Minggu, 19 Oktober 2014

tugas 4 _ etika dan filsafat komunikasi _ puji indah lestari _ kpi 5d

Nama  : Puji Indah Lestari
NIM    : 1112051000098
Kelas   : KPI 5D
 
Filsafat Komunikasi, apakah itu?
 
Filsafat
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani "philosophia" yang dalam perkembangan berikutnya dikenal dalam bahasa lain yaitu: philosophie (Jerman, Belanda dan Perancis); philosophy (Inggris); philosophia (Latin); dan falsafah (Arab). Pengertian filsafat secara terminologi sangat berguna. Dalam hal ini para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecendrungan pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya. Para filsuf telah merumuskan pengertian filsafat sebagai berikut:
1.      Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
2.      Aristoteles
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan).
3.      Al Farabi
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
4.      Rene Descartes
Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan.
5.      Immanuel Kant
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan, yang di dalamnya tercakup masalah epistemologi (filsafat pengetahuan) yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui? Masalah etika yang menjawab persoalan apa yang harus kita kerjakan? Masalah ke Tuhanan (keagamaan) yang menjawab persoalan harapan kita dan masalah manusia.
6.      Langeveld
Filsafat adalah berpikir tentanng masalah-masalah yang akhir dan yang menentukan, yaitu masalah-masalah yang mengenai makna keadaan, Tuhan keabadian dan kebebasan.
7.      Hasbullah Bakry
Ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
 
Komunikasi
Komunikasi diambil dari bahasa latin communicatio, yang bersumber dari istilah "communis" yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Dalam kehidupan sehari-hari selain menjadi makhluk individu, manusia juga sebagai makhluk sosial yang sangat membutuhkan interaksi dengan orang lain. Dari interaksi itulah terjadi komunikasi untuk menyampaikan pesan, saling bertukar informasi dengan orang lain untuk tujuan tertentu. Pengertian komunikasi menurut para ahli mengacu pada aktivitas interaksi manusia yang bisa terjadi secara langsung atau tidak langsung. Beberapa definisi komunikasi menurut para ahli berikut ini :
1.      Everett M. Rogers, mengemukakan pendapatnya yaitu "Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerimaan atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka."
2.      Rogers & O. Lawrence Kincaid "Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lain yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam".
3.      Theodore M. Newcomb,  "Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima"
Dari pendapat di atas, bisa di tarik kesimpulan bahwa komunikasi bisa terjadi karena adanya beberapa unsur yang ada untuk membangun sebuah komunikasi. Berikut ini unsur pembangun komunikasi :
  • Sumber – Yaitu pembuat informasi atau pengirim informasi. Pada komunikasi antar manusia, sumber komunikasi bisa dari satu orang atau dari beberapa orang (kelompok) misalnya sebuah organisasi atau lembaga. Sumber komunikasi disebut juga komunikator.
  • Penerima – pihak yang menjadi tujuan untuk dikirimi pesan oleh sumber (komunikator). Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima disebut juga komunikan.
  • Pesan – adalah informasi yang disampaikan oleh pengirim pesan kepada penerima (komunikan). Pesan tersebut bisa disampaikan dengan bertatap muka (langsung) atau melalui media komunikasi (tidak langsung).
  • Media – alat yang digunakan dalam berkomunikasi untuk memindahkan pesan (informasi) dari sumber kepada penerima
  • Efek – Pengaruh yang dipikirkan dan dirasakan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Yang kemudian akan mempengaruhi sikap seseorang dalam menelaah pesan.
  • Umpan Balik – sebuah bentuk tanggapan balik dari penerima setelah memperoleh pesan yang diterima.
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat komunikasi adalah disiplin ilmu yang menelaah pemahaman secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan holistis mengenai teori dari proses komunikasi yang meliputi berbagai dimensi dan berdasarkan bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode komunikasi. Berikut penjabarannya:
  1. Bidang komunikasi: Bidang ini meliputi komunikasi sosial, komunikasi organiasi, komunikasi bisnis, komunikasi politik, komunikasi internasional, komunikasi antarbudaya, komunikasi pembangunan, dan komunikasi tradisional
  2. Sifat komunikasi: Komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal
  3. Tatanan komunikasi: komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi media
  4. Tujuan komunikasi: mengubah sikap, mengubah opini, mengubah perilaku, mengubah masyarakat, dan lain-lain
  5. Fungsi komunikasi: mendidik, menginformasikan, menghibur, dan memengaruhi
  6. Teknik komunikasi: komunikasi informatif, komunikasi persuasif, komunikasi pervasif, komunikasi koersif, komunikasi instruktif, dan hubungan manusiawi
  7. Metode komunikasi: jurnalistik, hubungan masyarakat, periklanan, propaganda, perang urat syaraf, perpustakaan, dan sebagainya
Selain itu, filsafat komunikasi mencoba menelaah secara mendalam pemahaman seseorang atau kelompok dalam berkomunikasi, baik berkaitan denga metodologi, sistematika, analisis, tingkat kekritisannya, dan keuniversalannya. Adapun menurut para ahli, filsafat komunikasi adalah:
1.    Richard Lanigan
            Didalam karyanya yang berjudul "Communication Models in Philosophy, Review and Commentary" membahas secara khusus "analisis filsafati mengenai komunikasi". Richard Lanigan mengatakan ; bahwa filsafat sebagai disiplin biasanya dikategorikan menjadi sub-bidang utama menurut jenis justifikasinya yang dapat diakomodasikan oleh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
 -  Apa yang aku ketahui ? (What do I know ?)
 -  Bagaimana aku mengetahuinya ? (How do I know it ?)
 -  Apakah aku yakin ? (Am I sure ?)
 -  Apakah aku benar ? (Am I right ?)
Pertanyaan-pertanyaan di atas berkaitan dengan penyelidikan sistematis studi terhadap : Metafisika, Epistemologi, Aksiologi dan  Logika.
2.      Prof. Onong Ucahana Efendy, MA,
            Menurut Prof. Onong Ucahana Efendy, Filsafat komunikasi adalah suatu disiplin ilmu yang menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analisis, kritis, dan holistis tentang teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya,tujuannya, fungsinya, teknik dan perannya.
3.      Fisher
            Filosofis ilmu komunikasi menurut Fisher (1986:17) adalah ilmu yang mencakup segala aspek dan bersifat eklektif yang digambarkan oleh Wilbur Schramm (1963:2) sabagai jalan simpang yang ramai, semua disiplin ilmu melintasinya.
4.      Rosengreen
            Menurut Rosengreen (1983), setidaknya ada tiga paradigma besar yang melatar belakangi perkembangan teori dan penelitian studi komunikasi,  antara lain :
1.      Paradigma klasik—yang menyangkut positivisme dan post-positifisme
Paradigma klasik percaya bahwa realitas yang ada di lingkungan sekitar sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa. Perspektif positivisme dapat diartikan sebagai penyamarataan suatu ilmu  dengan ilmu-ilmu lainnya. Sedangkan post-positifisme merupakan pemikiran yang menggugat asumsi dan kebenaran-kebenaran positivisme.
2.      Paradigma kritis
Paradigma kritis dalam menangkap suatu hal tidak hanya mau menjelaskan,melainkan juga akan mempertimbangkan, merefleksikan, menata realitas sosial dan berfikir kritis berdasarkan teori-teori yang telah ada.
3.      Paradigma konstruktifis.
Paradigma konsruktifis adalah penjelasan paling sesuai untuk menghuraikan fenomena yang diperhatikan.
5.  Laurie Ouellette Chair & Amit Pinchevski
            Menurut Laurie Ouellette Chair dan Amit Pinchevski, Filsafat Komunikasi secara luas peduli dengan masalah teoritis,analitis,dan politik yang melintasi batas-batas yang terjadi begitu saja untuk di analisa dalam studi komunikasi. 
 
 
SUMBER
Sudarsono. Ilmu Filsafat: Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 1993

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini