DEFINISI SOSIOLOGI
l Auguste Comte (1798-18570
Comte mengembangka fisika sosial atau yang pada tahun 1839 disebut sosiologi.
Ilmu ini menurutnya akan menjadi ilmu yang dominan, adalah ilmu yang mempelajari social statics ( statika sosial atau struktur sosial yang ada) dan social dynamics (dinamika sosial atau perbuhan sosial.)
Pendekatan Comte, Yakni teoti evolusinya atau hukum tiga tingkatan. Teori yang dikemukakanya menyatakan adanya tiga tingkatan intelektual yang harus dilalui duinia sepanjang sejarahnya. Menurutnya, tak hanya dunia yang akan melalui proses ini, teatpi juga kelompok masayarakat,ilmu pengetahuan,individu,bahkan pemikiran berkembang melalui tiga tahap yang sama.
Pertama, tahap teologis yang menjadi karakteristik dunia sebelum era1300. Sistem gagasan utamanya menekankan pada keyakinan bahwa kekuatan adikodrati, tokoh agama dan keteladanan kemanusiaan menjadi dasar segala sesuatu. Dunia sosial dan alam fisik khususnya dipandang sebagai ciptaan Tuhan. Kedua, tahap metafisik yang terjadi kira-kira 1300-1800. Ditandai oleh keyakinan bahwa kekuatan abstraklah yang menerangkan segala sesuatu ,bukan dewa-dewa personal. Ketiga, tahap positivistik yang ditandai olehkeyakinan terhadap ilmu sains, manusia mulai cenderungmenghentikan penelitian terhdap penyebab asbsol ut (Tuhan dan alam) dan memusatkan perhatian pada pengamatanterhadap alam fisik dan dunia sosial trehdap guna mengetahui hukum-hukum yang mengaturnya.
l Emile Durkheim (1858-1917)
Dalam the rule of sosiological method durkheim menaknkan bahwa tugas sosiologi adalah mempelajari apa yang ia sebut sebagai fakta-fakta sosial . Ia membayangkan fakta sosial sebagai kekuatan dan struktur yang bersifat eksternal dan memaksa individu.
Kekuatan dan struktur berskala luas ini misalnya hukum yang melembaga dan keyakinan moral bersama dan pengaruhnya terhadap individu menjadi sasaran studi banyak teoritisi sosiologi dikemudian hari (misalnya parsons) . Durkheim juga berpendapat bahwa bila ia dapat menghubungkan perilaku individu seperti bunuh diri itu dengan sebab-sebab sosial maka ia akan dapat menciptakan alasan meyakinkan tentang pentingnya disiplin sosiologi.
Agama. Dalam karyanya yang terakhir The Elementary Form Of ReligiousLife, ia memusatkan perhatian pada bentuk terakhir fakta sosial nonmaterial yakni Agama. Durkheim membahas masyarakat primitif untuk menemukan akar agama. Temuannya adalah bahwa sumber agama adalah masyarakat itu sendiri. Masyarakatlah yang menentukan bahwa sesuatu itu bersifat sakral dan yang lain nya bersifat profan khususnya dalam kasus yang disebut totemisme yaitu benda seperti tumbuhan dan binatang didewakan. Akhirmya durkheim menyimpulkan bahwa masyarakat dan agama atau lebih umumnya kesatuan kolektif&nbs p;adalah satu dan sama. Agama adalah cara masyarakat memperlihatkan dirinya sendiri dalam bentuk fakta sosial nonmaterial.
l Karl Marx (1818-1883)
Teori Marx. Marx menawarkan sebuah teori tentang masyarakat kapitalis bedasarkan citranya menganai sifat mendasar manusia. Marx yakin bahwa manusia pada dasarnya produktif, artinya untulk bertahan hidup manusia perlu berkerja didalam dan dengan alam. Dengan bekerja seperti itu mereka menghasilkan makanan ,pakaian,peralatan,perumahan dan kebutuhan lain yang memungkinkan mereka hidup. Produktivitas mereka bersifat alamiah, yang memungkinkan mereka mewujudkan dorongan kreatif mendasar yang mereka miliki. Dorongan ini mewujudkan bersama-sama dengan orang lain. Dengan kata lain manusia hakikatnya& nbsp;adalah makhluk sosial. Mereka perlu bekerja bersama untuk menghasilkan segala sesuatu yang mereka butuhkan untuk hidup.
l Max Weber (1864-1920)
Weber pada dasarnya adalah teori tentang rasionalisme, weber tertarik pada masalah umum seperti mengapa institusi sosial didunia barat berkembang semakin rasional sedangkan rintangan kuat tampaknya mencegah perkembangan serupa dibelahan bumi lain. Meski konsep rasionalitas digunakan dengan berbagai cara yang berlainan dengan karya weber ,yang menjadi sasaran perhatian kita disini adalah salah satu empat jenis proses yang didiidentifikasikan oleh kalberg yakni rasionalitas formal. Rasionalitas formal meliputi proses berpikir aktor dalam membuat pilihan mengani alat dan tujuan . Pilihan dibuat dengan merujuk pada kebiasaan, peraturan dan hukum yang diterapkan secara universal. Ketiganya berasal berbagai struktur berskala besar, terutama struktur birokasi dan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
l Ritzer, George dan J.Goodman Douglas. 2004 .Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar