Selasa, 10 September 2013

Aanisa Natasya Wulandari KPI 1A_Tugas1Sosiologi_DefinisiSosiologi


Nama : Aanisa Natasya Wulandari
Kelas : KPI 1A
NIM : 1113051000036
Definisi Sosiologi Menurut Para Ahli
A.    Auguste Comte
Menurut Comte, sosiologi adalah hukum tentang kemajuan manusia dikatakan dalam buku course de philosophie positive bahwa manusia akan melewati tiga jenjang dalam hidupnya yaitu jenjang teologi, jenjang metafisika, dan jenjang positif.
Pada jenjang teologi manusia akan mencoba mengerti atau mengutarakan apa yang mereka tentang gejala yang ada disekitarnya dengan melihat pada  sesuatu hal yang bersifat adikodratif. Pada jenjang metafisika manusia akan melihat jenjang tersebut melalui kekuatan metafisik atau abstrak. Dan pada jenjang positif penjelasan itu melihat pada deskripsi ilmiah ataupun yang didasarkan pada suatu hukum ilmiah.
B.    Emile Durkheim
Durkheim mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu tentang fakta sosial seperti disebutkan dalam bukunya rules of sociological method (1965) fakta sosial mempengaruhi cara bertindak, berfikir dan juga mengendalikan individu. Dan juga mempelajari tentang pembagian kerja untuk membuat solidaritas antar masyarakat. Apabila Comte dan ahli sosiologi lain membagi sosiologi hanya dua macam, Durkheim membaginya menjadi tujuh macam yaitu: sosiologi ilmu, sosiologi agama, sosiologi hukum dan moral, sosiologi kejahatan dan statistic moral, sosiologi ekonomi, morfologi sosial dan sejumlah pokok bahasan sosiologi.
C.     Max Weber
Weber berpendapat sosiologi adalah suatu ilmu tentang pemahaman aksi sosial dalam rangka untuk mencapai penjelasan yang benar, seperti dalam bukunya the protestant ethnic and the spirit of capitalism.
Seperti aliran kalvinisme yang bekerja keras demi mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
D.    Karl Marx
Sosiologi menurut Marx adalah perjuangan kelas bagaimana dalam jaman kapitalisme perkembangan pembagian kerja dibagi menjadi dua kaum yang mempunyai alat produksi maupun yang tidak memiliki alat produksi. Bahwa Marx berpendapat kaum yang tidak memiliki alat produksi dapat bersatu dan memberontak. Teori ini ditulis dalam bukunya yang berjudul the communist manifesto.
Referensi
-         Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini