EMILE DURKHEIM
1. THE DIVISION OF LABOR IN SOCIETY
The Division Of Labor In Society (Durkheim,1893/1964) dikenal sebagai karya sosiologi klasik pertama.Didalamnya Durkheim melacak perkembangan modern relasi individu dengan masyarakat.Dalam karya ini Durkheim terutaman ingin menggunakan ilmu sosiologi barunya untuk meneliti sesuatu yang sering dilihat sebagai krisis moralitas.Pada pendahuluan edisi pertama karyanya,Durkheim memulai dengan ungkapan,"Buku ini adalah sebuah karya yang membahas fakta kehidupan moral berdasarkan metode ilmu positivistik.
Pada pertengahan abang ke-19,banyak orang yang merasa keteraturan masyarakat terancam karena mereka hanya memikirkan diri sendiri dan bukan masyarakat.Kurang lebih seratus tahun rentang masa antara revolusi Prancis dan Durkheim dewasa,Prancis telah merasakan tiga monarki,dua emporium,dan tiga replubik.Rezim-rezim tersebut ditopang oleh empat belas kostitusi.Kekhawatiran tentang krisis moral diperumit oleh prussia yang mengalahkan Prancis pada tahun 1870,dimana kota kelahiran durkheim termasuk salah satu kota yang ditaklukan prussia.Peristiwa ini kemudian diikuti oleh revolusi singkat dan penuh darah yang disebut Paris commune.kekalahan dan pemberontakan-pemberontakan yang terjadi setelahnya dipersalahkan sebagai biang dari merajalelanya persoalan-persoalan individualisme.
Tesis The Division Of Labor adalah bahwa masyarakat modern tidak diikat oleh kesamaan antara orang-orang yang melakukan pekerjaan yang sama,akan tetapi pembagian kerjalah yang mengikat masyarakat dengam memaksa mereka agar tergantung satu sama lain.Kelihatannya pembagian kerja memang menjadi tuntutan ekonomi yang merusak solidaritas sosial,akan tetapi Durkeim berpendapat bahwa "fungsi ekonomis yang dimainkan oleh pembagian kerja inji menjadi tidak penting dibandingkan dengan efek moralitas yang dihasilkannya.Maka fungsi sesungguhnya dari pembagian kerja adalah untuk menciptakan solidaritas antara dua orang atau lebih".
Solidaritas Mekanis dan Organis
Durkeim membagi dua tipe solidaritas yaitu,mekanis dan organis.Masyarakat yang ditandai oleh solidaritas mekanis menjadi satu dan padu karena seluruh orang adalah generalis.Ikatan dalam masyarakat seperti ini terjadi karena mereka terlibat dalam aktivitas yang sama dan memiliki tanggung jawab yang sama.Sebaliknya,masyarakat yang ditandai oleh solidaritas organis bertahan bersama justru dengan perbedaan yang ada didalamnya,dengan fakta bahwa semua orang memiliki perkejaan dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
Dinamika Penduduk
Persoalan yang terkait dengan kepadatan penduduk selalu ditentukan oleh oleh diferensisasi dan akhirnya,muncul organisasi sosial bentuk baru.Peningkatan pembagian kerja mengharuskan orang untuk saling melengkapi,bukannya berkonflik.Perbedaan solidaritas mekanis dan organis.Diferensisasi justru menciptakan ikatan yang lebih erat dibanding persamaan.
Hukum Represif dan Restitutif
Durkeim berpendapat bahwa masyarakat dengan solidaritas mekanis dibentuk oleh hukum represif.Kerena anggotanya masyarakat jenis ini memiliki kasamaan satu sama lain dan karena mereka cenderung sangat percaya pada moralitas bersama,apapun pelanggaran terhadap sistem nilai bersama tidak akan dinilai main-main oleh setiap individu.Sebaliknya,masyarakat dengan solidaritas organis dibentuk oleh hukum restitutif,dimana seseorang yang melanggar mesti melakukan restitusi untuk kejahatan mereka.
Normal dan Patologi
Persoalan yang paling kontroversial dalam pendapat durkheim adalah bahwa sosiolog mampu membedakan antara masyarakat sehat dan masyarakat patologis.Setelah menggunakan ide ini dalam The Divisioan of Labor ,Durkheim menulus buku lain,The Rules of Sosiologycal Methode.Salah satu yang diusahakan Durkheim dalam buku ini adalah menjelaskan dan membela ide ini.Dia mengklaim bahwa masyarakat yang sehat bisa diketahui karena sosiolog akan menemukan kondisi yang sama pada masyarakat lain yang sedamg berada pada level yang sama..Jika masyarakat tidak berada dalam kondisi yang biasanya maka bisa jadi masyarakat itu sedang mengalami patologi.
Keadilan
Agar pembagian kerja dapat berfungsi sebagai moral dan secara sosial menjadi kekuatan pemersatu dalam masyarakat modern,maka anomi pembagian kerja yang dipaksakan dan koordinasi yang kurang sempurna dari spesialisasi kerja mesti ditangani sedemikian rupa.Masyarakatmodern tidak lagi disatukan oleh pengalaman bersama,malainkan melalui perbedaan yang terdapat didalamnya ,sejauh perbedaan mendorong perkembangan tempat terjadinya salingketergantungan .Bagi Durkheim kata kunci untuk persoalan ini adalah keadilan.
2. ELEMENTARY FORMS OF RELIGIOUS LIFE
Menurut Parsons,teori Durkheim mengalami perubahan antara suicide dan The Elementary Forms.Dia percaya bahwa durkheim awal adalah seorang positivistik yang mencoba menerapkan metode ilmu alam untuk mempelajari masyarakat,semetara Durkheim akhir ada seorang idealis yang meneliti perubahan demi perubahan sosial kedalam ide-ide kolektif.Dalam banyak hal sosiolog cenderung memilih durkheim awal atau akhir yang kira-kira sesuai dengan mereka lalu menekan karya-karyanya yang lahir dari masing-masing bagian tersebut.
Tujuan akhir Durkheim adalah bagaimana menjelaskan bahwa manusia individu dibentuk oleh fakta sosial.Kita dapat melihat dia terang-terangan mengungkapkan maksud ini terkait dengan The Elementary Forms of Religious Life."Secara umum,kita berkeyakinan bahwa sosiologi tidak akan mampu menuntaskan tugasnya selama ia belum menembus pikiran…Individu-individu dalam rangka menghubungkan institusi-institusi yang ingin dijelaskannya dengan kondisi-kondisi psikologi mereka…Bagi kita,manusia lebih merupakan titik tujuan,bukan titik berangkat".
Sumber : George Ritzer Douglas J. Goodman,Teori Sosiologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar