunculan terkait ketiadaannya fasilitas yang memadai.

Masyarakat      : Menurut masyarakta setempat pasar tradisional ini perlu adanya perbaikan manajemen yang baik. Agar tidak emnimbulakn gerarakn protes para pedagang dan para konsumen khususnya penjual buah. Maka dari itu bapak lebih menekankan terhadap menajamen pasar tradisional ini menjadi baik dan para penjual sembako khusunya buah agar lebih higenis.

6.      Ada gak sih perhatian dari pemerintah setempat terhadap pasar tradiosional khususnya pedagang buah?

Pedagang        : Menurut ibu kalau dari perhatian pemerintah setempat terhadap pasar tradisional (pasar ciputat) kurang adanya kemaksimalkan dalam membangun pasar tradisional ini agar bisa berkembang lebih baik dan akan lebih banyak dikunjungi konsumen dari semua kalangan konsimen yang ada. Jadi perhatian pemerintah terhadap pasar tradisional ini kurang memuaskan dan kurang maksimal. 

Masyarakat      : Menurut bapak yadi ia meiahat kinerja pemerintah terhadap pasar tradisional itu kurang maksimal, nah di pasar tradisional itu seharusnya menjadi temapt perbelanjaan konsumen yang berseh dan kondusif, naj pemerintah ini kurang memerhatikan yang namanya blok-blok berjualan di pasar tradisional.seharusnya pemrintah bisa menrtibkan pasar tradisional seperti blok penjualan ikan semua, blok penjualan dan blok penjual buah semua ntar kalau di satukan seperti ini maka buahnya bau ikan amis, untuk penjual buah di pasar tradisional sangatlah baik Cuma penempatan penjualan buah itu sendiri

7.      Bagaimanakah pendapat para penjual tentang peran mereka ditengah masyarakat?

Pedagang        : Mereka menganggap peran mereka pastilah sangat penting bagi masyarakat khususnya mereka sendiri, mengingat perekonomian negara kita ini yang semakin carut marut dimakan zaman. Seakan adanya pembagian hasil tak akan menjadi masalah bagi mereka dalam menjalankan bisnis yang mereka tekuni. Hal ini juga membuktikan betapa keras kehidupan ekonomi negara ini yang pedagang kecilpun bisa merasakan pahit dan susahnya mencari pekerjaan. Tak disangkal juga peran mereka bagi masyarakat sendiri juga dianggap penting karena masyarakat masih butuh akan adanya pedagang yang bisa menyediakan barang-barang dengan harga terjangkau berkualitas bagus dan juga bisa ditawar.

Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang harus dilakukan manusia agar dapat terus hidup adalah mendapatkan sarana untuk tetap bertahan hidup. Apapun yang bisa menghasilkan pangan,sandang, dan papan bagi mereka, serta untuk memenuhi kebutuhan dasar. Tidak ada yang bisa menghindar dari tugas memproduksi hal-hal itu. 

Namun, ketika cara-cara produksi berkembang dari tahap primitif, segera muncul kebutuhan agar tiap individu dapat melakukan spesialisasi, karena menemukan bahwa mereka akan lebih makmur dengan cara itu. Lalu, manusia itu bergantung satu dengan yang lain. Produksi sarana hidup kini menjadi aktivitas sosial, bukan lagi aktivitas individu. Begitu juga dengan para pedagang yang  menyewa khususnya di Pasar Ciputat.

Masyarakat      : Menurut bapak kalau kesaharian hidup dipasar tardisional pasti banyak hal didalam pasar tradisional itu sendiri, kalau saya melihat kesharian pasaer tradisional itu lebih banak orang pada kalangan bawah. Karena Indonesia masyarkatnya didominankan pada masyarakat bawah dan juga kalau saya melihat para pedagang bua dipasar sanagtlah kurang baik kenapa, kareana buah yang ada pasar tidak ketahui busuk atau tidaknya. Maka kalau penjual buah  dipasar itu harus memilih sendiri agar kita tidak sala makan buah atau yang akan kita beli.

 

C.     Pasar Mikro Bintaro (pedagang buah-buahan)

Bpk.Dirja (pedagang),Bpk.Rusmanto(konsumen),dan Bpk.Setiaji(masyarakat).

1.      Bagaimana kehidupan pasar tradisonal ?

Pedagang        : Keadaannya dalam kebersihan sangat kurang, dikarnakan tidak setiap orang dapat menjaga kebersihan tempat, baik pedagang dan pembeli. Pembeli banyak kepasar tradisonal di pagi hari karna untuk kebutuhan keluarga seperti, masak dan kebutuhan lainya. Sosialisasi antara para pedagang sangatlah erat dengan adanya tempat yang bersebelahan dan juga jenis barang yang dijual. Sehingga sesama pedagang saling embantu jika ada diatara mereka yang kesulitan. Keamanan di pasar tradisional yang kurang menjadi penyebab pasar tradisional tidak dapat menjadi pasar yang selalu dituju oleh pembeli.

Konsumen       : Saya sering ke pasar tradisional, soal kebersihan memang kurang dikarnakan dari kita masih kurang kesadaran soal kebersihan. Keamanan memang kurang dikarnakan tidak ada penjaga keamanan di sekitar penjaga. Namanya juga pasar tradisional, kebersihan dan keamanan tidak bisa disamakan dengan pasar modern.

Masyarakat      : Adanya pasar tradisional membuat kita belajar tentang jual-beli. Dengan inilah terkadang terjalin juga rasa solidaritas antar penjual A dengan penjual B dan juga para pembeli. Namun kekurangannya adalah masalah harga yang berbeda antar pedagang. Membuat antar pedagang saling berebut konsumen.

2.      Kenapa anda berjualan buah ?

Pedagang        : Kebanyakan para pedagang buah telah mengetahui alur penjualan buah, serta pengalaman yang lama dengan mengikuti orang dalam berjualan buah sehingga membuat saya memilih berdagang buah. Dengan pengalaman saya yang lama, saya akhirnya memberanikan diri untuk mendirikan kios untuk menjual buah-buahan dari jam. Dan juga buah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting untuk kesehatan, sehingga mudah sekali bagi para pedagang buah dalam mencari konsumen, dan juga pengahasilan yang banyak.

3.      Ada gak sih kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam pasar tradisional ?

Konsumen       : Tidak, dalam kebutuhan sandang dan pangan sehari-hari, pasar tradisional sudah lebih dari cukup untuk keperluan rumah tangga. Karna banyak pedagang menjual barang-barang yang dibutuhkan rumah tangga, seperti sayur-mayur, buah-buahan, alat masak, alat mandi, dll. Tetapi di pasar tradisional hanya menjual barang yang harganya dapat dijangkau oleh para pembeli dan yang banyak diminati oleh pembeli.

Masyarakat      : Barang yang kadang kita perlukan, memang terkadang kita perlu berkeliling terlebih dahulu untuk mencari barang yang kita inginkan, dikarnakan di pasar tradisional tidak ada pengelompokan dalam penjualan barang seperti di pasar modern.

4.      Bagaimana sikap dan bentuk konflk antara pemilik dan proletan dalam pasar tradisional ?

Pedagang        : Adanya sikap dari pemilik yang tidak baik terhadap proletan. Dalam penagihan iuran bulanan ,mereka tidak memahami pendapatan yang diperoleh para proletan. Sehingga membuat para proletan tidak betah, tetapi jika para proletan tidak berusaha membayar itu akan membuat mereka semakin kesusahan karna tidak mudah mencari tempat untuk berdagang.

Masyarakat      : Mungkin permasalahan konsumen dan juga harga barang. Kadang itu membuat antar pedagang saling membenci karna ia memiliki konsumen yang lebih bnyak. Tapi hal ini tidak membuat tali silaturahmi antar mereka putus.

5.      Apa pendapat para pedagang tentang pentingnya gerakan revolusi kaum proletan? Butuhkah? Atau menurut saja tanpa tindakan agar aman? (teori konflik)

Pedagang        : Mengadakan protes kecil-kecilan dengan kaum kapitalis, agar kaum kapitalis dapat memahami para pedagang dengan hasil yang didapatnya. Dan menyesuaikan pembayaran iuran dengan hasil yang didapat. Butuh, karna dengan ini kaum kapitalis dapat memahami isi hati kaum proletan.

6.      Ada gak sih perhatian dari pemerintah setempat terhadap pasar tradisional?

Pedagang        : Ada, dari pemerintah terkadang mengadakan stand kesehatan guna untuk menjaga kesehatan para pedagang. Kegiatan ini diperoleh dari hasil dana iuran yang telah dibayar oleh para pedagang dalam iuran bulanan.

7.      Apakah sangat penting antara pedagang dan konsumen?

Pedagang        : Iya sangat penting, karna tidak mungkin kita penjual dapat penghasilan tanpa konsumen. Begitu juga dengan konsumen, mereka tidak akan dapat mendapatkan barang yang ia butuhkan tanpa pedagang. Dan para pedagang juga harus mempunyai konsumen tetap atau pelanggan, agar selalu dapat pengahasilan yang tetap setiap harinya.

Konsumen       : Pedagang dan juga pembeli bagaikan roda kehidupan, yang mana saling membutuhkan satu sama lain. Tidak mungkin kita bisa hidup tanpa kebutuhan dan solidaritas antara sesama.


 

Wawancara dengan  bapak Dirja (pedagang buah) di pasar Mikro Bintaro.

Diambil oleh    : Dio Ihkamuddin


Foto bersama konsumen di pasar PAL Depok

Diambil oleh    : Anzen Bhilla Setya

BAB IV

KESIMPULAN

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.

Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka dengan bergantung pada sumber daya alam. masyarakat juga memproduksi barang pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah tangga. dengan demikian rumah tangga dapat berperan sebagai konsumen, produsen, dan keduanya.

Kehidupan sosial di pasar tradisional menurut teori Karl Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik.  Adapun ilmu ekonomi sebagai dasar dikatakan oleh Menurut Karl Marx ialah hal paling mendasar yang harus dilakukan manusia agar dapat terus hidup dalam  mendapatkan sarana untuk tetap bertahan hidup.

Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan. Ketika harga naik maka permintaan akan turun, dan ketika harga itu turun maka permintaan akan naik. Ketika jumlah barang atau produk yang beredar semakin banyak  maka harga barang tersebut akan semakin murah, dan apabila jumlah barang atau produk yang beredar semakin sedikit maka harga barang tersebut semakin mahal.

DAFTAR PUSTAKA

1.      Johnson,  D.P.  1986.  Teori  Sosiologi  Klasik  dan  Modern.  Terjemahan  Robert  MZ  Lawang.  Jakarta: Gramedia.

2.      Ritzer, George. 2014. Teori Sosiologi Modern (Edisi Ketujuh). Jakarta: Prenadamedia Group

3.      Heslin, James M. 2006. Sosiologi dengan pendekatan membumi Edisi 6. Jakarta: Erlangga

4.      Soekanto, S. 1995. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

5.      Soekanto, Soerjono Mengenal Tujuh Tokoh Sosiologi – Ed. 1 – 3.- Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

6.      Ritzer, G. 1992. Sosiologi  Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Terjemahan Alimandan. Jakarta: Rajawali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini