Minggu, 18 November 2012

Laporan 1, Pengaruh Keberadaan Masjid di dalam Masyarakat, Dityan Zahra P, KPI 1-E

Pengaruh Keberadaan Masjid di dalam Masyarakat
Masjid Jami'e Al Ma'wa, Karang Mulya
 
Nama  : Dityan Zahra P
Nim     : 1112051000149
 
  I.     Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, tak heran jika disetiap kota, wilayah bahkan daerah terdapat masjid-masjid yang dibangun. Masjid sendiri adalah tempat ibadah bagi masyarakat Islam atau umat muslim. Salah satu masjid tersebut adalah Masjid Jami'e Al Ma'wa, yang terletak di kelurahan Karang Mulya, kecamatan Karang Tengah. Masjid ini mulai dibangun pada tanggal 17 Ramadhan 1419 H atau sama dengan tanggal 5 Januari 1999, dan selesai dibangun pada tahun 2008. Masjid ini dibangun diatas tanah milik H. Brit Bin H. Tambi yang telah diwakafkan. Sebagian pembangunannya dibiayai dari dana pemindahan masjid Al Ma'wa yang terletak di Kelurahan Kebon Kacang XII/16, Tanah Abang – Jakarta Pusat yang terkena proses pembangunan. Masjid ini diberi nama Jami'e Al Ma'wa karena Al Ma'wa sendiri berarti tempat tinggal. Jadi, masjid ini adalah tempat tinggal Allah dimana para umat-Nya bisa bertamu kepada-Nya setiap waktu. Masjid memiliki keorganisasian dibidang-bidang kesenian, sosial dan keagamaan secara terpisah. Dimana organisasi terbentuk atas remaja, ibu-ibu maupun bapak-bapak masyarakat sekitar. Tak hanya untuk tempat ibadah, masjid ini juga digunakan sebagai tempat resepsi pernikahan, seminar, pengajian dan kegiatan lainnya. Masjid ini tidak begitu menitikberatkan paham Islam, tapi mereka mengikuti paham Islam NU.
 
 II.     Pertanyaan Pokok
Apakah keberadaan masjid Jami'e Al Ma'wa ini mempunyai pengaruh besar dalam masyarakat?
 
 III.    Metode Penelitian
Metode yang dilakukan untuk mendukung penelitian ini adalah kualitatif, yang dilaksanakan di dalam kawasan masjid Jami'e Al Ma'wa, pada tanggal 18 November 2012 pukul 15.53 – 16.20.
 
IV.    Gambaran Subjek/Objek Penelitian
Narasumber pada penelitian kali ini adalah Bapak Marjuki, beliau adalah salah satu dari pengurus masjid Jami'e Al Ma'wa. Selain menjadi pengurus masjid, Bapak Marjuki juga mengabdi dengan menjadi guru ngaji dimushola/TPA dekat rumahnya.
 
 V.    Analisis
Semua hal yang terjadi di dunia ini pasti berpengaruh pada individu, kelompok maupun masyarakat yang berada disekelilingnya. Begitu pula hal nya dengan pembangunan masjid Jami'e Al Ma'wa. Seperti yang diberitahu oleh Bapak Marjuki, masjid ini tidak pernah sepi oleh umat Islam, banyak jamaah yang datang ke masjid ini. Tapi jumlah jamaah-jamaah yang datang tidak bisa bisa dipastikan, karena semua tergantung dari waktu pelaksaan solat yang mengundang para jamaah untuk datang kemasjid, seperti waktu pelaksanaan solat Idul Fitri dimana para jamaah yang datang sekitar 2.000 orang. Tak hanya itu, masjid ini juga memiliki keorganisasian yang telah banyak melakukan aktifitas yang lumayan mengundang masyarakat untuk mengikutinya, seperti didalam bidang keagamaan, ada pengajian pemuda yang dilaksanakan seminggu sekali, didalam bidang kesenian ada marawis, baca Al-Qur'an serta hadroh yang juga dilaksanakan seminggu sekali, didalam bidang kesosialan, pada hari besar Islam, pengurus mengajak masyarakat untuk ikut berbagi dan menyantuni anak yatim. Pada hari besar, seperti Idul Adha tak hanya pengurus saja yang melibatkan diri dalam berkurban tetapi masyarakat juga ikut serta membantu dan meramaikan kegiatan tersebut. Kegiatan seminar yang kadang dilakukan pun ikut mengundang para warga sekitar untuk datang, mulai dari yang muda hingga yang tua. Tak hanya tempat ibadah, masjid ini juga memiliki perpustakaan umum bagi semua masyarakat. Adanya keberadaan paham yang berbeda, walau nampaknya tak mencolok tak membuat kesosialisasian sesama masyarakat didalam melaksanakan kegiatan masjid ini menjadi terhambat. Pembangunan masjid yang berada disekitar pemukiman masyarakat juga mempermudah masyarakat untuk mempererat tali silahturahmi dan melakukan banyak kegiatan masjid yang mengikutsertakan masyarakat dalam pelaksanaannya. Pengaruh yang dirasakan tak hanya nilai-nilai sosial, tetapi nilai budi pekerti, nilai agama serta nilai dari ilmu lainnya yang didapat dari seminar dan perpustakaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini