AGAMA DALAM PANDANGAN PONDOK PESANTREN
(AL-WASHILAH)
Nama :M.Hidayatul Munir
NIM :1112051000131
1.Latar Belakang
Nabi Muhammad adalah Rosul Allah yang terakhir yang diutus di bumi untuk menyebarkan Agama Islam di seluruh penjuru dunia.Dalam dakwahnya beliau sangat berjuang keras,tidak putus asa,pantang menyerah untuk membebaskan umat manusia dari zaman kebodohan ke zaman terang benerang dengan ilmu dan juga menyelamatkan akhlak manusia yang sangat buruk menjadi berakhlak karimah..
Dakwah Nabi SAW pun tidak berhenti begitu saja meskipun beliau sudah wafat sekalipun namun karena sahabat empat Nabi SAW atau khufaur Rasyidin yaitu Abu Bakar,Umar bin Khattab,Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib yang setia melanjutkan dakwah Nabi Saw,dan juga setelah empat sahabat meninggalpun Islam tetap dakwahnya tidak berhenti karena dilanjutkan lagi oleh tabin,tabiit tabiin,samapai sekarang oleh para ulama.
Bahkan dakwah islam pun bisa sampai di Indonesia karena adanya ulama atau sering kita kenal dengan WALISONGO,mereka adalah tokoh-tokoh islam yang menyebarkan islam di Indonesia.WALISONGO pun ketika menyebarkan islam tidak semudah begitu saja namun mereka mengenali dulu adat istiadat penduduk setempat agar bisa lebih mudah islam menyebar di penduduk Indonesia.
WALISONGO pun juga membangun pondok pesantren di daerah Indonesia agar islam tetap bisa tersebar di Indonesia.Karena kalau tidak ada pondok pesantren mungkin islam tidak begitu luas tersebar di Indonesia.
Pondok pesantren adalah suatu lembaga yang menampung bagi kader-kader muda untuk meneruskan perjuangan Nabi Saw.Pesantren pun juga bisa menjadikan anak-anak muda terhindar dengan kehidupan luar yang sangat bahaya.
Abdurrahman Wahid, memaknai pesantren adalah tempat dimana santri tinggal untuk mencari pengetahuan agama Islam.Sedangkan Menurut Zamakhsyari Dhofir bahwa pesantren dikatakan kecil santrinya di bawah 1000 orang yang pengaruhnya sebatas untuk kabupaten. Pesantren sedang, memiliki santri antara 1000-2000 orang yang pengaruhnya meliputi beberapa kabupaten. Pesantren besar memiliki santri lebih dari 2000 orang dan biasanya berasal dari beberapa propinsi
Maka dari itu kami memilih tema Pondok Pesantren karena pondok pesantren suatu peninggalan dari walisongo sebagai tujuan agar Islam tetap tersebar di indonesia
2.Pertanyaan Pokok
1. Bagaimanakah hubungan pengasuh pondok dengan masyarakat?
Pertanyaan ini pokok utama intraksi Pengasuh Pondok dengan masyarakat setempat dari awal berdirinya pondok bisa bertahan sampai sekarang.
3.Metode Penelitian
Metode Penelitian : kualitatif, metode ini digunakan untuk mengetahui atau menggali tentang peran masjid dalam kegiatan agama dan sejauh mana sumbangan masyarakat yang diberikan dalam kegiatan yang berada dalam nilai-nilai keislaman.
Waktu : kamis 22 November 2012
Tempat : Pondok Pesantren AL-Washilah
4.Gambaran Subyek
H.Muhammad Syahidi Rahman,MA beliau adalah Lurah pondok Al-Washilah sekaligus sebagai ustad di pondok, beliau juga sebagai juru bicara apabila ada tamu yang berkunjung di Pondok Al-Washilah .Maka apabila ada kepentingan pondok berurusan dengan beliau terlebih dahulu sebelum ke pengasuh pondok
5.Analisis
Setelah kami analisa bahwa pondok pesantren sangat baik untuk mendidik anak-anak muda sekarang dari kehidupan luar yang sangat berbahaya.Salah satunya Pondok Al-Washilah yang bertempat di Jakarta.Pondok ini didirikan oleh DR.KH.Ahmad Dasuki Adnan,SH,MA pada tahun 1998 di jl.kampung baru kecamatan kembangan Jakarta barat.beliau juga dulunya pernah mondok di Babakan Cirebon.
Pondok ini mulanya bergerak di bidang pendidikan informal seperti Majlis Ta'lim,kuliah Ramadhan,festival Qasidah serta kegiatan islam lainnya.
Setelah beberapa tahun maka ada niatan untuk mendirikan pendidian formal seperti TPA,TK,Mts,SLTP,SLTA(SKM I dan II) dan Perguruan Tinggi).Pondok ini juga berbasis salafiyah dan modern.Pondok ini meski belum seperti pondok-pondok lainya tapi pondok ini systemnya sudah seperti pondok-pondok lainnya.
Pondok AL-Washilah bertujuan untuk mencetak generasi muslim siap pakai dan dinamis ilmiah amaliah dan amaliah ilmiah.Di pondok Al-washilah santrinya tidak banyak hanya sekitar dua ratus santri,meskipun sedikit namun banyak santri disitu berprestasi dalam lomba baik dari tingkat sekolah dan pondok.Di pondok ini juga benar-benar menekankan anak untuk belajar dengan serius bahkan santri disini di bekali kursus-kursus untuk membekali mereka setelah keluar dari pondok.Seperti kursus bahasa Arab,inggris,berdagang,dan kursus computer.
Pondok Al-washilah juga mempunyai fasilitas yang memadai untuk santri-santrinya,ini bertujuan anak tidak perlu keluar hanya sekedar untuk membeli kebutuhan pokok.Fasilitas itu berupa indomart,warnet,klinik 24 jam,toko buku,Radio siaran,TV komunitas dan lain-lain.
Pengasuh Pondok Al-Washilah KH.Dasuki pun berhubungan sama masyarakat dengan baik dan jarang ada konflik.Sampai sebelum wafat KH.Dasuki kepemimpinan pondok diserahkan anaknya,hal ini bertujuan agar setelah beliau wafat,masyarakat tetap berhubungan baik dengan pondok.Dalam hal itu KH.Adnan juga mengadakan pengajian setiap minggu kedua untuk masyarakat setempat dan wali santri jadi ini tambah baik berhubungan dengan masyarakat.
Dalam hubungan pendidikan pondok dengan sekolah pun stabil tidak ada masalah,karena sekolah mengikuti aturan pondok jadi kegiatan belajarpun lancar.
Benar-benar pondok pesantren tempat belajar hidup mandiri tanpa bergantung dengan orang tua.Susah tidak ada uang pun sudah hal yang biasa,karena di pondok kita bisa tau kehidupan yang sesungguhnya jadi apabila sudah keluar dari pesantren hidup susah tidak jadi kendala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar