Senin, 24 Maret 2014

proposal hubungan ekologi dengan manusia

Nama    : Lutfi Amrullah
jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam
Tugas    : DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI
 
PENDAHULUAN
Latar belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan, memiliki luasan wilayah baik daratan maupun lautan mencapai 1.910.931 KM2 dengan jumlah pulau mencapai sekitar 17.508 buah. Wilayah Indonesia yang terhitung sangat luas ini berbanding lurus dengan jumlah penduduk Indonesia yang padat. Tercatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional bahwa penduduk Indonesia hingga tahun 2012 diperkirakan mencapai 257.516.167 jiwa. Besarnya jumlah  penduduk Indonesia serta tingginya tingkat pertambahan penduduk Indonesia mendorong adanya upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Guna memenuhi kebutuhan masyarakatnya, Pemerintah gencar melakukan  pembangunan nasional untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur merata baik kebutuhan materi maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pembangunan adalah suatu upaya perubahan yang berlandaskan pada suatu pilihan  pandangan tertentu yang tidak bebas dari pengalaman (sejarah), realitas keadaan yang sedang dihadapi, serta kepentingan pihak-pihak yang membuat keputusan pembangunan. Pembangunan memiliki makna yang ganda. Yang pertama adalah pembangunan yang lebih berorientasi pada  pertumbuhan ekonomi yang difokuskan pada masalah kuantitatif dari produksi dan penggunaan sumber daya. Yang kedua adalah pembangunan yang lebih berorientasi pada perubahan dan  pendistribusian barang-barang dan peningkatan hubungan sosial. Makna yang kedua lebih  berorientasi pada pembangunan sosial yang terfokus pada pendistribusian perubahan dalam struktur dari masyarakat yang diukur dari berkurangnya diskriminasi dan eksploitasi serta meningkatnya kesempatan yang sama dan distribusi yang seimbang dari keuntungan  pembangunan pada keseluruhan komponen masyarakat (Hadi 2000). Saat ini Pemerintah gencar melaksanakan kebijakan pembangunan disegala bidang secara menyeluruh, termasuk didalamnya pembangunan dalam bidang infrastruktur prasarana transportasi.
Transportasi merupakan hal yang sangat penting dalam kaitannya dengan  pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin padat dan perkembangan masyarakat yang semakin maju, maka pergerakan barang dan jasa juga akan meningkat yang kemudian harus diimbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana transportasi, diantaranya penambahan jaringan jalan dan pengaturan lalu lintas (Anonim 2010). Penambahan jaringan jalan dan pengaturan lalu lintas ini sangat diperlukan terutama disepanjang jalur Pantura yang merupakan jalur lalu lintas yang sangat penting di Pulau Jawa. Penambahan jaringan jalan tersebut sangat perlu dilaksanakan mengingat volume lalu lintas yang melewati jalur Pantura semakin hari semakin padat apalagi pada saat memasuki hari libur panjang seperti momen lebaran, natal dan tahun baru, sementara kapasitas dan kemampuan jalan untuk melayani lalu lintas kendaraan yang melewati ruas  jalan tersebut tidak bertambah. Pembangunan jalan tol menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah guna mengatasi masalah ini.
Pembangunan jalan tol ruas Kanci-Pejagan merupakan salah satu bagian dari proyek  pembangunan jalan tol Trans-Java yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Proyek ini mempunyai panjang total 35 km, dengan waktu pelaksanaan dimulai pada Juni 2008 dan berakhir pada Juli 2009. Jalan tol ruas Kanci-Pejagan ini menghubungkan antara Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat, sampai Brebes, Jawa Tengah. Titik awal jalan tol ruas Kanci-Pejagan dimulai dari ujung jalan tol ruas Palimanan-Kanci di Kabupaten Cirebon. Dengan adanya pembangunan jalan tol ruas Kanci-Pejagan yang dilaksanakan oleh investor PT. Bakrie Toll Road ini diharapkan dapat mengantisipasi dan mengurai kemacetan di jalur Pantura yang kondisi jalannya sudah sangat padat serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi industri masyarakat Jawa agar dapat mampu bersaing dalam hal kemampuan distribusi.
Tujuan dari pembangunan jalan tol sendiri berdasarkan Peraturan Pemerintah No.15 Tahun Bab II tentang penyelenggaran jalan tol disebutkan bahwa Penyelenggaraan jalan tol dimaksudkan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya serta keseimbangan dalam pengembangan wilayah dengan memperhatikan keadilan, yang dapat dicapai dengan membina jaringan jalan yang dananya berasal dari pengguna jalan, Penyelenggaraan jalan tol bertujuan meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah yang sudah tinggi tingkat  perkembangannya. Kementrian Pekerjaan Umum Republik Indonesia melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menambahkan tujuan dari pengadaan jalan tol adalah untuk memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang, meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan, meringankan beban dana Pemerintah melalui partisipasi  pengguna jalan.
Pembangunan dalam bidang infrastruktur prasarana transportasi, seperti pembangunan  jalan tol memberikan konsekuensi lain pada peningkatan kebutuhan akan lahan. Tak jarang  pembangunan jalan tol menggunakan lahan-lahan produktif, termasuk pada pembangunan  jalan tol Kanci-Pejagan. Konversi lahan pertanian yang dilakukan untuk proyek  pembangunan ini seluas 279,63 Ha yang didapatkan dari 195, 63 Ha di kabupaten Cirebon dan 84 Ha di Kabupaten Brebes. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, serta RTRW Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Brebes, pembangunan jalan tol ruas Kanci-Pejagan sebagian besar melewati daerah budidaya  berupa kawasan pertanian lahan basah beririgasi dan sebagian kecil melewati kawasan  pertanian lahan kering, dan kawasan permukiman perdesaan. Hal ini menunjukan bahwa  pembangunan jalan tol Kanci-Pejagan memberikan konsekuensi lain selain mendorong  pertumbuhan ekonomi, yakni dampak pada kehidupan masyarakat petani yang menyadurkan hidup pada keberadaan tanah pada khususnya tingkat kesejahteraan akibat konversi lahan.
Konversi lahan dapat diartikan sebagai perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang membawa dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri (Utomo dkk, 1992). Berdasarkan perhitungan instrumen yang dilakukan oleh Bagian sosial, ekonomi dan lingkungan Pekerja Umum menunjukan bahwa keberadaan Jalan tol ruas Kanci-Pejagan mempengaruhi penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Darmawangi. Oleh karena itu, perlu diteliti terkait.
Bagaimana dampak pembangunan Jalan Tol ruas Kanci-Pejagan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat petani sekitar?
Rumusan masalah
Lahan atau tanah merupakan wadah faktor produksi yang strategis bagi kegiatan  pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Perubahan pola penggunaan lahan  pada dasarnya bersifat dinamis mengikuti perkembangan penduduk dan pola pembangunan wilayah. Akan tetapi perubahan pola penggunaan lahan yang tidak terkendali dan tidak terencana dapat berpengaruh buruk terhadap pembangunan itu sendiri. Pembangunan semacam ini tidak akan berkelanjutan. Namun, mendesaknya kebutuhan akan lahan sebagai akibat bertambahnya  penduduk yang semakin padat ini mendorong konversi lahan pertanian menjadi lahan non  pertanian semakin meluas. Banyak petani yang rela menjual tanahnya kepada pemerintah atau swasta untuk dilakukan konversi lahan. Hal ini mempengaruhi kehidupan para petani yang notabene menyadur hidup dari keberadaan tanah. Oleh karena itu, perlu diteliti.
faktor-faktor apa saja yang dominan mempengaruhi para petani menjual tanah-tanah pertanian yang kemudian dijadikan lahan non pertanian?
Pembangunan nasional merupakan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu  bangsa yang sering sekali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riel perkapita. Adapun tujuan pembangunan adalah disamping untuk menaikkan pendapatan nasional riel juga untuk meningkatkan produktifitas. Pembangunan Jalan tol Kanci-Pejagan yang diinisiasi oleh  pemerintah Indonesia guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan kemudahan dan kecepatan lintas wilayah serta guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional tidak sesuai dengan tujuan dari pembangunan semestinya. Hal ini dapat terlihat dari adanya  penurunan tingkat kesejahteraan rumah tangga petani di Desa Darmawangi sebagai salah satu  bagian dari masyarakat petani terdekat dari lokasi pembangunan jalan tol Kanci-Pejagan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui.
Bagaimana dampak ditimbulkan dari Pembangunan jalan tol Kanci-Pejagan terhadap penurunan tingkat kesejahteraan rumah tangga petani?
 
Tujuan dan Kegunaan
Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui pengaruh konversi lahan  pertanian terhadap tingkat kesejahteraan petani di sekitar pembangunan jalan tol ruas Kanci-Pejagan. Tujuan utama ini akan dijawab melalui tujuan khusus dari penelitian, sebagai  berikut:
1.       Mengidentifikasi Faktor-faktor yang mempengaruhi petani melakukan konversi lahan
2.       Menganalisis dampak yang ditimbulkan dari pembangunan jalan tol Kanci-Pejagan terhadap penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat Kanci kulon.
Kegunaannya adalah diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis sendiri dan seluruh civitas akademik Departemen Sains Komunikasi Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini