Minggu, 19 Oktober 2014

tugas ke 4

TUGAS 4_PUTRI AYU SILMI AFIFAH_1112051000094_KPI 5C

            Setiap ilmu mempunyai filsafatnya. Kita mengenal adanya filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat teknik, dan demikian pula suatu filsafat komunikasi/publisistik. Filsafat suatu ilmu merupakan landasan pemikiran dari ilmu yang bersangkutan, titik tolak ilmu itu bermaksud mencapai tujuan yaitu kebenaran. Sebenarnya setiap ilmu ditujukan pada mencapai kebenaran serta pengabdiannya kepada umat manusia, hanya cara ataupun jalan bagaimana masing-masing ilmu mencapai tujuan ini adalah berbeda-beda. Berikut sedikit penjelasan mengenai filsafat dan komunikasi menurut beberapa ahli.

 

A.    FILSAFAT

Secara etimologis filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia. Kata ini terdiri dari kata philo dan sophia. Philo artinya cinta dalam arti yang luas, yaitu ingin, dan karena itu timbul usaha untuk mencapai yang dicintai atau diinginkan itu. Sophia artinya kebijaksanaan, kepandaian, atau pengertian yang mendalam. Secara sederhana, menurut arti harfiahnya, filsafat boleh diartikan: cinta kepada kebijaksanaan.Berikut definisi filsafat menurut beberapa ahli :

  1. Plato (427SM - 347SM) seorang filsuf Yunani yang termasyhur murid Socrates dan guru Aristoteles, mengatakan: Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).
  2. Aristoteles (384 SM - 322SM) mengatakan: Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).
  3. Marcus Tullius Cicero (106 SM - 43SM) politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan: Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya.
  4. Al-Farabi (meninggal 950M), filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan: Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
  5. Immanuel Kant (1724 -1804), yang sering disebut raksasa pikir Barat, mengatakan : Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu:

Ø Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)

Ø Apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika)

Ø Sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama)

Ø Apa itu manusia ( dijawab oleh Antropologi )

 

B.     KOMUNIKASI

  1. Onong Uchjana Effendy mengatakan: Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media)
  2. Raymond Ross mengatakan: Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
  3. Gerald R. Miller mengatakan: Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.
  4. Everett M. Rogers mengatakan: Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
  5. Lasswell (1960) mengatakan :  Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?).

 

Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):

  1. Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.
  2. Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat simbol verbal/non-verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, simbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
  3. In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
  4. To Whom? (untuk siapa/penerima). Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut tujuan (destination)/pendengar (listener)/ khalayak (audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik (decoder). 
  5. With What Effect? (dampak/efek). Dampak/efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan, dll.

 

C.    FILSAFAT KOMUNIKASI

1.   Richard Lanigan

Didalam karyanya yang berjudul "Communication Models in Philosophy, Review and Commentary" membahas secara khusus "analisis filsafat mengenai komunikasi". Richard Lanigan mengatakan ; bahwa filsafat sebagai disiplin biasanya dikategorikan menjadi sub-bidang utama menurut jenis justifikasinya yang dapat diakomodasikan oleh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

Ø  Apa yang aku ketahui ? (What do I know ?)

Ø  Bagaimana aku mengetahuinya ? (How do I know it ?)

Ø  Apakah aku yakin ? (Am I sure ?)

Ø  Apakah aku benar ?(Am I right ?)

Pertanyaan-pertanyaan di atas berkaitan dengan penyelidikan sistematis studi terhadap : Metafisika, Epistemologi, Aksiologi dan  Logika.

 

2.   Prof. Onong Ucahana Efendy, MA,

Menurut Prof. Onong Ucahana Efendy, Filsafat komunikasi adalah suatu disiplin ilmu yang menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analisis, kritis, dan holistis tentang teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya,tujuannya, fungsinya, teknik dan perannya.

 

3.   Fisher

Filosofis ilmu komunikasi menurut Fisher (1986:17) adalah ilmu yang mencakup segala aspek dan bersifat eklektif yang digambarkan oleh Wilbur Schramm (1963:2) sabagai jalan simpang yang ramai, semua disiplin ilmu melintasinya.

 

4.   Rosengreen

      Menurut Rosengreen (1983), setidaknya ada tiga paradigma besar yang melatar belakangi perkembangan teori dan penelitian studi komunikasi,  antara lain :

a.   Paradigma klasik—yang menyangkut positivisme dan post-positifisme

Paradigma klasik percaya bahwa realitas yang ada di lingkungan sekitar sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa. Perspektif positivisme dapat diartikan sebagai penyamarataan suatu ilmu  dengan ilmu-ilmu lainnya. Sedangkan post-positifisme merupakan pemikiran yang menggugat asumsi dan kebenaran-kebenaran positivisme.

b.   Paradigma kritis

Paradigma kritis dalam menangkap suatu hal tidak hanya mau menjelaskan,melainkan juga akan mempertimbangkan, merefleksikan, menata realitas sosial dan berfikir kritis berdasarkan teori-teori yang telah ada.

c.    Paradigma konstruktifis.

Paradigma konsruktifis adalah penjelasan paling sesuai untuk menghuraikan fenomena yang diperhatikan.

 

5.   Laurie Ouellette Chair & Amit Pinchevski

Menurut Laurie Ouellette Chair dan Amit Pinchevski, Filsafat Komunikasi secara luas peduli dengan masalah teoritis,analitis,dan politik yang melintasi batas-batas yang terjadi begitu saja untuk di analisa dalam studi komunikasi. 

 

D.    KESIMPULAN

Dari berbagai definisi mengenai filsafat, komunikasi dan filsafat komunikasi dapat di tarik kesimpulan bahwa filsafat komunikasi adalah para ahli sepakat bahwa landasan ilmu komunikasi yang pertama adalah filsafat.Filsafat melandasi ilmu komunikasi dari domain ethos, pathos, dan logos dari teori Aristoteles dan Plato.Ethos merupakan komponen filsafat yang mengajarkan ilmuwan tentang pentingnya rambu-rambu normative dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang kemudian menjadi kunci utama bagi hubungan antara ilmu dan masyarakat.Pathos merupakan komponen filsafat yang menyangkut aspek emosi atau rasa yang ada dalam diri manusia sebagai makhluk yang senantiasa mencintai keindahan, penghargaan, yang dengan ini manusia berpeluang untuk melakukan improvisasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.Logos merupakan komponen filsafat yang membimbing para ilmuwan untuk mengambil suatu keputusan berdasarkan pada pemikiran yang bersifat nalar dan rasional, yang dicirikan oleh argument-argumen yang logis.Komponen yang lain dari filsafat adalah komponen piker, yang terdiri dari etika, logika, dan estetika, Komponen ini bersinegri dengan aspek kajian ontologi (keapaan), epistemologi (kebagaimanaan), dan aksiologi (kegunaan atau kemanfaatan).

Mempelajari komunikasi sebagai ilmu akan menjadi dasar bagi seseorang untuk memahami komunikasi dari tinjauan filsafati. Mengerti filsafat ilmu komunikasi akan mempermudah seseorang dalam menyusun pikirannya sebagai isi pesan komunikasi. Isi pesan yang tersusun secara logis, etis dan estetis merupakan usaha agar proses komunikasi efektif. 

 

E.     DAFTAR PUSTAKA

 

  • Suhartono, Suparlan. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Ar Ruzz. 2005.
  • Mulyana, Deddy.  Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung. Remaja Rosdakarya. 2001.
  • Effendy, Onong Uchyana. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung. Remaja Rosdakarya. 1994.
  • Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Edisi Revisi. Jakarta. Raja Grafindo Persada. 2008.
  • Salam, Burhanuddin .Sejarah Filsafat Ilmu dan Teknologi . Jakarta .Reneka Cipta .1993
  •  http://www.anneahira.com/filsafat-ilmu-komunikasi.htm

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini