Minggu, 18 November 2012

NurHandayani_PMI5_demografi_Tugas2

Judul           : Resume bab 3
Nama                   : Nur Handayani
Jurusan       : PMI 5
Sejarah Perkembangan Penduduk Dunia Dan Indonesia
 
Keseimbangan Lama Dan Baru
Yang dimaksud dengan keseimbangan lama dari perkembangan penduduk adalah, ketika reit kematian dan kelahiran dari penduduk suatu wilayah masing-masing berada pada tingkat yang tinggi, sehingga perkembangan jumlah penduduk sangat lambat, bahkan untuk sebagian besar priode, jumlah kelahiran tak banyak berbeda dengan jumlah kematian. Fluktuasi reit kematian yang besar sering terjadi sementara reit kelahiran relatif stabil pada tingkat yang tinggi.
Keseimbangan baru berarti keadaan dimana reit kelahiran dan kematian berada pada tingkat yang rendah. Sehubungan dengan reit kelahiran dan kematian, perserikatan bangsa-bangsa mengklasifikasikan penduduk-penduduk dalam tipe-tipe: kelahiran tinggi-kematian tinggi, kelahiran tinggi-kematian cukup tinggi/ sedang menurun, kelahiran rendah, dan kelahiran rendah-kematian rendah. Dalam pada itu Borrie membedakan masyarakat ke dalam tiga tipe yaitu: masyarakat yang tidak mengontrol fertilitas atau mortalitas secara efisien, masyarakat yang tidak mengontrol fertilitas akan tetapi sedang mengalami penurunan reit kematian, dan masyarakat yang mengontrol fertilitas dengan cara yang sangat efisien dan mempunyai harapan hidup rata-rata yang panjang. Proses menuju keseimbangan baru setelah tanggungannya keseimbangan lama dalam arti turunnya reit kematian (adalah mulai turunnya reit kematian) adalah mulai turunnya reit kelahiran. Reit kelahiran dan ketian kasar pada keseimbangan lama berkisar pada 45 per seribu penduduk. Dewasa ini suatu reit kematian kasar diatas dari 30 per seribu telah dipandang sangat tinggi.
Suatu masyarakat yang berada pada keseimbangan baru (kelahiran rendah-kematian rendah) berarti masyarakat yang bersangkutan telah memlalaluifase transisi demografi. Sejumlah negeri telah mencapai reit kelahiran 15,0 perseribu dan reit kematian sekitar 20,0 perseribu pertahun dalam tahun-tahun 1930-an. Banyak negara-negara industri mulai mengalami turunnya reit-reit kelahiran dalam abad ke-19.
Angka-angka perkembangan penduduk dunia pada berbagai priode
Seperti telah dikemukakan, fase perkembangan penduduk dunia yang sangat lambat berjalan untuk jangka waktu yang sangat lama. Bagi hampir keseluruhan periode adanya manusia dibumi, reit perkembangan penduduk tahunan dunia hampir-hampir mendekati nol. Sejak munculnya manusia hingga masa permulaan sejarah, reit perkembangan penduduk tahunan dunia mungkin hanya sekitar 0,002 persen pertahun atau 20 per juta per tahun, suatu reit perkembangan yang memerlukan waktu sekitar 35.000 tahun agar penduduk dunia pada masa itu menjadi lipat dua.
Fenomena perkembangan penduduk cepat (ledakan penduduk) merupakan fenomena yang muncul dalam abad-abad terakhir. Dengan reit perkembangan tahunan seperti peda masa sekarang (sekitar 1,7 persen per tahun) penduduk dunia akan menjadi dua kali lipat hanya dalam waktu 41 tahun.
Kemajuan pesat dalam perkembangan jumlah manusia pararel dengan penemuan-penemuan besar yaitu penemuan sistem pertanian, mulai kehidupan perkotaan dan perdagangan, pengendalian kekuatan-kekuatan non-manusiawi, dan revolusi teknologi.
Perkembangan penduduk Jawa abad ke 19
Di Indonesia, sekali pun untuk jawa, informasi atau data demogarafi abad ke 19 yang tersedia sangat terbatas. Bahkan informasi yang sangat dasar seperti angka-angka jumlah penduduk sering merupakan sumber perdebatan. Angka-angka jumlah penduduk Jawa hasil perkiraan atau perhitungan resmi untuk tahun-tahun tertentu antara tahun 1795-1900, dan reit perkembangan tahunan untuk peroide dalam masa itu.
Para ahli pada umumnya berpendapat adanya under enumeration bagi angka-angka jumlah penduduk resmi awal abad ke 19. Namun angka-angka tersebut seperti angka "sensus" Raffles dipandang bermanfaat. Bahkan ada penulis-penulis yang walaupun mengakui angka Raffles rendah sebagai penduduk jawa dipermulaan abad ke 19, telah mengambil data "sensus" raffles tersebut sebagai starting point.
Penduduk Indonesia Di Abad Ke-20
Jumlah penduduk jawa diperkirakan sekitar 28,5 juta pada akhir abad ke-19. Sedangkan untuk lain-lain daerah atau pulau-pulau di Indonesia, bagi priode sampai tahun 1905 informasi demografi yang tersedia secara terbatas diragukan kemanfaatannya karena sangat kurang realibitasnya.
Dalam masa 60 tahun terakhir antara 1930-1990 jumlah penduduk indonesia hampir menjadi tiga kali lipat. Secara keseluruhan bagi indonesia, reit perkembangan penduduk yang sebelumnya 1,5 persen per tahun dalam priode 1930-1961, meningkat menjadi 2,1 persen per tahun dalam priode 1961-1971, dan meningkat lagi menjadi 2,3 persen per tahun. Suatu percepatan perkembangan penduduk telah terjadi di indonesia dalam jangka waktu 5 dekade terakhir hingga tahun 1980.
Namun pada priode 1980-1990 reit perkembangan penduduk Indonesia secara keseluruhan telah menurun menjadi sekitar 2,0 persen per tahun. Reit perkembangan penduduk tahunan yang sedang berlangsung dewasa ini lebih rendah di Jawa dibandingkan dengan di kebanyakan pulau-pulau lain di luar Jawa. Pulau Sumatra yang telah berpenduduk sekitar 50,7 persen dari penduduk wilayah luar Jawa pada tahun 1990, masih menunjukan reit perkembangan penduduk yang sangat tinggi yaitu 2,7 persen per tahun pada priode 1980-1990.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini