Selasa, 18 Desember 2012

Moh.Firman.Hadi_Lap6_Konflik sosial dalam masyarakat_JRN1B

KONFLIK SOSIAL : PEREBUTAN LAHAN ANTAR KELOMPOK PREMAN JOHN KEI VS HERCULES
MUHAMMAD FIRMAN HADI (1112051100038)
Jurnalistik 1B
 
 
        I.            Latar Belakang
                Secara Sosiologis konflik diartikan sebagai proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Konflik merupakan proses yang bersifat instrumental dalam pembentukan, penyatuan dan pemeliharaan struktur sosial. Konflik dapat menempatkan dan menjaga garis batas antara dua atau lebih kelompok. Konflik dengan kelompok lain dapat memperkuat kembali identitas kelompok dan melindunginya agar tidak lebur ke dalam dunia sosial sekelilingnya, Menurut Lewis A. Coser. Kemudian Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan. Sedangkan Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkit nya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
Sebagai makhluk social manusia tidak dapat lepas dari interaksi social, dimana setiap manusia pasti melakukan hal tersebut. Baik interaksi soaial yang bersifat positif maupun negative, dalam prosesnya pelaku interaksi social sangat berpengaruh dalam terciptanya interaksi yang positif ataupun negative. Akan  tetapi apabila interaksi social yang terjadi dimasyarakat adalah interaksi yang negative maka hal itu berakibat timbulnya  Konflik social dimasyarakat. Konflik dalam masyarakat dapat terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan individu, maupun antara kelompok dengan kelompok. Konflik antar kelompok ini merupakan konflik yang sering muncul, karena melibatkan banyak pihak.
Salah satu contoh konflik semacam ini adalah kerusuhan yang sempat terjadi di Cengkareng  beberapa waktu lalu tepatnya di kamal raya Jakarta Barat, yang sempat peneliti rasakan karea tepat setelah kejadian peneliti kebetulan melewati tempat kejadian perkara yang waktu itu dekat dengan tempat kerja peneliti. Dengan berbekal pengalaman dan beberapa narasumber yang melihat langsung kejadian tersebut peneiti tertarik untuk meneliti lebih lanjut kasus ini .
 
      II.            Pertanyaan Pokok Penelitian
               
                Bagaimana latar belakang munculnya kerusuhan antar preman di Cengkareng dan Apa pengaruhnya terhadap Masyarakat sekitar?
 
 
    III.            Metode Penelitian
                Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif dengan penggabungan teknik wawancara serta gathering data.
Waktu              : Selasa
Pukul                : 13.00-15.00 WIB
Tempat             : Jalan Raya Semanan RT/RW 005/011 kel.Semana  Kec.  Kalideres Jakarta barat
Narasumber pada penelitian kali ini adalah Muhammad Ghofur, beliau adalah rekan peneliti yang merasakan langsung terjadinya kerusuhan antar preman di Cengkareng  saat itu. Disamping itu peneliti juga menggunakan teknik gathering data dengan menggunakan buku terkait dan juga mencari sumber- sumber lain dimedia online.
 
    IV.            Gambaran Subjek Penelitian
 
                Cengkareng  adalah kota padat yang terletak dipinggir Jakarta Barat, kota  yang menghubungkan  langsung antara Jakarta dengan tangerang ini merupan daerah yang strategis untuk lalu lintas perdagangan diwilayah pinggiran ibu kota Jakarta ini. Dengan latar belakang ini lah memicu terjadinya Perebutan lahan kosong di Jalan Kamal, Cengkareng, Jakarta Barat yang berujung bentrokan antara kelompok John Kei dan Hercules. Dalam kasus ini peneliti sempat mewawancarai saudara Ghofur salah satu saksi mata dalam kejadian tersebut.
                Beliau yang sehari- hari bekerja sebagai pedangang di daerah sekitar  tempat kejadian perkara yang sangatlah paham dengan kronologi peristiwa tersebut. Saat ditanya kisruh perebutan lahan antar kelompok preman itu beliau sempat heran karena selama ini kedua kelompok itu hidup rukun dan jarang sekali mengalami konflik tapi kemarin adalah saat puncak dari sederet peristiwa yang melatar belakangi kejadian ini. Kedua Kelompok  preman tersebut  awalnya hidup dengan damai tapi mengapa beberapa hari ini sering kali bercekcok  mulai dari perebutan daerah kekuasaan, perebutan lahan dan lain sebagainya.
 
      V.            Analisis
 
                Belum lama ini kita kejutkan oleh berita-berita di media elektronik maupun online tentang bentrok atau konflik antar preman yang terjadi di Cengkareng Jakarta Barat pada bulan agustus 2012 kemarin. konflik social yang  terjadi di sebuah lahan kosong di samping Komplek Taman Palem Lestari, di Jalan Raya Kamal, Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu siang. Bentrokan diduga dipicu perebutan lahan antara dua kelompok massa yang belakangan diketahui kelompok John Kei dan kelompok Herkules. Bentrok tersebut diduga dipicu penguasaan lahan tanah PT Sabar Ganda. Menurut narasumber suasana terjadinya bentrok sangatlah mencekam, berikut kronologi kejadian yang berhasil peneliti dapatkan dari narasumber.
                Pada Pukul 11.30 WIB, sekitar 100 orang kelompok John Kei datang ke lokasi PT Sabar Ganda yang selama ini dijaga oleh kelompok Hercules.  Pada saat itu, semua kelompok Hercules diminta keluar dari lokasi sehingga terjadi tawuran antara kedua belah pihak. Belum terjadi kontak fisik, sudah di halau terlebih dahulu oleh anggota Polsek Cengkareng. Namun setengah jam kemudian, kedua kelompok ini kembali bentrok dan berhasil direda oleh aparat polisi. Bentrokan berlanjut di mana kelompok Hercules yang sudah terusir menyerang kembali kelompok John Kei yang sudah menguasai lahan PT Sabar Ganda.
                Aparat Polres Jakarta barat pun turun tangan. Kapolres Jakarta Barat Kombes Suntana kemudian memerintahkan anggota berseragam untuk menangkap kelompok yang berada di luar pagar PT Sabar Ganda dan memerintahkan kelompok John Kei untuk keluar dari lahan tersebut. Kelompok John Kei kemudian keluar dan mengarah ke Perum Taman Palem Lestari sambil melawan arus lalu lintas. Sementara itu kelompok Hercules tetap bertahan di lokasi sehingga petugas mendorong kelompok Hercules ke arah Pintu Air Jl Kamal Raya.
 
                Dalam upaya represif tersebut, tiga orang dari kelompok Hercules mengalami luka tembak, satu di antaranya tewas yakni Semi Binggo. Semi mengalami luka tembak pada bagian kepala belakang, tembus ke pelipis sebelah kiri.Begitulah sepenggal kronologi kejadian yang berhasil peneliti dapatkan  kemudian dari konflik sosial yang terjadi paling tidak ada korban atau pun orang yang dirugikan dalam konflik tersebut. Lalu  dalam konflik ini terdapat 3 korban jiwa yakni Semi Binggo mengalami luka tembak pada bagian kepala belakang, tembus ke pelipis sebelah kiri hingga tewas.  Kemudian, Lajuma Maswatu  mengalami luka tembak pada dada belakang yang tembus ke dada depan bagian kanan dan dalam kondisi kritis. Terakhir Ongen  Rettob mengalami luka tembak pada bagian kaki. Adanya korban jiwa ini dipicu karena saat polisi melakukan penggledahan, ada sebuah mobil kijang inova yang mencoba melarihan diri serta menabrak polisi sehingga polisi terpaksa menembakan tembkan pringatan namun tidak dihiraukan sehingga mobil itu dihujani peluru oleh petugas.
                Setelah diamati pengaruh yang peneliti lihat dari masyarakat sekitar tempat kejadian yakni masyarakat mengaku kaget dengan konflik social yang terjadi di daerah cengkareng tersebut karena tidak biasanya kedua kelompok preman tersebut malakukan adu fisik. setelah diteliti lebih lanjut didapatkan informasi  ternyata  tanah kosong di Jalan Kamal Raya, Cengkareng, Jakarta Barat memiliki luas tanah 21.000 m2. Tanah itu dimiliki dua perusahaan yakni PT Sabar Ganda seluas 14.000 m2 dan sebuah perusahaan properti ternama seluas 7.000 m2. Ternyata PT Sabar Ganda membayar kelompok Hercules untuk menjaga lahannya. Sementara perusahaan properti pemilik lahan di sampingnya membayar kelompok John Kei untuk menjaga lahannya. Dari sinilah konflik social terebut berasal dan membuat resah warga sekitar serta pengguna jalan, karena setelah  kejadian banyak sekali batu-batu serta kerusakan lainnya yang merembet sampai kejalan raya sekitar taman palem yang menggangu penguna jalan dan peneliti merasakan sendiri akibat yang ditimbnulkan konflik social tersebut.
 
    VI.            Daftar Pustaka
·         Bapak Ghofur (narasumber)
·          http://www.metro.polri.go.id/kondisi-kamtibmas-masyarakat-jakarta/konflik-sosial
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini