Selasa, 14 Oktober 2014

DwikoMaxiRianto_1112054000029_PMI5_ProposalPenelitian

Nama   : Dwiko Maxi Rianto

NIM    : 111205400029

Pengembangan Masyarakat Islam 5A

PROPOSAL PENELITIAN DEMOGRAFI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Dampak Laju Pertumbuhan Penduduk Terhadap Tingkat Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pancoran Mas, Depok

I.                   Latar Belakang

Setiap tahunnya pertumbuhan penduduk terus mengalami peningkatan meskipun tingkat kelahiran dan tingkat kematian tinggi tetap saja pertumbuhan penduduk dan penyebarannya masih menjadi masalah utama suatu negara. Tidak hanya pertumbuhannya, penyebaran penduduk kini menjadi pekerjaan pemerintah untuk dapat mengatur kebijakan agar tidak ada lagi yang melakukan migrasi ke daerah-daerah yang padat penduduk seperti dari desa ke kota. Karena tidak akan mungkin dengan perpindahan penduduk ke suatu tempat demi mendapat penghidupan yang lebih baik justru menjadikan sebuah masalah yang amat besar untuk kedepannya.

Indonesia adalah salah satu negara yang tidak luput dari masalah kependudukan. Pertambahan penduduk yang cepat, penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas penduduk yang rendah merupakan ciri-ciri masalah kependudukan di Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang cepat (lebih dari 2%), akan mengakibatkan terjadinya struktur penduduk muda, sehingga akan ketergantungan tinggi. Keadaan yang demikian akan menjadi beban dalam pembangunan yang telah tercapai sebagian hanya digunakan untuk konsumsi penduduk yang tidak produktif.

Penyebaran penduduk yang tidak merata akan mengakibatkan pemanfaatan sumber daya manusia tidak atau kurang efektif. Di luar Jawa banyak sumber daya alam yang belum atau kurang dimanfaatkan karena kekurangan tenaga kerja, sementara di Jawa banyak pengangguran karena terbatasnya lapangan kerja, kualitas penduduk yang rendah, yang ditandai dengan tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan pendapatan perkapita, akan merupakan hambatan pula upaya memperhambat laju pembangunan.

Aspek kependudukan merupakan hal paling mendasar dalam pembangunan dan juga dalam tingkat pelayanan kesehatan. Dalam nilai universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran pembangunan sekaligus yang menikmati hasil pembangunan. Masalah kependudukan, masalah pelayanan kesehatan maupun masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang cukup mendapat perhatian dunia. Masalah kependudukan mendapat perhatian karena dikhawatirkan dapat menimbulkan dampk negatif terhadap kehidupan manusia itu sendiri beserta lingkungannya dan masalah penduduk akan berdampak pada tingkat pelayanan kesehatan baik dari tenaga, prasarana mapun administrasi.

 

II.                Rumusan Masalah

1.      Masalah apa yang akan ditimbulkan dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi ?

2.      Bagaimana pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap pelayanan kesehatan ?

3.      Solusi apa yang harus dilakukan demi tercapainya pelayanan yang layak ?

 

III.              Tujuan Penelitian

1.      Untuk mengetahui masalah yang timbul dari adanya pertumbuhan penduduk yang tinggi.

2.      Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap pelayanan kesehatan.

3.      Untuk mengetahui solusi yang dilakukan demi tercapainya pelayanan yang layak.

 

IV.              Landasan Teori

Penduduk dikonotasikan sebagai orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat, kampung, wilayah atau negeri, dan merupakan aset pembangunan atau sering disebut sumber daya manusia (SDA).[1] Penambahan penduduk yang cepat menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi tinggi. Kepadatan penduduk dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap satu kilometer persegi. Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan jumlah penduduk di suatu daerah dengan luas daerah yang ditempati.

Menurut aliran Malthusian menyatakan bahwa penduduk itu (seperti juga tumbuh-tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini. Tinggi pertumbuhan ini disebabkan karena hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan tidak bisa dihentikan.[2]

Manusia memerlukan makanan, sedangkan laju pertumbuhan penduduk lebih cepat dari pada laju pertumbuhan makanan. Perkembangan penduduk akan mengikuti deret urut sedangkan perkembangan  subsistem (pangan) mengikuti deret hitung dengan interval waktu 25 tahun.[3] Jika kondisi ini dibiarkan maka manusia akan mengalami kekurangan pangan dan kemiskinan. Untuk keluar dari permasalah ini menurut Malthus harus ada pengekangan perkembangan penduduk. Pengekangan tersebut dapat berupa pengekangan segera dan pengekangan hakiki. Yang dimaksud dengan pengekangan hakiki adalah pangan. Sedangkan bentuk pengekangan segera adalah bentuk preventive check dan positive check.

Aliran Neo Malthusian, dalam aliran ini dapat dibuktikan bahwa setiap minggunya ada lebih dari satu juta bayi lahir di dunia ini, ini berarti satu juta lagi mulut yang harus diberi makan. Aliran ini lebih radikal dari pada Aliran Malthus. Aliran ini tidak sependapat dengan gagasan Malthus bahwa mengurangi jumlah penduduk cukup dengan moral restraint saja. Akan tetapi mereka menawarkan bahwa untuk mengurangi jumlah penduduk dapat dilakukan dengan cara preventive checks, misalnya dengan penggunaan alat kontrasepsi dan aborsi[4]

Aliran marxis, Marx dan Engel tidak sependapat dengan Malthus yang menyatakan bahwa apabila tidak ada pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan kekurangan bahan makanan, tetapi tekanan penduduk terhadap kesempatan kerja. Menurut Marx, kemelaratan terjadi bukan disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat, tetapi karena kesalahan masyarakat itu sendiri seperti yang terdapat pada negara-negara kapitalis. Kaum kapitalis akan mengambil sebagian pendapatan dari buruh sehingga menyebabkan kemelaratan buruh tersebut.

 

V.                Metodologi Penelitian

Dalam penelitian kali ini mengunakan penelitian kualitatif  yang  melalui pendekatan metode observasi,dan menggunakan prosedur penelitian yang formal.

1.      Metode observasi

Metode observasi adalah Metodologi penelitian dalam pengumpulan data, fakta, atau informasi, yang melaui metode observasi terbuka dan trstruktur.

Teknik observasi yang akan dilakukan ialah observasi langsung (participant observation). Maksudnya, peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses anak-anak sekolahan nongkrong di danau situ bukur, yang mencakup proses design, anak sekolahan tersebut melakukan tindakan yang melanggar norma-norma. Observasi dalam penelitian ini akandifokuskan pada aktivitas masyarakat yang miskin kemudian dipadukan dengan tidakan kriminalitas anak-anak penyandang kemiskinan tersebut.[5]

2.      Instrument Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang dimaksud adalah alat yang dipakai oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Dalam hal ini alat yang dipakai antara lain alat perekam (taperecorder) untuk wawancara langsung, dan personal computer(PC).  Penelitian kualitatif (Qualitative research) bertolak dari filsafat konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial (a shared social eperience) yang diinterpretasikan oleh individu-individu. (Nana Syaodih, 2001).

 



[1]  Drs. Sofyan Anwar Mufid, M.S., Ekologi Manusia,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 189

[2] Rusli, Said. Pengantar Ilmu Kependudukan, (Jakarta: LP3S, 1985) hlm 50

[3]  Ibid, hlm 11

[4]  Mantra, Ida Bagoes. 2011. Demografi Umum, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011) hlm 53

[5]Lexy Moleong. Metodologi penelitian kualitatif,  (Bandung : PT Remaja Rosda karya, 2008).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini