Selasa, 29 Desember 2015




​TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

LAPORAN STUDI LAPANGAN

GEJALA SOSIAL DI SEKOLAH ELIT DAN  TIDAK ELIT

 

Dosen Pembimbing : Dr. Tantan Hermansyah, M.Si

Disusun oleh :

FARIHATUN NASRIYAH : JURNALISTIK I/A (11150510000113)

NITA :  JURNALISTIK I/B (11150510000208)

MISBAHUL ANAM : KPI I/B (11150510000071)

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    MENGAPA GEJALA SOSIAL INI PENTING DITELITI

Dalam upaya peningkatan kualitas lulusan baik dari sisi intelektualitas dan keahlian pemerintah bekerjasama dengan pihak swasta dalam hal pendirian pendidikan formal, atau yang biasa disebut sekolah. Pemerintah memberikan izin bagi perseorangan, yayasan atau perusahaan yang ingin mendirikan sekolah dengan biaya dan pengelolaan yang mereka atur sendiri, tetapi tetap dalam pengawasan pemerintah. Hal ini sebagai realisasi dari tuntutan zaman yang semakin membutuhkan sumber daya manusia yang lebih cerdas dan memiliki keahlian tertentu sehingga mampu bersaing dengan tenaga-tenaga dari luar negeri dan siap terjun dalam dunia kerja yang sangat kompetitif. Namun seringkali pendirian sekolah swasta menimbulkan banyak konflik yang salah satunya disebabkan oleh perbedaan kelas sosial. Maka penyusun melakukan studi lapangan tentang masalah sosial yang terjadi di sekolah swasta elit, menengah, dan non elit.

 

B.     LANDASAN TEORI KARL MARX (KELAS SOSIAL DAN KONFLIK)

Dalam pembahasan tugas ini kelompok kami mengambil teori Karl Marx tentang teori konflik dan teori kelas sosial, karena kedua teori ini saling berhubungan karena dari teori konflik akan menimbulkan teori kelas sosial.

Menurut Karl Marx, hakekat kenyataan soial adalah konflik. Konflik adalah suatu kenyataan sosial yang bisa ditemukan di mana-mana. Bagi Marx, konflik sosial adalah pertentangan antara sigmen-segmen masyarakat untuk memperebutkan asset-aset bernilai. Teori konflik adalah suatu perspektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu system sosial yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda di mana komponen yang satu berusaha untuk menaklukkan komponen yang lain guna memenuhi kepentingan sebesar-besarnya.

Karl Max (1818-1883) memandang bahwa sejatinya aktor utama yang berperan penting dalam kelangsungan hidup suatu masyarakat adalah kelas-kelas sosial. Keterasingan yang dialami manusiapun sesungguhnya adalah hasil penindasan suatu kelas oleh kelas lain. Untuk menghapus tindakan eksploitatif tersebut, Karl Max mengemukakan perjuangan atau revolusi kelas. Karl Max yakin bahwa kelas-kelas yang terbentuk pada suatu mayarakat dapat dihapuskan dengan revolusi tersebut sehingga keadilanpun dapat ditegakkan kembali.

Secara khusus Marx sendiri tidak merumuskan definisi tentang kelas, malah Lenin  yang menjabarkan kelas yang dimaksudkan oleh Marx. Menurut Lenin kelas yang dimaksud adalah golongan sosial dalam sebuah tatanan masyarakat yang ditentukan oleh posisi tertentu dalam sebuah proses produksi atau social relations of production .Lebih jauh Marx menganggap bahwa suatu kelas baru dapat dianggap kelas dalam arti yang sesungguhnya apabila dia tidak hanya secara objektif merupakan golongan sosial dengan kepentingan sendiri semalainkan juga secara subjektif menyadari dirinya sebagai kelas dalam masyarakat yang mempunyai berbagai kepentingan tertentu dan akan diperjuangkan.

Dan teori kelas merupakan teori yang berdasarkan pemikiran bahwa: "Sejarah dari segala bentuk masyarakat dari dahulu hingga sekarang adalah sejarah pertikaian antara golongan". Analisis Marx mengemukakan bagaimana hubungan antara manusia terjadi dilihat dari hubungan antara posisi masing-masing terhadap sarana-sarana Produksi, yaitu dilihat dari usaha yang berbeda dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang langka. Perbedaan atas sarana tidak selalu menjadi sebab pertikaian antar golongan. Marx beranggapan bahwa posisi di dalam struktur yang seperti ini selalu mendorong mereka untuk melalukan tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki nasib mereka. Marks beranggapan bahwa meskipun gejala-gejala historis adalah hasil dari mempengaruhi berbagai komponen, namun pada analisa terakhir hanya ada satu independen fariabel yaitu faktor ekonomi. Dan menurut Marx sendiri perkembangan-perkembangan polotik, hukum filsafat, kesusastraan serta kesenian, semuanya bertopang kepada faktor ekonomi.

 

C.    METODE PENELITIAN

Dalam penelitian yang penyusun lakukan, penyusun memilih metode observasi dan wawancara. Observasi adalah pengamatan langsung yang digunakan untuk melihat dan mengamati perubahan fenomena-fenomena sosial yang tumbuh dan bekembang di sekitar objek kajian. Observasi merupakan salah satu metode yang sering digunakan, karena dengan menggunakan metode observasi, data yang dilakukan cenderung mempunyai keandalan yang sangat tinggi.  Disamping itu, peneliti bisa melihat dan mengamati secara langsung apa yang dikerjakan serta pekerjaan yang awalnya rumit dan sulit dijelaskan menjadi lebih mudah.

Sedang wawancara merupakan teknik  pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara sebagai teknik untuk mendapatkan informasi dan data-data  yang dibutuhkan. Selain itu, wawancara menjawab masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitif atau kontraversial, sehingga kemungkinan jika dilakukan dengan kuesioner atau metode yang lain akan kurang memperoleh tanggapan responden.

 


 

BAB II

GAMBARAN LOKASI

 

Objek kajian observasi yang penyusun lakukan adalah Madrasah Pembangunan/MP (Ciputat, Tangerang Selatan), MTs Nurul Huda (Depok, Jawa Barat), dan SMP Riyadhul Mukminin (Jelambar Baru, Jakarta Barat).

 

1.      Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

Madrasah Pembangunan (MP) adalah salah satu madrasah elit yang dibangun pada tahun 1974. Madrasah ini berlokasi di kawasan Komplek Dosen UIN Jakarta, Jl.Ibnu Taeimia 4, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Madrasah Pembangunan ini memiliki lokasi yang strategis. Selain letaknya yang berada di kawasan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, madrasah ini juga tidak terlalu jauh apabila ditempuh dengan jalan kaki jika dihitung dari jalan raya. Waktu yang ditempuh dengan jalan kaki untuk sampai di Madrasah pembangunan ini hanya sekitar 10 menit. Sedangkan jika ditempuh menggunakan kendaraan pribadi, hanya membutuhkan waktu sekitar 3-5 menit. Akses menuju Madrasah Pembangunan ini juga terbilang mudah karena madrasah ini tidak terletak di jalanan sempit yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan beroda dua.

2.      MTs. Nurul Huda

Mts. Nurul Huda ini bisa di katakana sekolah yang tergolong menengah karena letaknya yang tidak jauh dari perkotaan, pun tidak jauh dari perkampungan sekolah yang di bangun pada tahun 1990 ini terletak di Jl. Pondok pesatren Nurul-Huda kp.rumbut Rt. 06/09 kelurahan pasiir gunung selatan cimanggis kota depok jawa Barat. Sekolah ini memiliki lokasi yang terbilang cukup strategis namun tidak ada angkutan khusus dari jalan raya menuju sekolah tersebut, harus menggunankan kendaraan pribadi atau ojek akan tetapi sekolah ini dekat dengan perkotaan meskipun terletak di kawasan perbatasan antara Jakarta timur dengan jawa barat.

3.      SMP Riyadhul Mu'minin

SMP Riyadhul Mu'minin adalah salah satu madrasah yang tergolong tidak elit yang di bangun pada tahun 1996, Sekolah ini berlokasai di Jl. Jelambar Ilir Rt. 13 Rw. 010 kelurahan Jelambar Baru, kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Sekolah ini memiliki lokasi yang terpencil karena dihempit oleh rumah-rumah perkampungan di daerah Jakarata Barat. Sekolah ini juga memiliki akses yang cukup mudah karena tidak jauh dari jalan besar, namun akses kawasan sekolah ini hanya bisa dengan motor atau jalan kaki karena faktor jalanan yang tidak cukop untuk di masuki oleh mobil, dan apabila menggunakan mobil anak murid bisa turun dan jalan di Jalan besar yang berjarak 200 meter dari sekolah.

 

BAB III

ANALISIS KASUS

 

Dalam dunia pendidikan, masih saja ada permasalahan yang belum teratasi , seperti adanya diskriminasi dalam konteks kelas sosial seperti kelas, ras, atau jenis kelamin yang masih sering menimbulkan konflik di lingkungan pendidikan. Hingga saaat ini, perbedaan kelas sosial memang ada dan nyata dalam kehidupan masyarakat.

Perbedaan kelas sosial yang terjadi di lingkungan pendidikan diantaranya adalah kasus dalam seleksi sekolah. Persoalannya adalah, seleksi tersebut masih sulit bagi sebagian anak. Bahkan fakta menunjukkan bahwa siswa dari keluarga kelas atas dan menengah memilki tingkat kelulusan lebih tinggi daripada siswa dari keluarga buruh. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah siswa dari keluarga kelas menengah ke atas dan rendah nasibnya ditentukan oleh keadaan kelas sosial?

Hadirnya lembaga pendidikan formal dengan tawaran kualitas dan fasilitas yang elit, serta adanya sekolah-sekolah lain yang tidak menggandeng status elit merupakan salah satu perwujudan dari perbedaan kelas sosial, yang membuat kami sebagai penyusun tertarik untuk melakukan observasi terhadap sekolah-sekolah terkait. Maka hasil observasi kami adalah sebagai berikut ;

1.      Madrasah Pembangunan (MP)

Madrasah Pembangunan (MP) adalah salah satu madrasah swasta elit yang berada di daerah Ciputat, Tangerang Selatan. Madrasah ini lahir dari keinginan tokoh-tokoh Departemen Agama dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lahirnya madrasah ini sebagai wujud dari keinginan akan adanya pendidikan islam yang representatif. Pada 1974, madrasah pembangunan ini resmi berdiri dan diserah terimakan dari pimpinan bagian Proyek Pembinaan Bantuan untuk Madrasah Swasta Pemda DKI Jakarta kepada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dulu masih dikenal dengan nama IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Seiring berjalannya waktu, madrasah ini senantiasa berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran yang berlaku. Peningkatan mutu dilakukan dari pelbgai bidang. Seperti bidang pengajaran, pendidikan, fasilitas,  tenaga kerja, dan lain-lain. Pertumbuhan madrasah yang semakin pesat dan maju memberikan nama bagi kacamata masyarakat. Sebagai sekolah swasta, madrasah ini berusaha membangun madrasah dengan basic islam yang berbasis science yang mampu berprestasi di tingkat regional, nasional, dan internasioanal dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dijunjung oleh akhlaqul karimah. Demi mencapai hasil belajar yang maksimal, madrasah ini mencoba memenuhi fasilitas belajar mengajar dengan sebaik-baiknya. Pengajaran dan fasilitas yang disediakan dengan sedemikian bagusnya menjadikan madrasah ini sebagai salah satu madrasah elit di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan. Tidak sedikit orang tua dengan ekonomi menengah hingga ekonomi atas yang melirik dan menjadikan madrasah ini sebagai salah satu madrasah pilihan bagi anak-anaknya.

Kami mencoba melakukan wawancara dengan beberapa murid Madrasah Pembangunan, yang mana jawaban dari mereka berbeda-beda dan beragam. Alasan mereka memilih Madrasah Pembangunan sebagai tempat menuntut ilmu adalah karena kemauan orang tua, kemauan diri sendiri, karena melanjutkan pendidikan Ibtidaiyah yang sebelumnya sudah ditempuh di Madrasah Pembangunan (jenjang Ibtidaiyah), dan lain-lain. Maka kami mencoba menelisik tentang biaya yang harus dikeluarkan orang tua apabila anak-anaknya berhasil masuk di madrasah elit ini. Rata-rata murid madrasah ini memang berasal dari kalangan menengah hingga menengah keatas. Bagaimana tidak, untuk bisa masuk di madrasah ini orang tua harus mengantongi uang pendaftaran sejumlah Rp.18.000.000,00- sd Rp.19.000.000,00-. Tetapi akan lebih murah lagi jika calon murid merupakan murid lulusan Madrasah Pembangunan jenjang Ibtidaiyah, yakni berkisar Rp. 15.000.000,00-. Untuk biaya pembayaran perbulan, dikenakan Rp.600.000,00- bagi murid kelas Reguler, dan Rp.800.000,00- bagi murid kelas Bilingual. Lalu akan berbeda lagi jika murid berkenan menggunakan jasa kendaraan antar jemput dan chatering. Untuk biaya kendaraan antar jemput, murid dikenakan biaya Rp.1000,00- untuk satu kali penjemputan, sedang untuk tambahan biaya chatering,  kami tidak berhasil mendapatkan info baik dari pihak guru maupun murid, karena untuk urusan chatering yang menangani adalah dari pihak chatering sendiri.

Melihat biaya yang harus disiapkan begitu banyak, kami semakin penasaran dengan sistem dan keseharian yang dilakukan para murid di Madrasah Pembangunan ini. Narasumber kedua adalah Bapak Mardi, MA salah satu guru pengajar mata pelajaran B.Arab. Murid-murid diwajibkan melaksanakan shalat dluha berjamaah di kelas masing-masing pada pagi hari sebelum jam masuk pelajaran pertama, lalu dilanjutkan dengan proses pembelajaran hingga istirahat, jam istirahat madrasah ini berlaku dua kali dalam sehari. Ketika waktu dzuhur datang, murid-murid juga diwajibkan melaksanakan jamaah dikelas masing-masing. Proses belajar mengajar di madrasah ini tidak terpaku harus dilakukan di dalam kelas/indoor, melainkan juga dilakukan di luar kelas/outdoor, dan di laboratorium.

Adapun kelas yang disediakan di madrasah ini ada dua jenis, yakni Regular Class dan Bilingual Class. Kelas reguler berakhir pada pukul 14.00, sedang kelas bilingual berakhir pada pukul 15.00. Kelas bilingual menerapkan sistem dua bahasa, yang mana pembelajaran dilakukan dengan menggunakan komunikasi dua bahasa, yakni Arab dan Inggris. Selain itu, kelas bilingual  mendapat kelas tambahan pada jam 14.00 sd 15.00 WIB. Namun dalam hal fasilitas, antara kelas reguler dan bilingual tidak terdapat perbedaan. Madrasah ini memberikan fasilitas yang begitu nyaman dan bagus guna menunjang proses belajar mengajar, yang diantaranya adalah Gedung permanen dengan lingkungan luas dan asri, ruang belajar ber-AC, Laboratorium Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Laboratorium Komputer, bahasa, perlengkapan audio visual, perpustakaan, masjid, sarana futsal, basket, tennis meja dan musik (alat dan sound sistem), antar jemput, lapangan parkir, dan lokasi yang strategis.  Biaya-biaya yang tidak sedikit memberikan fasilitas yang juga sepadan, namun fasilitas-fasilitas ini pula yang amat sangat mencolok dalam hal perbedaan kelas yang masih sangat sering terjadi di lingkungan kita.

Murid-murid Madrasah Pembangunan bebas mengikuti ekstra kulikuler jenis apapun sesuai minat dan bakat. Ekstra kulikuler ini jumlahnya beragam dan banyak, tetapi ekstra kulikuler yang paling diminati adalah futsal dan tari Saman. Adapula ekstra kulikuler Robotik yang apabila mengikutinya memerlukan biaya tambahan untuk membeli alat dan keperluan-keperluan yang bersangkutan dengan robotik.

Biaya yang tidak sedikit dan madrasah yang memang diimbangi dengan sistem pendidikan dan fasilitas belajar yang bagus, seringkali menimbulkan jargon-jargon seperti lulusan sekolah-sekolah elit ini dianggap akan selalu berhasil dan menjadi orang sukses pada masa depannya. Maka kami mencoba melakukan wawancara dengan masyarakat di sekitar Madrasah Pembangunan guna mencari tahu bagaimana kah Madrasah Pembangunan menurut mata masyarakat.

Narasumber ketiga adalah salah satu penjual Ayam Bakar dan Warteg di sekitar Madrasah Pembangunan. Menurut beliau, madrasah ini memang madrasah yang baik dengan fasilitas dan lingkungan yang baik pula. Guru-guru madrasah ini juga selama ini terlihat baik-baik saja,   bahkan kerap kali para guru membeli makan siang di warung milik beliau. Madrasah ini juga memberikan sejenis uang sangu sebanyak Rp. 250.000,00- bagi murid-murid tertentu yang kurang mampu yang berdomisili didekat madrasah ini. Murid-murid ini adalah murid-murid yang dipilih oleh pihak madrasah, sekalipun mereka tidak bersekolah di Madrasah Pembangunan. Namun, ketika kami menanyakan tentang bagaimana pergaulan murid-murid madrasah ini, beliau agak nya sedikit bingung untuk menjawabnya. Menurut beliau, murid-murid Madrasah Pembangunan selama ini cenderung baik-baik saja, tapi untuk pergaulannya beliau kurang tahu menahu, karena selama ini murid-murid tidak diperbolehkan keluar ketika jam-jam sekolah sekalipun dalam waktu istirahat.  Sejauh ini menurut beliau Madrasah Pembangunan semakin maju melihat perkembangannya dari tahun ke tahun. Ketika kami menanyakan pendapatnya tentang keluaran sekolah elit pastilah akan sukses, beliau tidak setuju. Menurutnya, sekolah dimana saja sama saja tidak ada bedanya, yang menjadikan seseorang sukses adalah usaha dari masing-masing individu. Anak orang kaya pun juga tidak bisa dijamin apakah pada masa depannya akan sukses juga, Bahkan justru anak-anak dari orang tua yang kalangan rendah lah yang banyak berhasil, karena mereka lebih menghargai sebuah usaha keras.

Madrasah Pembangunan yang dalam wujudnya menjadi salah satu madrasah swasta elit, bagi kaum menengah dan menengah keatas adalah salah satu usaha mewujudkan generasi islam yang cerdas dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dijunjung oleh akhlaqul karimah,  namun bagi kaum rendah madrasah ini begitu gagah namun angkuh. Menawarkan janji mencerdaskan bangsa tetapi terbatas tidak bisa dijamah semua golongan.

  

 

 

2.      Mts Nurul-Huda

Sekolah ini adalah salah satu sekolah yang berada di daerah depok, Jawa Barat sekolah ini di dirikan pada tahun 1990 dan termasuk ke dalam golongan sekolah yang menengah elit karena sekolah ini berada di daerah yang bisa di bilang dekat dengan kota pun dekat dengan perkampungan sekolah ini mempunyai banyak esktra kurikuler di antaranya Pramuka,  Basket, Marching Band dan masih banyak lainnya. Yang paling menonjol yaitu pramuka dan bisa di bilang kegiatan pramuka ini cukup baik di sekolah ini, MTs Nurul-Huda pernah mendapatkan beberapa piala dari berbagai lomba kepramukaan, begitu juga dengan Futsal dan MarchingBand nya pernah mendapatkan penghargaan, karna di sekolah ini bermasis Islam jadi mempunyai kegiatan yang menurut saya jarang ada di sekolah lain, Jika di sekolah lain setiap hari pertama dan senin selanjutnya melakukan kegiatan upacara, di sini setiap hari senin melakukan upacara dan senin berikutnya mengadakan yasinan secara bergantian tujuannya untuk medoakan orang-orang atau pejuang pada jaman dahulu baik itu memperjuangkan sekolah ataupun mendoakan para pahlwan. Kegiatan kepramukaannyapun di lakukan pada luar jam sekolah yaitu setelah jam sekolah selesai barulah kegiatan ini di laksanakan, yaitu setelah sepulang shalat jum'at karana setiap hari jum'at siswa di perbolehkan untuk pulang dan bersiap-siap shalat jum'at. Akan tetapi hari-hari biasa para siswa pulang agak sore.

Fasilitas yang ada di sekolah ini terbilang cukup lengkap, ada beberapa kelas yang di bagi karena bnayaknya murid pada satu kelas, di setiap ruangan ada beberapa kipas angin dan monitor untuk kegiatan siswa belajar, di ruangan guru di lengkapi dengan AC. Karena sekolah ini bukan hanya MTs adapun pondok pesantren jadi ada Aula yang bisa di pakai untuk kegiatan yasinan dan beberapa kegiatan kerohanian lainnya. Ada juga lapangan upacra dan lapangan futsal, ada juga beberapa alat MarchingBand untuk siswa yang mengikuti kegiatan tersebut meskipun ada sebagian alat-alat yang masih menyewa atau meminjam.

MTs Nurul-Huda ini cukup dekat dengan masyarakan karena lapangan yang ada tidak di gerbang atau di pagar jadi kegiatan siswa terkadang suka berbaur dengan masyarakat sekitar, dan juga ketika para siswa ini jajan atau makan mereka membeli makanan di laur karena sekolah ini tidak di lengkapi dengan kantin.

Banyak siswa-siswa yang berminat sekolah di sini dengan alasan sekolah ini dengan rumah dan sekolahnya yang bagus mempunyai berbagai kegiatan positif dan banyak kegiatan agamanya. Adapun siswa yang beranggapan bahwa sekolah di mana-mana sama makanya memilih sekolah di sini karna sekolah yang baguspun belum tentu menghasilkan siswa yang membanggakan, itu tergantung pada siswanya masing-masing adapun siswa yang beralasan sekolah si sini karena biayanya yang cukup terjangkau.

Ada beberapa yang bisa di bangakan di sekolah ini baik dari sekolah, guru, maupun murid. Sekolah ini tidak memaksa siswa yang kurang mampu untuk berenti atau tidak mengikuti kegiatan sekolah sperti UTS/UAS dll, pihak sekolah hanya memita keseriusan dari siswa/i gurunya yang bisa di bilang profesional dalam mengajar dan siswa yang cukup berprestasi dalam berbagai bidang

 

3.      SMP Riyadhul Mu'minin

SMP Riyadhul Mu'minin didirikan pada tahun 1996 atau enam tahun setelah berdirinya Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin. Sekolah ini didirikan karena alasan banyaknya anak-anak yang berkeinginan sekolah namun tidak mampu untuk membayar sekolah waktu itu, dan SMP Riyadhul Mu'minin ini tergolong kedalam sekolah non elit. Karena dibandingkan dengan sekolah-sekolah waktu itu yang belum adanya dana batuan dari pemerintah membuat Pengasuh Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin yang saat itu masih di asuh oleh KH. Muhammad Suhaimi berinisiatif mendirikan Sekolah Menengah Pertama yang masih bernaungan di Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin. Namun karena perkembangan zaman yang maju dan berkembang, di era globalisasi ini SMP Riyadhul Mu'minin makin tersingkirkan, apa lagi setelah adanya bantuan biaya pendidikan oleh pemerintah dan di buatnya sekolah-sekolah yang berbasis Negri.

SMP Riyadhul Mu'minin hampir sama dengan sekolah-sekolah setaranya yang mengajarkan ilmu-ilmu umum, namun di SMP ini juga memiliki nilai plus karena di sekolah ini juga sangat di tekankan perinsip-prinsip dalam beragama Islam, seperti adanya kegiatan sholat Dhuha berjama'ah dan anak didiknya di haruskan bisa membaca dan menulis Al-Qur'an.

Kegiatan-kegiatan yang di lakukan di SMP Riyadhul Mu'minin lebih menekankan untuk anak didiknya bisa dalam segala bidang, oleh karena itu SMP Riyadhul Mu'minin memberiakan ekstrakulikuler olahraga, pramuka, masak, baca kitab, qiraat, hadrah, banjari dan ilmu sekitar teknologi. Semua kegiatan tambahan itu di lakukan pada hari kamis dan jumat. Disamping kegiatan-kegiatan tambahan yang diberikan Sekolah kepada anak didiknya. SMP Riyadhul Mu'minin juga memiliki fasilitas-fasilitas pendukung, seperti Perpustakaan, Lab Komputer dan Kantin.  Namun sekolah ini sangat jauh berbeda dibandingkan dengan sekolah-sekolah suasta lainnya yang lebih elit, perbedaan itu bisa dilihat dari fasilitasnya sangat tidak memadai dan banyaknya kerusakan dalam hal bangunan maupun fasilitas pendukung, seperti banyaknya bangku dan meja belajar yang tidak layak pakai, stok buku-buku di perpustakaan juga banyak yang sudah usang dan tidak adanya penambahan stok buku yang ada dan banyaknya alat-alat yang rusak seperti alat olahraga dan komputer.

Karena banyaknya kekurangan tersebut menimbulkan banyaknya perbedaan atas penilaian-penilaian yang diberikan oleh siswa, wali murid hingga masyarakat sekitar SMP Riyadhul Mu'minin. Namun kebanyakan penilaian itu lebih kepada hal-hal yang negatif, seperti banyaknya siswa merasa kurang terpenuhi kebutuhannya, wali murid yang merasa kurang puas hingga kecewa terhadap sekolah ini, dan pandangan masyarakat sekitar juga merasa terganggu akan kelakuan anak-anak murid sekolah ini yang sering membuat onar dan keributan.

Namun tidak semua kekurangan dari SMP ini disebabkan oleh pihak sekolah saja, nilai negatif juga disebabkan karena adanya kesenjangan sosial yang terdapat daerah sekitar sekolah ini yang menyebabkan keirian hingga mengakibatkan terbentuknya sikap dan prilaku buruk anak-anak didik sekolah ini, seperti seringnya tauran antar pelajar karena saling mengejek dan membanding-bandingkan keunggulan sekolah.

Karena poin-poin diatas yang membuat SMP Riyadhul Mu'minin ini di golongkan kedalam kelompok sekolah non elit. Dan juga karena banyaknya siswa atau wali murid yang terpaksa memasukan anaknya ke sekolah ini, karena faktor ekonomi yang tidak mencukupi untuk membayar sekolah suasta lainnya dan banyaknya anak-anak yang tidak diterima disekolah yang berbasis Negeri.

Berdasarkan hasil observasi studi lapangan yang kami lakukan, sekolah-sekolah swasta yang menyandang status elit dan non elit memang sangat berbeda tentang pengaruh sosial terhadap murid maupun masyarakat sekitar sekolah. Menurut pandangan kami suatu sekolah khususnya suasta dinyatakan elit atau tidak elit itu bisa dilihat pada SPP perbulan, sarana prasalana penunjang, dan kegiatan-kegiatan belajar mengajar, entah itu bersifat formal maupun kegiatan tambahan.

 

 

BAB IV

KESIMPULAN

 

Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila di bandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan.

Setiap individu tidak dapat berharap lebih untuk mendapatkan semua manfaat yang telah dikemukakan. Sebagian manfaat menjadi lebih lemah ketika satu tingkat pendidikan menjadi kurang eksklusif. Bagi sebagian besar individu dan bagi masyarakat secara keseluruhan, pendidikan sekolah merupakan investasi yang bagus, namun demikian tidak seorangpun akan begitu ceroboh untuk mengatakan bahwa pendidikan patut didukung, tetapi kita tidak dapat berharap terlalu banyak darinya.

Analisis untung rugi juga harus dilakukan oleh individu-individu dalam memutuskan apakah manfaat potensial yang dapat mereka terima dari bersekolah di satu lembaga pendidikan tertentu sesuai dengan biayanya. Serupa dengan itu, masyarakat harus bertanya apakah manfaat yang akan diterimanya dari pengalokasian dana public untuk pendidikan setimpal dengan manfaat yang dihasilkan dari penggunaan alternative dana ini.

Kesimpulannya, perbedaan kelas sosial dan konflik memang ada dan nyata dalam kehidupan masyarakat. Perbedaan kelas sosial dan konflik akan selalu terjadi dimanapun, siapapun, dan kapanpun. Meskipun demikian, konflik tidak boleh dibiarkan berkembang menjadi liar dan kemudian merusak tatanan berbangsa dan bernegara . Adanya diskriminasi sosial diakibatkan dari ketidakmampuan masyarakat dalam beradaptasi dengan pertumbuhan ekonomis yang begitu pesat.

 


 

[DAFTAR PUSTAKA

 

·        Raho, Bernan. Teori Sosiologi Modern . 2007. Prestasi Pustaka Publisher ; Jakarta.

·        Johnson, Doyle Paul. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Trj.Robert, M. Z. Lawang. . 2010. PT.Gramedia Pustaka ; Jakarta.

·        http://fajarsodiq.blogspot.co.id/2013/05/teori-elite-kekuasaan-dalam-berbagai.html?m=1

 LAMPIRAN

  • Madrasah Pembangunan










  • MTs  Nurul Huda




  • SMP Riyadhul Mu'minin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini