Selasa, 19 Mei 2015

AIR TERJUN GROJOKAN SEWU DI TAWANGMANGU Oleh NOviana FZ

NAMA            :NOVIANA FATIKHATUZ ZAHROH
NIM                :1112052000005
JURUSAN      :BPI
TUGAS           :KISAH-KISAH MISTIS DAN CARI RASIONALITAS KISAH-KISAH TERSEBUT
AIR TERJUN GROJOKAN SEWU DI TAWANGMANGU
Dahulu saya  bersekolah  di madrasah ibtidaiyah (MI Ngaliyan) tepatnya di kecamatan simo kabupaten boyolali. Ketika libur panjang sekolah, biasanya saya  pergi ketempat wisata yaitu grojokan sewu. Sebuah tempat wisata yang terdapat air terjun, bukan hanya itu ada juga binatang-binatang lainnya. Tempatnya sangat nyaman untuk rekreasi bersama keluarga, udaranya juga sangat sejuk, terdapat banyak pepohonan.
Grojogan Sewu merupakan salah satu air terjun yang berada di Jawa tengah. Terletak di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Air terjun Grojogan Sewu terletak di lereng Gunung Lawu. Orang jawa biasanya menyebut dengan grojokan sewu. Grojokan sewu artinya adalah air terjun seribu, walaupun pada kenyataanya air terjun di tawangmangu tidak sampai berjumlah seribu. Orang zaman dahulu mengatakan satuan jarak yang berukuran kaki orang dewasa biasa di sebut dengan pecak. Tinggi air terjun di tawangmangu hampir mencapai kurang lebih 80 m, makanya di sebut dengan seribu. Bukan karena jumlah air terjun seribu, melainkan karena tinggi air terjun tersebut.
Ketika musim hujan datang maka akan banyak sekali air terjun yang bermunculan. Air terjun tersebut muncul dari air terjun yang paling besar dan deras ketika musim penghujan datang maka akan menjadi air terjun yang kecil-kecil.
Grojokan sewu atau air terjun seribu terletak di dalam hutan, yang di sekelilingnya banyak sekali terdapat phon-pohon besar dan tinggi, daunnya begitu rimbun. Tiket masuk pada waktu saya SD sekitar 5000/ orang. Ketika kita masuk maka kita akan menumakn banyak orang yang berjualan di kios-kios , mereka menjual aneka pernak pernik khas tawangmangu, ada juga yang menjual bunga edelweis. Bunga ini biasanya di ambil dari gunung lawu, yang terletak tidak jauh dari tempat air terjun. Kita juga bisa membawa makanan tetapi kita harus berhati-hati, karena sepanjang perjalanan menuju air terjun kita akan menjumpai monyet-monyet. Monyt-monyet yang ada di sekitar air tterjun terbilang cukup banyak, dan monyet-monyet ii sudah jinak, akan tetapi apabila monyet melihat makanan maka akan di ambil. Bukan hanya makanan saja tetapi kadang kala juga ada dompet, tas, bandana dan lain-lain. di sepanjang jalan kita juga bisa melihat beraneka macam burung, walaupun tidak banyak jumlahnya. Kita akan menaiki ratusan anak tangga untuk menuju air terjun seribu. Di tawangmangu juga banyak warga yang menanam strawberry, loba, kentang,wortel dan lain-lain
Sesampainya kita di air terjun maka kita akan melihat sebuah air terjun yang menjulang tinggi dan air yang mengalir begitu deras, kita juga akan melihat sebuah jembatan. Pemandangan yang sungguh indah
Jembatan yang sangat cantik dan indah, adalah tempat yang sangat pas untuk mengabadikan moment-moment yang indah, tempat berfoto yang paling pas dan tepat. Tapi di balik itu semua jembatan tersebut memiliki cerita mistis.
Konon katanya jika ada pasangan yang status pasangan tersebut belum menikah dan meraka sedang di mabuk cinta atau lagi jatuh cinta kemudian melewati jembatan tersebut sambil berpegangan tangan, maka sepulang dari air terjun mereka akan putus, atau mengakhiri hubungan mereka. Dan bagi yang kencing sebarang di tempata air terjun maka sepulang dari air terjun mereka akan mendapatkan kesialan 7 kali berturut-turut. Bukan hanya itu saja cerita mistis yang terjadi di gerojokan sewu, saya pernah mendengar juga bagi yang mencabut atau merusak tanaman maka sepulang dari air terjun akan mengalami kecelakaan.
Maka dari itu jembatan tersebut di beri nama "kreteg pegat" itu di ambil dari bahasa jawa yang artinya, kreteg=jembatan-pegat=berhenti atau putus bisa juga di artikan bercerai. Karena orang orang yakin bagi pasangan yang sedang kasmaran apabila melewatinya akan putus. Kata orang-orang yang tinggal di sekitar gerojokan sewu di jembatan kreteg pegat para spiritual dan sesepuh mengatakan bahwa adanya suatu aura negatif bagi pasangan yang sedang menjalin hubungan. Ketika di hari-hari tertentu kemudian menjelang petang konon cerita ada seorang kakek-kakek yang berdiri di jembatan di sertai dengan awan kabut di sekitarnya yang cukup tebal.
Waktu itu ada sepasang kekasih yang melewati jembatan dan sepulang dari air terjun mereka putus. Ada juga suami istri yang membawa pulang tanaman yang mereka cabut dari sekitar air terjun, sepulang dari sana mereka mengalami sebuah kecelakaan sepeda motor.

Rasionalitas
ü  Jika berfikir secara rasional, itu semua sebenarnya adalah sebuah larang untuk berpacaran, atau melakukan hal-hal mesum di area grojokan sewu. Karena biasanya banyak pasangan muda mudi memanfaatkan situasi yang sejuk itu untuk melakukan sesuatu yang tidak di inginkan pula.  Kemudan juga supaya terhindarnya perbuatan zina.
ü  Kemudian juga ada larangan jangan buang kecil sembarangan, jika buang air kecil sembarangan sepulang dari situ akan mendapatkan 7 x musibah berturut-turut. Ini di maksudkan supaya para pengunjung wisata bisa menjaga lingkungan. Selain itu juga jika kita buang air sembarang itu akan mencemari lingkungan.
ü   Dilarang menebang, mencabut, membawa pulang dan merusak pohon tanaman itu juga memiliki cerita misitis sendiri,  jika ada yang melakukan dari beberapa panntangan, maka sepulang mereka dari air terjun mengalami kecelakaan. Ini bermaksud atau bertujuan supaya kita menjaga hutan yang ada di sekitar gerojokan sewu. Kemudian harusnya kita itu menjaga bahkkan merawat segala sesuatu yang ada di hutan. Dengan cara merawat, menanam, memupuk bukan dengan mencabut ataupun menebang pohon yang ada. Kemudian larangan menangkap burung dan monyet itu di karenakan supaya ekosistem alam atau lingkungan yang ada tetap seimbang. Sehingga anak, cucu kita bisa merasakan pula


IDENTITAS NARASUMBER
Nama Lengkap     : Siti Aminah
TTL                      : 15 januari 1941
Alamat Tinggal    : Desa Tegal Rejo. Rt 2/3 Kec.simo Kab. boyolali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini