Legenda Bunian Sumatera Barat
Tulisan ini akan memaparkan sebuah urban legend yang kental dengan nilai mistis dari Minangkabau yaitu Orang Bunian.Sumber cerita ini didapatkan dari teman saya yaitu Istihanah Jamil Ali yang berasal dari Sumatera Barat. Tidak hanya bagi orang Minangkabau, legenda Urang Bunian juga eksis bagi rakyat di tanah melayu seperti di Malaysia juga di daerah kalimantan. Khususnya Di kabupaten Agam, yang diapit oleh gunug Marapi dan gunung Singgalang yang dipercayai sebagai tempat bermukimnya makhluk tersebut. Urang Bunian menurut kepercayaan masyarakat setempat adalah makhluk hasil persilangan jin dan manusia yang hidup di alam yang berbeda dengan manusia, berdasarkan cerita warga setempat, sesekali makhluk ini menampakkan diri dengan sosok manusia yang menyerupai seorang wanita cantik yang kemunculannya diawali dengan terciumnya bau aroma kentang gorang.
Kisah urang Bunian sekilas mirip dengan cerita wewe gombel di daratan Jawa, yang mana pada saat hari menjelang magrib atau dalam bahasa minang rembang patang, anak-anak dilarang keluar rumah oleh ibu mereka untuk menakuti mereka, sebab jika mereka keluar pada waktu tersebut, mereka akan diculik oleh urang Bunian. Sekilas memang mirip dengan legenda wewe gombel di daratan Jawa, namun berbeda dengan urang bunian, wewe gombel dideskripsikan sebagai sosok yang mengerikan dengan rambut berantakan dengan bentuk payudara yang menjuntai panjang, tak jarang ada pula yang mengatakan bahwa wewe gombel juga memiliki taring. Selain itu menurut cerita masyarakat setempat, bahwasannya jika ada orang-orang yang ingin mendaki gunung Singgalang di mana sosok urang bunian bermukim, warga setempat akan memberikan semacam pantangan saat mereka tengah mendaki gunung, di antaranya ialah tidak boleh sombong dan juga tidak boleh bertutur kata kotor.
Jika pantangan-pantangan tersebut dilanggar, warga setempat percaya bahwa para pendaki gunung akan disesatkan jalannya oleh hantu buniang, sehingga mereka akan tersesat di tengah hutan pegunungan Singgalang, hal itu diperkuat dengan pengakuan seorang pendaki yang pernah tersesat di gunung Singgalang, ia mengaku bahwa ia disesatkan arahnya oleh urang bunian, dengan melihat sosok wanita cantik yang ia ikuti keman pun wanita cantik itu pergi hingga ia tersesat . kemudian pada kisah lainnya, Menurut pengakuan seorang pendaki gunung yang juga pernah mendaki gunung singgalang juga, saat dia berfoto di sebuah telaga yang terdapat di tengah perut gunung singgalang.
Telaga tersebut bernama telaga Dewi yang mana, di telaga tersebut terdapat sebuah benda magis yang banyak dicari orang yaitu buluh perindu, sejenis mustika atau benda bertuah, yang mana orang-orang yanng ingin mendapatkannya harus memiliki hati yang bersih. Kembali pada kisah si pendaki gunung tersebut, Hal aneh terjadi saat foto tersebut tercetak, terlihat bahwa bagian latar foto yang semula ialah telaga yang indah justru terlihat sebuah bangunan rumah gadang yang terdapat sekolompok perempuan yang tengah menumbuk padi di daerah telaga tersebut. Banyak orang percaya bahwa hal itu karena ulah urang bunian.
Dari urband legend singkat di atas,bisa kita rasionalisasikan kisah urang binuan dengan norma-norma dan juga adat setempat. Bahwa anak-anak dilarang keluar rumah pada sore menjelang magrib karena ditakuti oleh orang tua mereka oleh urang binuan karena para orang tua ingin anak-anak mereka berdiam di rumah untuk bersiap-siap pergi ke surau, di mana itu merupakan tradisi orang Minang untuk pergi mengaji. Selain itu pantangan saat berada di gunung merupakan sebuah aturan agar para pendaki gunung menghargai alam agar mereka tidak berlaku baik pada alam, yang mana alam merupakan sebuah karya Tuhan yang memperindah hidup manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar