Selasa, 23 Oktober 2012

Metode Kualitatif dan Kuantitatif, Ahmad Hilman Zulfahmi, KPI 1/E

Nama: Ahmad Hilman Zulfahmi
NIM: 1112051000153
Kelas: KPI 1/E
Mata Kuliah: Sosiologi Agama
Tugas: 7

Metode Kualitatif

Banyak sosiolog yang bersandar kepada metode-metode kualitatif, yaitu teknik-teknik penelitian yang didesain untuk memperoleh pemahaman, penafsiran dan subjektif atas perilaku sosial. Tujuan penting dari penelitian kualitatif adalah untuk memperoleh pemahaman mendalam atas apa yang masyarakat lakukan, dan menafsirkan perilaku mereka dengan cara-cara yang dipahami oleh mereka sendiri. Untuk memperoleh pemahaman itu, para peneliti kualitatif bersandar kepada tiga teknik mendasar berikut:
1. Rekaman-rekaman Historis. Metode historis ini berguna karena menyediakan informasi detail sekaligus penjelasan yang luas. Juga menyediakan suatu rasa (sense) tempat kita berada dan membantu kita memahami tempat kita di dunia ini.

2. Interview dan Life Histories. Banyak sosiolog yang secara khusus tertarik dengan berbagai permasalahan yang melibatkan makna, simbolisme, atau beberapa aspek lain dari perilaku sosial yang sulit diterjemahkan menjadi respon numerikal. Misalnya, sesorang sosiolog menginvestigasi mengapa orang tertarik kepada beberapa aktivitas reaksional tertentu, atau bagaimana topik-topik yang lenih interpretatif dan lebih luas ini, sang peneliti bisa beralih kepada structured interview: sebuah prosedur dimana sang peneliti menanyakan responden serial pertanyaan dan merekam jawabannya.
Teknik kualitatif lain yang biasanya digunakan disebut life history. Ini adalah sebuah interview panjang, atau serial-serial interview, dimana sang peneliti berusaha menemukan bentuk-bentuk esensial, momen-momen penting, atau titik-titik balik dalam suatu kehidupan responden.
Contoh metode ini adalah mewawancarai seorang tokoh dengan menggunakan media, misalnya rekaman suara atau tulisan.

3. Participant Observation. Tujuannya adalah untuk memahami pengetahuan yang rinci dan kadang sifatnya pribadi dari masyarakat yang sedang dikaji. Untuk mencapai tujuan itu, kadang peneliti ikut terlibat dalam aktivitas masyarakat yang menjadi objeknya. Saat peneliti melakukan itu, maka disebut participant observation. Tapi kalau peneliti tidak terlibat dalam aktivitas masyarakat dan hanya meneliti saja, maka disebut observasi.
Contohnya, seorang mahasiswa Jurusan KPI sedang meneliti masyarakat pedesaan tentang bagaimana pengaruh tokoh agama di daerah tertentu,dan mahasiswa tersebut menggunakan metode participant observation, itu berarti mahasiswa tersebut harus mengikuti kegiatan keagamaan di daerah tersebut, misalnya pengajian dan lain-lain.

Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif sangat bergantung pada statistika dan matematika untuk menjawab pertanyaan perilaku sosial.

1. Survei. Survei ilmiah ditujukan pada sebuah populasi. Sebagai yang digunakan dalam sains, populasi merujuk pada setiap kelompok yang diteliti, seperti semua pelajar dalam sebuah kelas, semua napi dalam lapas, atau semua perempuan dalam masyarakat. Sebagai sebuah materi praktis, biasanya tidak mungkin untuk mensurvei setap anggota populasi, khususnya anda sedang meneliti sebuah negara. Oleh karena itu, peneliti menjadikan sampel dengan sejumlah kecil kasus untuk mewakili keseluruhan populasi.

2. Eksperimen Terkendali. Eksperimen adalah sebuah metode untuk mengkaji relasi antara dua variabel atau lebih dalam kondisi-kondisi yang sangat terkendali. Untuk mengilustrasikan eksperimen dalam ilmu-ilmu sosial. Meski model eksperimen terkendali ini sangat cocok untuk mencari kaitan sebab-akibat, para sosiolog jarang menggunakannya. Alasannya adalah bahwa berbagai eksperimen paling baik dilakukan dalam sebuah laboratorium, sementara kebanyakan sosiolog ingin mengkaji perilaku sebagaimana adanya yang terjadi di alam nyata. Pengecualiannya adalah jika objek penelitiannya adalah kelompok yang kecil.

Sumber: Sosiologi Sebuah Pengantar, Yusron Razak.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini