Minggu, 25 November 2012

Laaporan 4, Agama dalam Kehidupan Sosial di Pesantren, KPI 1 E

Potensi Pesantren
Nama  : Syifa Maulidina
NIM    : 1112051000150
I.                   Latar Belakang
Yayasan Pondok Pesantren Al Washilah, pada mulanya hanya bergerak di bidang pendidikan seperti majelis ta'lim, kuliah ramadhan, festival qasidah serta kegiatan-kegiatan keislaman lainnya. Setelah mengantisipasi kemajuan zaman, maka dipandang penting untuk mendirikan pendidikan-pendidikan (sekolah) formal hingga saat ini. Tepatnya pada tahun 1989 dibuka TK, TPA, MTs, SLTP, SLTA, dan perguruan tinggi.
Tentang pesantren, masyarakat dahulu membayangkan pesantren adalah sebuah pendidikan formal yang kuno, tradisional, dan berbagai macam persepsi. Tetapi sekarang mungkin sebagian masyarakat sudah mengubah persepsinya tentang pesantren, karena zaman sekarang ini berjamur pesantren dengan bumbu modern.
 
II.                Pertanyaan Pokok
Bagaimana cara pesantren dalam mengembangkan kiprahnya selain hanya sebagai pesantren?
 
III.             Metode Penelitian
Metode yang digunakan kualitatif. Guna mencari informasi pesantren secara terperinci dan mengetahui pengaruh pesantren terhadap para santri dan santriwati. Pondok Pesantren Al Washilah
Lokasi      : Jln. Kp. Baru No. 20 RT 004/ 010 Kel. Kembangan Utara Kec. Kembangan,  Jakbar
Waktu      : 22 November, 14:00 – 16:00
 
IV.             Gambaran Subyek
Informasi yang didapat berasal dari narasumber yang bernama H. Muhammad Sahidi Rahman, MA. Beliau menempati jabatan sebagai lurah di Pondok Pesantren Al Washilah, dan beliau lulusan Pondok Pesantren Al-Washilah pernah kuliah di IAIN serta mengambil gelar MA di Al-Aqidah.
 
V.                Analisis
Setiap sebuah institusi/ lembaga pasti berdiri disertai dengan visi misi yang sudah dirancang. Yaitu berbagai macam hasil pemikiran dari para pendiri dalam hal ini ponpes, dijadikan sebagai landasan untuk mendirikan ponpes.
Ponpes pada zaman sekarang ini sudah bertaraf modern. Sehingga banyak ponpes yang bekerja sama dengan pihak luar, guna mengembangkan sayap dalam perjalanan dan kemajuan ponpes.
Mengkombinasikan kurikulum ponpes dengan kurikulum pendidikan nasional, menjadikan para santri dan santriwati yang menguasai iptek, mampu berkreasi secara inovatif, aktif dan dinamis berlandaskan iman dan taqwa.
     Ponpes Al Washilah juga sudah memberikan kontribusi baik dalam hal kegiatan-kegiatan yang menonjol, maupun membawa nama Al Washilah dalam meraih prestasi baik dalam taraf daerah propinsi, serta tingkat nasional.
     Potensi yang dimiliki dan telah dikembangkan yaitu, klinik 24 jam, toko buku/ kitab, kafe, radio siaran, wartel, TV komunitas Al Washilah, dan masih banyak lainnya. Selain itu ternyata ponpes Al Washilah ini juga membuka kursus-kursus bagi warga sekitar lingkungan ponpes yang ingin "nyantri pulang pergi", bahkan kursus komputer dibuka untuk umum.
Perjalanan dan kemajuan ponpes diantaranya, menjadi penyelenggara pendidikan formal dan informal yang terus bertambah pesat pada setiap tahun, dan sebagai pusat Komisi Tinggi Perdamaian Umat Beragama (KTP-UB) serta Himpunan Komisi Antar Umat Beragama menuju perdamaian, Komnas Du'afa, Surat kabar Suara Du'afa, juga penyelenggara festuval qasidah rebana bagi ibu-ibu majelis ta'lim se Jabotabek pada tahun 2004.
    
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini