BAB I : PENDAHULUAN
Ilmu Kependudukan dan Demografi
Studi kependudukan (population studies) merupakan istilah lain bagi ilmu kependudukan yang digunakan disini. Studi kependudukan bertujuan dan mencakup :
a. Memperoleh informasi dasar tentang distribusi penduduk, karakteristik dan perubahannya
b. Menerangkan sebab-sebab perubahan dari faktor dasar tersebut
c. Menganalisis segala konsekuensi yang mungkin sekali terjadi di masa depan sebagai hasil perubahan itu
Bogue memberikan batasan demografi dengan arti bahwa demografi merupakan studi matematik dan statistic terhadap jumlah, komposisi, dan distribusi special dari penduduk manusia dan perubahan dari aspek tersebut yang senantiasa terjadi sebagai akibat bekerjana lima proses yaitu fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Hauser dan Duncan memberikan batasan dengan pengertian demografi adalah studi mengenai jumlah, distribusi tutorial dan komposisi penduduk, perubahan yang bertalian dengannya serta komponen yang menyebabkan perubahan yang bersangkutan yang dapat diidentifikasi sebagai natalitas, mortalitas, gerak penduduk territorial dan mobilitas sosial.
Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai mencakup penelitian makro demografi dan penelitian mikro demografi. Penelitian makro demografi terdiri dari penelitian unit skala besar, agregat orang dengan keseluruhan system dengan kebudayaan masyarakat. Sedangkan penelitian mikro demografi merupakan penelitian unit skala kecil yang umumnya bersifat internal.
Robert Thomas Malthus dan Teori-teori Alamiah
Robert Thomas Malthus (1766-1834) terkenal sebagai pelopor Ilmu Kependudukan sebagai dari rentetan perkembangan demografi yang sudah dimulai sejak pertengahan abad ke-17. Malthul memulai dengan merumuskan dua postulat, yaitu :
a. Bahwa pangan dibutuhkan untuk hidup manusia, dan
b. Bahwa kebutuhan nafsu seksual antar jenis kelamin akan tetap sifatnya sepanjang masa
Teori Transisi Demografi dan Aliran-aliran Pemikiran
Teori transisi demografi merupakan teori kependudukan yang dominan meskipun bukan dengan tanpa kritikan-kritikan. Kelompok teori kependudukan sosial beranggapan bahwa perubahan penduduk merupakan hasil dari kondisi sosial ekonomi penduduk yang bersangkutan.
Dalam arah perkembangan teori kependudukan yang dipelopori oleh Caldwell ada dua rezim fertilitas. Pertama, tipe rezim dimana individu-individu tidak memperoleh keuntungan ekonimis dengan membatasi fertilitas. Sedangkan rezim tipe kedua merupakan rezim yang sering atau kemungkinan besar memberikan keuntungan ekonomi bagi individu-individu yang membatasi fertilitas.
Perubahan dari tipe rezim fertilitas pertama yang dicirikan oleh economically unrestricted fertility ke rezim fertilitas kedua yang dicirikan oleh ecomically restricted fertility pada dasarnya lebih merupakan produk sosial.
BAB II : BEBERAPA UKURAN DASAR TEKNIK ANALISA KEPENDUDUKAN
Angka Mutlak dan Relatif
Dalam beberapa hal dan untuk tujuan tertentu angka-angka mutlak berguna secara langsung, bahkan sangat penting. Namun bagi tujuan-tujuan perbandingan, penggunaan angka-angka mutlak saja sering tidak memadai dan bahkan sering tidak banyak member arti. Ada beragam ukuran relative seperti rasio, persetase dan reit.
Dengan menggunakan angka-angka atau ukuran relative dapat membantu dalam membandingkan keadaan berbagai peristiwa demografi dari penduduk yang jumlahnya sangat berbeda.
Rasio dan Reit
Rasio merupakan besaran hasil perbandingan antara dua angka. Rasio adalah ukuran relative, sehingga tidak merupakan indicator besarnya angka yang dibandingkan. Tujuan dari penyajian rasio adalah untuk menjawab setiap pertanyaan.
Dalam berbagai studi terhadap berbagai peristiwa demografi pengukuran dengan menggunakan rasio yang tanpa memasukkan unsure waktu dipandang kurang memuaskan. Rasio yang dihitung dengan dasar interval waktu tertentu, biasanya dengan interval satu tahun disebut dengan reit.
Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi merupakan alat untuk menggambarkan profil penduduk menurut karakteristik tertentu. Proporsi adalah suatu rasio yang menunjukkan bagian relative dari angka total.
Teknik Pro-rating
Melakukan pro-rating terhadap penduduk kategori itu berarti mendistribusikan mereka keddalam struktur umur penduduk yang ada dari penduduk yang bersangkutan. Pro-rating biasanya dilakukan untuk masing-masing jenis kelamin.
Teknik Perhitungan Umur Median
Biasanya umur median dipakai sebagai salah satu petunjuk untuk melihat struktur umur penduduk suatu negara atau wilayah tertentu dalam suatu negara. Umur median adalah umur yang berbeda pada titik tengah yang membagi penduduk suatu wilayah dalam jumlah yang sama.
Untuk menghitung umur median dengan sendirinya perlu tersedia data penduduk menurut umur.umur median dapat dihitung masing-masing untuk penduduk laki-laki dan perempuan disamping untuk penduduk keseluruhan di suatu negara.
Cara-cara Pengukuran Perkembangan Penduduk
Jika suatu daerah mempunyai suatu system pencatatan penduduk berjalan dengan baik, jumlah penduduk pada akhir suatu periode waktu dari daerah yang bersangkutan dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan.
Pt = Po + B + D + I + E
Persamaan diatas dikenal dengan persamaan penduduk berimbang. Jika angka jumlah kematian dan kelahiran tak tersedia, dan yang tersedia hanya angka jumlah penduduk pada waktu tertentu seperti pada waktu sensus, perkembangan penduduk dapat diperkirakan antara lain dengan menggunakan rumus-rumus geometrik dan eksponensial.
BAB III : SEJARAH PERKEMBANGAN PENDUDUK: DUNIA DAN INDONESIA
Keseimbangan Lama dan Baru
Keseimbangan lama dari perkembangan penduduk adalah ketika reit kematian dan kelahiran dari penduduk suatu wilayah masing-masing berada pada tingkat yang tinggi, sehingga perkembangan jumlah penduduk sangat lambat bahkan untuk sebagian besar periode, jumlah kelahiran tak banyak berbeda dengan jumlah kematian. Keseimbangan yang lama penduduk suatu negeri pada hakekatnya menunjukkan fase sebelum memulainya transisi demografi dari penduduk negeri yang bersangkutan.
Keseimbangan baru berarti keadaan dimana reit kelahiran dan kematian berada pada tingkat yang rendah. Suatu masyarakat yang berada pada keseimbangan baru berarti masyarakat yang bersangkutan telah melalui fase transisi demografi.
Angka-angka Perkembangan Penduduk Dunia Pada Berbagai Periode
Kemajuan pesat dalam perkembangan jumlah manusia parallel dengan penemuan-penemuan besar yaitu penemuan system pertanian, mulai kehidupan perkotaan dan perdagangan, pengendalian kekuatan non-manusiawi, dan revolusi teknologi. Perkembangan penduduk yang cepat sedang terjadi di negara-negara berkembang.
Dikawasan negara-negara berkembang tidak saja menonjol ciri reit perkembangan penduduk yang cepatm tetapi juga dikawasan ini dijumpai sejumlah negara raksasa ditinjau dari segi jumlah penduduk.
Perkembangan Penduduk Jawa Abad ke-19
Di Indonesia, sekalipun untuk Jawa, informasi atau data demogradi abad ke-19 yang tersedia sangat terbatas. Bahkan informasi yang sangat dasar seperti angka-angka jumlah penduduk sering merupakan sumber perdebatan.
Breman berpendapat bahwa angka-angka pertambahan penduduk Jawa abad ke-19 atas dasar angka resmi lebih tinggi daripada kenyataan yang sesungguhnya walaupun dibandingkan dengan abad sebelumnya dan dengan masyarakat praindustri lainnya, Jawa mengalami pertambahan penduduk yang sangat cepat.
Alasan terpenting yang umumnya dikemukakan untuk menerangkan perkembangan penduduk cepat di Jawa berkisar pada :
a. Terjadinya perbaikan tingkat hidup dari penduduk pribumi
b. Meluasnya pelayanan kesehatan, kongkritnya adalah introduksi vaksinasi cacar
c. Perwujudan ketertiban dan perdamaian oleh pemerintah Belanda
Penduduk Indonesia di Abad ke-20
Dalam zaman sebelum Indonesia merdeka pengumpulan data jumlah penduduk yang lebih seksama mencakup seluruh wilayah Indonesia dilaksanakan untuk pertama kali pada tahun 1920 yang dikenal dengan sensus penduduk 1920.
Sesudah itu berlangsung lima kali pengumpulan data penduduk melalui sensus yaitu satu kali sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1930, dan empat kali setelah Indonesia merdeka masing-masing pada tahun 1961, 1971, 1980 dan 1990. Data jumlah penduduk dari keempat sumber ini cukup dapat dipercayai.
Dalam masa 60tahun terakhir antara 1930-1990 jumlah penduduk Indonesia hamper tiga kali lipat. Suatu percepatan perkembangan penduduk telah terjadi di Indonesia dalam jangka waktu 5 dekade terakhir hingga tahun 1980.
Namun pada periode 1980-1990 reit perkembangan penduduk Indonesia secara keseluruhan telah menurun menjadi sekitar 2,0% per tahun. Reit perkembangan penduduk tahunan yang sedang berlangsung dewasa ini lebih rendah di Jawa dibandingkan dengan di kebanyakan pulau-pulau di luar Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar