Senin, 18 Maret 2013

Teori strukturalisme, daniella putri islamy kpi6f

TEORI STRUKTURALISME
 (PENDEKATAN INSTITUSIONAL)

Daniella Putri Islamy (111051000176) KPI VI F

1.      Pendahuluan
Pada tahun 1966 adalah tahun memancarnya struktualisme di Eropa, khususnya Perancis. Strukturalisme adalah paham atau pandangan yang menyatakan bahwa semua masyarakat dan kebudayaan memiliki suatu struktur yang sama dan tetap.[1] Strukturalisme juga sebuah pembedaan secara tajam mengenai masyarakat dan ilmu kemanusiaan, khususnya terjadi di Perancis pada tahun 1950 hingga 1970. Strukturalisme berasal dari bahasa Inggris, structuralism; latin struere yang artinya membangun, serta structura yang artinya bangunan.[2] 
Teori struktualisme termasuk teori Sosiologi Modern (teori-teori yang merupakan pengembangan dari aliran-aliran sosiologi klasik) dan juga Post Modern (teori yang mengandung kritikan oleh masyarakat modern yang dianggap gagal membawa kemajuan dan harapan masa depan), karena dalam kedua teori tersebut masih terus dikembangkan. Contohnya, fungsionalisme struktural adalah salah satu teori sosiologi klasik yang memusatkan pada struktur sosial, sedangkan teori strukturalisme memusatkan pada struktur linguistik (ilmu bahasa). [3]De Saussure mengatakan bahwa bahasa adalah sistem tanda yang mengungkapkan gagasan. Bahasa menjadi hal yang sangat penting sebagai ilmu yang mempelajari tanda-tanda ditengah kemasyarakatan. Dengan demikian  struktualisme merupakan suatu gerakan pemikiran filsafat yang mempunyai pokok pikiran (gagasan) semua masyarakat yang mempunyai  kebudayaan dan struktur  tetap.
2.      Metode Studi

a.       Teori struktualisme adalah sebuah teori yang memusatkan perhatiannya pada struktur, tetapi struktur yang dimaksud adalah struktur linguistik dan bukannya struktur sosial seperti yang terdapat pada fungsionalisme struktural. Ciri struktualisme adalah pemusatan pada deskripsi keadaan aktual objek melalui penyelidikan. Struktualisme melukiskan struktur inti dari suatu objek. Gagasan-gagasan struktualisme juga memajukan studi interdisipliner tentang gejala-gejala budaya, dan dalam mendekatkan ilmu-ilmu alam. Teori struktualisme lahir dari perkembangan ilmu linguistik (bahasa). Ferdinand de Saussure salah satu ahli dalam pengembangan ilmu bahasa struktural membuat perbedaan antara langue dengan parole. Langue adalah sistem tata bahasa formal dan parole adalah percakapan sehari-hari yang digunakan oleh pembicara guna mengekspresikan dirinya sendiri. Adanya Langue dan Parole menjadi asal mula adanya semiotic yang merupakan studi tentang ilmu bahasa struktural yang tidak hanya mempelajari bahasa lisan atau tulisan melainkan sistem simbol seperti, ekspresi wajah, gerak gerik tubuh, dll.[4] Dalam buku Teori Sosiologi Modern dituliskan juga adanya ahli selain Ferdinand de Saussure yang mempunyai konsep struktualisme, yaitu Claude Levi Strauss. Dalam konsep struktualisme Levi Strauss, struktur adalah model-model yang dibuat oleh ahli antropologi untuk memahami gejala kebudayaan yang dianalisisnya, yang tidak ada kaitannya dengan fenomena empiris kebudayaan itu sendiri.[5] Fokus struktualisme Levi Strauss dalam buku Lev1 Strauss struktualisme & sosiologi karya Christoper R. Badcock sebenarnya bukan pada makna kata, tetapi lebih menekankan pda bentuk kata itu. Bentuk-bentuk kata ini menurut Levi Strauss berkaitan erat dengan bentuk susunan sosial  masyarakat. Levi Strauss memasukkan beberapa jenis struktur yaitu struktur sosial dan institusi sosial. Levi Strauss menganalisa data-data antropologisnya dengan menggunakan analisis struktual sama seperti Saussure menganalisa data linguistik. Kebanyakan antropolog dan sosiolog menerima laporan subyektif dari informan sebagai data, tetapi tidak dengan Levi Strauss. Ia akan menjadikan laporan-laporan itu menjadi sumber dasar yang bisa membangun struktur yang sedang diteliti. [6]
b.      Dari penjelasan diatas tentang teori struktulisme, Levi Strauss memasukkan pendekatan institusi sosial. Pendekatan institusional juga sering disebut pendekatan tradisonal mulai berkembang pada abad ke 19 pada masa sebelum Perang Dunia ke- 2. Dalam pendekatahn ini negara menjadi fokus pokok pembahasannya terutama segi konstitusional dan yuridis yang menyangkut sifat dari undang-undang dasar, masalah kedaulatan, parlemen, badan eksekutif, dan badan yudikatif. Para peneliti tradisional tidak mengkaji apakah lembaga itu memang terbentuk dan berfungsi seperti yang dirumuskan dalam naskah-naskah resmi tersebut, apalagi bertanya mengapa ada perbedaan antara struktur formal dan gejala-gejala yang dapat diamati dalam praktik. Pada saat bersamaan,pendekatan tradisional tidak menghiraukan organisasi-organisasi informal, seperti kelompok kepentingan dan kelompok lainnya, dan juga media komunikasi. Bahasan ini lebih bersifat statis dan deskriptif daripada analitis, dan banyak memakai ulasan sejarah. Lagipula dalam proses pembahasan, "fakta" (sesuatu yang dapat dibuktikan melalui pengalaman atau pengamatan) kurang dibedakan dengan norma (ideal atau standar yang harus menjadi pedoman untuk perilaku).

3.      Analisa

Dari penjelasan diatas tentang teori strukturalisme pemikiran tokoh-tokoh sangatlah berpengaruh. Levi Strauss belajar metode komparasi tentang geologi masyarakat untuk menemukan geologi psikis dan bagaimana pola umum objek dalam menjelaskan gejala yang tersembunyi, sedangkan Fredinand de Saussure ahli bahasa yang membangun struktalisme dari sudut ilmu bahasa struktual. Teori institusionalisme merupakan sebuah teori yang berangkat dari konsep-konsep dalam Sosiologi yang menjelaskan bagaimana dinamika yang terjadi di dalam sebuah organisasi yang terdiri dari sekumpulan manusia. Sebuah studi tentang sistem sosial yang membatasi penggunaan dan pertukaran sumberdaya langka, serta upaya untuk menjelaskan munculnya berbagai bentuk peraturan institusional yang masing-masing mengandung konsekuensi [7]




Daftar Pustaka


Dhendhi Irawan. 2012. Pendekatan Institusional Dalam < http://dhedhi-irawan.blogspot.com/2012/03/pendekatan-institusional-dalam.html>, diakses tanggal 18 Maret 2013.
Hashim Awang. 2001. Struktualisme Satu Tinjauan dari Segi Teori dan Aplikasi < http://eprints.um.edu.my/659/1/Strukturalisme-satu_tinjauan_dari_segi_teori_dan_applikasi_Hashim_Awang_A.R.pdf>, diakses tanggal 18 Maret 2013.
Badcock R. Christoper. Lev1 Strauss Struktualisme & Sosiologi. Yogyakarta: Cetakan II, Mei 2008
Raho, Bernard SVD. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Cetakan I, Desember 2007





[1] http://id.wikipedia.org/w/index.php?search=diskrepansi&button=&title=Istimewa%3APencarian
[2] http://id.wikipedia.org/w/index.php?search=diskrepansi&button=&title=Istimewa%3APencarian
[3] http://eprints.um.edu.my/659/1/Strukturalisme-satu_tinjauan_dari_segi_teori_dan_applikasi_Hashim_Awang_A.R.pdf
[4] Bernard Raho, SVD, Teori Sosiologi Modern, hal: 9.1.1
[5] Bernard Raho, SVD, Teori Sosiologi Modern, hal: 9.1.1
[6] Christoper R. Badcock, Lev1 Strauss Struktualisme & Sosiologi, hal: 2-3
[7] http://dhedhi-irawan.blogspot.com/2012/03/pendekatan-institusional-dalam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini