Selasa, 29 Desember 2015

UAS SOSIOLOGI Pengusaha kecil yang tangguh (maulidya muslimah, nurul azka, oka prasetya)

Maulidya Muslimah ( 11150510000052)

Nurul Azka (11150510000065)

Oka Prasetya (11150510000235)


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

 

Hampir di setiap jalan anda akan mudah  menemukan pedagang mie ayam. Itu sebabnya, makanan ini disebut sebagai produk pasaran karena banyak di jual di pasaran. Terus, apakah masih ada peluang usaha mie ayam ini  kalau ternyata pedagang mie ayam masih bertebaran di mana-mana  alias banyak sekali? Tentu saja, peluang itu akan selalu ada. Kata salah satu pedagang mie ayam terkenal. Katanya, selagi manusia masih doyan makan, bisnis mie ayam adalah bisnis yang tidak akan pernah mati. Mengapa? Karena mie ayam adalah makanan khas indonesia. Jadi, lidah orang indonesia sudah sangat akrab dengan makanan ini sehingga sangat kecil kemungkinan akan bosan.

Walaupun ini bukan menjadi makanan pokok orang indonesia, tapi karbohidrat yang terkandung di dalamnya bisa menggantikan karbohidrat makanan pokok kita, yaitu nasi. Kita tahu, orang jepang dan cina menjadikan mie ini sebagai makanan pokok mereka. Jadi ketika orang lapar, bisa mencari mie ayam sebagai makan siang atau makan malamnya. Kalau makan pagi, bagi masyarakat indonesia, selain makan nasi, mereka masih mengandalkan bubur atau ketupat. Jadi, selama orang masih bisa merasakan lapar, maka itu adalah peluang bagi pedagang makanan, termasuk mie ayam. Itu sebabnya berdagang mi ayam tetap memiliki peluang yang bagus, asal kita bisa membuat produk yang enak, lain dari yang lain, dan memiliki tempat strategis untuk berdagang.

B.    Landasan Teori

Marx merupakan tokoh besar dalam sosiologi dimana dia masuk dalam kategoris aliran klasik, selain Comte, Durkheim, Weber, Simmel, Spencer, dll. Karl Marx dilahirkan di Trier Jerman, daerah rhine tahun 1818. Berasal dari keluarga borjuis dan berpendidikan. Pada usia 18 Marx belajar hukum di universitas Bonn, kemudian pindah ke Universitas Berlin. Disana, sewaktu Marx masih muda, begitu terkesima dengan filsafat Hegel, dimana ketika itu arus besar pengikut Hegel begitu meluas. Padangan Hegel yang terkenal idealistik, dimana dia percaya bahwa kekuatan yang mendorong perubahan sejarah adalah munculnya ide-ide dengan mana roh akal budi menjadi lebih lengkap manifestasinya.Tetapi sebagai penganut Hegel, Marx adalah penganut yang kritis yang mengembangkan posisi teoritis dan filosofisnya. Tetapi Marx tetap sepakat dengan bentuk analisa dialektik-nya hegel.

Marx sebenarnya ingin berkarir di dunia akademis, tetapi karena sponsornya dipecat karena pandangan-pandangan kiri dan anti agama, maka tertutuplah pintu masuk Marx untuk ke dunia akademis. Akhirnya marx berkarir di media (surat kabar) sebagai pemimpin redaksi pada koran yang radikal-liberal. Setelah Marx menikah lalu Marx pindah ke paris, dan terlibat dalam kegiatan radikal. Paris pada masa itu merupakan suatu pusat liberalisme dan radikalisme sosial serta intelektual penting di Eropa. Marx berkenalan dengan pemikir-pemikir penting dalam pemikiran sosialis dan tokoh-tokoh revolusioner seperti St. Simon. Blanqui, dll. Hal tersebut akhirnya mengubah keyakinan marx akan penyalahgunaan sistem kapitalis yang meluas dapat dihilangkan oleh perubahn sosial yang hanya didukung oleh elit intelektual saja. Pendekatan itu bagi Marx mengabaikan kondisi materil dan sosial yang sebenarnya dan taraf kesadaran kelas-kelas buruh. Di Paris Marx bersahabat dengan Friedrich Engels yang berkarya mengenai interpretasi komprehensif tentang perubahan dan perkembangan sejarah sebagai alternatif terhadap interpretasi Hegel mengenai sejarah, yang terkenal dengan The German Ideology.

Pada tahun 1845 Marx diusir dari Paris, atas karya-karyanya yang berbau sosialis. Lalu akhirnya setelah itu Marx semakin tertarik dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosialis. Semasa hidupnya Das kapital merupakan karya terbesar. Selain karya-karya Marx yang lain yang akan dijelaskan dalam tulisan ini mengenai pemikiran-pemikiran Karl Marx, yang tidak hanya dalam Das Kapital.

Marx menjalani sekolah di rumah sampai ia berumur 13 tahun. Setelah lulus dari Gymnasium Trier, Marx melanjutkan pendidikan nya di Universitas Bonn jurusan hukum pada tahun 1835. Pada usia nya yang ke-17, dimana ia bergabung dengan klub minuman keras Trier Tavern yang mengakibatkan ia mendapat nilai yang buruk. Marx tertarik untuk belajar kesustraan dan filosofi, namun ayahnya tidak menyetujuinya karena ia tak percaya bahwa anaknya akan berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk mendapatkan gelar sarjana. Pada tahun berikutnya, ayahnya memaksa Karl Marx untuk pindah ke universitas yang lebih baik, yaitu Friedrich-Wilhelms-Universität di Berlin. Pada saat itu, Marx menulis banyak puisi dan esai tentang kehidupan, menggunakan bahasa teologi yang diwarisi dari ayahnya seperti 'The Deity' namun ia juga menerapkan filosofi atheis dari Young Hegelian yang terkenal di Berlin pada saat itu. Marx mendapat gelar Doktor pada tahun 1841 dengan tesis nya yang berjudul 'The Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature' namun, ia harus menyerahkan disertasi nya ke Universitas Jena karena Marx menyadari bahwa status nya sebagai Young Hegelian radikal akan diterima dengan kesan buruk di Berlin. Marx mempunyai keponakan yang bernama Azariel, Hans, dan Gerald yang sangat membantunya dalam semua teori yang telah ia ciptakan.

Di Berlin, minat Marx beralih ke filsafat, dan bergabung ke lingkaran mahasiswa dan dosen muda yang dikenal sebagai Pemuda Hegelian. Sebagian dari mereka, yang disebut juga sebagai Hegelian-kiri, menggunakan metode dialektika Hegel, yang dipisahkan dari isi teologisnya, sebagai alat yang ampuh untuk melakukan kritik terhadap politik dan agama mapan saat itu.

Pada tahun 1981 Marx memperoleh gelar doktor filsafatnya dari Universitas Berlin, sekolah yang dulu sangat dipengaruhi Hegel dan para Hegelian Muda, yang suportif namun kritis terhadap guru mereka. Desertasi doktoral Marx hanyalah satu risalah filosofis yang hambar, namun hal ini mengantisipasi banyak gagasannya kemudian. Setelah lulus ia menjadi penulis di koran radikal-liberal. Dalam kurun waktu sepuluh bulan bekerja disana menjadi editor kepala. Namun, karena posisi politisnya, koran ini ditutup sepuluh bulan kemudian oleh pemerintah. Esai-esai awal yang di publikasikan pada waktu itu mulai merefleksikan sejumlah pandangan-pandangan yang akan mengarahkan Marx sepanjang hidupnya. Dengan bebas, esai-esai tersebut menyebarkan prinsip-prinsip demokrasi, humanisme, dan idealisme muda. Ia menolak sifat abstrak filsafat Hegelian, impian naif komunis utopis, dan para aktivis yang menyerukan hal-hal yang dipandangnya sebagai aksi politik prematur. Ketika menolak aktivis-aktivis tersebut, Marx meletakkan landasan karyanya. Marx terkenal karena analisis nya di bidang sejarah yang dikemukakannya di kalimat pembuka pada buku 'Communist Manifesto' (1848) :" Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas."Marx percaya bahwa kapitalisme yang ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas setelah beberapa periode dari sosialisme radikal yang menjadikan negara sebagai revolusi keditaktoran proletariat(kaum paling bawah di negara Romawi).

C.    Metode Penelitian

Metode yang kelompok kami gunakan yaitu metode kualitatif. Dimana dalam metode ini kami melakukan wawancara serta penelitian deskriptif.

·        Pengertian Metode Kualitatif

Metode penelitian kualitatif merupakan sebuah cara yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu permasalahan. Penelitian kualitatif ialah penelitian riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis serta lebih menonjolkan proses dan makna. Tujuan dari metodologi ini ialah pemahaman secara lebih mendalam terhadap suatu permasalahan yang dikaji. Dan data yang dikumpulkan lebih banyak kata ataupun gambar-gambar daripada angka.

·        Pengertian Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007). Tanya jawab 'sepihak' berarti bahwa pengumpul data yang aktif bertanya, sermentara pihak yang ditanya aktif memberikan jawaban atau tanggapan. Kelompok kami sendiri melakukan beberapa kali wawancara di beberapa tempat yang memiliki level berbeda-beda.

·        Pengertian Penelitian Deskriptif

Penelitian Deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Penelitian deskriptif kualitatif menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di dalam masyarakat, pertentangan 2 keadaan / lebih, hubungan antarvariabel, perbedaan antar fakta, pengaruh terhadap suatu kondisi, dan lain-lain. Biasanya kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data, menganalisis data, meginterprestasi data, dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data tersebut.

 

BAB II

Gambaran Lokasi

A.    Yamin 88 Cijantung


            Resto yang berpusat di Kios PUSKOPAD B.C 8 Pasar Rebo, Jl. RA. Fadillah, Cijantung, Jakarta Timur, 13770 ini sekilas tampak dari luar memang cukup sempit dikarenakan banyaknya meja dan kursi yang tersedia. Itupun karena banyaknya pengunjung yang setiap hari datang berkunjung ke resto tersebut. Dilihat dari kebersihan cukup terjaga dan tempatnya yang strategis dan dapat dibilang sederhana, membuat banyak masyarakat berfikir bahwa harga yang ditawarkan memang tidak terlalu mahal dan akhirnya mereka datang berkunjung. Spanduk besar yang dipasang di depan warung pun membuat masyarakat yang belum pernah datang tertarik untuk datang mencicipi hidangan di dalamnya.

 

B.    Mie Ayam Wong Ndeso


            Warung mie ayam ini berada di jalan rawa belong lebih tepatnya di jalan arah menuju kampus binus. Tempat makan ini memang masih seperti kaki lima. Belum memiliki warung . ia berjualan di depan sebuah toko yang tutup setiap malam hari. Menurut seorang karyawan, "ini sudah ada kerja sama denngan pihak pemilik toko". Tempatnya memang tidak mewah. Bahkan masih terlihat kurang menarik. Namun mau di kata apa lagi. Para pelanggan datang untuk makanan yang lezat dan beda dari biasanya.

            Didaerah rawa belong memang sagat terkenal aka kulinernya. Sebab itu termasuk yang menjadi daya saing. Buka persaingan sesama jenis makanan saja, bahkan dengan jenis makanan dan taraf harga juga ke populera makanan itu sendiri.

            Lokasi ini sangat strategis. Berada di pinggir jalan yang banyak orang lalu lalang. Bahkan juga berada di dekat kampus yang membuat banyak juga mahasiswa yang menjadi pelanggan. Namun sangat di sayangkan, di tempat ini kurang untuk parkir motor yang mengakibatkan pelanggan sulit mendapatkan parkiran yang dekat dengan lokasi mie itu. Pealnggan bisa memarkirkan mobil atau motornya di tempat futsal terdekat.

C.    Mie Ayam Keliling

Mie ayam ini biasanya berkeliling di kawasan sebuah desa pada pagi hari jam 05.00 si penjual membeli bahan – bahan umtuk berjualannya, karna sudah memiliki langganan dia sangat mudah mencari bahan – bahan untuk berdagang, pada jam 06.00 dia sudah kembali kerumah kontrakan yang biasa dia tempati dan langsung menyiapkan semua bahan – bahan yang sudah dibeli dimulai dari merebus air di panci yang besar yang berada di gerobaknya lalu dia tinggal karna air yang di gunakan cukup banyak dan dia melanjutkan bahan – bahan yang lainnya pada jam 10.00 semuanya mulai beres dan iya memiliki waktu untuk beristirahat karna biasanya dia memulai berdagang pada jam 12.00 atau setelah dzuhur dia berjualan hanya di sekitar tempat dia tinggal karna desa yang di tempatin cukup besar di mulai dari berjalan ke depan pintu gerbang desa atau gapura lalu di lanjutkan mengelilingi desa hingga pukul 22.00  malam itupun tidak menentu, dan jika sedang ada acara pernikahan di sekitar desa atau di dalam desa dia akan berjualan secara mangkal di sekitar tempat acara itu berlangsung, pada pagi hari dia setelah menyiapkan bahan – bahan dagangannya dia langsung membawa meja, kursi, dan terpal untung membuat tempat dia berdagang secara mangkal dia bisa seharian disana hingga acara selesai atau dangannya habis.

BAB III

Analisis Kasus

1.      Level 3

Pada level ketiga yaitu level dimana pengusaha tangguh tersebut sudah memiliki cabang untuk usahanya dimana-mana, saya berkesempatan mewawancarai salah seorang pengusaha resto Mie Yamien 88 Cijantung tepat hari Jumat tanggal 25 Desember 2015 di tempat.

Yohanes Magbie, ialah sang pemilik daripada resto Mie Yamien 88 Cijantung tersebut. Sebelum membangun usahanya tersebut ia sempat bekerja menjadi seorang kontraktor dan bekerja di bengkel. Yang kemudian setelah itu ia memutuskan untuk membuka usaha berjualan Mie Yamien ini. Ia mulai membuka usahanya tersebut pada tahun 1997 dengan mendapatkan uang modal dari hasil penjualan mobilnya pada saat itu. Sebelum memiliki banyak cabang seperti sekarang ini, awalnya ia hanya membuka warung Mie Yamien ini di garasi rumahnya. Dinamakan Mie Yamien 88 Cijantung karena saat dulu pertama kali ia membuka usahanya  ini, mayoritas pembeli saat itu ialah para pelajar dari SMAN 88 Jakarta yang memang jarak dari gedung sekolah tersebut dengan tempat usaha Pak Yohanes ini tidak terlalu jauh atau bisa dibilang dekat. Itulah mengapa dinamakan Mie Yamien 88. Untuk kata Cijantungnya sendiri berasal dari nama wilayah atau daerah tempat tinggal sekaligus tempat usaha Pak Yohanes kala itu, yakni di daerah Cijantung, Jakarta Timur. Mie Yamien 88 Cijantung ini sudah berdiri sejak tahun 1997 yang berarti kurang lebih sudah 18 tahun Pak Yohanes menjalankan usahanya tersebut. Dan yang membanggakan bagi dirinya ialah hingga kini eksistensi restonya tersebut tetap terjaga dengan baik. Pak Yohanes memilih untuk tetap fokus dan konsisten terhadap usahanya yang satu ini. Ia tidak berniat untuk memiliki usaha yang lain selain Mie Yamien 88 Cijantung ini. Itulah mengapa ia dapat sesukses saat ini dan dapat membangun cabang di beberapa tempat di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Awal mula ia membuka cabang sekitar tahun 2000-an. Cabang pertama yang ia buka bertempat di Jalan Sawo. Disanalah tempat cabang yang pertama ia buka untuk usahanya tersebut. Lalu yang kedua di Jalan Beringin yang posisinya dekat dengan Mall Graha Cijantung. Kemudian yang ketiga yaitu di tempat saya melakukan wawancara yakni di Yamien Gatot. Disebut Yamien Gatot karena letak resto persis depan lapangan Gatot milik TNI AD Cijantung. Kemudian cabang keempat ia buka di dekat Kalisari. Cabang kelima ia buka di dekat Brigib Linud. Cabang keenam ia buka di dekat Brimob, Cijantung tepatnya di sebelah kiri jalan dekat depan gerbang Brimob, Cijantung tersebut. Lalu cabang selanjutnya cabang ketujuh ia buka di daerah Cibubur dekat Arundina. Kemudian cabang kedelapan ia buka di daerah Cipayung, Jakarta Timur. Dan cabang yang terakhir yakni cabang yang kesembilan ia buka di daerah Kampung Tengah, posisinya tepat depan Gang Waru. Ia menjelaskan bahwa cabang-cabang yang ia buka memang sengaja jaraknya tidak terlalu jauh antara cabang satu dengan cabang yang lain begitu pula tidak terlalu jauh dengan Pusat restonya tersebut. Mengapa? Karena supaya pada saat pembagian bahan-bahan baku makanan yang untuk disetok di cabang, tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Cukup menggunakan kendaraan roda empat saja hal itu dapat dilakukan. Ia juga mengatakan bahwasanya meski restonya tersebut sudah besar dan memiliki menu lain selain Mie Yamien (seperti sea food, Chinese food), tetap ada beberapa cabang yang hanya memiliki menu Mie Yamien saja. Berarti menu lain seperti sea food dan Chinese food tidak dijual di resto cabang tersebut.

Pak Yohanes juga mengatakan bahwa dalam membangun usahanya tersebut mengalami banyak kesulitan. Pertama dalam hal mengatur strategi harga. Terutama jika sudah memasuki pekan-pekan atau minggu-minggu liburan baik Hari Raya maupun Libur Nasional. Karena pasti saat itu harga bahan pokok menaik. Untuk itu diperlukan strategi untuk mengatur harga dagangannya tersebut agar tetap kompetitif. Dan baginya hal itu lumayan sulit. Lalu yang kedua soal karyawan. Bagaimana cara Pak Yohanes mengajarkan para karyawannya agar melayani para pembeli dengan baik dan benar baginya itu salah satu hal yang cukup sulit. Namun ia memiliki seorang pengawas tersendiri dalam restonya yang bertugas untuk mengawasi segala aktivitas yang terjadi dalam restonya tersebut, terutama soal karyawan yang bertugas melayani para pembeli yang datang. Kemudian soal rasa. Saat sebelum ia membuka usahanya ini ia pasti mengalami kesulitan dalam menemukan cita rasa yang khas dalam Mie Yamiennya tersebut. Namun berkat dibantu oleh istri dan keluarganya akhirnya ia menemukan rasa yang pas untuk dagangannya tersebut. Kemudian dalam membangun cabang-cabang pun ia merasakan kesulitan. Mulai dari tempat hingga pembagian karyawan.

Untuk soal harga, Pak Yohanes mematok harga sekitar Rp.10.000 sampai Rp. 18.000 untuk satu porsi Mie Yamien. Namun untuk menu lain seperti menu sea food ia mematokan harga Rp.90.000 untuk menu yang paling mahal. Cukup relatif ternyata. Sedangkan soal pembagian karyawan ia biasanya mengadakan perputaran karyawan. Maksudnya yaitu karyawan-karyawan yang ia miliki ia beri kesempatan untuk bekerja di seluruh cabang yang ia miliki. Jadi tidak hanya di satu tempat saja karyawannya bekerja. Ia lakukan hal itu dengan alasan supaya sang karyawannya tidak merasa jenuh dan tetap nyaman bekerja dengan dirinya.

Karena saya penasaran dengan hal apa saja yang membuat ia sukses hingga saat ini, maka saya menanyakan hal tersebut kepadanya. Dan ia pun menjawab hal yang membuat ia sukses menjadi pengusaha yang tangguh hingga mempunyai cabang dimana-mana ialah satu kuncinya, yaitu konsisten. Pak Yohanes salah seorang pengusaha yang tangguh yang kini telah menjadi sukses tentu dikarenakan konsistensinya dalam usahanya tersebut. Ia konsisten dan fokus terhadap apa yang telah ia punya dan sedang ia jalankan saat ini. Ia juga yakin bahwa walaupun hanya dari mulut ke mulut saja nama resto miliknya tersebar, eksistensi restonya tetap baik dan akan meningkat. Jika bicara soal persaingan dan kompetisi, Pak Yohanes tidak ingin ambil pusing. Baginya, seorang pengusaha dalam membangun hingga menjalankan usahanya tersebut pasti tidak sendirian. Dalam arti ada banyak orang lain di luar sana yang ikut serta membangun dan ingin menjalankan usaha yang sama dengan dirinya. Itu pasti. Dalam hal ini Pak Yohanes memiliki cara-cara tersendiri untuk tetap menjaga eksistensi restonya tersebut. Yakni menjaga cita rasa makanan yang ia jual atau perdagangkan, lalu disiplin dan tepat waktu. Kedua hal tersebut tetap ia jaga dari dulu saat ia pertama kali membangun usahanya tersebut hingga kini dimana usahanya sudah bercabang dimana-mana masih tetap ia jaga kedua hal tersebut. Dan baginya pula yang namanya persaingan itu hanya hiburan semata. Maksudnya ia tidak ingin memandang hal itu sebagai hal yang serius. Karena ia yakin jika memang sudah rezekinya, pasti masyarakat memilih untuk singgah di resto milik Pak Yohanes tersebut bukan tempat milik orang lain.

Pada saat yang sama saya berkesempatan mewawancarai salah seorang karyawan dan salah seorang pembeli yang berada di tempat saat itu. Ternyata ada beberapa hal menarik yang dapat saya ambil dari wawancara yang saya lakukan kemarin. Mulai dari karyawannya. Ia bernama Sudarto. Lahir di Purworejo, 16 Juli 1981. Ia bekerja sebagai karyawan di tempat usaha milik Pak Yohanes sejak tahun 2005 hingga sekarang. Berarti sudah kurang lebih 10 tahun ia bekerja di bawah pimpinan Pak Yohanes. Ia memilih bekerja disana karena memang pada awalnya ia sudah mengenal Pak Yohanes. Yang kemudian saat ia balik dari merantau dan sedang tidak ada pekerjaan, ia mencoba menghubungi Pak Yohanes dan ternyata beliau mengatakan bahwa ia dapat bekerja di resto milik beliau. Dan penghasilan yang ia dapatkan pun dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari bahkan hingga dia memiliki keluarga (menikah dan mempunyai anak), tetap dapat dibiayai dari hasil kerjanya di resto Mie Yamien 88 Cijantung tersebut. Ia juga merasakan kenyamanan selama ia bekerja disana. Karena semuanya sudah dijamin oleh Pak Yohanes itu sendiri mulai dari makan, tidur hingga biaya kesehatan. Itulah yang membuat Pak Sudarto merasa nyaman. Dan menurut pengamatannya bahwa pembeli yang datang bukan banyak lagi namun ramai sekali. Apalagi ketika hari libur atau menjelang hari libur Nasional. Jika pada hari-hari biasa resto tersebut ramai pada saat jam makan siang dan jam makan malam. Ia pun pernah mengalami perputaran rotasi karyawan yang Pak Yohanes sengaja lakukan bagi seluruh karyawannya. Pak Sudarto sendiri sudah pernah merasakan bekerja di seluruh resto atau cabang. Namun tetap baginya paling nyaman bekerja di Pusatnya yaitu di Yamien Gatot tersebut. Dan ia bertekad pula untuk tetap bekerja disana dan ingin memajukan nama Mie Yamien 88 Cijantung tersebut.

Beda halnya dengan pembeli. Dengan melakukan wawancara dengan salah seorang pembeli yang tidak sengaja ia juga sudah menjadi pelanggan Mie Yamien 88 Cijantung ini, saya dapat mengetahui beberapa hal. Mulai dari alasan memilih tempat hingga kepuasan dalam melakukan pembelian di resto tersebut. Nurzhabrina, lahir di Jakarta pada tanggal 15 Maret 1997 inilah salah satu pembeli sekaligus pelanggan setia yang saat itu saya wawancarai. Walaupun masih menjalani aktivitas sebagai mahasiswa, ia tidak merasa keberatan soal uang untuk membeli seporsi mangkuk Mie Yamien 88 Cijantung ini. Hal yang membuat ia sering berkunjung ke resto tersebut ialah rasa dari mienya sendiri yang beda dari tempat mie ayam yang lain. Begitu pula dengan suasana dan tempat yang ditawarkan oleh Mie Yamien 88 Cijantung ini. Sangat enak dan nyaman untuk berlama-lama sehabis menyantap makanan yang telah dipesan. Sangat berbeda dengan tempat Mie Ayam yang lain. Begitu pula soal harga, ia merasakan keseimbangan antara harga dan rasa yang ditawarkan. Sangat pas dan seimbang antar keduanya. Bicara soal kepuasan dalam pelayanan, ia sangat puas dalam pelayanannya. Baginya karyawan-karyawan disana ramah dan cepat tanggap. Namun mungkin pada saat ramai sekali dimana resto tersebut penuh dengan pengunjung jadi pelayanannya sedikit berkurang karena jadi melambat. Namun hal itu ia maklumi dan tidak menjadi alasan untuk tidak datang kembali ke resto milik Pak Yohanes tersebut yakni Mie Yamien 88 Cijantung.

Jika hal di atas dikaitkan dengan teori Marx, maka seorang Pak Yohanes yang merupakan seorang pengusaha tangguh merupakan kaum Borjuis. Sebagaimana menurut Karl Marx yaitu, "Ada dua macam kelas ketika menganalisis kapitalisme yaitu borjuis dan proletar. Kelas borjuis merupakan nama khusus untuk para kapitalis dalam ekonomi modern. Mereka memiliki alat-alat produksi dan memperkerjakan pekerja upahan." Suda sangat jelas bahwa usaha milik Pak Yohanes termasuk dalam kelas Borjuis yakni memiliki alat-alat produksi dan memiliki pekerja upahan.

 

2.      Level 2

            Ayam Wong Ndeso yang berlokasi di Jalan Raya Rawabelong, Jakarta Barat. Sebab, mie ayam Wong Ndeso memang terkenal berbeda dari mie ayam lain. Rasanya yang menebar aroma pedesaan, dengan harga yang cukup bersahabat membuat usaha mie ayam milik Widodo (26) ini cukup digemari masyarakat, khususnya mahasiswa.

Dengan harga Rp 10.000 untuk mie ayam biasa, dan Rp 13.000 untuk mie ayam komplit dengan tambahan bakso, plus hidangan kerupuk pangsit gratis membuat mie ayam Widodo ini cukup mendapat tempat di kalangan mahasiswa yang rata-rata kampusnya tidak jauh dari tempatnya berdagang. Bukan hanya hidanngan itu saja bahan masih ada bayak lagi mie ayam lainnya seperti mie ayam bakso dan mie ayam pangsit.

Tak heran, mie ayam Widodo ini selalu habis diburu pembeli. Kalaupun masih ada, tak jarang pembeli harus antre. Untuk melayani pembeli, Widodo mempekerjakan 5 orang karyawan, karyawan itu ialah sadara-saudara dekat pak widodo, sebab dia ingin saudaranya mendapatkan pekerjaan. Dalam sehari, Widodo mengaku menghabiskan lebih dari 25 kilogram mie atau setara 300 porsi, dengan omzet mencapai Rp 3 juta per hari.

Widodo mengaku, penggunaan nama Wong Ndeso pada warung mie ayam miliknya, semata-mata hanya kebetulan saja. Awalnya, nama tersebut terinsipirasi dari jargon yang dikeluarkan oleh artis Tukul Arwana dalam salah satu acara di televisi swasta. Widodo mengaku sebelum seperti saat ini, usaha miliknya hanyalah mie ayam gerobakan biasa. Namun, sejak ia membuat nama Mie Ayam Wong Ndeso, usahanya menjadi terkenal di kawasan Rawabelong dan sekitarnya.

Sepintas memang mie ayam Widodo ini tidak ada bedanya dengan mie ayam di warung lain. Namun perbedaan akan terasa saat kita mencicipi rasa dan aromanya yang khas pedesaan. Rasa bumbu di kuahnya pun sangat terasa di lidah. Belum lagi daging ayam cincang dan daun bawang yang ditaburkan di atas tumpukan mie membuat orang ingin segera menyantapnya. Istimewanya, semua tidak menggunakan bahan pengawet apapun.

Widodo mengaku, saat ia merintis usaha Mie Ayam Wong Ndeso, butuh waktu lebih dari 3 tahun untuk melakukan uji rasa dan kualitas mie ayam hingga digemari pelanggan. Perjalanan membuka usahanya juga tidak mulus begitu saja, karena persaingan jenis dagangannya sangat banyak dan sengit. Apalagi di antara tempat usahanya berdiri warung sejenis yang mempunyai nama cukup tenar. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat usaha Widodo. Beliau terus berusaha dan hingga kini beliau sudah memiliki satu cabang yang berada tidak terlalu jauh dari pusatnya.

Persaingan memang terlihat diantara dua mie ayam itu, sebab pesaing sudah memiliki nama dan banyak cabang di daerah dki tetunya. Bapak widodo tetap semangat sebab dia memiliki rasa percaya diri karna rasa mie ayamnya memang memiliki cita rasa tersendiri. Mie  ayam pesaing memang memiliki tingkatan kelas yang lebih tinggi , namun mie ayam wong deso mengatasinya dengan cara ia berjualan di malam hari saja. Jadi ia berbagi waktu pelanggan bagi para pesaing. Harga mie di sini juga relatif lebih murah ketimbang pesaing. Hal ini juga yang menjadi daya tarik bagi mahasiswa di sekitar. Meski harga lebih murah namun rasa di sini tidak kalah lezat dari pada pesaing.

3.      Level 1

Mi merupakan makanan yang berasal dari negeri Cina. Aneka hidangan mi digemari di Indonesia, salah satunya mi ayam. Mi ayam dapat dijual dengan menggunakan gerobak dorong, menempati kios sederhana, ruko, hingga skala restaurant. Penambahan bahan seperti bakso, pangsit, ceker, hingga jamur akan membuat makanan ini semakin lezat dan tidak pernah berhenti digemari. Penjual mi ayam biasanya membeli mi nya di pasar tradisional atau langsung ke produsen. Mi untuk membuat mi ayam biasanya dijual dalam wadah plastik. Isinya sekitar 6 buah. Bentuknya bulat, padat, dan, kering. Beratnya sekitar ½ kg. harganya Rp 4.000,- s/d Rp 6.000,-.

Mi yang digunakan sebaiknya sudah terbukti kualitasnya dan gunakan juga merek yang sama agar kualitas mi ayam tidak berubah-ubah. Mi ayam dapat dijual berkeliling menggunakan gerobak atau mangkal di lokasi tertentu yang strategis. Saat ini lebih banyak penjual mi ayam yang memilih mangkal atau menyewa tempat daripada berkeliling. Mereka merasa dengan cara ini, lebih banyak meraih keuntungan. Perlengkapan usaha mi ayam antara lain gerobak atau etalase alumunium, peralatan masak (kompor dan tabung gas, panci, dan saringan mi), peralatan makan (mangkuk, sendok, garpu, dan gelas), perlengkapan lain-lain (wadah saos, kecap, sambal, dan wadah tissue) seta meja dan kursi secukupnya. Usaha ini bisa dijalankan dengan atau tanpa karyawan. Karyawan bisa direkrut untuk membantu operasional usaha saat usaha sudah mulai berkembang. Biasanya pedagang mi ayam tidak melakukan aktivitas promosi. Namun, tidak ada salahnya berpromosi, terutama di awal usaha. Beberapa promosi yang bisa dijalankan antara lain pemberian harga diskon untuk mendorong datangnya pembeli, didukung dengan kualitas dan rasa mi yang lezat, aktivitas promosi dari mulut ke mulut akan berjalan dengan sendirinya. Bentuk promosi lain tentunya dengan memasang spanduk di tempat usaha. Tidak ada salahnya untuk menyediakan juga layanan pesan antar ke daerah sekitar tempat usaha. Ini bisa menjadi nilai tambah usaha kita dibandingkan usaha kaki lima sejenis. Harga jual mi ayam keliling biasanya lebih murah dibandingkan dengan pedagang yang menetap di lokasi tertentu. Harga mi ayam keliling berkisar Rp 5.000,- s/d Rp 6.000,- per porsi. Sementara harga mi ayam yang mangkal biasanya Rp 10.000,- s/d Rp 15.000,- per porsinya. Perbedaan harga jual terkait dengan biaya sewa tempat dan kelengkapan mi yang dijual. Pedagang yang menetap biasanya melengkapi mi dengan bakso dan pangsit.

Persaingan merupakan salah satu resiko usaha mi ayam. Karena hampir di semua ruas jalan dapat ditemui pedagang makanan ini. Untuk menghindari persaingan, mula-mula pilih lokasi yang belum terdapat pedagang mi ayam. Kalaupun ada, pastikan tidak terlalu dekat. Selanjutnya, kualitas dan rasa makanan, pelayanan serta harga menentukan siapa yang bakal memenangkan persaingan. Saya juga sering kali melihat tukang penjual keliling berjalan kaki sambil memanggul barang dagangannya. Tetapi tukang mie ayam langganan saya, berkeliling dengan menggunakan motor. Sementara barang dagangannya diikiat dengan kuat dibagian belakang motor. Dengan menggunakan motor dia tidak selelah pedagang keliling lain yang berjalan kaki, dan disamping itu dia bisa menjangkau konsumen lebih banyak dan lebih jauh.

Ø    Beberapa tip dan trik usaha mi ayam antara lain :
Berikut ini adalah etika yang harus dilakukan oleh pedagang mie ayam terhadap pembeli.

 

·                     Memberikan Pelayanan yang Terbaik.

Dalam memberikan pelayanan, pedagang harus sopan dan ramah terhadap pembeli, terutama pada saat pembeli datang dan saat mengantarkan makanan.

 

·                     Menyediakan Mie Ayam dengan Kualitas Terbaik.

Selain pelayanan, pedagang harus menyediakan mie ayam dengan kualitas terbaik, mulai dari penyajian, rasa dan harga yg terjangkau.

 

·                     Memiliki Tempat yang Nyaman untuk Pembeli.

Terkadang kita merasa pegal saat menunggu sambil berdiri, oleh karena itu pedagang harus menyediakan tempat duduk agar pembeli merasa lebih nyaman. Pedagang juga harus memiliki tempat yang bersih dan jauh dari lalat.

 

·                     Berpenampilan Sopan.

Seorang pedagang mie ayam juga harus memperhatikan penampilannya. Bukan dengan pakaian yang mewah, tetapi berpakaian yang sopan dan enak dipandang.

 

BAB IV

KESIMPULAN

Usaha kuliner mie ayam ini tidak akan menghasilkan pelanggan secara mendadak dalam waktu singkat seperti pemain sulap. Tiba-tiba usaha anda berubah dalam sekejap memiliki pelanggan yang melimpah. Dan menjadikan anda kaya raya mendadak. Tidak seperti itu. Kalau anda berpikir seperti itu, anda terlalu berlebihan.

   Apapun usaha yang kita lakukan, harus dilakukan dengan ikhlas dan selalu bersyukur.

Dengan keuletan dan kesabaran, maka sukses akan didepan mata

 

BAB V

Daftar Pustaka

            Scott, jhon. 2012. Teori sosial, masalah-masalah pokok sosiologi. Jakata:Pustaka Pelajar.

http://www.informasi-pendidikan.com/2013/08/penelitian-deskriptif-kualitatif.html

http://merlitafutriana0.blogspot.co.id/p/wawancara.html

http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02/metode-penelitian-kualitatif-dan.html

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini