The Division of Labour in Society
Dalam buku ini Durkheim ingin menggunakan ilmu sosiologi barunya untuk meneliti sesuatu yang sering dilihat sebagai krisis moralias. Durkheim memulai dengan ungkapan "buku ini adalah sebuah karya yang membahasfakta kehidupan moral berdasarkan metode ilmu positivistik."
Durkheim berpendapat bahwa pembagian kerja yang tinggi bukannya menandai keruntuhan moral sosial, melainkan melahirkan moralitas sosial jenis baru. Dalam buku ini durkheim menerangkan bahwa masyarakat modern tidak dilihat oleh kesamaan antara orang-orang yang melakukan pekerjaan yang sama, akan tetapi pembagian kerjalahyang mengikat masyarakat dengan memaksa mereka agar tergantung satu sama lain.
Kelihatannya pembagian kerja ini memang menjadi tuntutan ekonomi yang merusak solidaritas sosial, akan tetapi Durkheim berpendapat "fungsi ekonomis yang dimainkan oleh pembagian kerja ini memang tidak penting dibandingkan dengan efek moralitas yang dihasilkannya. Maka fungsi sesungguhnya dari pembagian kerja adalah untuk menciptakan solidaritas antara dua orang atau lebih."
Artinya, dalam buku ini Durkheim berpendapat bahwa dalam masyarakat modern betuk solidaritas moral engalami perubahan bukan hilang.
Durkheim menggunakan ide patologi untuk mengkritik beberapa bentuk abnormal yang ada dalam pembagian keja masyarakat modern. Tiga bentuk perilaku abnormal tersebut yaitu:
1. Pembagian kerja anomik
Pembagian kerja anomik adalah tidak adanya regulasi dalam masyarakat yang menghargai individualitas yang terisolasi dan tidak mau memberitahu masyarakat tentang apa yang harus mereka kerjakan.
2. Pembagian kerja yang dipaksakan
Pembagian kerja yang dipaksakan ini merujuk pada fakta bahwa norma yang ketinggalan zaman dan harapan-harapan bisa memaksa individu, kelompok, dan kelas masuk kedalam posisi yang tidak sesuai bagi mereka. Tradisi kekuatan ekonomi lebih menentukan pekerjaan yang akan diiliki ketimbang bakat dan kualifikasi. Disinilah Durkheim menjadi dekat dengan marxis.
3. Pembagian kerja yang terkoordinasi dengan buruk
Pembagian kerja yang terkoordinasi dengan buruk adalah dimana fungsi-fungsi khusus yang dilakukan orang-orang tidak teratur dengan baik. Solidaritas organis berasal dari kesalingtergantungan antarmereka.
Elementary Forms of Religious Life
Buku ini disebut sebagai karya terbaik Durkheim. Durkheim menjelaskan bahwa manusia individu dibentuk oleh fakta sosial. "secara umum, kita berkeyakinan bahwa sosiologi tidak akan mampu menuntaskan tugasnya sebelum menembus pikiran individu-individu dalam rangka menghubungkan institusi yang ingin dijelasakan dengan kondisi-kondisi psikoogis mereka. Bagi kita manusia lebih merupakan titik tujuan, bukan titik berangkkat" (Durkheim, dikutip dalam Lukes, 1972:498-499).
Dalam buku ini, sosiologi agama dan teori pengetahuan dibagian depan. Sosiologi agama terdiri dari usaha mengidentifikasi hakikat agama yang selalu ada sepanjang zaman dengan menganalisis bentuk-bentuk agama yang paling primitif. Sementara teori pengetahuannya berusaha menghuubungkan kategori-kategori fundamental pikiran manusia dengan asal-muasal sosial mereka. Singkat kata dia menemukan hakikat abadi agama dengan cara memisahkan yang sakral dari yang profan. Yang sakral ercipta melalui ritual-ritual yang mengubh kekuatan moral masyarakat menjadi simbol-simbol religius yang mengikat individu dalam satu kelompok. Argumen Durkheim yang sangat berani adalah bahwa ikatan moral ini kemudian berubah menjadi ikatan kognitif karena kategori-kategori pemahaman, semisal klasifikasi, waktu, tempat, dan pnyebab semuanya berasal dari ritual keagamaan.
The Elementary Forms menghadirkan sebuah argumen tentang asal-usul sosial dari enam kategori fundemental yang telah diidentifikasikan oleh filsuf sebagai suatu yang esensial bagi pemahaman manusia: waktu, tempat, klasifikasi, kekuatan, kausalitas, dan totalitas.
Sebagai ringkasan teori agama Durkheim dapat dinyatakan bahwa masyarakat adalah sumber agama, konsep tentang Tuhan, dan segala sesuatu yang dianggap sakral. Agama adalah sesuatu yang menghubungkan masyarakat dan individu, karena melalui ritual terhadap yang sakralah kategori sosial menjadi dasar bagi konsep individu.
Ritzer, George dan Goodman, Douglas j. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:Prenada Media Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar