Selasa, 29 Desember 2015

UAS Sosiologi. Pelayanan Publik di Masyarakat Perkotaan. Shofia Nurwahidah, 11150510000076 (KPI 1B). Sinta Marsela, 11150510000229 (Jurnalistik 1 B). Tasya Atmadinata, 11150510000029 (KPI 1 A)

UJIAN AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH SOSIOLOGI

PELAYANAN PUBLIK DI MASYARAKAT PERKOTAAN

 

Shofia Nurwahidah KPI 1 B (11150510000076)

Sinta Marsela Jurnalistik 1 B (11150510000229)

Tasya Ayustina Atmadinata KPI 1 A (11150510000

 

BAB I

Pendahuluan

A.    Mengapa gejala social ini penting untuk ditulis atau diteliti

Pendidikan pada usia empat sampai dengan enam tahun merupakan salah satu hal yang perlu ditanamkan pada anak. Karena pada usia itu lah anak akan meniru dan mudah menerima apa yang baru diketahuinya.

Kami merasa bahwa taman kanak kanak adalah awal dibangunnya sikap anak selain dari keluarga. Karna kepribadian akan ditentukan oleh lingkungan, maka gejala sosial yang kami teliti saat ini merupakan penelitian penting.

Dan ada beberapa alasan mengapa seorang anak harus merasakan masa pendidikan taman kanak-kanak, karna taman kanak-kanak mengajarkan hal sebagai berikut:

1.      Kemampuan social

Social skill membantu anak berinteraksi dengan teman-temannya agar ia memiliki keterampilan sosial yang baik. Kemampuan yang diharapkan adalah anak mau menolong dan menghormati orang lain, berbagi, tidak memaksakan kehendak, mau meminjamkan atau bertukar mainan dengan sesama.

2.      Motorik kasar & halus

Kemampuan motorik halus dan motorik kasar pun dilatih di bangku TK. Motorik halus bisa dilatih lewat menggambar dan mewarnai, sementara motorik kasar dilatih ketika anak menendang bola dan mengenal permainan-permainan lain.

3.      Kemampuan kognitif

Saat memasuki bangku TK, kemampuan kognitif anak terlatih karena ia akan mengenal dan memperbanyak kosakata.

 

B.     Landasan teori

1.      Karl Marx (1818-1883)

Teori Marx merupakan suatu teori yang terutama berhubungan dengan tingkat struktur sosial tentang kenyataan sosial. Menurut Marx, hubungan antara individu dan lingkungan materilnya dijembatani melalui struktur ekonomi masyarakat. Struktur internal ekonomi itu terdiri dari kelas-kelas sosial yang muncul dari perbedaan dalam kesempatan untuk memiliki alat produksi serta ketidaksesuaian yang dihasilkannya dalam kepentingan ekonomi (Giddens, 1986).

Teori aliansi Marx didasarkan pada kenyataan obyektif yang diciptakan oleh manusia, lalu mengkonfrontasikan manusia yang menciptakannya itu sebagai satu kenyataan yang asing dan membatasi serta mengikat tindakan selanjutnya. Pendekatan-pendekatan sosiologi masa kini yang berhubungan dengan sosiologi humanistis atau sosiologi kritis, banyak mengambil dari teori aliensi Marx dalam usaha mereka untuk menciptakan suatu perspektif sosiologis yang berpusat di sekitar kebutuhan dan kemampuan manusia, dan yang dapat digunakan untuk mengkritik struktur sosial yang memperbudak, merendahkan martabat, atau mencegah perkembangan manusia seutuhnya (Johnson, 1986: 154-163).

2.      Emile Durkheim (1858-1912)

Gagasan-gagasan yang dikembangkan oleh Durkheim dalam The Rules of Sociological Methods (1895) danSuicide (1897), merupakan landasan-landasan dari sosiologi Durkheim. Analisis Durkheim dalam Suicide didasarkan pada karya penulis-penulis seperti itu, akan tetapi juga sebagai titik tolak dari kesimpulan-kesimpulan umum mengenai tata moral dari bermacam bentuk asyarakat yang berlainan, sebagaimana yang dikemukakan dalam The Division of Labor (1964).

Penekanan dari tesis Durkheim ini adalah bahwa tidak ada satu teori atau analisis pun yang mulai dari individual, tak akan mampu memahami sifat-sifat spesifik dari fenomena sosial. Kriteria lain yang diterapkan Durkheim dalam menjelaskan sifat dari fakta-fakta sosial, merupakan kriteria yang empiris, yaitu hadirnya paksaan moral.

Usaha memelihara prinsip memperlakukan fakta-fakta sosial sebagai benda obyektivitas, menuntut kemandirian yang tegas dari pihak peneliti tentang kenyataan sosial. Hal ini tidak berarti bahwa peneliti sosial yang dimaksudkan oleh Durkheim harus mendekati suatu bidang studi tertentu betul-betul dengan suatu pikiran terbuka, akan tetapi agar sebaiknya peneliti bersikap dengan perasaan netral terhadap apa yang akan ia teliti.

 

C.     Metode

Metode penelitian kualitatif

Dalam penelitian sosiologi, metodelogi penelitian kualitatif banyak digunakan karena objek kajian sosiologi adalah manusia sebagai masyarakat dan individu. Metode penelitian ini menggunakan bahan yang sukar diukur dengan angka. Walau demikian bukan berarti metode.

penelitian tidak menggunakan angka (statistik). Perhitungan statistik diperlukan untuk mendukung dan sebagai alat untuk memperjelas penelitian.

a.       Observasi

Hal ini dilakukan untuk memperoleh data dengan pengamatan langsung. Sehingga hasil yang ditulis diharapkan akurat. Kami melakukan observasi terhadap satu lembaga pendidikan yaitu Taman Kanak-Kanak.

·         Taman Kanak-Kanak Ketilang UIN Jakarta pada hari Sabtu, 19 Desember 2015

·         Taman Kanak-Kanak Islam Ar-Rohmah pada hari Rabu, 16 Desember 2015

·         Taman Kanak-Kanak Gemilang pada hari Jum'at, 18 Desember 2015

b.      Wawancara

Yaitu memperoleh data dengan menggunakan wawancara antara peneliti dengan nara sumber. Dari tiga tempat yang kami observasi, kami mewawancarai 3 narasumber dari masing-masing tempat, yang terdiri dari: Kepala Sekolah, Guru dan Wali Murid.


 

BAB II

Gambaran Lokasi

Mengenai gambaran lokasi dari tempat yang kami observasi. Kami memiliki 3 gambaran lokasi observasi:

1.      TK Islam Ar-Rohmah

TK ini dibawah lembaga sebuah yayasan yang di dirikan oleh Bapak Alm. H. Rohmatullah. Beliau mendirikan yayasan yang salah satunya adalah sebuah lembaga pendidikan yang di sebut sebagai TK Islam Ar-Rohmah. TK ini didirikan pada tahun 2001, dengan jumlah murid sebanyak 20 orang. Hingga sekarang jumlah muridnya terus meningkat. Hingga pada tahun ini 2015 terdapat

 

Alamat TK Islam Ar-Rohmah: Jl. Masjid Ar-Rohmah no.07 RT. 02/05 Jatirahayu, Pondok melati, Kota: Bekasi 17414

 

Lokasi didirikannya TK Islam Ar-Rohmah sangat strategis, dekat dengan rumah warga dan aman dari jalan raya yang dapat membahayakan anak-anak dari kendaraan. Orang tua wali dari murid TK tersebut juga dapat dengan mudah mengantar anaknya untuk belajar. Dan dapat menunggu anaknya yang sedang belajar baik disekitar daerah TK maupun tempat yang sudah disediakan bagi orang tua wali untuk menunggu anaknya.

 

2.      TK Ketilang UIN Jakarta

Taman Kanak-Kanak Ketilang berdiri pada tanggal 01 Agustus 1963 atas prakarsa dan usaha Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta jurusan pedagogik (kini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta) dengan Dharma Wanita Persatuan UIN Jakarta. Sejak tahun 2006 TK/RA Ketilang berada dibawah naungan Yayasan Syarif Hidayatullah Jakarta.

            Lokasi TK Ketilang UIN Jakarta ini dipilih di daerah komplek di karenakan dianggap lebih aman, keamanan terjaga terjamin, lebih strategis. Bayangkan apabila TK Ketilang UIN Jakarta ini didirikan di pinggir jalan raya, banyak lalu lalang kendaraan, menyebabkan ketidak amanan dan ketidaknyamanan bagi murid-murid TK itu sendiri.

 

3.      TK Gemilang

Taman kanak-kanak (TK) gemilang adalah TK yang didirikan oleh oleh ibu septilah dewi, spd.i selaku ibu RT dalam komplek tersebut dan selaku kepala sekolah TK tersebut. Didirikan pada tahun 2006, tetapi izin oprasional nya baru dilakukan pada tahun 2010. Pada tahun 2006 itu namanya bukan taman kanak-kanak (TK), tetapi taman bermain.

 

Alamat TK gemilang di jalan semanggi 1 no.188 cempaka putih, ciputat timur, kota tanggerang selatan.

 

TK ini dekat dengan rumah warga sehingga anak anak dapat terkontrol dengan baik oleh orang tua nya masing masing.

Beliau mendirikan TK ini karna menurut beliau di daerah komplek beliau banyak anak anak kecil yang tidak TK karna terlalu jauh, dan banyak juga anak anak yang TK nya terlalu jauh sehingga beliau inisiatif mendirikan TK tersebut agar anak anak kecil tersebut dapat menuntut ilmu lebih dekat.

 


 

BAB III

Analisi atas kasus atau masalah yang dikaji

 

Dari beberapa objek kajian yang kami observasi, kami dapat menganalisis hasil yang dapat kami peroleh:

A.    TK Islam Ar-Rohmah

     

Kami mengobservasi Sebuah Taman Kanak-kanak yang ada disebuah yayasan yang didirikan oleh Bapak Alm. H. Rohmatullah dan dipegang oleh seorang kepala sekolah yang sekalikus kami wawancarai sebagai narasumber beliau adalah Ibu Drs. Hj. Djuariah. TK ini merupakan sebuah lembaga pendidikan anak usia empat sampai enam tahun yang pendidikannya terpacu pada pendidikan keagamaan Islam.

Yayasan pendidikan Islam Ar-Rohmah memiliki latar belakan dengan alasan karena adanya suatu tantangan kebutuhan akan adanya pembinaan generasi bermental spiritual yang berkualitas, serta memiliki keimanan yang kuat, sehingga mampu berbuat positif untuk kemaslahatan umat serta diiringi dengan akhlakul karimah.

Dan pada intinya TK ini memiliki tujuan agar generasi penerus umat menjadi generasi yang dapat memiliki ilmu dengan mengajarkan tentang keagamaan terutama keagamaan islam. Serta menjadikan generasi yang berkarakter dan berakhlakul karimah sesuai dengan ajaran agama Islam.

TK Islam Ar Rohmah memiliki beberapa ciri khusus pendidikan Ar Rohmah:

1.      Mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam materi pembelajaran

2.      Menanamkan prinsip belajar ceria untuk merangsang kreatifitas anak

3.      Proses belajar mengajar yang berbentuk klasikal, individu, dan kelompok yang menyenangkan.

Pada dasarnya pendidikan palayanan pada TK Islam Ar Rohmah terhadap pendidikannya lebih mengarahkan pada pendidikan keagamaan Islam dan mengedepankan pendidikan yang mengajarkan pada pendidikan sambil bermain.

Yang kami peroleh dari hasil Observasi palayanan pembelajaran program belajar dari TK Islam Ar Rohmah adalah:

·         Calistung

·         Praktek ibadah ( manasik, sholat, dll)

·         Hafalan doa dan surat-surat pendek dalam Al-Qur'an

·         Sholat dhuha

·         Pengenalan bahasa Arab

·         Pengenalan bahasa Inggris

Selain dari adanya pelayanan program belajar kami mengetahui adanya program menunjang dari TK tersebut adalah:

·         Iqra

·         Melukis, berenang,menari

·         Kunjungan edukasi

·         Polisi sahabar anak

·         Lomba kreatif anak

Pelayanan tenaga pendidik yang kami wawancarai dan menjadi narasumber salah satunya adalah Guru yang mengajar pada TK A yang mengajar siswa TK yang anak muridnya berusia empat tahun. Beliau mengatakan bahwa mengajar merupakan salah satu wadah pembelajaran yang dapat saya berikan bagi anak penerus umat yang tentunya berharap akan menjadi generasi yang berakhlakul karimah. Jadi dengan kata lain para pendidik yang ada di TK tersebut memiliki pengalaman dan kemampuan di bidangnya masing-masing.

Jumlah keseluruhan tanaga pengajar pelayanan publik dari yang diberikan oleh TK Islam Ar Rohmah adalah sebanyak empat orang.  Namun beliau yang berprofesi sebagai guru merasa senang dapat menjadi pendidik anak di usia dini.

 

Para orang tua wali dari murid TK Islam Ar Rohmah megatakan bahwa pelayanan dari para guru maupun kariawan yang ada berprilaku sopan dan ramah. Orang tua wali yang kami wawancari adalah wali murid yang bernama Dani dan Giska. Kedua orang tua wali ini mengatakan bahwa pendidikan yang didapat oleh anaknya sangat bermanfaat. Karena orang tua wali merasakan sedikit demi sedikit perubahan anak yang awalnya masih manja dan sekarang menjadi anak yang mulai mandiri dan dapat dengan sendirinya menunjukan ilmu yang telah didapat di TK Islam Ar Rohmah.

Beberapa pelayanan fasilitas yang diberikan oleh TK Islam Ar Rohmah sebagai berikut:

·         Gedung berlantai 2 (milik sendiri)

·         Halaman yang luas

·         Beberapa permainan seperti ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, sarang laba-laba, dan lain sebagainya

·         Dan ruang belajar yang nyaman

  

   

Dari orang tua wali yang kami wawancarai mengatakan bahawa pelayanan fasilitas yang diberikan sangatlah mencukupi apabila dilihat dari segi uang bayaran perbulannya. Dan hal ini cukup baik dan sesuai dengan yang di harapkan para orang tua wali. Selain dengan fasilitas yang ada, ditambah dengan kegiatan yang ada pada kegiatan anak dan pelayanan para Guru terhadap wali murid. Seperti adanya agenda tiap taun untuk melaksanakan penyuluhan dan pertemuan dengan wali murid di setiap bulannya.

B.     TK Ketilang UIN Jakarta

TK Ketilang UIN Jakarta yang salah satunya kami observasi berdiri sejak tanggal 17 Juni 1971 TK/RA Ketilang terdaftar di kantor Pembina Pendidikan Dasar Prasekolah dan Sekolah Luar Biasa Perwakilan Depdikbud Prov. Jawa Barat dengan nomor pendaftaran 0397.

Sejalan dengan era globalisasi serta kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan maka TK/RA Ketilang sebagai lembaga pendidikan Islam telah menjadi pendidikan alternatif yang menitik beratkan pada basic science, bahasa dan akhlak al-karimah sehingga diharapkan dapat membentuk peserta didik yang memiliki keunggulan kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual.

Pada tahun 2012 TK/RA Ketilang UIN Jakarta kembali memperoleh Akreditasi "A" (Sangat Baik) dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BANSM).

Murid di TK Ketilang UIN Jakarta ini sangat bervariatif. Dulu sangatlah banyak Murid atau peminat di TK Ketilang UIN Jakarta ini dikarenakan belum banyaknya berdiri TK di Indonesia.

Seiring Kemajuan zaman dan kebutuhan Pendidikin anak usia dini maka sekarang ini TK berkembang pesat, dimana-mana ada TK, ada PAUD, ada TPQ, ada TPA, ada sekolah-sekolah yang gratis, yang menawarkan pendidikan gratis atau dengan biaya murah. Inilah yang menyebabkan banyaknya pilihan TK di mata masyarakat.

Hal ini juga terkait dengan latar belakang Pendidikan Orang Tua wali murid TK itu sendiri. Orang tua berfikir kritis, ada yang berpendapat bahwa semua TK sama saja, tidak perlu mahal-mahal ataupun jauh dari rumah.

Saat dulu TK Ketilang UIN Jakarta ini mempunyai peminat dari berbagai daerah, misalkan daerah Pamulang, dari Pondok Hijau Ciputat, dll.

Sekarang bila seseorang dari Pamulang menuju TK Ketilang UIN Jakarta ini harus melewati banyak TK.

Itulah yang menjadi sebab peminat grafik di TK Ketilang UIN Jakarta menjadi menurun drastis karena persaingan TK itu, tumbuhnya yang seperti 'jamur' atau dalam artian sangat banyak, banyak pilihan di mata masyrakat.

Yang menjadi pengajar di TK Ketilang UIN Jakarta berjumlah 28 Guru. Kualifikasi Pendidikan Guru di TK Ketilang UIN Jakarta ini sudah S. Pd, AUD.

Prestasi di TK Ketilang UIN Jakarta ini sangatlah banyak. Banyak menjuari mulai dari tingkat Ciputat dan sekitarnya, tingkat Kebayoran Lama, tingkat Jakarta Selatan, tingkat DKI Jakarta, dan bahkan tingkat Nasional.

Yang baru-baru ini dimenangkan misalnya juara tingkat Nasional Lomba Cerita Guru, juara tingkat Nasional Lomba Mengajar, dan untuk sekolah TK Ketilang UIN Jakarta ini menjuarai juara 2 tingkat Penghijauan.

Fasilitas di TK Ketilang UIN Jakarta ini sudah cukup memadai atau rasio perbandingannya ideal dengan anak muridyang berjumlah 150 anak murid.

Ada ayunan 5 buah, ada tangga-tanggaan, ada perosotan 3 buah, ada jembatan goyang, gedung milik sendiri, perpustakaan, ruangan full AC, Mushola, Toilet, Ruang Multi Media, UKS, Lab. Komputer Kids, dan sebagainya.

Fasilitas di TK Ketilang UIN Jakarta ini menjadi ideal bila istirahatnya dibagi dua. Karena bila tidak, maka tidak akan ideal untuk murid di TK ini menggunakan fasilitasnya, akan rebutan untuk menggunakan. Jadi misal, bila Kelompok Kelas A istirahat dimulai jam 09.00 maka setelah selesai bergantian dengan Kelompok Kelas B.

Kegiatan di TK ini sangat banyak ada pembelajaran di dalam kelas dan juga ada kegiatan pembelajaran di luar kelas. Seperti moving class, cooking class, drama class, menyusun balok-balok, finger printing, sentra sains dan bahan alam, imtaq, persiapan, pembangunan, olah tubuh, seni & kreatifitas dan sebagainya. Kemudian bila mengadakan Peringatan-Peringatan Hari Besar Islam atau Peringatan-Peringatan Hari Besar Nasional misalkan bulan Muharram Isra' Mi'raj, Maulid Nabi, Hari Pancasila, Hari Kemerdekaan, Hari Ibu, Hari Kartini, adanya Karya Wisata, Kunjungan Profesi, Manasik Haji, Pemeriksaan Kesehatan.

Dan belum lagi, kegiatan organisasi, ada lomba-lomba yang menyangkut peringatan-peringatan. Kegiatan Intra Kurikuler seperti: Iqra, Pengenalan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, Renang, Komputer Kids. Kegiatan Ekstra Kurikuler seperti: Drumband, Sempoa, Menari, Melukis, Angklung.

Biaya Pendidikan di TK Ketilang UIN Jakarta ini cukup terjangkau. Biaya juga relative tergantung pada ekonomi orang tua murid di TK Ketilang UIN Jakarta ini. Namun, saat ini kebanyakan peminat di TK ini dari kalangan kelas menengah atas. Ada juga yang ekonominya kurang dan dari pihak TK Ketilang UIN Jakarta ini membantu kolerasi terhadap biaya yang menunggak. Dari pihak TK tidak bisa menggratiskan biaya Pendidikan karena pendanaan nya berbeda dengan sekolah-sekolah dasar atau lainnya, pendanaan hanya bersumber dari wali murid.

Peraturan atau tata tertib di TK ini juga relative, sangat disesuaikan dengan usia anak yang bersifat fleksibel. Bila sangat disiplinkan, pada kenyataannya di lapangan, anak akan malas atau mogok untuk belajar pergi ke sekolah.

Namun bila sudah berada di dalam ruang kelas tetap ditanamkan sikap disiplin pada murid TK ini, kesadaran pada diri anak itu sendiri, tidak bisa dipaksakan peraturan yang ketat.

Tingkat keIslaman di TK Ketilang UIN Jakarta dengan TK Islam lainnya yang membedakannya berada pada program unggulan di TK Ketilang UIN Jakarta ini.

Program unggulannya yaitu seperti program Tahfidz QS. Al-Baqarah ayat 1-10, hafalan hadits-hadist Rasulullah SAW yang sederhana.

Kemudian juga membuka kelas Bilingual tetapi masih dalam tahap sosialisasi pada Guru-Guru di TK Ketilang UIN Jakarta ini.

Kurikulum di TK Ketilang UIN Jakarta adalah perpaduan antara kurikulum DIKNAS dan kurikulum DEPAG.

Pelayanan di TK Ketilang UIN Jakarta dalam pemberian perhatian yang professional pada murid-murid, tidak membeda-bedakan, wajib hukumnya bagi Guru untuk member perhatian yang baik, professional. Apalagi bila menghadapi murid harus diberikan prioritas pada ABK atau Anak Berkebutuhan Khusus.

Begitu pula pelayanan pada Wali Murid, Komite diberikan kebebasan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan di TK Ketilang UIN Jakarta ini, mengembangkan apa apa yang bermanfaat bagi anak maupun untuk Komite itu sendiri, untuk Wali Murid.

Bila ingin mengadakan pengajian silahkan diadakan untuk kemanfaatan bagi diri sendiri dan juga apabila ada keperluan dari TK pihak Komite pun ikut turut membantu, seperti contoh sekolah butuh untuk variasi bercerita, mengambil pendongeng dari luar TK, maka Komite akan mengusahakan hal itu, inilah bentuk kerjasama antara sekolah dengan Komite.

Diterapkan pula prinsip S4 atau 'Sopan, Senyum, Sapa, Salam' baik pada Wali Murid atau pada Anak Murid, disambut dengan baik, diantarkan ke kelas, disediakan ruang Komite juga.

 

C.  TK Gemilang

Kami mengunjungi Taman kanak-kanak (TK) gemilang didekat uin untuk melakukan observasi. Saat kami mengunjungi TK tersebut, kami disambut sangat ramah tanpa harus menggunakan surat perizinan wawancara dari kampus.

Kami langsung bertanya-tanya mengenai banyak hal tentang TK tersebut sambil bercanda canda dan menanyakan hal hal yang berbau pribadi. Setelah kami mencari tahu tentang TK tersebut, ternyata banyak hal yang sudah kami dapat.

Kami melakukan wawancara pada 3 narasumber yaitu kepala sekolah, guru, dan wali murid. Saat kami mewawancarai kepala sekolah yaitu ibu septilah dewi, kami mendapatkan informasi bahwa kegiatan yang sering dilakukan sudah terjadwal dalam kalender sekolah.

Setelah itu kami bertanya tentang jam pelajaran, TK gemilang mempunyai TK A dan TK B, pada jam setengah 8 kegiatan mengajar dimulai. Namun TK A dan TK B berbeda saat jam pulang. TK A pulang jam sepuluh sedangkan TK B pulang jam setengah sebelas.

Kami juga menanyakan tentang prestasi yang sudah TK gemilang dapat dan ibu dewi menjawab dengan bangga bahwa TK tersebut sudah meraih banyak prestasi mulai dari juara akdemik maupun non akademik.

Peraturan disekolahnya pun cukup dengan berpakaian dengan rapih dan sopan dengan memakai seragamnya dengan benar. Sebelum makan harus berdoa dan lain lain. Untuk wali muridnya pun ada peraturan bahwa komunikasi antar guru dan wali murid harus dekat dan wali murid pun saat menjemput anak harus berpakaian rapih. Administrasi pun jangan sampai lupa atau ketinggalan karna sudah ada waktu pembayaran.

Guru guru yang mengajar di TK gemilang rata rata adalah anak UIN syarif hidayatullah jakarta. Guru gurunya pun harus guru yang suka dengan anak kecil dan harus suka bekerja keras. Saat saya kesana pun saat ada anak yang menangis, ibu dewi begitu peduli dengan kata kata lembut.

Rapot yang digunakan pun bukan berbentuk narasi namun berbentuk sangat baik, baik, cukup, dan biasa. Karna menurut ibu dewi, kalau rapot dengan narasi hanya akan memperlambat pekerjaan dan menunda hal yang harusnya dapat dikerjakan pada saat itu. Lagi pula, tak semua guru tulisannya bagus dan gampang di mengerti. Jadi cukup dengan contrengan sangat baik, baik, cukup atau biasa.

Setelah itu saya mewawancarai narasumber kedua selaku guru di TK gemilang yaitu ibu siti nurjanah. Saya bertanya tentang metode pembelajaran yang di pakai oleh guru tersebut. Beliau menjelaskan bahwa metode pengajaran yang dilakukan TK gemilang adalah metode dimana anak anak belajar tetapi sambil bermain. Pembelajarannya pun sesuai dengan umurnya.

Setiap hari jum'at, selalu diadakan praktek solat dan praktek membaca iqro, ada pula praktek adzan dan qomat. Tak lupa bahwa di TK gemilang juga diajarkan cara menulis arab dan hafalan surat surat pendek, tetapi tetap bertumpu pada umur. Karna menurut TK gemilang, pembelajaran itu harus sesuai dengan umur agar anak anak nya tidak gampang stress dan tetap senang. 

Murid nya terbagi menjadi 3 kelas, sekelas sekitar ada 21 anak. TK gemilang mengadakan pertemuan orang tua dengan guru sekitar 3 bulan sekali. Setiap belajar itu ada evaluasi sendiri agar dapat mengetahui satu anak dengan anak yang lain. Mainan mainan yang berserakan harus di bereskan oleh murid murid TK itu sendiri

Lalu yang terakhir kami mewawancarai salah satu wali murid dan wali murid merasa cukup, karna dengan biaya administrasi yang terbilang cukup murah sudah bisa membuat anaknya belajar dengan baik dan benar. Wali murid merasa senang karna sikap guru guru dan staff TK gemilang sudah sangat ramah.


 

BAB IV

Kesimpulan

 

Dari hasil analisi dan observasi yang kami teliti, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa pendidikan pada usia dini merupakan salah satu hal penting bagi proses pertumbuhan seorang manusia selain dari keluarga. Salah satu lembaga pendidikan pada usia dini adalah Taman Kanak-kanak. Dalam pendidikan Taman Kanak-kanak seorang anak dapat belajar dan bersosialisasi dengan teman maupun guru. Pada usianya pula seorang anak akan dengan mudah meniru dan mempelajari hal baru.

Ketiga objek observasi yang kami analisis kami dapat memberikan penilaian mengenai pelayanan publik bagi masyarakat yang ada. Mesing-masing TK memiliki pelayanan publik yang cukup baik. Dari segi pelayanan pendidikan, pembelajaran, fasilitas dan kegiatan bagi para murid di TK masing-masing.

Dari perbedaan yang dapat disimpulkan. Sesuai dengan keadaan yang ada dan fasilitas yang tersedia yang mencukupi adalah TK Ketilang UIN Jakarta adalah dengan pelayanan fasilitas yang cukup memadai. Karna sesuai pula dengan biaya dan anjuran yang ada. Namun pada TK Islam Ar Rohmah dan TK Gumilang memang mencukupi dan sesuai dengan biaya yang digunakan. Dan wali murid dari masing-masing TK pun merasa cukup puas dengan pelayanan fasilitas yang ada.

Mengenai pelayanan keamanan dan keramahan masing-masing TK memiliki pelayanan yang berbeda. TK Ketilang UIN Jakarta harus dengan peraturan dan ketertiban yang ada apabila memerlukan kepentingan. Namun pada TK Islam Ar Rohmah tidak dengan peraturan yang sangat ketat dan begitupula dengan TK Gemilang. Semua TK yang kami observasi memiliki keramahan terhadap kepentingan tamu yang datang. Terutama wali murid.

Jadi pelayanan yang diberikan oleh masing-masing TK yang kami observasi cukup baik bagi masyarakat. Dan masyarakpun merasakan perlu adanya pelayanan publik bagi pendidikan di usia dini.

BAB V

Daftar Pustaka

 

 

Raho, Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:Prestasi Pustaka.

 

Shaleh, Abdul Qadir. 2002. Studi Komperehensif Sosiologi Kebudayaan. Jogjakarta: IRCiSoD.

 

Santosa, Iman. 2011. Sosiologi: The Key Concepts. Jakarta: Rajawali Press.

 

Mitchell, Duncan. 1984. Sosiologi: Suatu Analisa Sistem Sosial. Jakarta: Bina Aksara.

 

Susanto, Phil Astrid S. 1997. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung: Karya Nusantara.

 

Bachtiar, Wardi. 2006. Sosiologi Klasik. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

BAB VI

Lampiran

A.    TK Islam Ar Rohmah

 

 

 

B.     TK Ketilang UIN Jakarta

 

 

 

C.     TK Gemilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini