Rabu, 13 November 2013

Chika Cintia Ayu_KPI 1A_ Tugas Sosiologi Agama 7 PROPOSAL PENELITIAN

PROPOSAL PENELITIAN
"KESADARAN UMAT MUSLIM BERIBADAH SAAT ERA GLOBALISASI"
Dasar pemikiran
            Saat ini merupakan Era Globalisasi dimana berbagai aspek berkembang dengna pesatnya tanpa ada batasan dari mulai alat komunikasi, media komunikasi dan segali bidang ilmu pengetahuan. Ketika semua telah dipermudah dari segi sarana dan prasarananya saat ini masyarakat mulai terlena tentang kewajiban beribadah seorang muslim. Banyaknya kemudahan yang ada saat ini menimbulkan pemikiran untuk mengejar kehidupan duniawi saja. Dalam laporan ini penulis mencoba menjelaskan mengenai SPIRITUALITAS AGAMA DALAM KESEHARIAN. Alasan penulis mengambil tema ini dikarenakan penulis khususnya ingin mengetahui bagaimana yang sesungguhnya terjadi pada kalangan masyarakat muslim saat ini mengenai kesadaran beribadah.
Permasalah
1.      Bagaimana mereka mempertahankan spiritualitas agama islam?
2.      Apa yang menjadi dampak dari globalisasi terhadap spiritualitas seorang muslim?
3.      Bagaimana proses perubahan pemahaman seseorang terhadap agama berubah?
4.      Bagaimana cara agar kesadaran beribadah bisa kembali lagi pada konsep yang seharusnya?
5.      Nilai apa yang harus kembali dipupuk perintah dan penyampaian mengenai ibadah ini lebih efektif dan tidak dianggap mengurui?

Metodelogi                                                     
Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah, metode kualitatif.
Metode Kualitatif oleh Soerjono Soekanto
Metode kualitatif merupakan metode menggunakan bahan yang sulit diukur dengan angka ataupun dengan ukuran lainnya yang bersifat ekstrak walaupun bahan-bahan tersebut secara nyata ada dalam masyarakat. Metode ini juga disebut dengan metodelogi historis.


Tema-tema yang diteliti
1.      Cara mempertahankan spiritualitas agama islam, seorang aktifis mahasiswa dalam beribadah
2.      Kesadaran seorang muslim sebagai, supir kendaraan umum dalam memenuhi kewajiban beridah wajib disela-sela kejar setoran
3.      Kontroversi musik yang digunakan untuk berdakwah
4.      Dampak fasion hijab dalam mempengaruhi sempurnanya menutup aurat wanita.
5.      Efek penggunaan gadjet terhadap ketepatan waktu shalat 5 waktu.
Kerangka teoritis
Teori tentang Agama (The Elemtary Forms of Religious Life).
Dalam teori ini Durkheim mengulas sifat-sifat, sumber bentuk-bentuk, akibat, dan variasi agama dari sudut pandang sosiologistis. Agama menurut Durkheim merupakan "a unified system of belief and practices relative to sacret things", dan selanjutnya " that is to say, things set apart and forbidden – belief and practices which unite into one single moral community called church all those who adhere to them." Agama menurut Durkheim berasal dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat selalu membedakan mengenai hal-hal yang dianggap sacral dan hal-hal yang dianggap profane atau duniawi.
Dasar dari pendapat Durkheim adalah agama merupakan perwujudan dari collective consciouness sekalipun selalu ada perwujudaan-perwujudan lainnya. Tuhan dianggap sebagai simbol dari masyarakat itu sendiri yang sebagai collective consciouness kemudian menjelma ke dalam collective representation. Tuhan itu hanya lah idealisme dari masyarakat itu sendiri yang menganggapnya sebagai makhluk yang paling sempurna (Tuhan adalah personifikasi masyarakat).
Kesimpulannya, agama merupakan lambang collective representation dalam bentuknya yang ideal, agama adalah sarana untuk memperkuat kesadaran kolektif seperti ritus-ritus agama. Orang yang terlibat dalam upacara keagamaan maka kesadaran mereka tentang collective consciouness semakin bertambah kuat. Sesudah upacara keagamaan suasana keagamaaan dibawa dalam kehidupan sehari-hari, kemudian lambat laun collective consciouness tersebut semakin lemah kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini