1. Citra Ayu Lestari (11150510000166)
2. Raudhatusshifa (11150510000085)
3. Nida Muharram Kumala Sari (11150510000027)
Program Studi Jurnalistik
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum wr.wb
Makalah ini ditulis penulis dengan maksud untuk mendalami dan memahami lebih jauh mengenai teori pembentukan kelas dalam suatu masyarakat yang dikemukakan oleh Karl Marx. Selain itu, tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui perbedaan stratifikasi di bidang sekolah. Materi dalam makalah ini disusun berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari beberapa buku dan hasil wawancara. Materi yang penulis sajikan sengaja disusun secara cukup rinci dan sistematis, dengan harapan agar mudah dipahami dan dimengerti.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Namun demikian penulis telah berupaya dengan tetap mempertimbangkan mutu sesuai dengan data-data dan informasi-informasi dari buku-buku dan hasil observasi yang dijadikan acuan sehingga makalah ini dapat digunakan sebagai panduan dasar. Saran dan kritik sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, keluarga, bapak ibu dosen, teman-teman, dan semua pihak yang ikut membantu dalam penulisan makalah ini, baik secara moral maupun materi.
Jakarta, 30 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
BAB I 3
Pendahuluan 3
1.1 latar belakang 3
1.2 Teori Karl Marx 4
1.3 Metode Penelitian 5
BAB II
2.1 Identitas MAN 4 Jakarta 6
2.2 Identitas MAN 7 Jakarta 7
2.2 Identitas MAN 14 Jakarta 9
BAB III
3.1 Hasil analisis MAN 4 Jakarta 10
3.2 Hasil Analisis MAN 7 Jakarta 11
3.3 Hasil Analisis MAN 14 Jakarta 13
3.4 Foto Sekolah 14
3.5 Kesimpulan 18
3.6 Daftar Pustaka 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini, pembedaan status setiap individu dilihat dari strata social masing-masing. Tak ayal pula pembedaan status sosial ini berhubungan pada lembaga. Lembaga sekolah misalnya. Kualitas bagus dan tidaknya suatu sekolah, acap kali dinilai dari keelitannya. Tingkat elit tersebut, digolongkan pula oleh khalayak dengan melihat dan mengamati bagaimana mereka menuju sekolah tersebut. Kendaraan apa yang mereka gunakan. Dan fasilitas yang menunjang keelitan sekolah tersebut. Hal ini, termasuk kedalam stratifikasi sosial.
Stratifikasi sosial adalah tingkatan kedudukan sosial dalam masyarakat yang ditentukan oleh perbedaan privilage/property (kekayaan), prestige (kehormatan), dan power (kekuasaan). Istilah stratifikasi sosial digunakan untuk menunjukkan ketimpangan sosial yang terpola atau terstruktur diantara seluruh kelompok masyarakat, bukan hanya diantara individu-indidvidu. Karena itu, stratifikasi berarti membahas tentang tingkatan kelompok dalam masyarakat. Dengan stratifikasi, kita akan melihat masyarakat dalam katagori-katagori social yang tersusun secara hirarkis.
Berdasarkan definisi stratifikasi tersebut, dapat dipahami pula bahwa akar stratifikasi sosial adalah pada perbedaan privilege/property, prestige, dan power. Tipe stratifikasi terbagi menjadi 3, yakni : Kelas, Kasta, dan Kekuasaan. Perbedaan stratifikasi sosial tersebut, dibandingkan pula pada perspektif yang berbeda. Seperti perspektif Fungsional, Perspektif konflik, dan Perspektif Evolusioner Lenski.
Stratifikasi berarti berbicara tentang ketimpangan sosial. Artinya, ketimpangan sosial merupakan bagian dari pembahasan stratifikasi sosial. Ketimpangan sosial adalah tidak meratanya kesempatan atau pengharagaan yang diberikan kepada orang-orang yang menempati posisi yang berbeda. Meskipun ketimpangan sosial itu merupakan bagian dari bahasan dari stratifikasi, tetapi sebenarnya bahasa stratifikasi sosial, jauh lebih luas dari bahasan ketimpangan sosial. Ini minimal disebabkan karena dua hal, pertama, stratifikasi sosial berbicara pada tingkat kelompok. Sementara ketimpangan berbicara pada tingkat individu. Kedua, stratifikasi sosial relatif lebih permanen dan bisa diturunkan dari generasi ke generasi. Sifat permanennya stratifikasi adalah karena stratifikasi itu secara sistematis berkaitan erat dengan lembaga penting lainnya di Masyarakat. Misalnya lembaga ekonomi, keluarga, agama, politik atau pendidikan (Persell, 1987:183)
Kami mengaitkan tingkat stratifikasi sosial ini menjadi tiga bagian dalam penelitian yang kami lakukan ke beberapa sekolah Negri. Dimulai dari tingkat elit ke atas, menengah, dan biasa. Kelas elit ke atas, kami berobjek pada MAN 4. Kelas menengah, MAN 7 dan kelas biasa yakni MAN 14. Ketiganya berlokasi di daerah Jakarta.
Objek tersebut banyak dinilai masyarakat dari taraf status siswa-siswi dan kualitas sekolah tersebut. Melihat respon orang-orang di berbagai strata kekuasaan terhadap sistem yang mengatur kehidupan mereka. Sebagaimana asumsi yang menempatkan posisi lemah dalam kekuasaan akan cenderung kurang mendukung norma-norma masyarakat.
1.2 TEORI KARL MARX
Karl Marx adalalah salah satu tokoh sosiologi klasik. Karl Marx lahir di Trier, Prussia tanggal 5 Mei 1818. Ayahnya seorang pengacara, memberikan nuansa kehidupan kelas menengah pada keluarganya. Karya Karl Marx yang paling terkenal adalah " DAS KAPITAL", merupakan buku pertama yang terbit tahun 1848 (ditulis di akhit hayatnya). Berisi tentang teori-teori kelas yang merupakan pokok-pokok dari interpretasi sejarah ekonomi. Sejarah kehidupan manusia kata Marx, tidak lebih dari pertentangan kelas atau golongan, kelas terdiri dari kaum proletar (bawah) dab kaum borjuis (pemilik modal).
Analisis Marx selalu mengemukakan bagaimana hubungan antara manusia terjadi dilihat dari hubungan antara posisi masing-masing terhadap sarana-sarana produksi, yaitu dilihat dari usaha yang berbeda dalam mendapatkan sumber- sumber daya yang langka. Ia mencatat bahwa perbedaan atas sarana tidak selalu menjadi penyebab pertikaian antar golongan. Tetapi dia membenarkan bahwa tiap golongan masyarakat mempunyai cara khas yang dapat menimbulkan konflik antar golongan karena masyarakat secara sistematis menghasilkan perbedaan pendapat antara orang-orang atau golongan yang berbeda tempat atau posisinya di dalam suatu struktur sosial dan lebih penting lagi dalam hubungannya dengan sarana produksi. Marx memiliki anggapan yang begitu kuat bahwa posisi di dalam struktur sedemikian ini selalu mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki nasib mereka.
Meskipun demikian, sesungguhnya kepentingan golongan di dalam sosiologi Marx tidak dianggap sebagai sesuatu yang paling utama. Orang-orang berkembang di bawah lindungan orang-orang lain yang menduduki posisi sosial tertentu dan menuju ke arah keadaan sosial tertentu pula. Demikian yang terjadi di dalam perusahaan industri pada mulanya dimana pertikaian telah memecah kepentingan personal dari sekelompok orang-orang yang tidak saling mengenal satu sama lain. tetapi demi mempertahankan upah mereka, kepentingan personal yang terpilih itu berkembang menjadi kepentingan bersama untuk menghadapi para majikan mereka, dan kepentingan bersama inilah yang mempersatukan mereka itu. Denga kata lain Marx hendak mengatakan bahwa manusia sebagai orang perorang hanya akan bergabung untuk membentuk suatu barisan (front) apabila harus melakukan konfrontasi terhadap golongan lain. kalua tidak, mereka akan hidup saling bertentangan satu sama lain dan selalu di dalam suasana bermusuhan.
Bagi Marx, dasar dari sistem stratifikasi adalah tergantung dari hubungan kelompok-kelompok manusia terhadap sarana produksi. Yang termasuk ke dalam kelas modern yang terpenting hanyalah mereka yang bisa disebut "pemilik tenaga kerja", pemilik modal, dan tuan-tuan tanah yang sumber keuangannya yang terpenting tergantung dari penerimaan upah, laba dan sewa tanah. Yang disebut kelas dalam hal ini adalah suatu kelompok orang-orang yang mempunyai fungsi dan tujuan yang sama dalam organisasi produksi. Meskipun demikian, sebagaimana dapat dilihat bahwa dari kelompok yang mempunyai nasib yang sama kelas-kelas yang memiliki kesadaran diri memerlukan sejumlah kondisi tertentu untuk menjamin kelangsungannya, yaitu mereka memerlukan adanya suatu jaringan komunikasi di antara mereka, memusatkan massa rakyat, serta kesadaran akan adanya musuh bersama dan adanya suatu bentuk organisasi yang rapi. Kesadaran kelas hanya akan dan dapat tumbuh bila ada titik temu yang ideal terhadap materi, yaitu kombinasi antara permintaan ekonomi dan politis dengan permintaan moral dan ideologis.
1.3 METODE PENELITIAN
Metode yang penulis lakukan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam yaitu menkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantive dan hipotesis penelitian kualitatif.
Kami melakukan wawancara dengan beberapa guru, siswa dan warga sekitar. Salah satunya dengan Ibu Nana sebagai salah satu guru MAN 14 Jakarta. Kami bertemu dan mewawancarai narasumber sebanyak 1 kali. Dan kami mewawancarai di sekolah – sekolah yang kami pilih. Berikut adalah alamat dari sekolah – sekolah yang kami pilih.
1. MAN 4 Jakarta : Jl. Ciputat Raya RT. 005 RW. 008, Pondok Pinang – Kebayoran Lama, DKI Jakarta, 12310
2. MAN 7 Jakarta : Jl. Bina Warga, Kp. Kalibata No. 99, Srengseng Sawah, Jagakarsa, DKI Jakarta 12640
3. MAN 14 Jakarta : Jl. Bambu Kuning II RT. 007/05 Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur 13860
BAB II
GAMBARAN LOKASI
2.1 Identitas MAN 4 Jakarta
Nama Sekolah | : | MAN 4 Pondok Pinang Jakarta |
Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) | : | 20109253 |
Jenjang | : | Sekolah Menengah Atas |
Nomor Statistik Sekolah (NSS) | : | 31131170001 |
Akreditasi | : | Akreditasi A |
Sertifikasi ISO | : | ISO 9001:2008 |
Jenis Sekolah | : | Keagamaan |
Status | : | Negeri |
Waktu Belajar | : | Sekolah Pagi s/d Sore |
Tahun Berdiri | : | 29 April 1992 |
Standar Sekolah | : | Sekolah Standar Nasional (SSN) |
Alamat Sekolah | : | Ciputat Raya RT. 005 RW. 08 Pondok Pinang - Kebayoran Lama Kota Jakarta Selatan - DKI Jakarta 12310 |
Telpon | : | 021-7690283 |
Faxmile | : | 021-7697795 |
Website | : | |
| : | |
Status Tanah | : | Milik Kementerian Agama RI |
Luas Tanah | : | 21.980 M2 |
Luas bangunan | : | 7.317 M2 |
Man 4 Jakarta adalah sebuah lembaga Pendidikan Agama Islam negeri yang memadukan 2 unsur pendidikan yaitu pendidikan agama dan pendidikan Umum, sebuah kolaborasi yang sangat ideal. MAN 4 Model adalah satu dari 38 MAN Model di Indonesia. Hadir dengan konsep globalisasi namun tidak meninggalkan pendidikan agama islam yang sudah menjadi pegangan setiap muslim. MAN 4 Model Jakarta seakan membawa angin segar bagi setiap umat muslim di tengah hiruk pikuknya kemajuan zaman yang secara drastis mengubah gaya hidup manusia. MAN 4 Model telah menghadirkan sebuah cakrawala baru di dunia pendidikan Indonesia yang senantiasa melahirkan para intelektual-intelektual muslim yang mampu memberi coretan indah di lembaran baru Indonesia.
2.2 Identitas MAN 7 Jakarta
Nama Sekolah | : MAN 7 Jakarta |
- NSS | : 20102828 |
- NPSN | : 20177927 |
- Status Mutu | : Rintisan SSN |
- Kurikulum | : |
- Manj. Berbasis Sek. (MBS) | : Ya |
- Pendidikan Inklusi | : Tidak |
- Sertifikasi ISO | : Belum Bersertifikat |
Jenjang Akreditasi | : A |
- No. SK Akreditasi | : - Berlaku hingga tanggal: 01-10-2019 |
Status Sekolah | : Negeri |
Alamat | : Jl.Binawarga Kp.Kalibata No.99 RT: 07 RW: 08 |
- Kodya/Kec/Kelurahan | : Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan Kode Pos 12640 |
- Lokasi Geografis | : Latitude: -6.354403 Longitude: 106.819359 |
- No. Telepon | : 0217864201 Faks: 0217862702 |
- Email Sekolah | |
- Website Sekolah | |
- Akses Internet | : Ada |
- Nama Provider | : telkom |
Gedung |
|
- Sertifikat No. | : - |
- IMB | : - |
- Bangunan Nomor/NSB | : - |
- Tipe Bangunan | : Type A |
- Lantai | : Tiga Lantai |
- Status Kepemilikan | : Milik Sendiri |
- Luas Tanah/Bangunan | : 3140 M2 / 2828 M2 |
- Jenis Bangunan | Inpres |
Kondisi Bangunan | : Baik |
- Dibangun Tahun | : 01-01-2003 |
- Direhab Terakhir Tahun | : 01-12-2011 |
- Jenis Rehab | : Ringan |
Kondisi Lingkungan | : Baik |
Nama Kepala Sekolah | : Drs. Triisnadian |
- NIP / NIY / NUPTK | : 196710012003121002 / 4333745648110063 |
- Pangkat/Golongan | : Gol III/d |
- No. SK / TMT Jabatan | : Kw.09.1/2/Kp.07.6/MA/1508/2014 / 23-06-2014 |
- No. SK / TMT di Sekolah ini | : Kw.09.1/2/Kp.07.6/MA/1508/2014 / 23-06-2014 |
Waktu Penyelenggaraan | : Pagi |
Bantuan Sekolah |
|
Terima BOP | : Ya |
Terima BOS | : Ya |
NPWP Sekolah | : |
MAN 7 JAKARTA (Madrasah Aliyah Negri 7) berada di JL. BINA WARGA 99 KP. KALIBATA SRENGSENG SAWAH JAGAKARSA JAKARTA SELATANTELP. 021- 7864201, 021- 7862707
Sekolah ini menciptakan nilai keagamaan karna sekolah ini termasuk madrasah di Jakarta Selatan yang paling bagus,sopan,dan terampil. siswa dan siswinyapun sangat peduli dengan kedisiplinan dan ketertiban sekolah ini. MAN 7 JAKARTA juga sekolah yang memiliki kemampuan dan mutu terbaik diantara sekolah MAN yang lain. Dengan peraturan dan kepedulian guru, MAN 7 JAKARTA dapat menghasilkan anak-anak yang berkualitas dari segi pendidikan dan agama. MAN7 JAKARTA terletak di jalan bina warga no 99 .
disana terdapat kelas , kamar mandi , kantin , lab komputer , lab bahasa , lab ipa dan terdapat kantor dan ruang TU .
guru-guru nya sangat baik terkadang galak nya bukan maen , tapi guru MAN7 menginginkan yang terbaik buat anak anak nya .
2.3 Identitas MAN 14 Jakarta
MAN 14 Jakarta tidak eda dengan sekolah MAN lainnya yang sama-sama berbasis keagamaan, MAN 14 juga sangat menjungjung kedisiplinan dan hafalan Al-Qur'an. Walaupun sekolah ini masih dikatagorikan baru namun sekolah ini berusaha mengejar target untuk menjadi sekolah terbaik dan dapat memberikan fasilitas penuh untuk para siswa yang belajar di sekolah ini.
BAB III
ANALISIS KASUS
3.1 MAN 4 Jakarta
Sejarah Singkat MAN 4 Jakarta
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta adalah Lembaga Pendidikan tingkat SLTA yang berwawasan global dengan ciri khas Keislaman. MAN 4 Jakarta mengacu pada kebutuhan nasional akan sumber daya manusia yang unggul dalam penguasaam Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) dan dibekali dengan Iman dan Taqwa (IMTAK) sebagai Madrasah Aliyah yang didirikan pada tahun 1992 hasil alih fungsi dari PGAN 28 sesuai dengan Keputusan Mentri Agama RI nomor 64 tahun 1992 tanggal 29 April 1992. Pada tahun 1998 MAN 4 Jakarta atas berbagai prestasi yang diraih sehingga ditetapkan sebagai MAN Model untuk DKI Jakarta oleh Menteri Agama RI sesuai Surat Keputusan Dirjen Binbaga Islam tanggal 20 Februari 1998. Dan pada tahun 2008 MAN 4 Jakarta menjadi Madrasah Standar Nasional (MSN) seiring dengan perkembangan dunia pendidikan dan UU Sistem Pendidikan Nasional, maka pada tahun 2010 MAN 4 Jakarta ditetapkan sebagai Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI) sesuai Surat Keputusan Kepala Kanwil Kementrian Agama Provinsi DKI Jakarta. Namun sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) maka kini MAN 4 Jakarta tidak lagi berstatus sebagai Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI).
Visi MAN 4 Jakarta
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAMI UNGGUL DALAM PRESTASI
Misi MAN 4 Jakarta
1. Menjadikan Agama sebagai Ruh dan Sumber Nilai Pengembangan Madrasah
2. Mengembangkan Proses Belajar Mengajar dengan bernuansa Islam
3. Menjadikan Orang Tua Peserta Didik dan masyarakat sebagai Mitra dan Modal Kerja Madrasah
4. Menjalin Kerjasama dengan Masyarakat, Lingkungan dan berbagai Instansi yang concern terhadap Madrasah.
5. Menyiasati Kurikulum secara cermat dan akurat
6. Menempatkan tugas Pendidik Mengajar sesuai dengan Latar Belakang Disiplin Keilmuannya dan meningkatkan Profesionalisme melalui Berbagai Penataran, Pembinaan dan Pelatihan
7. Menambah dan Mengembangkan Sarana Pendukung Pembelajaran
8. Memotivasi semangat peserta didik, pendidik dan seluruh komponen madrasah lainnya untuk belajar dan kerja keras
9. Mengembangkan madrasah sebagai wahana pengembangan potensi peserta didik
10. Mengembangkan madrasah melalui penerapan system menajemen mutu ISO 9001 : 2008
Madrasah Aliyah Negeri 4 Pondok Pinang Jakarta
Akreditasi A
Jenis Sekolah : Keagamaan
Status : Negeri
Waktu belajar : Sekolah Pagi/Sore
Standar Sekolah : Sekolah Standar Nasional (SSN)
Alamat : Jl. Ciputat Raya RT. 005 RW. 008, Pondok Pinang – Kebayoran
Lama
DKI Jakarta, 12310
Status Tanah : Milik Kementrian Agama RI
Luas Tanah : 21.980 M²
Luas Bangunan : 7.317 M²
Prestasi
1. Medali emas bidang studi biologi madrasah aliyah
2. Medali emas bidang studi fisika madrasah aliyah
3. Medali perak bidang studi geografi madrasah aliyah
4. Medali perunggu bidang studi ekonomi madrasah aliyah
5. Juara pertama cabang lomba madrasah singer putri
6. Juara pertama lomba MSQ 2015 Tingkat MA/SMA/K Se-Jabodetabek
7. Juara pertama Singing Contest tingkat umum 2015
8. Dan lain lain
Rutinitas sekolah yang dilakukan sebagian besar sama seperti sekolah lain. Seperti upacara setiap hari senin dan hari hari besar lainnya. Walaupun sekolah berbasis agama, tetap ada aktivitas olahraga.
Ekskul di MAN 4 sendiri ada PASKIBRA, Saman, Pramuka, PMR, Qiroat, Colstra, pramuka, paskibra, basket, akustik, futsal, badminto, gempala, pmr, padus, taekwondo,dan sebagainya.
Menurut Heny Suryani, salah satu warga mengatakan bahwa MAN 4 adalah sekolah berbasis agama yang bagus dan bisa dibilang tidak mengecewakan. Karena dengan modal agama dan pengetahuan, murid murid tidak hanya mempelajari tentang agamanya saja. Tetapi juga pengetahuan seperti biologi dan lain lain.
3.2 MAN 7 Jakarta
Persaingan kelas elit antar sekolah, sering kali terlihat dari tingkat eksistensi dan kurikulum suatu lembaga. Tak hanya itu, kabar yang berjalan melalui mulut juga acap kali tersiar jauh lebih cepat. Membandingkan antara kebagusan suatu lembaga dengan lembaga lain. Dari satu sisi, hal itu banyak dipandang dari segi pergaulan siswa-siswa nya. Persentasi pembelajaran dan prestasi siswa juga ikut dinilai oleh sebagian orang. Perbandingan tersebut tentunya tidak bisa dibuktikan tanpa adanya survey langsung ke tempat. Sebagai hasil nyata dari sebuah kabar-kabar yang tersiar.
Seperti hal nya kamis lalu, kunjungan yang saya lakukan ke MAN7 Jakarta. Menggunakan kendaraan sepeda motor yang memakan waktu 60 menit dari UIN Jakarta. Setibanya disana, mereka tengah mengadakan classmeeting usai ujian yang sudah dijalaninya. Saya mewawancarai salah seorang siswi kelas 10. Adalah Yasminna Rizkya Putri, ia tinggal didaerah Sawangan, Depok. Menurut hasil perbincangan antara kami, diketahui tentang perbedaan MAN7 dengan MAN yang lainnya. Hal pembedanya berupa prestasi dan system pengajarannya. Ketika ditanya mengenai mengapa memilih MAN7? Ia menjawab karena letaknya yang strategis atau mudah dijangkau dari jarak tempuh rumahnya. Fasilitas yang memadai, serta kurikulum dan beragam prestasi yang cukup baik.
Jika ditinjau dari sisi akhlak, itu merupakan kekurangan yang dimiliki MAN7. Sebagai pemilik nama lengkap 'Madrasah Aliyah Negri', para pelajar belum menguasai jiwa pelajar madrasah yang sesungguhnya. Berkaitan dengan perkembangan zaman yang tak mengenal strata 'elitisitas' seseorang. Namun, beberapa kelebihan juga masih dijunjung tinggi oleh pelajar MAN7. Salah satunya yaitu masih adanya sikap menghargai Guru dan pandai-pandai menempatkan diri.
Setiap siswa disini, masing-masing memiliki point tersendiri. Jika melakukan kesalahan, maka point mereka berkurang. Jika terus berkurang, maka konsekuensi yang harus mereka dapatkan ialah dikeluarkan dari Sekolah. Tak hanya point pelanggaran, mereka juga mempunyai point prestasi. Kesemuanya tersebut dicatat dalam buku asuh yang dimiliki setiap siswa.
Jika dibandingkan dengan MAN Elit lainnya, rata-rata mereka (elitisme) beranikan diri mengikuti zaman dengan berkendaraan mewah seperti mobil. Dibandingkan dengan kendaraan bermotor yang terbuka, mereka akan lebih memilih kendaraan roda empat layaknya mobil. Berbeda dengan MAN7 yang kami posisikan sebagai kelas elit menengah. Para pelajar disini, lebih senang menggunakan kendaraan motor menuju sekolah. Ada pula beberapa yang diantar jemput, berkendaraan umum dan sedikitnya bermobil. Jika dipersenkan, maka akan mendapat hasil bahwa siswa MAN7 yang bermotor ialah 50%, kendaraan umum 20%, antar jemput 25% dan bermobil 5%.
Berbeda hal nya pula dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan Kelas elit dengan kelas menengah. Seperti kelas menengah pada umumnya, MAN7 juga memfasilitasi siswa-siswinya dengan layanan pembelajaran yang memadai. Berupa Perpustakaan, Laboratorium Komputer, Laboratorium Kimia, Laboratorium Biologi, Laboratorium Bahasa, Masjid, lapangan basket, lapangan volley, Ruang Multimedia, 15 Ruang Kelas, Ruang Bimbingan Konselingan Ruang Musik. Berhubungan dengan tingkat konsentrasi SMA atau jurusan seperti pada umumnya. Disini, mereka berkonsentrasikan pada jurusan IPA, IPS dan Keagamaan.
Beralih kepada system pembayaran SPP, MAN7 tidak menerapkan proses pembayaran pada bagian TU. Untuk pembayaran SPP, mereka biasa membayar ke bendahara kelas. Nantinya uang ini akan masuk ke korlas. Jika biasanya disuatu lembaga terdapat uang pangkal untuk biaya masuk pertama, di MAN7 hal itu tidak berlaku. Bagi calon siswa baru, mereka cukup membayar uang seragam dan SPP sebesar Rp.50.000/bulan. Itupun masih dikecualikan untuk yang mampu. Karena pembayaran ini bukan berdasarkan permintaan sekolah, melainkan dari koordinator kelas.
MAN 7 memiliki siswa sebanyak 654, dan 654 siswa dibagi menjadi 16 kelas yang terdiri dari 3 jurusan yaitu IPA,IPS dan Agama. MAN 7 juga memiliki guru sebanyak 39 yang terdiri dari 129 mata pelajaran, sekolah ini juga difasilitasi Ektrakulikuler sebanyak 12 yang terdiri dari rohis, pramuka, paskibra, KIR, basket, saman, PMR, olimpiade MTK, Fisika, Biologi, dan Ekonomi. MAN 7 terletak di daerah JL. Bina Warga Kp.Kalibata NO 99 srengseng sawangan, jagakarsa DKI Jakarta 12640 ,indonesia.
3.3 MAN 14 Jakarta
MAN 14 Jakarta, memiliki visi yaitu "unggul, inovatif, berwawasan IPTEK yang berlandaskan Imtaq. Dan Misinya :
1. Terwujudnya lulusan yang cerdas, Kompetitif dan berakhlakul karimah,
2. Terwujudnya proses pembelajaran adaptif, inovatif, kreatif dan menyenangkan
3. Terwujudnya perkembangan kurikulum yang adaptif dan berwawasan IPTEK
4. Terwujudnya prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan mutakhir mengikuti perkembangan Iptek
5. Terwujudnya SDM pendidikan yang profesional
6. Terwujudnya manajemen madrasah yang berbasis madrasah
7. Terwujudnya lingkungan madrasah yang islami dan kondusif untuk proses pembelajaran
Sejarahnya, pada tanggal 25 April 1997 diresmikan oleh gubernur DKI Jakarta Bapak Surjadi Sudirdja sebuah bangunan gedung pendidikan permanen yang bersumber dari hibah pemda DKI Jakarta kepada kantor wilayah Departemen Agama (Kanwil Depag) Provinsi DKI Jakarta. Awalnya bangunan tersebut diperuntukan bagi Madrasah Ibtidaiyah Negri (MIN) Pekayon Jakarta Timur, namun melihat antusiasme warga sekitar pada akhirnya bangunan tersebut diperuntukkan bagi Madrasah Aliyah Negri (MAN) Pekayon Jakarta Timur.
Madrasah Aliyah Negri (MAN) Pekayon Jakarta Timur mulai melaksanakan aktifitas kegiatan belajar mengajar (KBM) pada tahun 1997 sebagai filial Madrasah Aliyah Negri (MAN) 6 Kampung Dukuh Jakarta Timur. Dalam perkembangannya selalu menunjukkan peningkatan ditinjau dari aspek peminat dan pada tahun 2004 dikukuhkan menjadi Madrasah Aliyah Negri (MAN) 14 Pekayon Jakarta Timur yang siap untuk hadapi Cakrawala pendidikan dan era Globalisasi.
Man 14 Jakarta yang kami jadikan sumber adalah yang berakreditasi B di daerah pondok ranggon cabang dari MAN 14 Jakarta yg didaerah kalisari yang berakreditasi A. asal mula MAN 14 Jakarta yang didaerah pondok ranggon ini adalah pecahan dari MAN 2 Jakarta lalu sekolah membuat kelas jauh yaitu MAN 6 Jakarta terakhir Man 14 akreditasi A dan disambung dengan MAN 14 Akreditasi B, yang menjadi sumber wawancara kami. MAN 14 Jakarta baru berdiri lima tahun lalu, tepatnya pada tanggal 3 Januari 2009.
Kegiatan yang ada di MAN 14 jakarta ini sama saja seperti disekolah islam lainnya seperti melaku tadarus disetiap pagi pada pukul 7.30-7.15, dilanjut KBM (kegiatan belajar mengajar) dari hari Senin-Jumat, sabtunya diisi oleh kegiatan Ekstrakulikulikuler. MAN 14 juga memiliki berbagai macam ekstrakulikuler seperti Theater, Volly, taekwondo, pencak sila, KIR, Futsal,dsb.
Sekolah ini juga sering mengadakan kegiatan seperti buka puasa bersama, kajian dibulan puasa, peringatan isra mi'raj, idul adha, halal bihalal dan pentas seni yang sering dilakukan setiap tahunnya..
MAN 14 Jakarta berada didaerah JL.Bambu Kuning II Rt. 07/05 Kelurahan Pondok Ranggon Kecamatan Cipayung Jakarta Timur 13860, Telp (021) 84306511 E-mail man14jkt@kemenag.go.id
MAN 14 Jakarta memiliki jumlah siswa sebanyak 380, memiliki dua jurusan saja yaitu IPA dan IPS. Kelas 12 berjumlah 3 kelas, kelas 11 berjumlah 4 kelas, kelas 10 berjumlah 3 kelas. MAN 14 Jakarta memiliki jumlah guru sebanyak 37. Siswa MAN 14 Jakarta selalu dibekali keagamaan dan kedisiplinan, seperti contoh setiap pagi seluruh siswa selalu dibiasakan untuk melaksanakan tadarus Qur'an, dan bagi wanita yang sedang berhalangan tidak diwajibkan membaca Qur'an dan dianjurkan membaca buku Tafsir.
MAN 14 Jakarta sering sekali mengikuti lomba paskibra dan pernah memenangkan juara tiga tingkat depok. MAN 14 Jakarta memiliki banyak anak-anak yg semangat dan kreatif namun karna hanya kurangnya fasilitas umum yang kurang mendukung, mengakibatkan keterbatasan murid dalam berkarya dibidang akademik dan non akademik.
Banyak siswa yang mengeluhkan akan kurangnya fasilitas sekolah seperti tidak adanya ruang UKS,seharusnya dijadikan ruang UKS tapi malah disalah gunakan menjadi ruang dapur, dan ada juga wali murid yang mengeluhkan akan kurangnya pembicaraan antar guru kepada murid, seperti acara-acara sekolah yang tidak memberikan surat izin untuk orangtua, yang membuat para orangtua murid cemas dan khawatir. Namun disisi lainnya para murid tetap menyukai sekolah ini dan berharap sekolah ini segera dirapihkan dan fasilitasi secara lengkap.
3.4 FOTO SEKOLAH
MAN 4 Jakarta
Jl. Ciputat Raya RT. 005 RW. 008, Pondok Pinang – Kebayoran Lama
MAN 7 Jakarta
Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta
JL. Binawarga, No. 99, Jagakarsa, Kampung Kalibata, 12640
Phone:(021) 7864201
MAN 7 Jakarta
JL.Bambu Kuning II Rt. 07/05 Kelurahan Pondok Ranggon Kecamatan Cipayung Jakarta Timur 13860, Telp (021) 84306511 E-mail man14jkt@kemenag.go.id
3.5 KESIMPULAN
Karl Max (1818-1883) adalah pencetus pertama Teori Kelas, tepatnya pada abad ke-19, yang dilatarbelakangi oleh perekonomian liberal yang menjadi tempat eksploitasi manusia dan perbedaan kelas. Kelas sosial secara objektif diartika sebagai golongan sosial dengan kepentingan sendiri, sedangkan secara subjektif sebagai golongan khusus dalam masyarakat yang mempunyai kepentingan-kepentingan spesifik serta mau memperjuangkannya. Berdasarkan pada analisis alienasi, kelas sosial terbagi menjadi dua. Pertama, kelas atas atau kaum borjuis, yakni kelas pemilik alat-alat produksi yang bersikap konservatif, dan kelas yang bekerja untuk pemilik alat-alat produksi dan bersikap progresif dan revolusioner. Kegiatan ekonomi eksploitatif yang terjadi di antara kedua kelas tersebut dapat diselesaikan dengan mengadakan revolusi proletar guna menghapuskan kelas-kelas sosial berserta segala ketimpangan dan ketidakadilannya. Dan di sini, kontribusi Karl Marx dalam dunia politik adalah terlah memperkenalkan aktor baru, yakni kelas sosial. Karl Marx juga berperan penting dalam memberi gagasan-gagasannya mengenai ketimpangan, ketidakadilan, dan ketergantungan antara suatu kelompok dengan kelompok yang lain dimana kemudian teori ini dijadikan dasar sebagai teori-teori lainnya, seperti Teori Ketergantungan.
3.6 DAFTAR PUSTAKA
Nurdin, Muhammad Amin, MA dan Ahmad Abrori. 2006. Mengerti Sosiologi (Pengantar
untuk Memahami Konsep – Konsep Dasar). Jakarta. UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi (Pemahaman Fakta dan
Gejala Permasalahan Sosial : Teori, Aplikasi dan Pemecahannya). Jakarta.
Kencana Prenada Media Group
Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2010. Teori SOsiologi Modern. Jakarta. Kencana
Prenada Media Group. Cet – 6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar