A. Dasar Pemikiran
Di Indonesia ada 6 agama yang diakui, seperti Islam, Kristen
Katolik, Kristen Protestan, Budha, Hindu, dan Konghucu. Tentu pastinya
kita sudah mengetahui tempat ibadah yang digunakan oleh keenam agama
tersebut. Seperti tempat ibadah agama Islam yaitu Masjid dan tempat
ibadah agama Kristen adalah Gereja. Tentu sudah kita ketahui fungsi
tempat ibadah tersebut adalah untuk beribadah dan tempat untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan. Apakah ada fungsi lain selian itu? Saya
akan melakukan pengamatan mengenai fungsi tempat ibadah tersebut di
salah satu Gereja di Jakarta Selatan.
B. Permasalahan penelitian
1. Kegiatan apa saja yang dilakukan jemaat di GBI (Gereja Bethel
Indonesia) Blok M?
2. Adakah kegiatan yang dilakukan selain beribadah di Gereja tersebut?
3. Apakah ada kegiatan keagamaan yang dilakukan jamaat selain di Gereja?
4. Bagaimana cara pemilihan kepengurusan organisasi yang terdapat di Gereja?
5. Adakah program kerja khusus yang ditargetkan oleh organisasi?
6. Setiap minggunya, adakah jumlah pasti jemaat yang datang ke GBI Blok M?
7. Apakah ada kenaikan atau penurunan jumlah jemaat setiap bulannya?
C. Metedologi
Metode kualitatif adalah metode yang saya gunakan dalam
penelitian ini, dimana jenis metode kulitatif yang saya pakai adalah
metode studi kasus dengan cara melakukan pengamatan langsung ke tempat
yang ingin diteliti dan dengan wawancara langsung.
D. Tema-tema yang Akan Diteliti
1. Kegiatan jemaat di GBI (Gereja Bethel Indonesia) Blok M
2. Kegiatan keagamaan yang dilakukan jemaat di luar gereja
3. Sistem pemilihan organisasi yang terdapat di GBI Blok M
4. Program kerja organisasi yang terdapat di GBI Blok M
5. Dinamika jumlah jemaat GBI Blok M
E. Kerangka Teoritis
Teori agama (Emile Durkheim)
Menurut Durkheim masyarakat (melalui individu) menciptakan agama
dengan mendefinisikan fenomena tertentu sebagai sesuatu yang sakral
sementara yang lain sebagai profan. Agama adalah sistem simbol yang
dengannya masyarakat dapat menyadari dirinya. Inilah satu-satunya cara
yang bisa menjelaskan kenapa setiap masyarakat memiliki kepercayaan
agama, akan tetapi masing-masing kepercayaan tersebut berbeda satu
sama lain.
Ada tiga syarat yang dibutuhkan bagi keberadaan agama adalah :
pertama, harus ada pengembangan kepercayaan religius. Kedua, mesti ada
ritual agama. Yaitu, "aturan tingkah laku yang mengatur bagaimana
seorang manusia mesti bersikap terhadap hal-hal yang sakral tersebut".
Ketiga, agama membutuhkan gereja, atau suatu komunitas moral yang
melingkupi seluruh anggotanya. Ritual dan gereja sangat penting dalam
teori agama Durkheim karena keduanya menghubungkan representasi sosial
dengan praktik individu.
Nama: Santika Oktaviani Fajrin
Kelas: KPI 1A
NIM : 1113051000031
Tidak ada komentar:
Posting Komentar