Selasa, 23 Oktober 2012

METODE SOSIOLOGI - Qpribatul Choiriyah JRN 1B - tugas ke-4

METODE SOSIOLOGI

Oleh :

Qoribatul Choiriyah

Jurnalistik 1B

 

Sosiologi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang lahir, tumbuh, dan berkembang . Agar ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai segi kehidupan sosial manusia ini dapat tumbuh dan berkembang, perlu dilakukan kegiatan yang dinamakan penelitian sosial. Melalui penelitian sosial para ahli sosilogi mengumpulkan data yang dapat menambah pengetahauan kita mengenai sasaran perhatian mereka, yaitu masyarakat.

Melalui penelitian sosial para ahli sosiologi menemukan fakta baru yang memperluas cakrawala serta memperdalam pemahaman kita sehingga merupakan sumbangan ke arah pengembangan sosiologi. Kemudian dalam sosiologi dikanal berbagai cara netode untuk mempelajari gejala sosial. Metode penelitian yang digunakan ahli sosiologi tidak selalu sama, karena ruang lingkup sasaran perhatian para ahli sosiologi tidak selalu sama.  [1]

Setelah mendapatkan gambaran dan pokok-pokok tentang ruang lingkup sosiologi beserta hubungannya dengan ilmu-ilmu sosiologi lainnya dan teori-teorinya, perlu dijelaskan cara-cara sosiologi mempelajari obyeknya yaitu masyarakat. Untuk kepentingan itu sosiologi mempunyai cara kerja atau metode (method)yang juga dipergunakan oleh ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Pada dasarnya terdapat dua jenis cara kerja atau metode yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.[2]

 

 

A.    Metode Kualitatif

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengutamakan segi kualitas data[3]. Metode kualitatif mengutamakan bahan yang sukar dapat diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut tedapat dengan nyata didalam masyarakat. Didalam metode kualitatif termasuk metode historis dan metode komparatif yang keduannya dikombinasikan menjadi historis –komparatif.

1). Metode Historis

Metode ini menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.

Cotoh :  Seorang sosiologi yang ingin menyelidiki akibat-akibat revolusi (secara umum)akan mempergunakan bahan-bahan sejarah untuk meneliti revolusi-revolusi penting yang terjadi dalam masa yang silam.

2). Metode Komparatif

Metode ini mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya, untuk memperoleh perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan tersebutbertujuan untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai perilaku masyarakat pada masa silam dan masa sekarang, dan juga mengenai masyarakat-masyarakat yang mempunyai tingkat peradaban yang berbeda atau yang sama.

Metode studi kasus (case study) bertujuan untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala nyata dalam kehidupan masyarakat. Alat-alat yang dipergunakan oleh metode studi kasus adalah misalnya wawancara (interview), pertanyaan-pertanyaann (questionnaires), dari daftar pertanyaan-pertanyaannya (schedules) teknik wawancara (participant observer technique).[4]

 

 

B.   Metode Kuantitatif

Penelitian yang memakai metode survai dan sensus menggunakan pendekatan kuantitatif, karena disini peneliti mengumpulkan data yang dapat diukur, seperti misalanya : tingkat pendidikan, banyaknya jenis pekerjaan, dan besarnya penghasilan warga masyarakat. [5]

Metode kuantitatif mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan mempergunakan skala-skala, indeks, tabel dan formula-formula yang semuanya itu mempergunakan ilmu pasti atau ilmu matematika.

Yang termasuk jenis metode kuantitatif adalah metode statistik yang bertujuan menelaah gejala-gejala sosial secara matematis. Akhir-akhir ini dihasilkan suatu teknik yang dinamakan Sociometry yang berusaha meneliti masyarakat secara kuantitatif. Sociometrymempergunakan skala-skala dan angka-angka untuk mempelajari hubungan-hubungan antar manusia dalam bermasyarakat. Jadi, Sociometry adalah himpunan konsep-konsep dan metode-metode yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti hubungan-hubungan antar manusia dalam masyarakat secara kuantitatif.[6]



[1] Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004) halm.231

[2] Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : C.V Rajawali, 1990) halm.48

[3] Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004) halm.238

[4] Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : C.V Rajawali, 1990) halm.48-49

[5] Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004) halm.238

[6] Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : C.V Rajawali, 1990) halm.50

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini