Muhamad Fahreza 11150510000054 (KPI 1 B)
Rizka Maulidina 11150510000143 ( Jurnalistik 1 A)
Ryan Andrian Sirait 11150510000032 ( KPI 1 A)
UAS Sosiologi KPI & JURNALISTIK SEMESTER 1
Tersesat di hutan beton; kisah pengangguran kota
I. PENDAHULUAN
A. Mengapa gejala sosial ini penting untuk ditulis/diteliti
Gejala sosial merupakan masalah sosial yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku manusia di dalam lingkungan kehidupannya.Gejalasosial juga merupakan suatu fenomena yang didalamnya terdapat beberapa perubahan dan bahkan beberapa konflik penyatuan dimensi sosial yang ada pada diri manusia ketika berinteraksi antar sesama makhluk sosial. Gejala yang terjadi pada kehidupan masyarakat merupakan gejala yang terjadi spontan dan menimbulkan perubahan yang mengarah pada sesuatu yang dianggap positif dan negatif.
Berikut adalah contoh masalah sosial yang terjadi pada kehidupan masyarakat:
1. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan keadaan dimana terjadinya ketidakmampuan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, misalnya : makan, pakaian, kesehatan, pendidikan, dan tempat berlindung yang kurang layak. Kemiskinan adalah suatu permasalahan yang global, ini disebabkan karena adanya kesulitan pada aspek pekerjaan dan pendidikan. Kemiskinan terjadi bukan hanya di daerah pelosok Indonesia, tetapi kemiskinan juga terjadi di daerah perkotaan yang konon telah banyak menjanjikan kemewahan. Akan tetapi menurut surve, saat ini kemiskinan di Indonesia sudah mulai berkurang.
2. Kejahatan
Kejahatan merupakan perilaku yang sangat bertentangan dengan undang-undang. Hal ini sangat merugikan bagi orang yang menjadi korban kejahatan seperti hilangnya harta benda yang mereka punya. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki kriminalitas yang tinggi. Jenis kejahatan yang sering terjadi di Indonesia sudah sangat beragam, dari segi motif dan caranya. Kejahatan yang sering terjadi di sebabkan oleh factor kekurangan ekonomi.
3. Pendidikan
Indonesia merupakan salah satu Negara yang tingkat pendidikannya termasuk cukup rendah di dunia. Banyak sekali anak-anak yang tidak bersekolah, mereka sibuk membantu orang tua mencari nafkah. Pastinya mereka ingin mmerasakan bangku sekolah seperti anak-anak yang lain, namun karena faktor ekonomi orang tuanya yang kurang mampu
4. Pengangguran
Pengangguran merupakan masalah serius yang dihadapi Negara Indonesia saat ini. Jumlah penduduk yang semakin banyak, namun tidak diimbangi dengan jumlah lapangan kerja yang terlalu sedikit, hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran.
B. Landasan Teori Sosiologi
Teori Kesejahteraan Sosial (Individu)
Weber dalam memandang masyarakat dari bentuk mikro yakni dengan mengamati individu, yang membedakan dengan kajian antara Marx dan Durkheim yang mengkaji struktur sosial dalam masyarakat. Menurut Weber manusia melakukan sesuatu karena mereka memutuskan untuk melakukan itu untuk mencapai apa yang mereka kehendaki. Sedangkan struktur sosial adalah hasil dari tindakan yang dilakukan bersama. (Pip Jones, 2009; 114).
Manusia bertindak sebagai agen dalam bertindak mengkunstuksi realias sosial. Cara konstruksi yang dilakukan kepada cara memahami atau memberikan makna terhadap perilaku mereka sendiri. Oleh Karena itu juga ilmu social dalam hal ini mengamati cara agen melakukan penafsiran, memberi makna terhadap realitas. Makna berupa partisipan agen melakukan konstruk melalui proses partisipasi dalam kehidupan dimana ia hidup. Dalam tradisi konstruktivis mereka ingin keluar motif dan alasan tindakan individual guna memasuki ranah structural. (Zainuddin Maliki, 2002; 87).
Weber menggambarkan tipe kekuasaan yang memperoleh legitimasi oleh yang berkuasa yakni; pertama tradisional mematuhi dikarenakan masyarakat mematuhi. Kedua kharismatik dikarenakan mematuhi karena mentransformasi kepada yang lain. Ketiga legal rasional dikarenakan mematuhi karena berdasarkan hukum yang berlaku. Menurutnya kebenaran sesungguhnya bahwa tidak ada manusia yang sanggup menanggapi seluruh realitas yang ia hadapi. Manusia hanya bisa menjadikan masuk akal suatu aspek realias dengan seleksi kejadian yang tak terbatas. Tetapi yang terpenting dalam interpretasi kebermaknaan. (Pip Jones, 2009; 117). Interaksi antara individu dengan lain ini, merupakan proses kontruksi makna dan saling tukar-menukar makna sehingga dapat menghasilakan sebuah sistem sosial dalam masyarakat. Sistem sosial ini menjadi kontruksi individu secara dan disepakati oleh individu yang lain sebagaimana dalam etika protestan yang menetukan perkembangan kapitalism.
C. Metode
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancaradengan si penjawab atau responden. Wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian. Beberapa hal dapat membedakan wawancara dengan percakapan sehari hari, ialah antara lain: pewawancara dan responden biasanya belum saling mengenal sebelumnya, responden selalu menjawab pertanyaan, pewawancara selalu bertanya, pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan pada satu jawaban, tetapi harus bersifat netral, pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat sebelumnya.
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan Tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan peneliatan (Lerbin, 1992 dalam Hadi 2007) Tanya jawab sepihak berarti bahwa pengumpul data yang aktif bertanya, sementara pihak yang ditanya aktif memberikan jawaban atau tanggapan. Dari definisi itu, diketahui bahwa Tanya jawab dilakukan secara sistematis, telah terencana dan mengacu pada tujuan penelitian yang dilakukan.
II. GAMBARAN LOKASI
Narasumber 1
Nama narasumber : Imam Wahyudi
Pengambilan data pada narasumber kami yang pertama masih di lingkungan kampus 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tepatnya di gedung Student Centre.Sesuai dengan namanya, gedung ini dikhususkan untuk mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyalurkan ide dan hobinya lewat UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Gedung ini memiliki 2 lantai atau tingkat, Isi gedung ini adalah ruang sekretariat dari semua UKM di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan selain sekretariat UKM di dalam gedung ini juga ada lapangan multifungsi, yang dapat menjadi lapangan basket futsal dan lain-lain, selanjutnya didalam gedung ini juga ada sarana ibadah, yaitu Masjid. Hampir setiap hari gedung ini diramaikan oleh mahasiswa, karena adanya acara yang di adakan oleh masing-masing UKM, mulai dari pertandingan Futsal, acara musik, sampai acra pementasan-pementasan seni. Pada pengambilan data pada narasumber yang pertama ini kami lakukan di sekretariat UKM FORSA yang berada pada lantai 2 gedung Student Centre ini. UKM FORSA adalah UKM yang menjadi wadah mahasiswa di bidang olahraga, seperti Futsal, Basket, Voli, Bulu tangkis dan olahraga beladiri yaitu Tapak Suci. Didalam sekretariat FORSA
Narasumber 2
Nama Narasumber : Hanafi Makmun
Pengambilan data pada narasumber kami yang ke-dua yaitu beralamat di
Jl. Dewi Sartika Gg. Masjid Arriyadh Rt.001/04 Cimanggis-Ciputat-Tangsel. Lebih tepatnya di depan Masjid Jami Arriyadh. Daerah ini dulunya merupakan rawa-rawa dan daerah resapan air di daerah tangerang, sembari waktu berjalan daerah ini semakin maju mulai dari dibangunnya Pesantren Darul Muttaqhin yang sekarang telah menjadi Madrasah Ibtidaiyah disusul oleh TK Cendrawasih dan Masjid Jami Arriyadh.
Higga kini daerah ini sudah dikelilingi oleh Perumahan, Apartment, Pasar Swalayan, Toko-toko kue dan toko kecandikan, dsb.Sejak tahun 2012 daerah pemukin warga yang berada di daerah Ciputat ini semakin sedikit karna terjadinya pembangunan besar-besaran seperti Apartment, dan Pool taksi serta ruko-ruko. Warga sekitar pun pindah keberbagai daerah bahkan hingga transmigrasi keluar kota seperti Sumatera dan Kalimantan.
Daerah Ciputat saat ini masyarakatnya di dominasi oleh pedagang mulai dari kaki lima sampai pedagang besar atau grosir. Pemicu banyaknya warga ciputat di dominasi oleh pedagang karena lokasinya berdekatan dengan pasar bahkan diapit dua pasar sekaligus.
Narasumber 3
Nama Narasumber : Lucky wicaksono
Pengambilan data pada narasumber kami yang ke-tiga yaitu beralamat di
Jl. Dewi Sartika Gg. Masjid Arriyadh Rt.001/04 Cimanggis-Ciputat-Tangsel. Lebih tepatnya di depan Masjid Jami Arriyadh
III. HASIL ANALISIS
Pengangguran di Indonesia Semasa pemerintahan Orde Baru Suharto, pembangunan perekonomian mampu menambahkan beragam pekerjaan baru di pasar kerja Indonesia, yang dengan demikian mampu mengurangi angka pengangguran nasional.Sektor-sektor yang terutama mengalami peningkatan tenaga kerja (sebagai pangsa dari jumlah total tenaga kerja di Indonesia) adalah sektor industri dan jasa sementara sektor pertanian malah berkurang. Pada tahun 1980-an sekitar 55 persen populasi tenaga kerja Indonesia bekerja di bidang pertanian, tetapi belakangan ini angka tersebut berkurang menjadi sekitar 40 persen.
Namun, Krisis Keuangan Asia yang terjadi pada akhir tahun 1990-an (untuk sementara) merusak pembangunan ekonomi Indonesia dan menyebabkan angka pengangguran di Indonesia meningkat menjadi 20 dan angka tenaga kerja yang harus bekerja di bawah level kemampuannya (underemployment) juga meningkat. Sebagian besar tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan di daerah perkotaan pindah ke pedesaan dan bergabung dengan sektor informal (terutama di bidang pertanian). Walaupun Indonesia telah mengalami pertumbuhan makro ekonomi yang kuat dalam beberapa tahun belakangan dan boleh dikatakan Indonesia telah pulih dari krisis pada akhir tahun 1990-an itu, sektor informal ini – baik di kota maupun di desa - sampai sekarang tetap berperan besar dalam perekonomian Indonesia. Walau agak sulit untuk menentukan jumlahnya secara pasti, diperkirakan sekitar 55 sampai 65 persen pekerjaan di Indonesia adalah pekerjaan informal. Saat ini sekitar 80 persen dari pekerjaan informal itu terkonsentrasi di wilayah pedesaan, terutama di sektor konstruksi dan pertanian.
Pertumbuhan makro ekonomi yang cukup kuat selama lebih dari satu dekade secara berlahan telah mampu menurunkan angka pengangguran di Indonesia. Namun, dengan sekitar dua juta penduduk Indonesia yang tiap tahunnya terjun ke dunia kerja, adalah tantangan yang sangat besar buat pemerintah Indonesia untuk menstimulasi penciptaan lahan kerja baru supaya pasar kerja dapat menyerap para pencari kerja yang tiap tahunnya terus bertambah; pengangguran muda (kebanyakan adalah mereka yang baru lulus kuliah) adalah salah satu kekhawatiran utama dan butuh adanya tindakan yang cepat.
Dengan jumlah total penduduk sekitar 250 juta jiwa, Indonesia adalah negara berpenduduk terpadat keempat di dunia (setelah Cina, India dan Amerika Serikat). Selanjutnya, negara ini juga memiliki populasi penduduk yang muda karena sekitar setengah dari total penduduk Indonesia berumur di bawah 30 tahun. Jika kedua faktor tersebut di atas digabungkan, indikasinya adalah Indonesia adalah negara yang memiliki kekuatan tenaga kerja yang besar, yang akan berkembang menjadi lebih besar lagi ke depan.
Nama : Imam Wahyudi
Usia : 24 Tahun
Alamat: Jl. Duku RT 4/5, petukangan utara
Jakarta selatan
Narasumber kami yang pertama bernama Imam wahyudi, dia biasa dipanggil bang imam, umur beliau 24 tahun, pendidikan terakhir beliau SMA, dan beliau pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ekonomi Pembangunan, tetapi hanya sampai semester 5, bang imam tidak melanjutkan kuliahnya karna malas, dan dia rasa jurusan yg diambil kurang pas/kurang cocok untuknya. Bang imam adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Sekarang bang imam lebih sering tinggal di secretariat Forsa (Forsa adalah unit kegiatan mahasiswa yang menjadi wadah mahasiswa untuk menyalurkan bakat dan kemampuannya di bidang olahraga) bang imam biasa pulang ke rumahnya dua sampai tiga kali dalam sebulan, karena menurutnya kalau di rumah kurang produktif, dan kalau di luar rumah ada yang bisa beliau kerjakan.
Sebelumnya bang imam pernah bekerj part time atau pekerjaan paruh waktu di event-event tertentu, contohnya event kejurnas, basket, indokomtek, dan sebagainya. Bang imam masih menganggur karna beliau rasa beliau belum mendapatkan pekerjaan yang pas. Bang imam pernah dapat panggilan kerja di FIFGRUP, tetapi tidak mengambilnya karena menurutnya kurng cocok dengan skillnya. Bang imam menganggur selama 1 tahun. Kegiatan bang imam ketika menganggur biasanya melatih futsal di kampus, kalau ada yg minta pertolongan, dibantu dangan mengharapkan imbalan uang. Cara bang imam dalam memenuhi kebutuhan sehari hari biasanya mengumpulkan uang dari hasil kerja part time dan imbalan dari orang yang dibantu olehnya, Waktu kerja part time biasanya dua minggu berturut turut atau sabtu-minggu, gaji yang bang imam dapatkan dari kerja part time perminggu dalam event yang besar sekitar 1,5 juta, dan kalau event standart biasanya beliau mendapatkan upah 500 ribu, dan gaji tersebut cukup untuk keperluan beliau sehari hari. rencana bang imam untuk melamar pekerjaan lagi kira kira tahun depan.
Keterangan narasumber pertama sependapat dengan teori yang dibuat oleh weber, Menurut Weber manusia melakukan sesuatu karena mereka memutuskan untuk melakukan itu untuk mencapai apa yang mereka kehendaki. Sedangkan struktur sosial adalah hasil dari tindakan yang dilakukan bersama.
Analisis Narasumber II
Nama : Hanafi Ma'mun
Usia : 66 tahun
Alamat : Cimanggis RT.04 RW.03 Kelurahan Cipayung
kecamatan Ciputat, kota Tangerang Selatan.
Pendidikan terakhir : pendidikan guru agama atas (setara SMA)
Bapak Hanafi yang akrab dipanggil oleh warga sekitar baba Napi, adalah narasumber kedua kami. Dalam proses pengambilan data dari bapak Hanafi ini kami menggunakan metode wawancara, kami melakukan komunikasi dua arah antara kami sebagai pewawancara dan Bapak Hanafi sebagai narusmber. Ada beberapa pertanyaan yang kami buat untuk membedah seputar kehidupan bapak Hanafi, khususnya di bidang ekonomi dan pekerjaannya.
Bapak Hanafi adalah warga asli cipayung, bisa dibilang bapak Hanafi ini adalah petua di desa Cipayung ini. Bapak Hanafi mempunyai riwayat hidup yang cukup baik jika diukur pada masa dulu, karena ia sudah mengenyam pendidikan hingga tamat PGGA (Pendidikan Guru Agama Atas) atau kalau sekarang setara SMA. Setelah itu ketika berumur 20 tahun bapak Hanafi diangkat menjadi pegawai negeri dan ditempatkan bekerja di BKKBN (Badan Kordinasi Keluarga Berencana) program bapak Presiden Soeharto pertama untuk menanggulangi pertumbuhan penduduk.
Selama bekerja di BKKBN ini bapak hanafi mensosialisasikan bagaimana melakukan perencanaan memiliki anak di dalam keluarga.Di BKKBN ini bapak Hanafi bekerja selama 8 tahun.Setelah 8 tahun bapak Hanafi bekerja sebagai Pegawai Negeri ini lalu bapak Hanafi keluar dari pekerjaannya sebagai PNS, katanya "Mumpung masih muda mau cari pengalaman", saat itu usianya 28 tahun.
Setelah keluar dari pekerjaannya bapak hanafi pergi melancong ke negeri orang, dia mencari pengalaman ke negeri Belanda, dengan tujuan mencari pengalaman dan ikut temannya yang sudah mempunyai kenalan di Belanda akhirnya bapak Hanafi pergi kesana, selama 4 Bulan bapak Hanafi hidup di Belanda. Setelah kembali ke Indonesia ia menganggur.
Lalu tepatnya pada Tahun 1981 bapak Hanafi, bapak Hanafi dipekerjakan oleh kelurahan Cipayung, singkat cerita karena bagusnya pekerjaan bapakn Hanafi, ia diangkat oleh masyarakat menjadi calon wakil kepala desa Cipayung. Pada tahun 2000 saat itu, bapak Hanafi akhirnya mengundurkan diri karena bapak Hanafi sebagai calon wakil kepala desa Cipayung justru lebih mendapat apresiasi yang baik dari warga sekitar, sehingga calon kepala desa pasangan bapak Hanafi ini menganggap bapak Hanafi lawan politiknya.
Karena ketidakinginan bapak Hanafi berkutat dengan dunia politik, dengan ikhlas akhirnya bapak Hanafi mengundurkan diri. Menurut weber tindakan seseorang atau manusia melakukan sesuatu karena mereka memutuskan untuk melakukan itu untuk mencapai apa yang mereka kehendaki. Tindakan yang dilakukan bapak Hanafi untuk mengundurkan diri ini sesuai dengan teori yang dikatakan weber, tindakannya ini adalah memutuskan untuk tidak bermain dalam dunia politik, dan pencapaiannya adalah agar hidup bapak Hanafi tenang tanpa adanya interfensi dari lawan politiknya, Jadi sah pada tahun 2000 bapak Hanafi menganggur. Setelah keluar dari kengurusan di kantor kepala desa bapak Hanafi hanya melakukan kegiatan-kegiatan sosial saja seperti ikut gotong royong membangun Masjid. Setelah 2 tahun menganggur bapak Hanafi dipekerjakan di TPU Cimanggis sebagai pengurus, hanya dari menjadi pengurus TPU lah bapak Hanafi mendapatkan gaji untuk biaya hidup keluarganya, lalu pada tahun 2010 bapak hanafi diberhentikan karena aturan dari TPU tersebut setiap 8 tahun kepengurusan TPU harus diganti.
Sejak 2010 hingga sekarang bapak Hanafi full menjadi pengangguran. Bapak Hanafi tidak bisa lagi bekerja karena pada tahun 2012 bapak Hanafi lumpuh total pada kedua tangannya, menurut dokter karena syaraf yang mati, dan memang bapak Hanafi sudah tidak muda lagi. Selama menganggur 5 tahun belakangan ini untuk menafkahi keluarganya bapak Hanafi dengan hasil sewa kontrakan yang ia miliki, dan itu juga belum cukup untuk kehidupan ia dan isterinya. Untuk kekurangannya bapak Hanafi hanya berharap infaq dari tetangga-tetangganya dan juga anaknya yang sekarang tinggal di Bogor bersama isterinya.Jadi sebenarnya teori weber yang di implementasikan pada kehidupan bapak Hanafi ini cukup sesuai.
Analisis Narasumber ke III
Nama : Lucky Wicaksono
Usia : 25 tahun
Pendidikan terakhir: Sekolah Dasar
Narasumber kami yang ke-tiga bernama Lucky berusia 25 tahun yang berasal dari Purwekerto yang merantau ke Jakarta sejak usia 15 tahun, yang saat itu seharusnya sedang dalam masa pertumbuhan dan butuh kasih sayang tapi ia memberanikan dirinya untuk ikut saudaranya ke Jakarta karna tuntutan ekonomi keluarganya. Karna Bang Lucky hanya lulusan Sekolah Dasar jadi saat itu hanya bisa menjadi pedagang Pempek keliling di daerah Jakarta,tetapi sejak tahun 2010 ia pindah ke Ciputat dan berpisah dengan saudaranya. Saat ini ia tinggal di rumah kontrakan yang berada di Jl. Dewi Sartika atau lebih jelasnya di kontrakan Hj. Bisri.
Pada tahun 2012 Bang Lucky diajak tetangganya bekerja sebagai karyawan di Restaurant Pecel dan Ayam goreng di daerah Ciputat, yang saat itu kebetulan buka cabang baru dan membutuhkan karyawan. Ia meninggalkan usahanya sebagai penjual Pempek keliling dan beralih propesi sebagai karyawan di restaurant tersebut.
Lebih kurang dua tahun Lucky bekerja sebagai karyawan di restaurant tersebut ia pun keluar, alasannya karna restaurant tersebut hampir bangkrut karena pembeli yang semakin hari semakin menurun dan gaji karyawan yang menunggak. Sudah hampir setahun Bang Lucky tak bekerja dan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari ia bekerja serabutan, pekerjaan apapun dilakukannya asalkan halal, katanya. Sudah banyak juga tawaran kerja yang datang namun menurutnya tidak cocok, mulai dari karyawan, tukang bersih-bersih di kelurahan bahkan ia ditawarkan kerja diluar kota. Dia bilang, ia tidak punya keterampilan, selama ini hanya mengandalkan semangat. Cuma modal dengkul kopong, katanya.
Sampai saat ini ia belum menikah dan belum siap menikah karena belum memiliki penghasilan tetap " Calon mah udh ada tapi saya belum siap melamarnya" kata Lucky. Orang tua nya di kampung sudah menginginkan dia untuk menikah tapi apa boleh buat sampe saat ini ia hanya bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari saja.
Tapi dia bilang tahun 2016 bakal cari pekerjaan yang lebih layak dan lebih serius lagi karena dia juga mau punya keluarga.Hidup di Jakarta memang tidak mudah apalagi jauh dari sanak saudara mengharuskanpnya lebih giat lagi mencari pekerjaan. Terkadang ia sempat menyesal karna ia pernah menolak pekerjaan yang saat itu ditawarkan oleh temannya. Menurutnya menjadi pengangguran itu tidak enak, seperti sampah masyarakat tidak tau hal apa yang akan dilakukannya bahkan ia sering makan dan tidur saja beberapa hari sampai pemilik kontrakan menegurnya karna belum membayar uang bulanan kontrakan.
I V. KESIMPULAN
Jadi hasil dari wawancara dan analisa terhadap narsumber kami yang tidak memiliki pekerjaan tetap atau pengangguran adalah ketika menurut teori weber,manusia atau individu melakukan dan mengambil keputusan untuk mencapai tujuannya di implementasikan dengan hasil analisa kami terhadap ketiga narasumber cukup sesuai dengan teori weber. Karena pada kasus yang kami temukan pada narasumber, pengangguran pasti bukanlah tujuan atau kemauan dari ketiga narasumber. Terdapat faktor-faktor penghambat laju mereka untuk mncapai tujuan hidup mereka.
Salah satunya adalah banyaknya sumberdaya manusia dan kurangnya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan banyaknya tingkat pengangguran di indonesia,serta mengakibatkan tindak kriminalitas terjadi. Selain itu ada salah satu faktor tingginya angka pengangguran di indonesia, yaitu sumber daya manusia yang kurang berkompeten dan kalah saing dengan negara lain. Yang dimaksudkan disini adalah kurangnya akan kesadaran pentingnya pendidikan. Seperti data yang kami dapatkan dari narasumber kebanyakan dari mereka tidak bisa bersaing dalam bidang pendidikan karena ijazah atau pendidikan terakhir mereka rendah.
Selain itu menurut weber yang mengatakan bahwa manusia itu yang memutuskan tujuannya, hal ini terjadi kepada salah satu narasumber kami, ketika ia memutuskan untuk merantau ke jakarta tanpa memiliki skill dan hanya mengandalkan semangat tanpa berdampingan dengan kemampuan hal ini menjadikan dia sebagai seorang pengangguran. Terakhir yang saya menyimpulkan dari narasumber kami, bahwa negara kita tidak memiliki tunjangan bagi pengangguran hingga dia mendapatkan pekerjaan tetap, seperti negara-negara di eropa. Ketika penyakit membuat kita harus menyerah dan tunduk kepadanya, tidak ada tujangan sama sekali, panti sosial pun bisa terhitung jari, kurang pedulinya kaum kapitalis dan pemerintah kepada para pengangguran menjadikan negara kita salah satu negara yang memiiki tindak kriminal terbanyak.
V. DAFTAR PUSTAKA
Pengayaan.com/pengertian-gejala-sosial-dan-contohnya/
Merlitafutriana0.blogspot.com/wawancra.html?m=1
VI. LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar