Minggu, 18 November 2012

NurHandayani_PMI5_demografi_Tugas3

Judul                             : Model Perhitungan pesrsediaan tenaga kerja
Nama                   : Nur Handayani
Jurusan               : PMI 5
Model perhitungan persediaan tenaga kerja
I.                   Pengertian
Yang dimaksud dengan persediaan tenaga kerja ialah jumlah penduduk yang sedang dan siap untuk bekerja. Persediaan tenaga kerja dihitung dari jumlah angkatan kerja (labor forece). Untuk menghitung persediaan angkatan kerja, dilakukan dua tahap kegiatan pembuatan proyeksi penduduk dan pembuatan proyeksi angkatan kerja.
Proyeksi penduduk dilakukan karena total angkatan kerja selalu merupakan bagian dari penduduk.  Perumusan angka partisipasi angkatan kerja total (LFPR) didefinisikan sebagai banyaknya orang dalam angkatan kerja di bagi banyaknya penduduk,
LFPR (t)= LF (t)/POP (t)
Ø  LFPR (t) adalah LFPR pada periode t
Ø  LF (t) adalah jumlah angkatan kerja pada tahun t
Ø  POP (t) adalah jumlah penduduk pada tahun t
Angka partisipasi angkatan kerja menurut umur dan jenis kelamin,
LFPR (i,j,t) = LFPR (i,j,t) / POP (i,j,t)
Keterangan tersebut dapat di baca; LFPR untuk kelompok umur i, jenis kelamin j, pada tahun t.
Ada tiga istilah yang sering digunakan dalam memperkirakan jumlah penduduk pada masa mendatang yaitu estimasi, proyeksi dan forecast. Adapun secara khusus pengertian dari ketiga istilah tersebut adalah:
v  Estimasi adalah suatu perkiraan jumlah penduduk berdasarkan ketentuan dan rumus-rumus sederhana.
v  Proyeksi adalah perkiraan jumlah penduduk berdasarkan ketentuan pada perhitungan yang menunjukkan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang.
v  Forecast adalah suatu proyeksi dimana asumsi yang dibuat diusahakan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gambaran yang realistis mengenai kemungkinan perkembangan penduduk dimasa mendatang.
II.                Proyeksi Penduduk
Sampai saat ini data kependudukan yang paling lengkap dan akurat adalah sensus penduduk. Selain sensus penduduk, informasi kependudukan yang lengkap adalah registrasi akan tetapi sampai saat ini registrasi belum dapat diandalkan. Akan tetapi sensus penduduk dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Untuk tujuan memnatau, merencanakan program pembangunan pada umumnya diperlukan data kependudukan tahunan bahkan bulanan. Apabila hanya dilakukan data penduduk dari sensus maka data untuk keperluan tersebut tidak terpenuhi. Oleh karena itu diperlukan teknik estimasi ataupun proyeksi penduduk antar waktu dua sensus dan waktu sesudah sensus.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam proyeksi yaitu data dasar, asumsi yang mendasari dan teknik proyeksi. Kualitas proyeksin penduduk sangat tergantung dari data dasar. Data dasar yang digunakan sebagai starting point dari proyeksi harus merupakan data yang sekecil mungkin terbebsa dari kesalahan. Menurut data kelompok umur yang akan dijadikan sebagai data dasar harus dievaluasi terlebih dahulu, jika data tidak valid yang menhasilkan proyeksi penduduk yang menyimpang jauh dari nilai yang diproyeksikan.
Dalam proyeksi diperlukan adanya asumsi pertumbuhan penduduk yang melibatkan ada tiga komponen yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Ketiga komponen perubahan pemduduk inilah yang menentukan besarnya penduduk, jumlah dan struktur umur penduduk di masa mendatang.
 
III.             Proyeksi angkatan kerja
 
Asumsi fertilitas/
mortalitas dan migrasi ® proyeksi penduduk
                                                     ¯
Asumsi TPAK ®proyeksi angkatan kerja
 
IV.             Mengenal software module training (TM-1)
IV.I. Perumusan dasar metode komponen
POP (t) = POP (0)+B-D+I-E
Dimana;
POP(t)       = jumlah penduduk pada tahun t (tahun proyeksi)
POP(0)      = jumlah penduduk pada tahun dasar
B               = jumlah kelahiran di antara kedua waktu tersebut
D               = jumlah kematian di antara kedua waktu tersebut
I                 = jumlah migran masuk di antara kedua waktu tersebut
E                = jumlah migran keluar di antara kedua waktu tersebut
Dari perumusan di atas maka diketahui bahwa untuk melakukan proyeksi menggunakan metode komponen memerlukan data-data sebagai berikut:
a.       Jumlah penduduk pada tahun dasar
b.      Angka kematian
c.       Angka fertilitas
d.      Angka migrasi
 
IV.2. input data TM-1
Data input untuk proyeksi penduduk pada umumnya, data pokok kependudukan yang dibutuhkan untuk membuat proyeksi penduduk dan angkatan kerja menggunakan TM-1 antara lain adalah:
a.       Jumlah penduduk menurut kelompok umur limat tahunan dan jenis kelamin pada tahun dasar
b.      ASFR pada tahun dasar dan tahun akhir proyeksi
c.       Tingkat partisipasi angkatan kerja menurut kelompok umur dan jenis kelamin pada tahun dasar dan tahun akhir proyeksi.
 
IV.3. Output yang dihasilkan
Output kependudukan yang dihasilkan meliputi;
a.       Proyeksi penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin
b.      Proyeksi angkatan kerja menurut kelompok umur dan jenis kelamin
c.       Dapat juga digunakan proyeksi kebutuhan di bidang pendidikan dan kesehatan akan tetapi diperlukan input tersendiri.
 
IV.4. Cara mengoperasikan TM-1
Ada dua cara untuk mengawali pengoperasikan TM-1, yaitu;
a.       Menggunakan Dos command
·         Aktifkan MS-Dos Propmt (apabila komputer anda dalam program MS windows) sampai muncul C:\WINDOWS
·         Akttifkan folder TM1 (folder tempat anda menyimpan program TM-1), dengan cara mengetik cd TMI setelah Prompt. C:\WINDOWS.>CD TMI
·         Lalu ketik TM1, setelah muncul C:\TM1>TM1 (tekan enter) maka selanjutnya akan muncul tampilan gambar.
b.      Menggunakan Windows Explore
·         Aktifkan folder TM1 (folder tempat anda menyimpan program TM-1), dengan cara mengarahkan kursor (high light) pada folder TM1 atau folder dimana tersimpan program TM 1 lalu tekan klik kiri pada mouse
·         Selanjutnya arahkan kursor pada file tm1 lalu tekan klik kiri pada mouse, maka selanjutnya akan muncul tampilan gamabr dimonotor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini