Nama : Nur Handayani
Judul : Fertilitas
Jurusan : PMI 5
Fertilitas
Latar Belakang
Fertilitas merupakan performan reproduksi aktual dari seseorang wanita atau sekelompok individu, yang pada umumnya dikenakan pada seorang wanita atau sekelompok wanita, sedangkan paritas berarti jumlah anak yang telah di punyai oleh wanita. Kemampuan fisiologis wanita untuk memberikan kelahiran atau berpartisipasi dalam reproduksi dikenal dengan istilah fekunditas. Tidak adanya kemampuan ini di sebut infekunditas, sterilitas atau infertilitas fisiologis. Istilah sub-fekunditas digunakan bila kemampuan fisiologis itu berada di bawah normal. Pengetahuan yang cukup dapat dipercaya mengenai proporsi dari wanita yang tergolong subur dan tidak subur tersedia.
Studi-studi demografi mengenai fertilitas memusatkan perhatian pada fenomena yang berhubungan dengan reproduksi manusia. Telah berkembangnya berbagai ukuran untuk mengetahui tingkat-tingkat dan pola-pola fertilitas mencerminkan perhatian yang cukup banyak para ahli terhadap fenomena tersebut. Lebih lanjut telah pula ada usaha-usaha untuk menyusun kerangka analisa teoritis untuk menerangkan fertilitas manusia di berbagai masyarakat.
Dimensi-dimensi pertumbuhan penduduk dunia sudah dibahas secara luas oleh para ahli demografi, dan tidak sedikit pula contoh-contoh dramatis yang di ajukan tentang akibat-akibat yang timbul dari terus meningkatnya angka pertumbuhan penduduk. Perkembangan penduduk yang pesat antara lain disebabkan oleh pengendalian kematian yang semakin berhasil, yang tidak seimbang dengan pengendalian kelahiran. Ketidakseimbangan ini menciptakan suatu angka pertumbuhan sedemikian rupa sehingga penduduk dunia sekarang ini akan berlipat dua pada akhir abad ini.
Pertumbuhan penduduk akibat fertilitas yang tinggi dan mortalitas yang rendah. Perbedaan-perbedaan fertilitas dalam dan antar masyarakat, serta perubahan-perubahan yang terjadi selama beberapa tahun. Dari sudut pandang psikologi "Fertilitas suatu populasi dapat dilihat sebagai akibat berbagai tindakan dan keputusan individu, yang dibuat dalam kerangka untuk mengatasi tekanan biologis dan tekanan lingkungan".
Pembahasan
Fertilitas sebagai istilah demografi di artikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Fekunditas, sebaliknya merupakan potensi fisik untuk melahirkan anak. Jadi, merupakan lawan arti kata sterilitas.
Natalitas mempunyai arti sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
Konsep-konsep
1. Lahir hidup; (live birth) menurut UN & WHO, adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana si-bayi menunujukkan tanda-tanda kehidupan.
2. Lahir mati; (still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
3. Abortus; kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilankurang dari 28 minggu. Ada dua macam abortus; disengaja (indoced) dan tidak disengaja (spontaneous).
Induced abortion dapat;
a. Berdasar alasan medis, misalnya; karena mempunyai penyakit jantung yang berat sehingga membahayakan jiwa ibu.
b. Tidak berdasarkan alasan medis.
4. Masa reproduksi; masa dimana wanita mampu melahirkan, yang disebut juga usia subur (15-49 tahun).
Sumber data
1. Registrasi
Data yang tersedia; statistik kelahiran
Kelemahan-kelemahannya;
a. Ketepatan definisi yang dipakai dan aplikasinya
b. Kelengkapan registrasi
c. Ketepatan alokasi tempat
d. Ketepatan alokasi waktu
e. Ketepatan pengelompokan kelahiran berdasarkan karakteristik ekonomi /demografi.
Untuk negara maju, kelemahan-kelemahan a.b, dan d sebagian besar sduah teratasi. Sedangkan di negara yang sedang berkembang ke 5 macam kelemahan tersebut masih terasa. Yang paling menonjol adalah kelemahan b yaitu kelengkapan registrasi.
Hal ini disebabkan;
· Penduduk (baik yang mempunyai anak maupun petugas registrasi) tidak menyadari pentingnya registrasi kelahiran
· Penduduk tidak mengerti bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti; tanggal kelahiran anaknya, umur ibunya dan sebagainya.
2. Sensus
Data yang tersedia;
a. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
b. Jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup
c. Jumlah anak yang dilahirkan dalam suatu periode yang lalu, misal satu tahun yang lalu
d. Data penduduk yang berhubungan dengan variabel fertilitas, misalnya penduduk usia kawin.
3. Survai
Data yang tersedia;
a. s/d sama dengan data yang tersedia dari sensus
e. Keterangan tambahan mengenai fertilitas yang lebih terperinci, misal; riwayat kelahiran mulai dari anak pertama hingga anak terakhir dan status kehamilan.
Kelemahan yang ditemui disensus juga berlaku di dalam survai karena kedua jenis sumber data tersebut berdasarkan informasi mengenai kejadian kelahiran yang sudah lampau.
Perkembangan metode-metode pengaturan kelahiran yang modern dengan daya guna dan daya terimanya yang lebih besar, menunjukkan bahwa angka kelahiran dapat berubah dengan cepat, sebagai akibat perubahan sikap dan nilai-nilai yang berhubungan dengan besarnya keluarga. Dengan kata lain, jarak antara sikap pribadi dengan tingkah laku fertilitas sudah dipersempit, begitu kemajuan-kemajuan teknologi manghapus rintangan-rintangan teknis. Oleh karena itu, semakin mungkinlah diperlihatkan hubungan nyata antara nilai-nilai, sikap-sikap, ciri-ciri kepribadian atau pola hidup, dan kemampuan mempunyai anak.
Kebijakan-kebijakan kependudukan yang memang bertujuan menghasilkan perubahan kependudukan, sebagiannya tergantung pada teori-teori kependudukan yang berusaha menjelaskan bagaimana timbulnya perubahan-perubahan itu. Kebijakan yang paling jelas relevansinya dengan psikologi adalah kebijakan yang berkaitan dengan fertiltas. Walaupun demikian kebijakan-kebijakan mengenai migrasi dan penyebaran penduduk tidak mempunyai relevansi yang penting. Berkenaan dengan fertiltas, masih terdapat perdebatan mengenai kebijakan kependudukan yang dikaitkan dengan hal-hal seperti tingkat urgensi penurunan fertilitas, serta cara-cara yang paling efektif dan paling etis untuk merealisir kebijaksanaan itu. Batas-batas dari apa yang disebut "kebijakan kependudukan" sesungguhnya tidak jelas, tetapi uraian-uraian yang dikemukakan di bawah ini membahas beberapa masalah utama berkenaan dengan hal itu.
Pada tingkat global, mengenai kebijakan ini mencakup sekurang-kurangnya tiga bidang, yaitu;
1. Pertumbuhan penduduk dalam hubungan dengan keadaan fisis tanah
2. Besarnya penduduk dalam hubungan dengan sumber-sumber daya
3. Kepadatan penduduk serta kelangkaan sumber daya dalam hubungan dengan timbulnya permusuhan dan konflik antar kelompok.
Faktor-faktor mempengaruhi dan menetukan fertilitas; model/kerangka analisa
Ada keragaman faktor yang mempengaruhi dan menentukkan fertilitas baik yang berupa faktor demografi maupun non-demografi. Yang berupa faktor demografi diantaranya adalah struktur umur, umur perkawinan, lama perkawinan, paritas, disrupsi perkawinan proporsi yang kawin. Sedangkan faktor non-demografi dapat berupa faktor sosial, ekonomi maupun psikologi. Tiga tahap penting dalam proses reproduksi sebagaimana yang dikenal dan digunakan dalam hidup bermasyarakat yaitu; pertama, hubungan kelamin, kedua, konsepsi, dan ketiga kehamilan dan kelahiran.
Nama Kegiatan
Kegiatan ini penilitian fertilitas kependudukan yang ada di daerah desa Sindang Asih Kecamatan Cisurupan, Garut.
Tujuan
· Mengetahui berapa banyak angka kelahiran
· Mengetahui dari usia berapakah menikah
· Mengetahui ada unsur perjodohan atau tidak
Waktu dan Tempat
Praktikum Lapangan ini akan diselenggarakan pada :
Hari : Jum'at s/d Minggu
Tanggal : 30 November s/d 2 Desember
Tempat : Desa Sindang Asih, Kec. Cisurupan, Garu
Peneliti
Nama : Nur Handayani
NIM : 1110054000019
Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Komunikasi
Penutup
Demikian tugas proposal fertilitas ini saya buat sebagai panduan Praktikum Lapangan I dalam mata kuliah Demografi.
Sumber Bacaan
1) Rusli, Said. Pengantar Ilmu Kependudukan, LP3ES, 2012.
2) Fawcett, James T. Psikologi dan kependudukan,USAID,1984
3) Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Dasar-Dasar Demografi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar