Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Perkenalkan nama saya Dityan Zahra Pranissa, saya dilahirkan pada tanggal 26 September 1994 di Sumedang, Jawa Barat. Saya anak pertama dari 6 bersaudara, 6? Terdengar banyak, ya? Haha jangan kaget. Orang tua saya mengikuti program pemerintah kok, Pernah dengar kan 2 anak lebih baik? Nah, kalau orang tua saya 3 x 2 anak = 6, yang artinya 3 kali lebih baik hehe. Lanjut saja, Bapak saya seorang Pegawai Negeri Sipil dan Ibu saya seorang Ibu rumah tangga yang sekaligus menjadi wirausahawati, beliau membuka usaha dengan menjual gado-gado dirumah.
Sejujurnya, cita-cita saya sejak Sekolah Dasar berubah-ubah. Awalnya saya ingin menjadi seorang dokter, ya cita-cita yang teramat familiar dikalangan anak-anak, bukan? Keren bisa menolong dan membantu orang-orang yang memiliki penyakit, membawa stetoskop dan memakai jas putih disaat kerja, itu yang ada didalam pikiran saya sewaktu masih SD. Tapi lama-kelamaan saya mulai berubah pikiran untuk tidak menjadi dokter karena kurang sigapnya saya terhadap sesuatu. Saya juga merasa kemantapan cita-cita saya bukan menjadi seorang dokter.. Kemudian saya pun melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tangerang, dan saya memilih cita-cita untuk menjadi seorang koki. Kenapa? Karena saya senang memasak, terutama kue atau makanan ringan. Hingga akhirnya saya lulus SMP dan masuk ke Sekolah Menengah Atas Yadika 3 Ciledug, impian saya menjadi seorang koki perlahan hilang, entahlah saya berpikir, bagaimana saya bisa menjadi seorang koki jika saya saja tidak sering memasak kue. Lagipula, alat-alat masak yang saya punya tidak cukup memadai. Dan akhirnya saya juga tersadar, bahwa ternyata memasak hanyalah hobi saya. Setelah itu saya mulai terpikir untuk menjadi seorang pembisnis wanita. Ya, pengalaman dalam berbisnis kecil-kecilan bisa dihitung lumayan, mulai dari menjual es buah coklat dan tahu crispy dirumah hingga membuat kreatifitas dari kain flanel. Sayangnya, saya masih kurang bisa membagi waktu, hingga akhirnya bisnis itu terhenti karena kesibukan saya dalam pendidikan. Kelas 3 SMA, akhirnya cita-cita yang "saya banget" bisa saya rasakan, ya.. saya ingin menjadi seorang Penyiar radio, Presenter, bahkan seorang Entertainer, seperti Fitri Tropica. Ya, dialah Idola serta inspirasi untuk saya, pembawaannya dalam memandu sebuah acara yang ceria, lucu, humoris, menyenangkan serta kreatif membuat saya menyenanginya. Terlebih lagi, dia tidak mengilangkan dirinya sendiri saat menjadi seorang presenter. Melihat kemampuan saya yang juga gemar bercuap-cuap, akhirnya saya tau cita-cita saya yang sesungguhnya.
Kesukaan saya dalam sastra Indonesia -bersajak dan berpuisi-, memasak serta berbisnis menjadikan itu semua masuk kedalam hobi yang bisa saya olah menjadi sebuah penghasilan nantinya. Aamiin
Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ya, saya ingin sekali masuk jurusan komunikasi, tapi saya tidak pernah ada bayangan melanjutkan pendidikan di Universitas tersebut. Tidak pernah. Tapi kegagalan saya lolos dalam SNMPTN tulis waktu itu memaksakan saya mengikuti tes mandiri di UIN, terlebih karena itu bujukkan dari Ibu saya. Tidak ada yang tahu kalau saya daftar Ujian Mandiri UIN beberapa jam sebelum pendaftaran ditutup. Kesiapan saya dalam mengikuti Ujian Mandiri pun 0%. Tapi disinilah doa dan restu Ibu ditunjukkan. Hari H pengumuman Ujian Mandiri dibuka, saya lolos. Awalnya saya tidak menyangka, tapi itulah hebatnya sebuah doa dan restu Ibu. Segalanya bisa terjadi jika direstui juga oleh-Nya. Alhamdulillah, double alhamdulillah. Selain saya bisa melanjutkan pendidikan di Jurusan yang saya impikan, saya juga telah membuat senang kedua orang tua saya, terutama Ibu.
Selama saya bercita-cita untuk menjadi seorang Presenter dan Penyiar radio, pengalaman saya baru sedikit. Pernah saya mendapatkan pekerjaan menjadi Voice Over dan ya.. hasil yang cukup memuaskan untuk seorang pemula. Harapan saya kedepan, semoga pengalaman saya didalam perjalanan menuju cita-cita saya semakin bertambah, ilmu dan kekreatifitasan pun semakin baru dan tidak membosankan. Dan mudah-mudahan, saya bisa menjadi salah satu penyiar tetap disebuah Stasiun Radio, dan tentunya orang tua saya bangga dan bahagia lahir batin dengan apa yang telah saya lakukan dan dapatkan nantinya. Aamiin
Allah punya cara-Nya sendiri untuk membuat hamba-Nya merasa senang, bersyukur dan bahagia, segala macam rejeki sudah ditempatkan masing-masing. Tapi itu semua tak akan terjadi jika kita tidak berusaha. Berusahalah dan Allah yang berkehendak nantinya. Bersyukurlah atas apa yang kau punya dan terima saat ini, setiap orang punya takaran bahagianya masing-masing.
Sekian autobiografi dari saya, wassalam.
Perkenalkan nama saya Dityan Zahra Pranissa, saya dilahirkan pada tanggal 26 September 1994 di Sumedang, Jawa Barat. Saya anak pertama dari 6 bersaudara, 6? Terdengar banyak, ya? Haha jangan kaget. Orang tua saya mengikuti program pemerintah kok, Pernah dengar kan 2 anak lebih baik? Nah, kalau orang tua saya 3 x 2 anak = 6, yang artinya 3 kali lebih baik hehe. Lanjut saja, Bapak saya seorang Pegawai Negeri Sipil dan Ibu saya seorang Ibu rumah tangga yang sekaligus menjadi wirausahawati, beliau membuka usaha dengan menjual gado-gado dirumah.
Sejujurnya, cita-cita saya sejak Sekolah Dasar berubah-ubah. Awalnya saya ingin menjadi seorang dokter, ya cita-cita yang teramat familiar dikalangan anak-anak, bukan? Keren bisa menolong dan membantu orang-orang yang memiliki penyakit, membawa stetoskop dan memakai jas putih disaat kerja, itu yang ada didalam pikiran saya sewaktu masih SD. Tapi lama-kelamaan saya mulai berubah pikiran untuk tidak menjadi dokter karena kurang sigapnya saya terhadap sesuatu. Saya juga merasa kemantapan cita-cita saya bukan menjadi seorang dokter.. Kemudian saya pun melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tangerang, dan saya memilih cita-cita untuk menjadi seorang koki. Kenapa? Karena saya senang memasak, terutama kue atau makanan ringan. Hingga akhirnya saya lulus SMP dan masuk ke Sekolah Menengah Atas Yadika 3 Ciledug, impian saya menjadi seorang koki perlahan hilang, entahlah saya berpikir, bagaimana saya bisa menjadi seorang koki jika saya saja tidak sering memasak kue. Lagipula, alat-alat masak yang saya punya tidak cukup memadai. Dan akhirnya saya juga tersadar, bahwa ternyata memasak hanyalah hobi saya. Setelah itu saya mulai terpikir untuk menjadi seorang pembisnis wanita. Ya, pengalaman dalam berbisnis kecil-kecilan bisa dihitung lumayan, mulai dari menjual es buah coklat dan tahu crispy dirumah hingga membuat kreatifitas dari kain flanel. Sayangnya, saya masih kurang bisa membagi waktu, hingga akhirnya bisnis itu terhenti karena kesibukan saya dalam pendidikan. Kelas 3 SMA, akhirnya cita-cita yang "saya banget" bisa saya rasakan, ya.. saya ingin menjadi seorang Penyiar radio, Presenter, bahkan seorang Entertainer, seperti Fitri Tropica. Ya, dialah Idola serta inspirasi untuk saya, pembawaannya dalam memandu sebuah acara yang ceria, lucu, humoris, menyenangkan serta kreatif membuat saya menyenanginya. Terlebih lagi, dia tidak mengilangkan dirinya sendiri saat menjadi seorang presenter. Melihat kemampuan saya yang juga gemar bercuap-cuap, akhirnya saya tau cita-cita saya yang sesungguhnya.
Kesukaan saya dalam sastra Indonesia -bersajak dan berpuisi-, memasak serta berbisnis menjadikan itu semua masuk kedalam hobi yang bisa saya olah menjadi sebuah penghasilan nantinya. Aamiin
Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ya, saya ingin sekali masuk jurusan komunikasi, tapi saya tidak pernah ada bayangan melanjutkan pendidikan di Universitas tersebut. Tidak pernah. Tapi kegagalan saya lolos dalam SNMPTN tulis waktu itu memaksakan saya mengikuti tes mandiri di UIN, terlebih karena itu bujukkan dari Ibu saya. Tidak ada yang tahu kalau saya daftar Ujian Mandiri UIN beberapa jam sebelum pendaftaran ditutup. Kesiapan saya dalam mengikuti Ujian Mandiri pun 0%. Tapi disinilah doa dan restu Ibu ditunjukkan. Hari H pengumuman Ujian Mandiri dibuka, saya lolos. Awalnya saya tidak menyangka, tapi itulah hebatnya sebuah doa dan restu Ibu. Segalanya bisa terjadi jika direstui juga oleh-Nya. Alhamdulillah, double alhamdulillah. Selain saya bisa melanjutkan pendidikan di Jurusan yang saya impikan, saya juga telah membuat senang kedua orang tua saya, terutama Ibu.
Selama saya bercita-cita untuk menjadi seorang Presenter dan Penyiar radio, pengalaman saya baru sedikit. Pernah saya mendapatkan pekerjaan menjadi Voice Over dan ya.. hasil yang cukup memuaskan untuk seorang pemula. Harapan saya kedepan, semoga pengalaman saya didalam perjalanan menuju cita-cita saya semakin bertambah, ilmu dan kekreatifitasan pun semakin baru dan tidak membosankan. Dan mudah-mudahan, saya bisa menjadi salah satu penyiar tetap disebuah Stasiun Radio, dan tentunya orang tua saya bangga dan bahagia lahir batin dengan apa yang telah saya lakukan dan dapatkan nantinya. Aamiin
Allah punya cara-Nya sendiri untuk membuat hamba-Nya merasa senang, bersyukur dan bahagia, segala macam rejeki sudah ditempatkan masing-masing. Tapi itu semua tak akan terjadi jika kita tidak berusaha. Berusahalah dan Allah yang berkehendak nantinya. Bersyukurlah atas apa yang kau punya dan terima saat ini, setiap orang punya takaran bahagianya masing-masing.
Sekian autobiografi dari saya, wassalam.
saya lupa mencantumkan kelas, saya dari KPI 1E. Mohon maaf dan terima kasih:)
BalasHapus