Selasa, 19 Mei 2015

Mitos Angker Gunung Slamet Oleh Siti Nur Afriyanti

A.    Kisah Mistis yang Dipercaya
Mitos Angker Gunung Slamet

Gunung Slamet adalah salah satu gunung paling angker di Indonesia. Banyak mitos yang beredar di masyarakat setempat tentang keangkeran gunung slamet. Gunung slamet mempunyai ketinggian 3428 mdpl. Gunung slamet merupakan gunung tertinggi ke-2 di pulau jawa setelah gunung semeru. Gunung slamet mempunyai medan pendakian yang cukup berat. Untuk menuju puncak pendaki dapat melewati beberapa jalur diantaranya Jalur Bambangan, Jalur Guci, Jalur Dukuhliwung dan Jalur Baturaden.

Gunung Slamet termasuk dalam gunung berapi yang msih aktif. Di puncaknya terdapat kawah yang sangat luas. Kawah itu bernama Segara Wedi (Bahasa Jawa: Lautan Pasir). Di pinggir kawah keluar asap belerang yang menandakan gunung ini masih aktif. Gunung slamet sering di cap sebagai salah satu gunung paling angker oleh para pendaki. Bayak mitos-mitos mengerikan yang berhubungan dengan gunung slamet.
Puncak tertinggi gunung slamet bernama puncak Surono. Menurut warga setempat dahulu kala ada seorang pendaki yang bernama surono. Pendaki tersebut meninggal di puncak gunung slamet karena terpleset ke jurang. Untuk menghormatinya namanya dijadikan nama puncak tertinggi gunung slamet yaitu puncak Surono. Di puncak surono terdapat sebuah tugu penghormatan untuk mengenang almarhum surono.
Jalur pendakian bambangan adalah jalur pendakian gunung slamet yang paling popular di kalangan pendaki. Jalur pendakian bambangan adalah yang paling pendek dibandingkan dengan jalur pendakian lain. Ketika kita mendaki gunung slamet dari jalur bambangan maka kita akan melewati sebuah tempat yang sangat sacral. Konon katanya tempat ini adalah pintu masuk menuju kerajaan ghaib gunung slamet. Di tempat ini terdapat dua buah pohon besar yang tampak seperti pintu yang sangat besar.
Setelah itu kita akan melewati pos yang bernama Samarantu. Konon katanya tempat ini adalah yang paling angker sepanjang jalur pendakian bambangan. Samarantu sendiri berasal dari dua buah kata yaitu Samar dan hantu yang berarti hantu yang tidak terlihat. Usahakan jangan mendirikan tenda di tempat ini karena katanya banyak pendaki yang diganggu oleh makhluk ghaib ketika bermalam di sini.
Mitos yang beredar di jalur pendakian guci pun tidak kalah ngerinya. Dulu waktu saya mendaki gunung slamet dari jalur guci saya mencoba bertanya tentang mitos yang beredar di sini. Konon katanya di sekitar plawangan gunung slamet jalur guci terdapat makhluk kerdil. Makhluk tersebut dulunya adalah seorang manusia. Manusia tersebut mencoba bertahan hidup dengan memakan daun seperti layaknya hewan. Lama kelamaan makhluk tersebut kehilangan jatidirinya sebagai manusia karena terlalu lama hidup dengan cara hewan. Makhluk kerdil ini ketakutan jika bertemu dengan pendaki. Sering  kali ketika pendaki gunung mendirikan tenda di sekitar plawangan. Mereka meninggalkan makanan di depan tenda kemudian ditinggal masuk ke dalam tenda. Biasanya makhluk ini akan mengambil makanan tersebut dan hilang sebelum pendaki menyadari.
Di sekitar sini juga terdapat sebuah tempat yang bisa mengeluarkan air yang bisa diminum. Untuk mengeluarkan air tersebut kita perlu membawa menyan kemudian dibakar dan diiringi dengan bacaan-bacaan tertentu. Saya sendiri tidak tahu pasti dimana lokasinya, tapi mitos tersebut benar-benar nyata. Gunung slamet juga sering didatangi oleh para pencari pesugihan. Ada beberapa tempat di gunung slamet yang dipercaya bisa mendatangkan berkah bagi para pengunjungnya.
B.     Analisis Logis Mitos Angker Gunung Slamet
Gunung Slamet memiliki ketinggian 3428 mdpl dan merupakan gunung tertinggi kedua setelah gunung Semeru. Gunung slamet mempunyai medan pendakian yang cukup berat, sehingga para pendaki harus selalu siaga dan berhati-hati ketika melakukan pendakian. Ada beberapa jalur untuk mencapai puncak diantaranya Jalur Bambangan, Jalur Guci, Jalur Dukuhliwung dan Jalur Baturaden.
Gunung Slamet adalah gunung berapi yang masih aktif, seperti gunung lain pada umumnya tentu hawa dan suasana disana dingin, lembab, dan mencekam. Mungkin karena itu banyak yang berpendapat bahwa tempat itu angker karena terbawa suasana yang ada. Dengan mitos bahwa gunung slamet itu angker maka orang-orang yang mendaki akan lebih menghargai kepercayaan yang ada di tempat tersebut. Dan hasilnya gunung dan sekitar akan menjadi lebih terjaga tanpa adanya perusakan lingkungan seperti yang sekarang ini sering terjadi.
C.     Identitas Narasumber
Nama               : Andriyana L
Info Kontak    : http://Argopura.Blogspot.com
                          http://facebook.com/louizzao

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini