Selasa, 29 Desember 2015

Tugas UAS_Pengantar Sosiologi_Observasi Pelayanan Masyarakat

 
 
 
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN
PENGANTAR SOSIOLOGI
PELAYANAN MASYARAKAT
 
DOSEN : Dr.Tantan Hermansyah
 
DISUSUN OLEH :
SHERLYANA PULUNGAN (11150510000044)
TIYNI WAHAZAL BALADIL AMIYNI (11150510000087)
UMI LAILATUL BAROROH (11150510000039)
 
 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Mengapa gejala sosial ini penting diteliti
Sosialisasi dalam praktiknya terjadi setiap hari dan sepanjang hidup manusia. Dari anak usia dini sampai orang tua usia lanjut, sosialisasi berlangsung terus menerus bahkan terkadang sangat intensif. Sosialisasi sangat esensi bagi individu dan masyarakat. Masyarakat dapat menanamkan simbol, bahasa, nilai-nilai dan kebiasaan yang berlaku kepada individu sehingga individu menjadi bagian sosial dari kehidupan masyarakat.  Demikian juga individu dapat belajar dan mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya, kesadaran diri, skill, pengetahuan dan potensi lainnya.
Bagi anak usia dini biasanya proses sosialisasi berlangsung selama di asuh oleh orang tua dan lingkungan terdekat. Secara perlahan dan bertahap, bahasa, simbol, nilai-nilai dan kebiasaan diajarkan dan ditanamkan sesuai dengan pedoman yang dipegang masyarakat tertentu. Ketika seorang individu tidak mendapatkan sosialisasi di masyarakat, maka ia tidak akan mengenal bahasa, simbol, nilai-nilai dan kebiasaan. Dalam pandangan Peter Berger (1978) sosialisasi sebagai," suatu proses dimana seorang anak belajar untuk menjadi bagian anggota masyarakat. Sosialiasasi seringkali dilakukan dalam menghadapi suatu peran posisi, pekerjaan, atau status yang akan dipegangnya dalam masa yang akan datang. Hal ini mungkin melibatkan sosialisasi antisiparotis, yaitu suatu proses belajar memainkan peran baru yang akan dihadapi di masa yang akan datang, seperti di dalam kampus terdapat pengenalan kampus bagi mahasiswa baru.
Dalam bersosialisasi kan terjadi interaksi sosial, yaitu hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antar peseorangan, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok lainnya. Interaksi sosial merupakan kunci dalam sendi-sendi kehidupan sosial karena tanppa berlangsungnya proses interaksi tidak akan mungkin terjadi aktivitas dalam kehidupan sosial. Secara sederhana interaksi sosial terjadi dapat terjadi apabila dua orang saling bertemu, saling menegur, saling berkenalan, dan memengaruhi. Menurut Herbert Blumer sebagaimana dikutip oleh Richard T. Schaefer, dalam interaksi sosial manusia menginterpretasikan atau mendefinisikan tindakan orang lain dari pada bereaksi saja terhadap tindaka orang lain. Artinya manusia tidak serta merta merespon dengan bereaksi tanpa sebuah interpretasi dan definisi itu berhubungan erat dengan arti meaning yang kita pegang sehingga kemudian kita dapat merespon tindakan orang lain berdasarkan arti tersebut.
Dengan pertimbangan arti tersebut kita selanjutnya merespon tindakan orang lain. Dunia arti menggambarkan sebuah norma-norma dan nilai budaya dominan dan pengalaman sosiolisasi menjadi pertimbangan dan standar untuk merespon sebuah tindakan. Penanaman norma dan nilai dibentuk selama interaksi sosial berlangsung dengan orang lain dan masyarakat yang lebih luas. Melalui interaksilah segala nilai dan norma masyrakat ditransmisikan, ditanamkan dan diserap secara mendalam. Interaksi terlihat dinamis dalam proses sosialisasi.
Bagi kelompok-kelompok tertentu tak terelakkan untuk melakukan definisi ulang terhadap realitas sosial. Kelompok yang dianggap subordinat berusaha merekonstruksikan kembali terhadap realitas yang awalnya didominasi oleh kelompok mayoritas. Misalnya gerakan perempuan menuntut kesetaraan hak dalam realitas budaya patriarkhi, aksi protes terhadap larangan jilbab oleh kelompok dominan dan gerakan lain sejenisnya. Gerakan atau aksi protes ini menunjukkan proses sosial untuk mengubah definisi atau mendefinisikan ulang realitas sosial yang mendominasi.
Interaksi sosial yang terjadi setiap saat dan tiap hari melibatkan orang, arti(meaning) dan definisi situasi sosial. Intensitas interaksi sosial berjalan terus menerus dalam masyarakat. Beberapa ahli mendefinisikan sebagai
a.       Menurut Bonner, interaksi sosial ialah suatu hubungan antara dua orang atau lebih sehingga kelakuan individu yang satu memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain dan sebaliknya.
b.      Menurut Young, interaksi sosial ialah kontak timbal balik antar dua orang atau lebih.
c.       Menurut Spikologi tingkah laku (behavioristic psicology) interaksi sosial berisikan saling perangsang dan pereaksian antara kedua belah pihak individu.
Menurut Talcott parsons, tindakan dan interaksi sosial dipengaruhi oleh dua macam orientasi, yang pertama adalah orientasi motivasional, yaitu orientasi bersifat pribadi yang menunjuk pada keinginan individu yag bertindak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Yang kedua adalah orientasi nilai-nilai yang bersifat sosial yakni orientasi yang menunjuk pada standar-standar normatif, seperti wujud agama dan tradisi setempat.
Faidah mempelajari proses sosialisasi ialah dapat mempelajari bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi pada atau antara berbagai suku bangsa dan dapat mengetahui kondisi-kondisi yang dapat menimbulkan atau meningkatkan dan mengurangi bentuk-bentuk interasi sosial tertentu. Di Indonesia hal tersebut dapat disumbangkan pada usaha bersama yaitu nation and character building.
Lebih lanjut lagi dari interaksi sosial dapat terjadi interaksi personal sosial yaitu interaksi dengan orang lain dalam situasi sosial. Misalnya hubungan bayi dengan ibunya sewaktu menyusui, dibuai dan seterusnya. Interaksi kultural adalah hubungan seseorang dengan kebudayaan kelompoknya, artinya berhubungan dengan orang lain sambil mempelajari kebudayaan kelompok orang-orang itu. Interaksi personal sosial dan kultural sangat erat kaitannya dengan prosespembelajaran semasa bayi.
Interaksi sosial dapat terjadi apabila memenuhi dua syarat
1.      Adanya kontak sosial
Kontak sosial mempunyai dua sifat, yakni sifat primer, terjadi apabila berhubungan di adakan secara langsung, secara berhadapan muka. Yang kedua adalah sekunder, suatu kontak memerlukan suatu perantara.
2.      Adanya komunkasi
Arti terpenting komunikasi adalah seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain. Tafsiran tersebut dapat berwujud melalui pembicaraan, gerak-gerik badan, atau sikap perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
   Kami memilih layanan publik sebagai obyek kajian dengan latar tempat yang berbeda namun dengan status yang sama namun, pandangan masyarakat berbeda, yaitu sekolah Dasar Negeri, namun di tempat yang berbeda. Yang ingin kami teliti mengapa pandangan masyarakat berbeda,walau dengan status yang sama dan jenjang yang sama. Pandangan masyarakat ini dapat mempengaruhi kuantitas siswa dan guru pengajarnya.
B.     Landasan teori sosiologi
Max Weber lahir di Erfurt, Turingia dan keluarganya pindah ke berlin saat usianya masih sangat muda. Weber belajar beragam subyek, mencangkup hukum,ekonomi,sejarah, agama, dan filsafat. Gagasan Weber tentang birokrasi modern (sebagai bentuk organisasi yang paling rasional, secara teknis bersifat efisiensi), stratifikasi sosial (kelas,status,dan kekuasaan) dan gagasan lainnya lahir dalam iklim sosial politik Jerman saat itu. Gagasan tersebut dapat difahami dalam konteks latar belakang masyarakat Jerman yang mengalami transisi yang pesat dan penuh dengan kontradiksi internal. Transisi dari suatu masyarakat yang sangat bersifat agraris ke masyarakat yang bersifat industri dan perkotaan disertai dengan rasionalisasi yang bertambah di bidang politik dan ekonomi. Dari segi perpecahan struktur ekonomi dan politik masih didominasi oleh nilai-nilai semieodal yang tradisional dan konservatisme birokratis. Untuk itu Sosiologi Weber secara mendalam dapat dimengerti dalam konteks tersebut.
Rasionalitas Weber merupakan konsep dasar yang digunakan dalam klarifikasinya mengenai tipe-tipe tindakan sosial. Antara tindakan rasional dan yang non rasionaldibedakan dengan jelas. Disebutkan bahwa tindakan rasional berhubungan dengan pertimbangan yang sadar dan pilihan bahwa tindakan itu dinyatakan. Tujuan tindakan dan alat yang dipergunakan untuk mencapainya didasarkan pada pertimbangan dan pilihan yang sadar. Alat yang digunakan individu dipertimbangkan atas efisiensi dan efektivitasnya ketika sebuah pilihan dibuat secara sadar.
Berbeda dengan Karl Marx, ahli filsafat sejarah Jerman. Tulisan-tulisannya menginspirasi revolusi komunisme di Rusia,Cina, Kuba,Vietnam dan yang lain. Dalam pandangannya mengenai konsepsi materialisme sejarah bahwa bukan ide atau nilai manusia yang memegang sumber utama perubahan sosial tapi di dorong oleh pengaruh ekonomi. Konflik kelas antara proletar (pekerja upahan)dan borjuis (pemilik modal) memberikan motivasi perkembangan sejarah. Marx hidup selama abad ke 19, yaitu saat kapitalisme merajai wilayah Eropa dan Amerika. Kapitalisme adalah sebuah topik yang kompleks. Namun pendek kata, ia mengizinkan tiap-tipa pribadi untuk memiliki tanaman-tanaman produksi, usaha-usaha perdagangan, dan aspek-aspek perdagangan lainnya.
Antagonisme antara kaum borjuis dan proletar disebut sebagai konflik kelas. Dalam masyarakat kapitalisme kaum borjuis merupakan kelas elit yang menguasai alat-alat produksi dan memiliki kekayaan serta mengeksploitasi para pekerja pabrik dan orang yang hanya mengandalkan tenaga untuk bekerja. Jumlah kaum proletar jauh lebih banyak dari pada kaum borjuis. Atas dasar ini Marx berpandangan bahwa masyarakat berada dalam konflik dan perjuangan kelas. 
Lebih jauh Weber mendedikasikan sebagian kehidupan karirnya untuk menyerang gagasan-gagasan marxist, namun kedua pemikir ini tiba dengan beberapa kesimpulan yang terkait mengenai kehidupan di bawah kapitalisme industri. Sementara Marx menekankan aliensi, Weber menekankan rasionalisasi. Jadi dalam penelitian kami menggunakan teori dari kedua tokoh tersebut.
C.     Metode penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode Kualitatif yaitu tehnik-tehnik penelitian yang didesain untuk memperoleh pemahaman, penafsiran dan subyektif atas perilaku sosial. Tujuan penting dari penelitian kualitatif adalah untuk memperoleh pemahaman mendalam atas apa masyarakat lakukan, dan menafsirkan perilaku mereka dengan cara-cara yang dipahami oleh mereka sendiri. Konsekuensinya, penelitian kualitatif harus bisa menangkap perasaan, tekstur, dan makna perilaku dan konteks yang lebih luas dan didalamnya suatu peristiwa terjadi. Untuk memperoleh pemahaman seperti itu, kami bersandar terhadap 3 tehnik mendasar berikut:
a.       Rekaman-rekaman historis
Analisa historis kami dapatkan  dari penjaga sekolah tersebut yang sudah lumayan lama bekerja. Setelah kami menangkap penjelasan dari narasumber, kami juga menanyakan ulang kepada mesyarakat setempat. Selain itu di lain tempat kami mengambil berdasarkan kepada surat-surat, catatan-catatan harian, laporan-laporan masa laludan materi-materi serupa lainnya. Kesulitan yang kami dapatkan, bukti dalam dokumen-dokumennya tidak lengkap.
b.      Interview dan life history
       Kami sebagai peneliti menanyakan segala hal yang menyangkut subyek penelitian kepada responden dan merekam jawabannya serta mencatatnya dengan menandai respon-respon dalam sebuah daftar jawaban. Dan yang ,bila disebut life histories atau serial interview, adalah interview panjang, dimana peneliti berusaha menemukan bentuk-bentuk esensial, namun kami tidak menggunakan tehnik karena memerlukan banyak waktu.
c.       Participant observation
       Metode ini adalah untuk memperoleh pemahaman mendalam dari pengethuan yang rinci dan terkadang bersifat pribadi dari masyarakat yang dikaji. Dalam metode ini peneliti ikut terlibat langsung dalam berbagai aktivitas. Dalam hal ini kami hanya melihat proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas serta kami juga mengamati para siswa yang tengah bermain ketika waktu istirahat berlangsung.
 
BAB II
GAMBARAN LOKASI
Menurut hasil penelitian setalh kami melakukan observasi langsung ke tiga Sekolah Dasar Negeri yaitu SDN 03 KS Tubun,SDN 01 Jatipulo dan SDN 04 Cempaka putih. Pertama kami ingin menjelaskan secara perinci menganai gambaran lokasi SDN 03 Ks Tubun dari yang telah kami tinjau dari segi Fasilitas sekolah tersebut bahwa fasilitas yang dimiliki SD tersebut yaitu seperti Ruang Perpustakaan,Mushola,Kantin,Ruangan guru,Ruang kepala Sekolah dan ruang kelas yang berjumlah 15 kelas dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 masing masing kelas terdiri dari 2bagian yaitu kelas A dan  kelas Jadi total seluruh kelasnya berjumlah 12 kelas akan tetapi setelah itu SD tersebut melakukan penggabungan beberapa SD yang satu gedung dengan SDN 03,karena pada waktu itu dalam satu gedung sekolah tersebut terdiri dari 4 SD yaitu SDN 03, SDN 05,SDN 04 dan SDN 06  jadi 2 SD mendapat giliran untuk masuk siang 2 Sd tersebut ialah 03 dan 05 sedangkan 04 dan 06 masuk siang setelah 2 sd tersebut pulang sekolah akan tetapi pada tahun 2015 sekolah tersebut menggabungkan SD yang berada satu gedung tersebut menjadi satu sekolah yaitu SDN 03 sehingga kelasnya pun bertambah yaitu kelas terbagi menjadi 4 bagian yaitu kelas A,B,C dan D sehingga tidak ada lagi siswa yang masuk siswa dan seluruh siswanya masuk pagi satu kelas terdiri dari 32 siswa. Karena pada tahun 2015 ini setiap kelas menjadi 4 bagian sehingga jumlah kelasnya menjadi 24 kelas dari kelas 1 sampai kelas 6.  Selain itu terdapat juga Ruang UKS dan Toilet khusus Murid laki laki dan perempuan secara terpisah dan Toilet Khusus guru juga terpisah. Di SD tersebut juga terdapat lapangan yamg menurut kami cukup luas Untuk melakukan kegitana Upacara atau kegiatan Olahraga untuk siswa SD tersebut. Selain lapangan terdapat pula tempat parkir untuk orang tua wali murid. Sekolah dasar negeri 03 Ks Tubun tersebut terdiri dari 2 Lantai lantai pertama dimana Ruang perpuastakaan,Ruang Guru,Mushola dan kantin terdapat pada lantai pertama dan pada lantai pertama terdiri dari 8 kelas. Di lantai kedua Sd Tersebut terdiri dari 8 kelas pula dan ada juga ruang guru dilantai dua juga terdapatToilet untuk siswanya dan juga ruangan untuk latihan ekstrakulikuler Marawis selain itu pada lantai pertama terdapat juga ruangan tata usaha ruangan untuk pegawai atau bagian operator sekolah yang mengurus pendaftaran murid SD atau mengurus keperluan lainnya seperti mengurus pendaftaran murid karena sekarang pendaftaran melalui online atau internet sehingga pihak sekolah perlu menyediakan ruangan tata uasaha dan juga banyak diantara siswa disana yang mengurus kartu Jakarta Pintar. Dari gambaran lokasi yang kami lihat SDN 03 KS TUBUN menurut kami fasilitas yang dimiliki sekolah tersebut cukup memenuhi kriteria ruangan kelasnyapun cukup dan tidak kekurangan. Di sekolah dasar 03 ini lapangan upacara dan tempat parkir terletak terpisah sehingga tidak ada kendaran yang Parkir kendaraannya di Lapangan sehingga Lapangan dapat digunakan dengan baik. Di Sekolah dasar ini juga terdapat pagar yang cukup tinggi sehingga orang luar tidak dapat parkir kendaraanya di Area sekolah dasar ini.  SDN 03 KS TUBUN berlokasi diPinggir jalan letaknya juga strategis sehingga banyak diketahui masyarakat sekitar karena berada diPinggir jalan yang beralamat ini Jl KS Tubun I No 14 Palmerah Jakarta Barat.
SDN ketiga yang kami teliti pada hari jum'at tanggal 18 Desember 2015 . kami bertemu dengan ibu Lilis ,ibu Lilis adalah guru yang mengajar di SDN Kota Bambu 01 pagi. karna pada hari jum'at sebenarnya waktunya ngambil rapot jadi kita menunggu sampai selesai. Setelah selesai, Kami menanyakan tentang seputar sekolah SDN Kota Bambu 01 pagi. Dulunya SDN ini hanya sebuah lapangan dan sering banjir, pada tahun 1977 berdirilah sebuah bangunan Sekolah Dasar Negri dan pada tahun 2010 SDN kota bambu 01 ini direnovasi. SDN Kota Bambu 01 pagi ber Akreditasi A . SDN Kota Bambu 01 pagi berlokasi dijalan komp. PJKA Pondok Bandung Rt: 002/01 kecamatan: Palmerah kelurahan: Kota Bambu Utara kode pos: 11420. kami diajak untuk melihat-lihat fasilitas yang ada disana, dilantai dasar ada ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas I-A dan B, ruang kelas II-A dan B, toilet, musholah, parkir kendaraan dan lapangan. Lalu kami diajak untuk kelantai dua, dilantai dua ada ruang kelas III-A dan B , ruang kelas IV-A dan B, ruang kelas V-A dan B, ruang kelas VI-A dan B, ruang serba guna, dan kantin.
SDN 04 ini merupakan SD yang pertama yang kami teliti karena lokasi Sekolah dasar ini letaknya sangat dekat dengan Kampus kami hanya saja SDN 04 ini berada daerah pemukiman warga dalam gang perumahan warga sekitar. Dari hasil penilitian yang kami lakukan pada Sekolah dasar ini memiliki 2 lantai SD ini memiliki 12 kelas setiap kelas terdiri dari 2 bagian yaitu kelas A dan B dari kelas 1 sampai kelas 6. Di SD tersebut juga terdapat ruang guru,ruangan kepala sekolah,rauangan tata usaha dan juga lapangan. Akan tetapi SD ini tidak menyediakan fasilitas seperti kantin sehingga siswa yang ingin membeli makanan harus keluar gerbang sekolah. Di sekolah tersebut juga tidak memiliki ruang perpustakaan untuk siswanya. Lokasi sekolah ini juga tidak strategis karena terlalu  jauh jalan besar sehingga tidak banyak diketahui oleh orang banyak. 
a.   SDN 03 KS Tubun                                               
     Inline image
b.SDN 01 Kota bambu
Inline image
   
c.SDN 04 Cempaka putih

Inline image
BAB III
Analisis atas kasus  masalah yang dikaji
            Kami mengkaji tentang pelayanan publik di masyarakat perkotaan, yakni Sekolah Dasar Negeri. Institusi pendididkan dikaitkan dengan berbagai fungsi. Dalam hal ini, para Ahli Sosiologi membedakan antara fungsi manifes dan fungsi laten. Menurut Horton dan Hunt (1984) fungsi manifes pendidikan antara lain, mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah, mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi maupun bagi kepentingan masyarakat, melestarikan kebudayaan, menanamkan ketrampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi dan sebagainya. Sedangkan fungsi manifes, ialah fungsi yang tercantum dalam kurikulum sekolah. Namun kita melihat pula dalam pembahasan mengenai sosialisasi bahwa sekolahpun mempunyai apa yang dinamakan kurikulum terselubung atau tersembunyi,yaitu kurikulum yang tidak disadari, tetapi meskipun demikian berfungsi pula untuk menanamkan pengetahuan ketrampilan atau nilai tertentu. Dalam kaitan ini Horton dan Hunt menyebutkan beberapa fungsi laten, seperti pemupukan keremajaan, pengurangan pengendalian orang tua,penyediaan sarana untuk pembangkangan, dan dipertahankannya sistem kelas sosial.
            Adanya sekolah memungkinkan diperpanjangnya masa remaja dan penundaan masa dewasa, dengan bersekolah anak memperpanjang ketergantungan ekonomi anak pada orang tua dan mencegah masuknya anak dalam angkatan kerja. Jadi bila anak tersebut masih dalam masa sekolah walaupun usia hampir memasuki dua puluh atau bahkan sudah dua puluh maka belum masuk usia dewasa, seperti halnya mahasiswa/i yang masih meminta uang saku dari orang tua.
            Sekolah menanamkan nilai baru yang kadangkala bertentangan dengan yang diajarkan di rumah, sehingga sekolah memperlemah pengendalian orang tua terhadap mereka. Dan berpotensi untuk menanamkan nilai yang menjadi dasar untuk pembangkangan terhadap masyarakat. Oleh sebab itu, sekolah dan orang tua sering berbeda paham mengenai pelajaran yang dapat diberikan kepada anak. Misalnya pelajaran mengenai seks, atau mengenai evolusi.
            Selain itu pendidikan formal antara lain berfungsi untuk mempertahankan sistem stratifikasi yang ada dengan jalan menyosialisasi anak untuk menerima sistem perbedaan prestise, privilese dan status yang ada. Dalam kaitan ini pokok bahasan yang sering diulas adalah, apakah sekolah merupakan mobilitas yang memang menyalurkan siswa ke status sosial yang lebih tinggi ataukah mekanisme yang berfungsi mempertahankan status seeorang pada status sosial yang ditempati dengan status orang tuanya.
            Ke-3 lembaga pendidikan yang kami amati dan mencoba menelaah lebih dalam adalah SD Negeri 03 KS Tubun, SD Negeri 01 Jati Pulo dan yang trakhir adalah SD Negeri 04 Cempaka Puth. Bila dilihat dari lokasi, SDN 03 KS Tubun di Jl. KS Tubun 1 no 14, Palmerah, Jakarata Barat,tempatnya di pinggir jalan raya, sehingga bila melewati jl. KS Tubun akan terlihat sekolah tersebut. Sedangkan SDN  01 Jati Pulo dan SDN 04 Cempaka Putih, untuk menuju kedua sekolah tersebut harus memasuki gang kecil terlebih dahulu, dan letaknya masih di tengah-tengah perkampungan warga. SDN 04 Cempaka Putih terletak di belakang SMK Tri Guna, sebelah UIN Syarif Hidayatullah, dan di samping SMPN 03 Tangerang Selatan, dari banyak lembaga, sekolah SDN 04 Cempaka Putih paling pelosok
            Mayoritas peminat dari ke-3 lembaga tersebut berbeda,SDN 03 KS Tubun yang lokasiny lebih di kota maka mayoritas peminat sekolah tersebut adalah dari golongan menengah ke atas, yang mempunyai pekerjaan yang mapan seperti PNS( Pegawai Negeri Sipil), sedangkan SDN 01 Jati Pulo peminatnya adalah dari kalangan menengah, yang mempunyai pekerjaan tetap. Dan SDN 04 Cempaka Putih, yang lokasinya agak pelosok, mayoritas peminatnya adalah kampung tersebut yang dari kalangan menengah,dan salah satu wali siswa ada yang berjualan di sekolah tersebut, satu hal yang membuat kami terkejut adalah penuturan dari penjaga sekolah tersebut yang mengatakan bahwa beberapa masyarakat yang memasukkan anaknya sekolah di lembaga tersebut mempunyai tujuan tersendiri yakni setelah lulus nanti anaknya dapat masuk ke SMPN 03 Tangerang yang termasuk sekolah favorite dengan fasilitas yang memadai, usut demi usut dari si penjaga tersebut, ternyata pihak SMP juga mengutamakan siswa lulusan dari SDN 04 Cempaka Putih sebelahnya. Dari perbedaan peminat ke-3 lembaga tersebut sesuai dengan teori marx yang mempunyai konsepsi materialisme sejarah bahwa bukan ide atau nilai manusia yang memegang sumber utama perubahan sosial tapi di dorong oleh pengaruh ekonomi.
            Konsepsi marx juga terbukti dengan melihat sisi biaya yang ditanggung oleh orang tua siswa. Yang pasti dibutuhkan siswa adalah seragam dan buku, namun bila melihat kualitas sekolah tersebut dalam sekolah favorite terkadang mempunyai seragam khusus sebagai ciri khas lembaga terebut, misal bila hari rabu dan kamis mengenakan baju batik, maka motif batiknya juga berbeda antar lembaga, bahkan kain atau stylenya berbeda, sedangkan sekolah yang biasa ada yang memakai baju warna tertentu sebagai ciri khas, dan polos tanpa motif, hanya ada tulisan nama lembaga.
            Kegiatan dalam Sekolah Dasar, ada kegiatan Formal dan non formal, akademik dan non akademik. Kegiatan formal atau akademik, adalah kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, sesuai kurikulum yang digunakan. Kegiatan non formal atau kegiatan non akademik adalah kegiatan yang di luar kurikulum sekolah dan di luar kegiatan dalam kelas, biasa disebut dengan kegiatan ekstrakurikuller. Di SDN 03 KS Tubun, memiliki beberapa kegiatan ekstrakulikuler yang lebih banyak, diantaranya adalah pramuka, volly,marching band, marawis,dan bulu tangkis, beberapa dari kegitan ekstrakulikuller telah berjaya memenamgkan lomba antar sekolah lain bahkan ada yang sampai lomba di Malaysia. Sekolah SDN 01 Jati Pulo juga memiliki beberapa kegiatan lebih sedikit dari SDN 03 KS Tubun, di antaranya, karate, marawis dan pramuka. Dari beberapa kegiatan yang paling sering adalah lomba marawis. Dan terakhir adalah SDN 04 Cempaka Putih, yang paling menonjol adalah kegiatan Pramuka.
            Dari sikap mereka bersosialisasi, masih biasa saja dan jarang adanya bulliying, baik antar teman sebaya ataupun dengan teman senior (kakak kelas), mereka biasa bermain, berkumpul bersama walaupun mereka tahu bahwa umur mereka berbeda. Dan yang lebih tua juga bisa menyayangi adik kelasnya. Permainan yang ada pada ke-3 lembaga ini layaknya pada lembaga lain yang pasti terdapat lapangan yang tidak terlalu luas namun cukup untuk bermain oleh siswanya, yang pasti ada di ketiganya adalah lapangan sepak bola, namun fungsi lapangan ini juga dipergunakan oleh siswa bermain yang lain, seperti petak umpet dan lainnya.
            Keakraban mereka menutupi latar belakang mereka. Asal mereka ada yang dari kalangan atas, menengah ataupun bawah, tidak penting bagi mereka, yang ada bagi mereka adalah kebersamaan. Namun bukan tidak ada masalah antar mereka, bisa jadi bukan latar belakang yang mereka pandang namun sifat dan sikap antara satu sama yang lain, bahkan ada yang karena iri (dalam hal apapun, baik nilai ataupun hal sepele) bisa jadi menimbulkan masalah yang lumayan rumit. Bahkan akibat dari itu, ada yang sampai tidak ditemani, inilah awal dari terbentuknya kelompok-kelompok sosial,(misal A, di kucilkan oleh temannya karena selalu bisa menjawab, atau dalam kata lain akibat iri, maka siapapun yang menemani si A akan ikut di kucilkan, karena si A yang menemani bukan hanya 1,2 orang maka terbentuklah kelompok secara tidak sengaja). Anak sekolah dasar, sifatnya yang masih ke-kanak anakan, manja, dan yang dimengerti adalah yang namanya adil harus sama, walaupun apa dan bagaimana keadaanya. Inilah tugas seorang pendidik jenjang sekolah dasar untuk memberi pengertian kepada mereka, dan sedikit demi sedikit menghilangkan sifat kekanakannya hingga bisa mengemban tanggung jawab.
            Metode pembelajaran yang seharusnya dipakai adalah kurikulum 2015 namun, dari ke-3 lembaga yang kami datangi mereka mengaku masih menggunakan kurikulum yang lama yakni 2010. Hal ini tentunya sangat disayangkan karena pemerintah sudah menyiapkan kurikulum baru, bisa jadi kurikulum baru adalah strategi baru dari pemerintah untuk membawa bangsa indonesia menjadi lebih baik lagi, walaupun kurikulum yang baru memang diakui lebih sulit diterapakan. Dari para gurunya mengaku, walaupun masih memakai kurikulum lama, tapi tetap diupayakan para siswanya dapat bersaing dengan siswa dari lembaga lain baik dalam perlombaan ataupun dalam persaingan seleksi masuk Sekolah Menengah Pertama yang favorite. Hasil uotput dari para siswa dapat menunjang akreditasi sekolah tersebut.
            Melihat dari lulusan sekolahnya, dapat mengukur kemampuan sekolah dalam memberikan materi pembelajaran akademik dan non akademik. Dari SDN 03 KS Tubun, mayoritas melanjutkan study di SMPN 49,88 dan 111 Jakarta yang memang terfavorite dan sudah termasuk Sekolah Standar Nasional, selain favorite. Kalau SDN 01 Jati Pulo, mayoritas melanjutkan ke SMPN 130 yang selain Negeri juga karena lokasi yang berdekatan dengan Sekolah Dasar. Sama halnya dengan SDN 01 Jati Pulo, SDN 04 Cempaka Putih juga seperti itu, mayoritas melanjutkan mke SMPN 01 Tangerang yang juga banyak peminatnya. 
            kami mewawancarai beberapa Narasumber yang berkaitan dengan sekolah dasar yang bersangkutan. Pertama kami mengunjungi SDN 04 Cempaka putih dan langsung mewawancarai orang tua wali murid yang bersekolah di SD itu orangtua wali tersebut mengatakan bahwa sekolah dasar 04 Cempaka putih tidak memenuhi kriteria yang diinginkan orang tua murid tersebut  beberapa diantaranya ialah materi yang diajarkan guru sering sekali tidak memenuhi target pada saat ujian sekolah berlangsung guru guru belum selesai memberikan materi yang akan dibahas pada saat ujian berlangsung hal itu tentu berakibat buruk terhadap hasil ujian para siswanya menurut kami mungkin sebaiknya guru guru di Sd itu lebih banyak mengadakan kelas tambahan agar materi yang diajarkan dapat dibahas sampai dengan tuntas. Selain itu dilihat dari fasilitas SD 04 Cempaka putih yang kami lihat SD tersebut  tidak memeliki kantin khusus untuk para siswanya dengan begitu siswa harus keluar dari area sekolah untuk membeli sesuatu diluar tanpa pengawasan guru mungkin akan lebih baik apabila pihak sekolah menyediakan fasilitas seperti kantin sehingga siswa siswa tidak perlu keluar dari area sekolah karena  sebaiknya guru dapat mengawasi siswa siswanya diluar kelas selama jam sekolah berlangsung.
Sekolah kedua yang kami kunjungi yaitu SDN 03 KS Tubun yang terletak dipinggir jalan besar kami juga mewawancarai beberapa narasumber seperti Guru,Orang tua wali dan masyarakat sekitar. Dari yang kami simpulkan berdasarkan tanggapan dari salah seorang  guru di Sdn 03 ini mengatakan bahwa pada tahun ini ada beberapa eskul yang sudah tidak aktif lagi karena kurangnya dana bantuan sehingga dengan terpaksan Ekstrakulikule di SDN 03 tersebut tidak berjalan dengan baik menurut kami kegiatan Eskul tersebut sebaiknya diperbanyak dan dipertahankan karena itu akan memberi dampak positif bagi sekolah.
Setelah melakukan penelitian dengan 2 sekolah tersebut kami juga mengjungi SD terakhir yaitu SDN 01 Kota bambu untuk mendapatkan informasi kami mewawancarai penjaga sekolah yang menjadi petugas kebersihan di sekolah tersebut dari yang kami ketahui dan kami lihat sendiri SD tersebut  terletak di tengah  tengah pemukiman warga letaknya tidak terlalu terlihat sehingga sulit ditemukan selain itu juga sekolah tersebut juga berada dikawasan yang rawan terkena banjir sehingga ketika musim hujan dan banjir sekolah tersebut terpaksa meliburkan para siswanya karena tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar disaat kondisi banjir. Menurut kami hal itu tentu akan menghambar proses belajar siswa karena akibatnya mungkin sekolah tersebut  tidak dapat mengejar materi yang harus diselesaikan atau dibahas ini juga mengakibatkan sekolah ini tertinggal dengan beberapa sekolah yang lain.
Dari hasil berdasarkan hasil observasi yang telah kami jabarkan mengenai Sekolah sekolah dasar yang telah kami teliti kami dapat menganalis dan menyimpulkan bahwa pernyataan  tentang fasilitas yang kurang memadai dari Sdn 04, kurangnya dana bantuan untuk mejalankan eskul dan lokasi yang tidak baik merupakan kekurangan atau kelemahan yang dimiliki dari sekola dasar negeri tersebut karena hal itu berdampak negatif denga sekola sekolah tersebut.
Selain kekurangan yang dimiliki setiap SD yang kami teliti kami juga mendapatkan beberapa keunggulan ataupun kelebihan yang dimiliki setiap sekolah berdasarkan hasil observasi yang kami analisis dengan mewawancarai narasumber yang bersangkutan dengan sekolah sekolah tersebut. Seperti halnya sekolah dasar negeri 04 Cempaka putih kami mewawancarai penjaga sekolah dan orang tua wali yang mengatakan alasan beberapa orang tua dan warga sekitar memilih sekolah tersebut karena sekolah tersebut berdekatan dengan SMP yang menurutnya banyak diminati tentu tidak mudah untuk masuk SMP N tersebut akan tetapi banyak siswa siswa yang setelah lulus bisa masuk ke SMP Negeri tersebut karena menurut penjaga sekolah Smp tersebut lebih mengutamakan siswa dari sekolah yang berlokasi dekat dengan SMP Negeri tersebut sehingga hal ini yang menyebabkan dan menjadi alasan mereka untuk menyekolahkan anaknya di sekolah dasar itu. Informasi tersebut kami dapatkan dari pernyataan penjaga SD tersebut.
           
Selain SDN 04 Cempaka putih yang memiliki unggulan ataupun kelebihan sekolah kedua yang kami kunjungi juga memiliki beberapa kelebihan yang tak kalah dengan SD sebelumnya berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan beberapa diantaranya yaitu mengenai Fasilitas yang menurut kami cukup lengkap seperti ruang perpustakaan karena tidak semua sekolah dasar memiliki ruang perpustakaan sehingga para siswa dapat belajar atau mengerjakan tugasnya dengan nyaman selain di Ruang kelas apabila kelas mereka sedang ditempati mereka tidak perlu mengerjakan tugas diLuar kelas dengan adanya ruang perpustakaan mereka dapat mengerjakan tugas dengan nyaman. Selain ruang perpustakaan ruangan kelas yang ada pada SD tersebut juga luas dan layak karena ruangan yang bagus dan nyaman akan membuat para siswanya belajar dengan baik. Selain itu menurut pihak sekolah yang menangani penerimaan siswa baru mereka hanya menerima 32 murid setiap kelas menurutkami itu jumlah yang cukup untuk disetiap kelasnya karena apabila setiap kelas terdiri dari murid yang sedikit hal itu tentu memudahkan guru untuk mengatur para muridnya. Selain itu juga sekolah ini juga menyediakan kantin untuk muridnya sehingga para siswa tidak perlu keluar dari Area sekolah jadi pihak sekolah dapat mengawasi siswanya karena masih berada diArea sekolah. Sekolah ini juga memiliki satpam yang berjaga dibagian gerbang sekolah sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak bisa masuk dengan bebas hal itu tentu dapat menjamin keamanan sekolah tersebut.
 
Sekolah terakhir yang kami kunjung yaitu SDN 01 Kota bambu dari hasil wawancara yang kami dapat sekolah tersebut memiliki beberapa kelebihan menurut narasumber yang terpecaya yaitu guru dari sekolah tersebut yang mengatakan bahwa sekolah ini memiliki beberapa Eskul yang aktif dan berjalan dengan baik seperti Eskul Marawis dan Eskul karate yang dilaksanakan setiap minggu menurut kami Eskul merupakan kegiatan yang sangat penting karena mungkin dengan adanya eskul nama baik sekolah akan terangkat dan berdampak posistif bagi sekolah tersebut, Ruangan kelas sekolah dasar ini juga menurut kami sangat luas dan tidak sempit sehingga muridnya dapat belajar dengan baik, selain itu juga terdapat Warung atau penjual yang berjualan didaerah sekolah sehingga para siswa tidak perlu berkeliaran diArea sekolah.
 
Berdasarkan hasil analisis yang telah kami jelaskan diatas yang kami peroleh dari narasumber yang bersangkutan kami dapat menyimpulkan bahwa pernyataan diatas merupakan beberapa kelebihan atau keunggulan yang dimiliki setiap SD tersebut.
Selain kelemahan dan kelebihan kami juga mendapatkan informasi mengenai prestasi prestasi yang dimiliki sekolah sekolah tersebut pertama kami akan menjelaskan analisis hasil observasi SDN 03 KS Tubun dari hasil laporan yang kami terima dari guru kami mendapatkan Informasih mengenai kejuaran kejuaran yang telah diraih sekolah tersebut diantaranya ialah Lomba juara 1 bulu tangkis tunggal putra, Lomba Volly juara 1 harapan se-DKI, Lomba Volly juara 3 tunggal putri , Lomba bulu tangkis juara 1,  Juara 3 lomba bidang studi  dan memenangkan perlombaan perlombaan juara olahraga lainnya dan masih banyak lagi selain itu juga SDN 03 Juga pernah kedatangan putri Pariwisata kesekolah tersebut tak hanya itu sekolah ini juga pernah mengadakan acara kegiatan Pramuka ke Malaysia karena kegiatan Pramuka di sekolah ini yang paling menonjolkan dan sangat aktif maka sekolah ini sering mendapat pengahargaan untuk ke Malaysia.
 
Setelah SDN 03 kami juga menganalis SDN 01 Kota bambu dan menganalis prestasi yang telah diraih dari sekolah tersebut menurut hasil observasi kami mendapatkan laporan bahwa sekolah tersebut juga mengikuti beberapa perlombaan dan beberapa diantaranya sekolah ini berhasil memperoeh kejuaran diantaranya ialah Lomba Pramuka Scoating One juara terbaik,Lomba Pramuka Juara 5 Pos Putri, mengikuti Lomba Marawis dan berhasil mendapat juara dan beberapa Juara perlombaan Pramuka lainnya, Juara Harapan 1 juga pernah diraihnya sekolah ini lebih sering mendapat kejuaraan pada lomba lomba pramuka dan juga Lomba Marawis yang sering mereka Ikuti.
 
Sekolah dasar 04 Cempaka Putih juga memiliki prestasi yang berhasil diperoleh salah satunya yaitu Perlombaan Pramuka mendapat kejuaraan, sekolah ini lebih sering mendapat kejuaraan atau piala yang diperolehnya dari hasil perlombaan Pramuka menurut hasil Laporan Observasi yang kami dapatkan.
a.       Piala Kejuaraan SDN 03 KS Tubun               b. Piala Kejuaraan SDN 01 Kota Bambu
 Inline image                  Inline image
 
Kedatangan Putri Pariwisata di SDN 03 KS Tubun

Inline image
FASILITAS
Fasilitas yang ada di SDN 03 KS Tubun adalah :
1.      Ruang Kepala Sekolah
2.      Ruang Guru
3.      Ruang Tata Usaha
4.      Ruang Kelas I-A,B,C dan D , ruang kelas II-A,B,C dan D, ruang kelas III-A,B,C dan D, ruang kelas IV-A,B,C dan D, ruang kelas V-A,B,C dan D, ruang kelas VI-A,B,C dan D
5.      Perpustakaan
6.      Kantin
7.      Lapangan
8.      Musholah
9.      Toilet
10.  Ruangan latihan ekstrakulikuler marawis
Dokumentasi dari SDN 03 KS Tubun :

Inline image  Inline image
Inline image  Inline image
Inline image  Inline image
Fasilitas yang ada di SDN 01 kota bambu adalah :
1.      Ruang kepala sekolah
2.      Ruang Guru
3.      Ruang kelas I-A dan B , ruang kelas II-A dan B, ruang kelas III-A dan B,ruang kelas IV-A dan B, ruang kelas V-A dan B, ruang kelas VI-A dan B
4.      Ruang serba guna
5.      Kantin
6.      Musholah
7.      Toilet
8.      Lapangan
Dokumentasi dari SDN 01 Kota Bambu :

Inline image  Inline image
Inline image

 
Fasilitas yang ada di SDN 04 Cempaka Putih adalah :
1.      Ruang Kepala Sekolah
2.      Ruang Guru
3.      Ruang Tata Usaha
4.      Ruang kelas I-A dan B, ruang kelas II-A dan B, ruang kelas III-A dan B, ruang kelas IV-A dan B, ruang kelas V-A dan B, ruang kelas VI-A dan B
5.      Lapangan
Dokumentasi dari SDN 04 Cempaka Putih :

Inline image     Inline image
Menurut Pendapat Orang Tua Wali Murid Tentang SDN 03 KS Tubun :
Nama : ibu Lina
            Menurut saya sekolah ini sudah bagus dan memenuhi semua kriteria baik dan bagus. Dan menurut saya SDN 03 KS Tubun ini sudah disiplin, bila ada yang terlambat disuruh ngelapor ke guru dulu boleh masuk atau tidak, bisa jadi juga dikasih hukuman disuruh menulis di buku bertuliskan "saya tidak akan terlambat lagi" sebanyak yang guru nya mau, agar bisa lebih disiplin lagi. Anak saya kelas 3 SD , waktu pelajaran matematika disuruh menghafal perkalian. Dan jika ada yang tidak bisa di setrap atau disuruh berdiri di depan. Waktu itu anak saya untung nya bisa dan menghafal dengan baik. ekstrakulikuler nya juga sudah sangat bagus , disekolah ini pramuka nya pernah di undang ke malaysia, dan dari SDN 03 KS Tubun ini juga mengundang SD yang ada di malaysia lagi untuk datang ke sekolah SDN 03 KS Tubun. Murid-murid yang dari malaysia menginap di rumah orang tua wali murid SDN 03 KS Tubun untuk beberapa hari selama di indonesia.
 
 Inline image     Inline image
 
Pendapat Masyarakat Sekitar Tentang SDN 03 KS Tubun :
Nama : ibu Sri
            Menurut saya sekolah ini bagus , kalau saya lagi lewat sini saya melihat jarang sekali anak-anak yang terlambat. Bangunan sekolahannya juga bagus dan besar. Disekolah ini juga di jaga satpam jadi kalau ada yang terlambat tidak bisa masuk begitu saja dan sepertinya keamanannya juga baik. Peminat nya juga pasti banyak, karna letak sekolahannya yang sangat strategis dekat dengan jalan raya sehingga banyak orang tua yang tahu SD ini dan menyekolahkan anaknya disini.

 Inline image   Inline image
 
Menurut Pendapat Orang Tua Wali Murid Tentang SDN 01 Kota Bambu :
Nama : ibu wiwi
            Menurut saya sekolah SDN 01 Kota Bambu sudah bagus  dan anak saya bisa mengikuti pelajaran dengan baik. guru-guru nya juga sangat baik dan dalam menerangkan materi pelajaran sangat jelas ,sehingga anak saya cepat mengerti mengenai materi yang di jelaskan oleh guru nya. ekstrakulikuler yang ada di sekolah ini yang paling aktif pramuka dan marawis biasanya di lakukan pada hari sabtu dan minggu . anak saya aktif mengikuti ekstrakulikuler pramuka.

Inline image   Inline image
Menurut Pendapat Warga Masyarakat Sekitar yang ada di SD 01 Kota Bambu:
Nama : bapak Ismail
            Menurut saya sekolah ini sudah bagus dari bangunannya juga sangat bagus, dan sekolah ini memiliki musholah yang di bangun sendiri itu sudah sangat bagus biasanya di sekolah lain musholah nya kecil dan hanya ruangan saja . tetapi di sekolah ini sudah memiliki musholah sendiri . dan lapangan  nya juga lumayan luas untuk sekolah SD. Banyak  pohon-pohon di SD ini sehingga terlihat bagus dan banyak tanaman-tanaman juga disana terlihat dari luar.

Inline image
Menurut Pendapat Orang Tua Wali Murid SDN 04 Cempaka Putih :
Nama : ibu sukaesih
            Menurut pendapat saya sekolah ini sebenarnya sudah bagus. Banyak  anak-anak lulusan SDN 04 Cempaka putih masuk ke SMP Negri , misalnya masuk di SMPN 03 Tangsel. Tetapi terkadang anak saya mengeluh ketika ulangan tiba, materi yang belum sempat dibahas dan dijelaskan kepada anak-anak tetapi materi itu ada ketika ujian berlangsung. fasilitas yang ada di SDN 04 Cempaka Putih ini masih banyak  yang belum memadai. Mungkin disitu kekurangannya . tetapi selebihnyamenurut saya sudah bagus untuk sekolah ini.

Inline image
Menurut  Pendapat Warga Masyarakat 04 Cempaka Putih  :
Nama : bapak Maman
             Menurut saya sekolah ini sudah cukup baik, disini peminat nya juga lumayan banyak. Tetapi letak sekolah nya tidak strategis terlalu jauh dari jalan raya dan terlalu dalam masuk ke gang. Jadi mungkin banyak yang tidak tahu juga sekolah ini. Tetapi selebihnya sekolah ini sudah bagus dan cukup baik.

Inline image
            Dari ke-3 lembaga di atas, menurut kami yang paling favorite adalah SDN 03 KS Tubun dan selanjutnya adalah SDN 01 Jati Pulo dan yang terakhir adalah SDN 04 Cempaka Putih. Dari lembaga tersebut, bertingkat antara yang terfavorite, sedang dan yang biasa. Banyak hal yang menjadi faktor, baik faktor mendukung maupun kekurangan, baik dari fasilitas maupun kredibilitas dari lembaga tersebut. Pandangan masyarakat, bila seorang anak dapat sekolah di sebuah lembaga yang dianggap favorite, hal ini dapat menunjang derajat orang tua dari si anak tersebut, hanya dalam pandangan masyarakat yang menilai seperti ini.
 
            Apa yang terjadi bila anak tidak sekolah yang memang notabennya adalah tempat belajar akademik juga tempt belajar sosialisasi,?, untuk menjawab pertanyaan ini, kita dapat melihat kemampuan seseorang untuk mempunyai ciri, dan dapat berperan sebagai anggota masyarakat bergantung pada sosialiasinya, maka seseorang yang tidak bersosialisasi tidak akan dapat berinteraksi dengan orang lain. Hal ini terungkap dari kasus anak-anak yang di temukan dalam keadaan terlantar. Giddens (1990) mengisahkan kasus anak-anak yang yang tidak disosialisasi, yaitu anak laki-laki yang berusia sekitar 11-12 tahun ditemukan di desa Saint-Ferint Perancis dan kasus gadis yang berusia 13 tahun di california, Amerika Serikat yang di sekap ayahnya dalam gudang gelap sejak berusia satu setengah tahun, dan masih banyak lagi kasus serupa lainnya, dari kasus tersebut terungkap bahwa anak-anak yang di temukan tersebut tidak berperilaku sebagai manusia. Mereka tidak dapat berpakaian,buang air kecil dan besar dengan tertib (lazimnya seorang manusia), dan berbicara. Anna yang di kurung ibunya dalam gudang selama 5 tahun, tidak dapat makan atau menguyah sendiri dan juga tidak dapat tertawa atau menangis. Setelah berkomunikasi dengan masyarakat, lambat laun anak-anak ini dapat dapat mempelajari beberapa diantara kemampuan yang dimiliki manusia nsebaya mereka, namun mereka belum bisa bersosialisasi secara wajar dan cenderung meninggal pada usia muda
 
BAB IV
KESIMPULAN
 
          Setelah kami melihat, mengamati dan menelaah 3 lembaga pendidikan, yakni SDN 03 KS Tubun, SDN 01 Jati Pulo, dan yang terakhir adalah SDN 04 Cempaka Putih. Ketiga lembaga pendidikan ini memiliki status yang sama yakni negeri, namun letak geografis yang berbeda, fasilitas, serta lingkungan masyarakat yang jauh berbeda membuat ke-3 lembaga ini serasa berbeda. Perbedaan ini menjadi sebuah kelas sosial, sesuai dengan teori Weber yang membagi masyarakat dengan kelas sosial. Sedangkan letak geografis, ada yang letaknya di tengah perkotaan, namun ada juga yang di tengah kampung masyarkat, serta ada juga yang di pinggiran. Letak geografis juga menunjukkkan kondisi ekonomi masyarakat sekitar, hal ini sesuai dengan teori Marx yang berpandangan bahwa kondisi ekonomi yang menyebabkan berubahnya bentuk sosialisasi.
          Daerah perkotaan yang memiliki bangunan terlihat mewah, dengan desain yang bermacam bentuk, serta dengan ornament perkotaan, bentuk-bentuk bangunan rumah yang seperti itu akan diikuti oleh bentuk instansi lain yang ada di kota, baik rumah sakit, sekolah maupun perusahaan. Sedangkan yang berada di perkampungan akan mengikuti gaya rumah orang kampung atau masyarakat sekitarnya. Tujuan dari itu semua bisa dikatakan agar para siswa, guru,karyawan dan masyarakat sekolah merasa di rumah sendiri.
          Bukan hanya bangunan yang secara fisik terlihat namun juga sifat atau karakter para masyarakat sekitar yang secara tidak sadar akan terbawa ke dalam kompleks sekolah. Karakter itu akan menjadi identitas bagi lembaga tersebut. Dalam bahasa akan sangat terlihat bila kita dapat berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa dari mereka, bila daerah berlainan hingga lain bahasa akan sangat kesulitan namun bila bahasanya sama hanya tempat yang berbeda hanya ada sedikit perbedaan, dan mudah untuk saling memahami.
          Dengan berbagai perbedaan yang membuat unik sebuah lembaga dapat tertutupi dengan bahasa kesatuan yakni bahasa indonesia, seragam kesatuan, siswa Sekolah Dasar merah putih, dan beberapa tatacara kegiatan yang serentak di samakan seperti upacara pengibaran bendera merah putih setiap senin, dan kegiatan pramuka yang mulai tahun 2011, diwajibkannya seluruh [lembaga pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah atas untuk memilki kegiatan tersebut.
          Jadi lembaga pendidikan penting bagi siswa-siswinya, selain untuk menimba ilmu akademik maupun non akademik, namun juga sebagai ajang pembelajaran bersosialisasi, mengenal perbedaan dan mengerti bahwasannya kita manusia makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, akhirnya mengurangi rasa kesombongan yang ada pada setiap diri manusia. Karena msesungguhnya para ahli sosiologi tidak hanya meneliti kehidupan sosial tanpa melihat keadaan yang sedang berlangsung, termasuk keyakinan atau agama, ras dan budaya yang sangat melekat pada diri seseorang tersebut.
         
BAB V
 DAFTAR PUSTAKA
 
Ø  Rozak,Yusran.2013.Sosiologi sebuah Pengantar.Ciputat:laboratorium sosiologi agama
Ø  Ritzer,george dan douglas J.goodman. 2003.teori Sosiologi Modenr.Jakarta.Kencana Prenada Media Grup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini