Misteri Tol Cipularang Pada Peristiwa Kecelakaan Saiful Jamil
Jalan tol cipularang (cikampek-purwakarta-padalarang) adalah jalan tol di Indonesia yang menghubungkan kota Jakarta dan Bandung. Jalan tol ini selesai dibangun pada akhir april tahun 2005. Tol ini berada di pegunungan sehingga jalannya naik turun dan juga mempunyai banyak jembatan yang panjang dan tinggi.
Kabar yang beredar di km 97 yaitu munculnya angina kencang yang datang tiba-tiba. menurut cerita pedangdut saiful jamil, beberapa saat sebelum kecelakaan, dia serasa didorong oleh angina yang cukup kencang dan berpuar-putar: kemungkinan angina itu bukan berhenbus secara alami, melainkan 'angin' yang sengaja dihembuskan alam ghaib wewengkon (kawasan) gunung hejo.
menurut Bahtiar, banyak dugaan penyebab kecelakaan. "Apakah faktor alam? Karena kami dengar Saipul Jamil sempat mengatakan kendaraannya diterpa angin," kata Bahtiar. Atau bisa juga karena penyebab lain seperti apakah ada unsur kelalaian atau ketidaksengajaan.
"Bisa juga disebabkan kondisi kendaraan yang tidak stabil. Kami juga ingin tahu berapa kecepatan yang digunakan Saipul saat itu," jelas Bahtiar. Maka itu, polisi sangat membutuhkan keterangan dari mantan personel grup dangdut G4UL itu. Meski demikian, polisi masih menunggu kesiapan dari Saipul Jamil.
Soal lokasi kecelakaan, diakui Bahtiar, memang daerah rawan. Ruas tol Cipularang tepatnya di KM 97 dikenal sebagai 'zona tengkorak'. Mengapa? "Biasanya, di jalan tol itu jarang belokan atau tikungan. Tapi di Km itu bukan hanya belokan, tapi juga turunan," kata dia.
Menurut Bahtiar, lokasi yang sangat berbahaya itu akan berujung maut bila pengemudi melaju kendaraan dengan kecepatan tinggi. Di lokasi itu, kata dia, batas maksimum kecepatan kendaraan mencapai 100 kilometer per jam.
Kondisi akan semakin berbahaya bila tidak didukung dengan kondisi kendaraan dan pengemudi yang fit. Bahtiar melanjutkan, ruas tol maut itu bisa menyebabkan kecelakaan hebat bila pengemudi tidak mahir. "Dengan kecepatan tinggi, dengan sedikit belok saja ditambah instabilitas kendaraan maka berakibat fatal," jelas Bahtiar. "Apalagi bila perhatiannya terganggu sedikit."
Dihubungi terpisah, Kepala Humas Jasa Marga Purbaleunyi, Iwan Mulyawan justru membantah lokasi kecelakaan Saipul Jamil daerah rawan. "Tidak titik rawan, karena jalan landai, tidak turun. Memang agak belok, tetapi bukan titik rawan," kata dia saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu malam.
Apalagi, tambah dia, 600 meter dari lokasi tersebut udah ada lokasi untuk beristirahat yaitu di KM 97. "Selama ini yang kami ketahui, kerawanan lebih terhadap bencana alam. Sering terjadi kecelakaan 90 persen karena human error, seperti kelelahan, mengantuk, stres, kondisi fisik yang tidak sempurna, baik fisik pengemudi maupun mobilnya atau muatannya terlalu over," kata Iwan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar