Selasa, 10 September 2013

Gilang Adhitya KPI 1A - tugas1_definisi sosiologi

Definisi Sosiologi Menurut Para Ahli

 

August Comte

August Comte mencetuskan pertama kali nama sociology dalm bukunya yang tersohor, positive philosophy, yang terbit tahun 1838 istilah sosiologi berasal dari kata latin socius yang berarti "kawan" dan kata yunani logos berarti"kata" atau 'berbicara". Jadi sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat. Menurut comte, didalam hierarki ilmu, sosiologi menempati urutan teratas diatas astronomi, fisika, kimia, dan biologi (coster, 1977). Pandangan comte yang dianggap baru pada waktuu itu adalah ia percaya bahwa sosiologi harus didasarkan pada observasi dan klasifikasi yang sistematis, dan bukan pada kekuasaan serta spekulasi

( sosiologi teks pengantar dan terapan) J.dwi narwoko – bagong suyanto

Emile durkheim

Emile durkheim mendefinisikan bahwa tugas sosiologi adalah mempelajari apa yang ia sebut sebagai fakta2 sosial yakni sebuah kekuatan dan struktur yang bersifat eksternal, tetapi mampu mempengaruhi perilaku individu, dengn kata lain, fakta sosial merupakam cara2 bertindak, berfikir, dan berperasaan, yang berada diluar individu, dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya. Yang dimaksud fakta sosial disini tidak hanya yang bersifat material, tetapi juga nonmaterial, seperti kultur, agama, atau institusi sosial.

( sosiologi teks pengantar dan terapan) J.dwi narwoko – bagong suyanto

Max webber

Max webber memiliki pendekatan yang berbeda dengan durkheim. Menurut webber. Sebagai ilmu yang mencoba memahami masyarakat dan perubahan2 yang terjadi didalam nya, sosiologi tidak semestinya berkutat pada soal2 pengukuran yang sifat nya kuantitatif dan sekedar mengkaji perngaruh faktor2 eksternal, tetapi yang lebih penting sosiologi bergerak pada upaya memahami ditingkat makna, dan mencoba mencari penjelasan pada faktor2 internal yang ada di masyarakat itu para sisolog keluar dari pikiran2 ortodoks yang acap kali terlalu menekankan pada objektivitas dan kebenaran eksklusif. Dan secara terbuka mengajak untuk mengeakui relatifitas interpretasi. Secara substansial, pendekatan yang ditawarkan webber memang berbeda dengan durkheim. Tetapi justru karena hal itulah perkembangan sosiologi kedepan tidak pernah stagnan apalagi mati. Sebagai sebuah ilmu yang relatif baru, perkembangan sosiologi justru selalu mencoba mencari bentuk dan memperbaiki berbagai kekurangan yang ada.

( sosiologi teks pengantar dan terapan) J.dwi narwoko – bagong suyanto

Karl Marx

Karl marx menawarkan sebuah teori tentang maasyarakat kapitalis berdasarkan citranya mengenai sifat mendasar manusia. Marx yakin bahwa manusia pada dasarnya produktif artinya untuk bertahan hidup manusia perlu bekerja didalam dan dengan alam. Dengan kata lain manusia pada hakikatnya makhluk social, mereka perlu bekerja bersama untuk menghasilkan segala sesuatu yang mereka perlukan untuk hidup. Marx lebih menganut dialektika ketimbang menurut hukum sebab dan akibat

(Teori sosiologi Modern) George Ritzer – Douglas J. Goodman

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini