Sarah Meida Pratiwi
1112051000160
KPI 5 E
Pengertian Filsafat Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pernyataan antar manusia. Dan manusia kepada manusia. Bahwa manusia dalam komunikasi itu penting, tak dapat disangkal lagi. Dalam komunikasi paling sedikit harus ada tiga unsur, yakni komunikator, pesan atau pernyataan, dan komunikan. Dua dari tiga komponen itu yakni komunikator dan komunikan adalah manusia dengan segala kompleksitas kejiwaannya.
Komunikasi sebagai ilmu telah dipelajari dan telah ditunjukan ciri-cirinya pada kegiatan sebelumnya. Sekarang sampailah pada pengertian filsafat komunikasi. Filsafat sebagai cara berpikir yang radikal dan menyeluruh untuk mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Untuk itu kita berusaha mengupas komunikasi sedalam-dalamnya, artinya kita mencoba menemukan hakikat/inti/esensi dari komunikasi.
Onong U. Efendi dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi mendefinisikan filsafat komunkasi sebagai suatu disiplin yang menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tekniknya, dan metodenya.
Mengacu pada paradigm Lasswell dengan 5 unsur komunikasi, ada komunikator, pesan, komunikan, media dan efek tentunya tidaklah cukup untuk mengupas komunikasi secara mendalam. Ada banyak hal yang mempengaruhi proses komunikasi dengan melibatkan kelima unsur tersebut. Misalnya berkaitan dengan tempat, waktu, gangguan (noise), dan lain sebagainya.
Joseph A. Devito dalam bukunya Komunikasi Antar Manusia (1997) menyebut adanya lingkungan komunikasi. Lingkungan (konteks) komunikasi sedikitnya mempunyai tiga dimensi:
- Dimensi fisik
- Dimensi social-psikologis
- Dimensi temporal (waktu)
Dimensi fisik artinya lingkungan nyata atau terwujud (tangible). Dimensi fisik berkaitan dengan tempat, di mana komunikasi berlangsung. Dimensi social-psikologis artinya lingkungan hubungan kejiwaan antara komunikator dan komunikan. Dimensi ini berkaitan dengan suasana dimana komunikasi berlangsung. Dimensi temporal (waktu) mencakup waktu dalam sehari maupun dalam hitungan sejarah dimana komunikasi berlangsung. Ketiga dimensi lingkungan komunikasi ini akan selalu berinteraksi, masing-masing dimensi akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain.
Unsur lain dalam proses komunikasi yang perlu mendapat perhatian adalah unsur gangguan (noise). Noise adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Dalam suatu system komunikasi ada gangguan apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator berbeda dengan pesan yang diterima oleh komunikan. Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada suara dari selain komunikator), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala komunikator-komunikan) sera gangguan semantic (salah mengartikan makna).
Menurut Ernass Cssirer, manusia disebut sebagai animal symbolicum, yaitu makhluk yang mempergunakan symbol, yang secara generic mempunyai cakupan yang lebih luas daripada homo sapiens. Hal ini disebabkan dalam berpikirnya manusia mempergunakan symbol.
Tanpa bahasa manusia tidak dapat mengomunikasikan hasil berpikirnya kepada orang lain, kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur tidak dapat dilakukan apabila manusia tidak mempunyai kemampuan berbahasa. Bahasa memungkinkan manusia berpikir secara abstrak di mana objek-objek yang factual ditransformasikan menjadi symbol-simbol bahasa yang bersifat abstrak.
Pemaknaan terhadap bahasa yang sama akan mengakibatkan komunikasi yang efektif sehingga apa yang menjadi tujuan komunikasi dapat tercapai. Hal yang paling mendasar dari proses komunikasi adalah adanya statement atau pernyataan dari hasil pikiran seseorang. Sebagai makhluk yang bergikir, maka manusia mempunyai hak untuk menyatakan hasil pikirannya tersebut. Disinilah mulainya proses komunikasi. Karena manusia mempunyai hak untuk menyatakan pikirannya, maka manusia juga mempunyai kewajiban untuk mendengarnya.
Hak adalah sesuatu yang boleh dikerjakan oleh manusia, sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dikerahkan oleh manusia. Interaksi antar manusia yang satu sebagai komunikator dengan manusia yang lain sebagai komunikan apabila didasari akan adanya hak dan kewajiban tersebut maka akan menghasilkan suatu proses komunikasi yang seimbang dan harmonis.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa filsafat komunikasi adalah studi secara mendalam tentang pernyataan manusia yang disampaikan pada manusia lain menuju kemengertian bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar