Selasa, 23 Oktober 2012

Ahmad Fikry Fauzan / KPI 1 E / 1112051000139 / Tugas 7 Sosiologi Agama

Ahmad Fikry Fauzan
KPI 1 E
1112051000139
Tugas 7 Sosiologi Agama

METODE-METODE SOSIOLOGI
Metode Kualitatif
Dengan metode ini sosiolog ternyata banyak yang bersandar pada metode-metode kualitatif, untuk memperoleh pemahaman, penafsiran dan subjektif atas prilaku sosial dari sebuah proses penelitian yang didesain. Adapun tujuan penting dari penelitian kualitatif yaitu untuk memperoleh pemahaman yang mendalam atas apa yang masyarakat lakukan dan menafsirkan prilaku mereka dengan cara-cara yang dipahami oleh mereka sendiri. Dalam metode kualitatif ada 3 teknik yang mendasar :
1.Rekaman-rekaman Historis.
Yaitu dengan cara mengalisis historis yang biasanya berdasarkan surat-surat, catatan-catatan harian, laporan-laporan masa lalu dan materi-materi yang serupa. Metode historis berguna karena menyediakan informasi yang detail dengan penjelasan-penjelasan yang luas dan juga menyediakan rasa dan membantu untuk memahami tempat kita di dunia.
Dalam memahami peristiwa-peristiwa historis yang terpenting ada waktu saat suatu peristiwa terjadi. Suatu prilaku yang tampaknya irasional itu bisa terlihat suatu makna yang baru sepenuhnya apabila dilihat dari pandangan waktu historis sang subjeknya sendiri. Pada pelaksanaan penelitian historis itu bisa menjadi sulit apabila rekaman-rekaman historis tidak akurat, tidak lengkap. Kemudian biasanya dokumen orang-orang yang berkuasa itu terdokumentasi dengan baik sementara dokumentasi orang-orang miskin itu terabaikan tidak dipedulikan.
2. Interview dan Life Histories.
Seperti seorang sosiolog menginvestigasi bagaimana orang tertarik kepada beberapa aktivitas reaksional tertentu, atau bagaimana orang mmbangun indentitas mereka selama masa kehidupan mereka. Jika peneliti ingin topik-topik yang lebih luas maka harus bisa beralih kepada structured intervie yaitu sebuah prosedur di mana peneliti menanyakan responden serial pertanyaan dan merekam jawabannya, biasanya dengan menulis dan menandai respon-respon dalam daftar jawaban yang detail.
3.Partisipant Observation.
Tujuan mempelajari metode ini yaitu untuk memeperoleh pemahaman mendalam dari pengetahuan yang rinci dan terkadang bersifat pribadi dari masyarakat yang sedang dikaji. Untuk mencapai tujuan ini, para peneliti terkadanag ikut terlibat dalam berbagai aktivitas masyarakat yang menjadi objek kajian. Metode ini yang disebut partisipant observation.

Metode Kuantitatif
Metode ini sangat bergantung kepada statistika dan matematika untuk menjawab sebagai pertanyaan seputar perilaku sosial. Para sosiolog sekarang lebih banyak melakukan penelitian kuantitatif ketimbang penelitian yang lain. Metode-metode kuantitatif ada 2 yaitu:
1. Survei.
Survei merupakan metode yang paling luas dan banyak dipakai untuk mengumpulkan informasi atau data kuantitatif. Metode ini sangat populer sehingga kebanyakan orang memakai metode ini untuk meneliti. Survei ilmiah dituju pada sebuah populasi yang digunakan di dalam sains, survei juga sebagai materi praktis, biasanya tidak mungkin untuk survei setiap anggota populasi, khususnya apabila anda sedang meneliti suatu negara, misalnya Indonesia dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Meski setiap individu di sebuah populasi bisa dikelompokkan dan diyakini untuk bekerja saja, biaya penelitiannya akan menjadi penghalang yang signifikan lantaran sangat mahal. Dan itu dijadikan sebagai sampel.
2. Eksperimen Terkendali.
Ekperimen adalah sebuah metode untuk mengkaji relasi antara 2 variabel atau lebih dalam kondisi-kondisi yang sangat terkendali. Untuk mengilustrasikan suatu eksperimen dalam ilmu-ilmu sosial, dapat kita bayangkan bahwa seorang peneliti pada sebuah perusahaan besar ingin menguji efektivitas akan sebuah tayangan pelatihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan etos kerja para karyawan. Ia bisa memprosesnya dengan 3 langkah. Pertama, menyeleksi sampel dari para pekerja dan mengukur tingkatan etos kerja dan dengan memberikan pertanyaan. Kedua, membagi subjek-subjek tersebut ke dalam 2 kelompok. Experimental group mengikuti proses eksperimen, mereka menonton tayangan tersebut. Setengah dari sampel tersebut yaitu control group. Ketiga, setelah experimental group melihat tayangan tersebut, sang peneliti kembeli mengukur tingkat etos kerja mereka.


Sumber : Dr. Yusran Razak (2008), Sosiologi Sebuah Pengantar : Tinjauan Pemikiran Sosiologi Perspektif Islam : Jakarta.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini