NAMA : Sela Nopia Ningsih
JURUSAN : Bimbingan dan Penyuluhan Islam
TUGAS : Metode Penelitian Kulitatif
NIM : 1112052000014
CERITA MISTIS SITU GINTUNG CIPUTAT
Sejarah Situ Gintung
Situ Gintung adalah danau kecil buatan yang terletak di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tanggerang Selatan, Provinsi Banten. Lokasi danau ini berada di sebelah barat kota Jakarta. Danau seluas 21,4 ha (2008) ini telah berubah fungsi di manfaatkan sebagai tempat wisata taman. Awal pembentukan situ (danau) ini adalah sebagai waduk yang berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan dan untuk perairan ladang pertanian di sekitarnya, dibuat antara tahun 1932-1933 dengan luas awal 31 ha. Kapasitas penyimpanannya mencapai 2,1 juta meter kubik. Situ ini adalah bagaian dari Daerah Cisadane merupakan provinsi Banten dan jawa barat sumber berasal dari Gunung salak dan gunung pangrango di (kabupaten Bogor), sebelah selatan Kabupaten Tanggerang).
Pada awalnya Situ Gintung berfungsi sebagai sarana pengairan dalam rangka pengendalian banjir di Jakarta. Seiring berjalannya waktu fungsi Situ beralih menjadi tempat wisata, serapan air warga sekitar, sarana olahraga ( Golf, jogging track, dll) dan sebagai sumber mata pencaharian warga sekitar (pengembangan di sector perikanan, dengan memanfaatkan bibir Situ sebagai media peletakan keramba-keramba pembudidayaan ikan yang dilakukan oleh para petani tambak.
Pada tahun 2009 Situ Gintung mengalami bencana, yaitu jebolnya tanggul Situ tersebut. Bencana tersebut menyebabkan Situ Gintung menjadi kering, sehingga fungsi Situ Gintung jauh berubah dari fungsi awalnya. Sekarang Situ Gintung difungsikan sebagai lahan perkebunan sementara seperti perkebunan singkong, timun suri, dan jagung.
Situ Gintung memiliki potensi sebagai serapan air bagi warga sekitar dan sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat dan pemerintah daerah Tangerang Selatan, namun lokasinya yang tidak strategis yaitu dikelilingi oleh bangunan-bangunan dan letaknya lebih tinggi dari perumahan warga, serta tidak memiliki saluran pintu keluar air baik dan bangunan tanggul sudah tua, maka hal ini yang menyebabkan tanggul Situ Gintung jebol.
Selain itu masih terdapat ancaman setelah tanggul Situ Gintung jebol yaitu, hilangnya sumber resapan air warga sekitar situ dan hilangnya sumber mata pencaharian warga sekitar yang menjadi penganguran.
Situ Gintung dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), dan dikelola langsung oleh pengusaha sekitar Situ Gintung yang dimanfaatkan sebagai tempat wisata dengan tidak merubah fungsi Situ.
Setelah terjadinya bencana, Situ Gintung dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan sementara seperti perkebunan singkong, timun suri, dan jagung. Namun masyarakat berharap situ gintung dapat segera kembali ke fungsi awal.
Di balik tragedi Situ Gintung yang menewaskan puluhan orang, banyak cerita misteri yang mengiringi danau seluas 21 Ha tersebut. Seminggu sebelum tanggul jebol, ada informasi kalau sang penunggu, Nyi Mas Melati menampakkan diri dengan berpakaian serba putih di tengah Situ Gintung, Cirendeu, Ciputat. Selain tradegi yang menewaskan banyak orang juga warga sekitar mempercayai bahwa adanya buaya putih . konon cerita bahwwa buaya putih tersebut merupakan tumbal.
Adapun rasionalitas dari cerita mistis dari situ gintung adalah :
Cerita tentang Buaya putih dan Nyi Mas Melati yang menampakkan diri sebelum terjadinya tanggul jebol, yang mempercayai adanya oleh warga sekitar di situ gintung, tidak pernah terlihat secara nyata tetapi itu hanya cerita dari orang ke orang atau berita angin. Tetapi dengan adanya cerita buaya putih tersebut untuk melindungi setu agar tidak tercemar dari gangguan tangan manusia yang ingin merusak kejernihan airnya dan ikan ikannya.
Selain itu ada lagi tradegi tenggelamnya dua anak kecil yang sedang bermain tepatnya pada sore hari, setelah di cari beberapa hari baru di temukan kembali dalam keadaan sudah tidak bernyawa (meninggal). Masyarakat setempat mempercayai bahwa tenggelamnya dua anak kecil tersebut adalah di bawa oleh buaya putih penunggu Situ Gintung.
Tetapi rasional pada cerita tenggelamnya dua anak kecil tersebut merupakan bukan karena di bawa oleh buaya putih, tetapi karena kedua anak kecil tersebut bermain di situ gintung yang merupakan kedalaman airnya tinggi, dan kedua anak kecil tersebut tidak dapat berenang.
IDENTITAS NARASUMBER
Nama : Santi Ekawati
TTL : Lampung, 09 Januari 1993
Alamat : Kp. Utan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar